Desclaimer: kalo aku yang punya udah pasti aku buat Neji topless (sepanjang episode) he he, Masashi Kishimoto own it
Warning: Miss typo, deskripsi berantakan, OOC Happy reading sajalah...
Beep beep beep
"Nona bangunlah, nona!," teriak seorang perempuan mencoba membangunkan gadis yang masih tertidur dengan pulas diatas kasur empuknya.
"Nona Tenten! Ayo, kau harus bangun," Gadis yang dipanggil Tenten tersebut hanya menggeliat saja, tiba-tiba ia merasa ada tangan yang mencengkram kakinya dan menariknya sampai terjatuh kelantai. Dengan pantat yang terlebih dahulu mendarat dilantai Tenten menggerutu " Misaki! Bisakah kau lembut sedikit saat membangunkanku? Baru saja aku mau bangun,"
Misaki hanya bisa menggeleng melihat tingkah nona mudanya yang selalu sulit dibangunkan dipagi hari. "Kau tidak akan pernah bangun, sudahlah ayo cepat, mandi dan segeralah turun nyonya sudah menunggu dimeja makan," ucap Misaki sambil membantu Tenten berdiri lalu mendorongnya masuk kekamar mandi.
Beberapa menit kemudian Tenten keluar dari kamar mandi sambil mengenakan jeans dan blouse jaring-jaring bewana kuning, kali ini ia menggerai rambut coklatnya yang indah dan hanya memakai bedak tipis dan lip gloss bening diwajahnya, walaupun terlihat sederhana Tenten terlihat begitu cantik.
Setelah mengecek penampilannya didepan kaca, Tenten mengambil tasnya dan segera berjalan kebawah menuju ruang makan dimana Ibunya sudah menunggu. Para pelayan membungkuk padanya dan ia membalas dengan memberikan senyuman kecil kepada mereka. Tenten segera mengambil tempat dimeja makan, Ibunya sedang sibuk mengetik dengan laptopnya dimeja makan.
"Ohayou, Okaasan," sapa Tenten pada Ibunya. Sang Ibu hanya mengangguk sambil menyesapi kopi yang ada ditangannya. Setiap pagi selalu seperti ini. Sejak Ayahnya meninggal, Ibunya jarang sekali memperhatikannya dan selalu sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Tenten hanya menghembuskan nafasnya dengan sedih setiap kali ia mendapat respon semacam itu dari Ibunya, ia mencoba segala cara agar ia bisa mendapat sedikit perhatian darinya, tetapi apapun yang ia lakukan Ibunya hanya akan memberinya anggukan kecil setelah itu hanya berlalu begitu saja.
Namun berbeda dengan saudarinya yang selalu mendapat perhatian penuh. Saudarinya mempunyai rambut berwarna soft pink yang panjangnya mencapai pinggul kecilnya dan mata hijau emerald yang indah. Bagaimana mungkin gadis berambut coklat bisa mempunyai saudari yang mempunyai rambut berwarna pink?
Jawabannya adalah karena mereka berdua bukanlah saudari kandung. Ibunya mempunya rambut yang berwarna merah lembut dan ayahnya mempunyai warna rambut hitam kecoklatan. Tenten merupakan anak dari selingkuhan Ayahnya, Ibu kandungnya tersebut meninggal saat melahirkannya. Lalu setelah itu, Uriko, ibu tiri Tenten mengadopsinya karena ia berpikir bahwa ia mungkin tidak akan pernah mempunyai anak. Tapi satu tahun kemudian ia hamil dan melahirkan seorang putri yang ia beri nama Sakura.
