Way Back Into Love
Author: Zizi
Main Cast :
-Jung Yunho-
-Kim Jaejoong-
Support Cast :
-Kim Junsu-
-Park Yoochun-
-Shim Changmin-
-Some GG's Member-
Etc,,
Genre : Hurt/ Cormfort , Friendship, School Life
Length : Chaptered
Summary : Jung Yunho adalah figure ketua OSIS yang ramah, sangat di andalkan dan berpengaruh, namun sikap nya berubah setelah bertemu dengan siswa baru, Kim Jaejoong. Siswa ini membuat nya terusik. Luka 3 tahun silam sulit dilupakan nya. Perasaan di campakan tanpa alas an yang jelas, membuat Yunho sulit untuk melupakan peristiwa itu. Kim Jaejoong sengaja pindah untuk meminta maaf kepada Yunhoo, bahwa ia menyesali perbuatan nya itu di masa lalu. Namun niat itu terganjal, karena Yunho menutup kesempatan itu. Kedua nya kemidian di pertemukan lagi dalam kepengurusan OSIS. Saat itu Jaejoong terpilih untuk menggantikan sekertaris umun Kim Taeyeon yang mengundurkan diri. Dari, sinilah sikap dingin Yunho semakin menjadi-jadi.
Disclaimer : FF ini milik author seorang, author hanya meminjam nama, inspired dari Novel berjudul sama jadi kalo ada kesamaan mohon dimaklumin
A/N : Yaoi/ Boys-Love, kata2 yang kaku, Gaje, Typo harap dimaklumi , author juga menghapus FF author yang lain karna author dibilang Plagiat padahal sudah dibilang author hanya me-REMAKE .
.
.
.
Entah sudah berapa kalinya aku bermimpi, mimpi yang sama setiap malam nya. Saat ini hatiku mulai berbicara, jauh dari pendengaranku, terpaksa aku mendekatinya.
"Apa aku akan baik-baik saja ?" Tanya Kim Jaejoong. Di pandanginya pria di depan nya itu, penuh tanya namun tanpa keraguan.
"Bukan kau yang harus di perhatikan. Meskipun begitu kau harus bis menata perasaan mu dan menghapus dosa itu." Jawab Kim Hyunjoong. Gurat ketampanan dan kedewasaan nya terlihat jelas, saat ia tersenyum menyemangati Jaejoong.
"Aku tidak mengerti. Kenapa aku harus menata perasaan ku ? Aku hanya perlu minta maaf" ujar Jaejoong, wajah cantik nya menunjukan raut kebingungan yang menambah kadar kecantikan serta keimutan nya itu. Tapi tak lama suatu jawaban akan pertanyaan itu terjawab oleh nya sendiri.
"Itu semua belum berakhir," ujar Hyunjoong seolah meyakinkan apa yang tengah dipikirkan oleh Jaejoong.
"Ini baru awal. Kau tahu, ini baru permukaan air yang tenang. Tapi saat kau masuk ke dalam nya, ketenangan nya akan goyah dan menyentuh kulitmu"
Jaejoong sama sekali tidak member tanggapan apapun.
"Kau Kim Jaejoong ?" tanya seorang namja berambut londe dan berwarna pirangf. Ia menggunakan seragam putih berlengan panjang dengan sweater berwarna biru langit dan dasi yang berwarna merah maroon itu.
"Iya aku Kim Jaejoong. Apa kau siswa yang akan mengantarku ke kelas ?" tanay Jaejoong.
"Kelas kita sama, jadi aku di suruh mengantarkan mu ke sana. Ayo!" ajaknya.
Jaejoong mengangguk. Mereka kini berjalan berdampingan menuju kelas. Untuk beberapa menit suasana tampak sepi, tidak ada diantara mereka yang memulai percakapan. Namun tiba-tiba.
"Boleh aku tau siapa nama mu ?" tanya Jaejoong , tepat saat mereka berda dilantai ketiga.
"Nama ku Kim Junsu, kita memunyai marga yang sama, kau boleh memanggilku Junsu-ie" ujar namja blonde itu.
" Apa kelas kita masih jauh ?"
"Kita sudah di lantai tiga, lantai atas. Kelas kita melewati dua ruangan. Nah kita sampai!" ujar Junsu. Dengan cepat Jaejoong mempersiapkan diri dengan membereskan baju seragam barunya dan mengehela nafas dalam secepatnya.
" Permisi, guru Lee. Saya sudah mengajaknya ke kelas." Ujar Junsu masih berdiri diambang pintu. Jaejoong menunggu di belakang nya.
Seorang guru perempuan menoleh pada nya. Sepertinya dia baru bercerita sesuatu yang lucu, karena sebagian dari siswa ada yang mencoba menahan tawa.
"Oh, bagus, masuklah !" ujar guru yang bernama Lee Dae Hee itu.
Junsu memasuki kelas, begitupun dengan Jaejoong. Semua pandangan kini terarah pada Jaejoong. Mereka ingin tahu seperti apa siswa baru itu. Begitupun dengan seorang pria yang duduk di dekat jendela itu, dia ikut menoleh, ingin memastikan bahwa dialah siswa baru itu.
Tidak butuh waktu lama bagi Kim Jaejoong untuk dapat berteman dengan yang lain nya. Selain karena sikapnya yang ramah dan mudah bergaul, ia bisa beradaptasi dengan baik. Diantara teman –teman nya yang baru, yang paling dekat dengan nya saat ini, adalah Junsu.
Meski diawal pertemuan mereka tidak banyak bicara. Tapi sekarang mereka sudah seperti teman lama. Junsu yang cuek dan terlihat dingin rupanya sangat cerewet dan semau nya, dia juga orang yang ceria dan sulit di tebak.
"Pelajaran kali ini membosakan." Ujar Junsu,. Dia bicara sambil membuang napas sembarangan. Jaejoong yang duduk dibangku sebelah nya menatapnya dengan tatapan yang sulit di atikan, antara bingung dan ragu.
Merasa Jaejoong memandaginya, Junsu balik menatapnya.
"Aku tidak suka disuruh merangkum, itu membuatku mengantuk !" ujar Junsu seolah megerti apa yang ada dipikiran Jaejoong. Bukankah Jaejoong memang ingin menanyakan dimana letak membosankan yang dimaksud Junsu.
"Kau tidak terlalu suka menulis ?" tanya Jaejoong.
"Bukan begitu, hanya saja aku ini…. Apa ya istilah nya , pokoknya aku ini mudah tertidur, ya bisa dibilang tukang tidur." Ujar Junsu
"Annyeong. Kau masih ingat aku Kim Jaejoong ? " tanya seorang pria yang duduk di depan Jaejoong sambil membalikan seluruh badan nya. Tiba-tiba Ke arah Jaejong , Jaejoong terkejut dengan gerakan pria itu, sedangkan Junsu hanya mendengus.
"Jaejoong-ssi, kau jangan mau dekat dengan pangeran tidur ini, haha. Kalau suasana sepi tau terdengar music ballad , pasti dia tidur. Kau pasti repot kalau bersamanya!" saran pria itu
(kalo cewe kan putri tidur kan Junsu cowo jadi pangeran tidur)
"Aku tidak minta komentarmu!" cecar Junsu. Ia kembali melanjutkan menulis, namun sepertinya usahanya untuk tidak mengantuk tidak bisa ia tahan. Perlahan ia menidurkan kepalanya di lengan nya yang kiri dan memunggunggi mereka.
"Apa ku bilang,dia payah sekali dengan suasana ini" ujar pria itu.
"Ah, aku ingat, kau Park Yoochun bukan ? Ketua OSIS waktu kita SMP" ujar Jaejoong. Sepertinya diamnya itu untuk memikirkan siapa pria di depan nya ini.
"Sekarang sih aku hanya ketua divisi" ujarnya, selagi nyengir.
"Kau jadi pengurus OSIS disini ?" Tanya Jaejoong dengan nada yang cukup tinggi .
.
.
.
"Tidak bisa, besokkan ulangan sejarah music klasik. Aku butuh catatan ini, kenapa kau tidak menulis nya sih !" tolak Taeyeon saat Junsu meminjam bukunya. Kemarin kan dia tidak merangkum karena tidur dikelas.
"Yahh kenapa kau jadi pelit sih ?. Aku kan hanya meminjam nya sebentar!" pinta Jusnsu sembari mem-poutkan bibirnya. Sepertinya ia sering melakukan hal ini.
"Kenapa tidak kemarin saja waktu pulang sekolah ?. Kalau sekarang aku tidak mau meminjamkan nya. Kau itu harus serius Junsu, jangan tidur di kelas terus" cecar Taeyeon pada Junsu.
"Aishh kenapa kau malah menasehatiku . Kalai kau tidak meminjamkan nya, lalu aku bagaimana ?" ujar Junsu sambil menunjukan wajah sedih+melas nya .
"Itu pelajaran untukmu, agar lainkali mencoba mebuka lebar-lebar matamu dan menulis"
"Aku sudah berusaha." Ujar Junsu yang seperti nya tersinggung olehperkataan Taeyeon.