Tenten dan Sakura tumbuh bersama dan mempunyai hubungan kakak-adik yang sangat baik. Tapi saat Sakura berumur Sembilan tahun, ia dikirim ke Paris dan melanjutkan sekolahnya disana. Uriko selalu menginginkan yang terbaik untuk putri kandungnya. Lalu Tenten, ia melanjutkan sekolahnya di Leaf University, meskipun Uriko tidak terlalu memperhatikannya tapi ia mendaftarkan Tenten diuniversitas terbaik di Jepang dengan harapan kelak Tenten dapat membantu Sakura untuk mengurusi perusahaan keluarga dan menghasilkan lebih banyak uang. Sakura dan Tenten masih terus berhubungan. Mereka berdua akan menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mengobrol dengan video chatting.
Tenten sampai kampusnya satu jam lebih awal. Ia berjalan menuju taman kampus dimana teman-temannya biasa berkumpul bersama. Mereka duduk dibawah pohon Sakura.
Teman-temannya adalah Ino Yamanaka gadis berambut blonde yang dijuluki dengan julukan "The Queen of Gossip" bukan hanya itu dia juga sangat fashionista, Temari Sabaku satu lagi gadis berambut blonde dengan kuncir khas nya yang berjumlah empat, sifatnya sangat tegas dan kadang-kadang sangat galak karena itulah ia mempunyai julukan "The Which from Leaf Academy", lalu yang terakhir Hinata Hyuuga gadis pemalu yang sangat ramah.
Bukan hanya perempuan Tenten juga mempunyai banyak teman laki-laki diantaranya, Naruto Uzumaki laki-laki hiperaktif dan sangat terobsesi dengan ramen, Shimura Sai laki-laki dengan kulit yang pucat dengan hobi menggambarnya dan ia juga merupakan secret lover dari Ino, Shikamaru Nara genius malas yang mengambil jurusan Matematika, Sasuke Uchiha seseorang yang Naruto panggil denga sebutan Teme, lalu yang terakhir Neji Hyuuga sepupu dari Hinata dan merupakan seseorang yang Tenten diam-diam sukai.
Meskipun Tenten terlihat tomboy dan tidak feminine sama sekali namun ia mempunyai hati yang lembut yang mana Neji tidak pernah katahui. Tenten pikir ia hanya mempunya perasaan suka padanya hanya sebagai teman kepada Neji, namun setelah tahun demi tahun terlewati perasaan tersebut malah berubah menjadi sesuatu yang lebih dalam, yaitu cinta. Tetapi ia tidak berani menyatakan perasaannya tersebut, meskipun mereka berdua berada digroup yang sama, namun nyatanya ia tidak pernah sekalipun terlibat pembicaraan akrab dengan Neji.
"NARUTO! Dasar idiot!," teriak Ino pada Naruto yang sekarang bersembunyi dibelakang Hinata.
"Apa yang terjadi?," Tanya Tenten pada Hinata dan menghiraukan teriakan Ino pada Naruto.
"Naruto-kun tidak sengaja menumpahkan minumannya pada baju Ino," jawab Hinata sambil melihat kearah Ino yang sekarang sedang mencengkram kerah Naruto sambil berteriak didepan wajahnya.
"NARUTOOOO," teriak Ino.
"Go-gomen! Itu tidak sengaja! Hinata-chaaannn tolong aku,"
"Bisakah kalian tenang sedikit? Mendokusei," Ucap Shikamaru sambil mengusap matanya.
Tenten diam-diam melirik kearah Neji, yang sedang membaca sebuah buku yang berjudul, Little Brain: Cerebellum. Seperti biasa ia tidak pernah sedikit pun mengeluarkan ekspresi yang berarti, hanya wajah datar, dingin dan terlihat sangat mengintimidasi. Tenten menghembuskan nafasnya kasar.
Tenten berdiri dari tempat duduknya, "Eh? Sudah mau pergi?," Tanya Temari.
"Yah, aku ada subjek pagi ini dan juga aku harus mengumpulkan skripsi kepada Kakashi-sensei, ja ne,"
Setelah satu jam lamanya Tenten mengikuti pelajaran kampus yang sangat memusingkan akhirnya waktu istirahatpun tiba, ia berjalan menyusuri lorong kampus menuju ke kafetaria. Sesampai ia di kafetaria ia memesan cappuccino latte dan memilih tempat duduk diujung kafetaria, itu adalah tempat favoritnya, dari ujung sana ia dapat melihat pemandangan seluruh taman kampus.
Tiba-tiba dua tangan terulur dan menutupi penglihatannya dari belakang. "Tebak siapa?," ucap seseorang dengan suara lembutnya, Tenten mengenali suara tersebut, namun ia tidak yakin apakah itu adalah suaranya.
"Aku menyerah,"
"Kau begitu cepat menyerah, Onee-chan," Onee-chan? Apakah itu Sakura?, batin Tenten.
"Sakura?," gadis yang Tenten panggil Sakura itupun melepaskan tangannya dan memeluk Tenten dengan erat.
"Aku sangat merindukanmu!," Tenten tersenyum dan memeluk Sakura.
"Aku juga merindukanmu, Sakura! Kenapa kau tidak memberitahu ku kalau kau kembali?,"
"Aku ingin memberikan kejutan," Ucap Sakura sambil melepaskan pelukannya dan mengambil tempat duduk didepan Tenten.
Shikamaru, Sai, dan Neji berjalan kearah mereka.
"Oi! Tenten!," panggil Shikamaru.
"Oh hai, Shikamaru," balas Tenten.
"Jadi, siapa ini?," Tanya Shikamaru.
"Oh dia saudariku Sakura, dia baru kembali dari Paris,"
"Jadi ini saudarimu,"
"Barapa umurnya?," sekarang giliran Sai yang bertanya.
"19 tahun," jawab Sakura sambil tersenyum.
"Jadi kau lebih muda dari Tenten, lalu bukankah seharusnya kau berada ditingkat junior?,"
"Dia melompati kelas 5 saat sekolah dasar. Senang bertemu denganmu lagi, Sakura," Ucap Neji.
"Senang bertemu denganmu lagi juga, Neji," Sakura tersenyum.
"Kalian berdua saling kenal?," Tanya Tenten.
"Kami berdua bertemu tahun lalu saat Neji sedang menghabiskan Liburan musim panasnya di Paris," jawab Sakura.
"Benarkah? Baguslah kalau begitu," Tenten tersenyum kearah Sakura.
Setelah Tenten dan Sakura bertemu dengan Shikamaru, Sai, dan Neji mereka menghabiskan waktu berdua untuk berjalan-jalan disekitar Tokyo.
"Tenten, aku ingin kau beritahu semua yang kau tahu mengenai Hyuuga Neji pada sudarimu," ucap Uriko sambil menyesapi minuman anggur yang ada ditangannya.
"Kanapa?," Tanya Tenten.
"Neji dan Sakura bertemu tahun lalu di Paris dan menjadi mereka berdua berteman dengan baik. Orang tuanya aku juga menjadi teman baik…,"
Tenten terkejut, dia tahu kemana arah pembicaraan ini akan berlangsung. Kumohon jangan… jangan… untuk kali ini saja…
"Neji dan Sakura sudah bertunangan,"
Degg. Hatinya serasa dipukul dengan palu yang sangat besar sampai hancur menjadi kepingan-kepingan yang sangat kecil, "Ke-Kenapa Neji?,"
"Hmmm?,"
"Aku bilang kenapa Neji!," teriaknya.
"Dia adalah laki-laki muda yang mempunyai masa depan cerah dan datang dari keluarga yang sangat kaya. Aku yakin dia dapat menjaga Sakura. Apakah ada masalah?,"
"Tidak bisakah kau memilih orang lain? kenapa Neji?,"
"Mereka sudah setuju,"
Tenten tidak mengatakan apa pun dan meninggalkan ruangan itu.
Satu-satunya orang yang ia cintai telah bertunangan dengan saudarinya dan bagian yang paling buruk adalah ia menyetujuinya.
TBC...
Makasih banget kalo ada yang mau baca, kalo bisa kasih kritik dan saran yaa
REVIEW PLEASE?