Pada akhirnya. Junsu melangkah keluar kelas, ia kalah debat dengan Taeyeon, Ketua kelasnya yang cerewet dan aktif tetapi memiliki suara yang indah. Bahkan sehari Jaejoong baru masuk pun, ia sudah memberitahu peraturan kelas dan jadwal piket padanya.
"Kau bisa pinjam punyaku!" tawar Jaejoong yang ternyata mengikuti Junsu keluar kelas.
Junsu menatap Jaejoong dan beralih pada buku yang di sodorkan pada nya sebelumnya.
"Kau bilang sebentar bukan ?, jadi salin saja rangkumanku sepulang sekolah hari ini. Aku akan menungguimu." Tawar Jaejoong masih dengan sodoran bukunya yang tidak juga diambil Junsu.
"Kau serius ?" Tanya Junsu.
" Kita sudah jadi teman kan ?" ujar Jaejoong tersenyum manis seperti malaikat (Aahhhh author meleleh ngebayangin Jaemma XD #Abaikan)
"Baiklah!" ujar Junsu lalu mengambil buku Jaejoong.
"Tak masalah Taeyeon tidak meminjamkan bukunya pada ku, tak masalah kalau kelasku sepinya bagaikan bangunan kosong, tak masalah aku pulang sore. Yang pasti sekarang aku lapar, kajja ke kantin!" ujar Junsu merangkul bahu Jaejoong
.
.
.
Junsu tengah asik menyalin rangkuman milik Jaejoong ke dalam buku catatan nya. Sudah hamper 30 menit ia menulis, meski pegal tapi ia terus menyemangati diri. Pasti sebentar lagi selesai, pikirnya.
Jaejoong yang duduk di depan nya ikut menyemangati dan menemaninya. 15 menit kemudian, Jaejoong berhenti menyemangati Junsu, ia tengah memandang sesuatu di hadapan nya.
"Jae, kapan rangkuman mu selesai sih. Banyak sekali, jangan-jangan kau catat semuanya" protes Junsu. Merasa teracuhkan, Junsu menatap Jaejoong yang masih memandang lurus kedepan ."
"Kau lihat apa sih?" Tanya Junsu. Ia ikut memandang kea rah pandangan Jaejoong
"Oh fansclub Gratia rupanya." Ujar Junsu mengangguk-anggukan kepalanya ( yang cassie pasti tau dong apa itu gratia)
"apa?" Tanya Taeyeon.
"Itu nama fansnya Yunho, begitulah cara mereka menamainya klubnya" ujar Junsu. Ia kembali sibuk dengan catatan nya.
"Fans?" ujar Jaejoong lebih pada dirinya. Tapi sepertinya perhatian Junsu kembali padanya.
"Heem, fans." Jawab Junsu antusias "Siswa-siswa disini pintar membuat klub-klub seperti itu. Kata mereka, Yunho adalah orang yang sempurna. Selain pintar, jago seni, ramah juga cerdas," ujar Junsu bangga bisa memberitahukan hal seperti ini kepada orang baru "Dia juga disukai para guru, tanggung-jawabnya sebagai ketua OSIS sangat bagus."
"Kau tdak termasuk klub itu?" Tanya Jaejoong
"Aku sih netral aja," singkat Junsu
"Siapa itu yang baru datang" Tanya Jaejoong . Kerumunan fans Yunho telah bubar, mereka pergi seperti nya karena di suruh seorang pria dengan pakaian seragam yang modis. Setelah menyuruh yang lain pergi, dia mulai terlibat percakapan dengan Yunho.
"itu, wakil ketua OSIS. Dia kebalikan dari Yunho. Banyak orang yang tidak percaya kalau dia menjadi wakil Yunho . Selain orang nya cuek,santai dan terkadang dingin. Dia juga orang yang tidak suka aturan, beberapa siswa bahkan pernah melihatnya bolos" terang Junsu melirik selintas kearah pria baru itu.
"Lalu kenapa dia bisa jadi wakil?"
"Entahlah, kami juga tidak yakin padanya. Tapi beda lagi kalau Yunho berpihak padanya. Dia menyimpan kepercayaan yang berlebihan pada wakilnya itu"
"Masa begitu sih, pasti ada sesuatu yang di miliki wakil itu tanpa kita tahu" yakin Jaejoong
"Yahh mungkin." Cuek Junsu
"Kenapa mereka masih belum pulang?"
"Mungkin kelas nya baru bubar, fans Gratia juga baru dipulangkan?!" ujar JUnsu. Ia kembali menekuni rangkuman Jaejoong
"mereka dari tadi sudah keluar kelas"
"Berarti mereka menunggu Yunho untuk memastikan idolanya itu sehat."
"tapi inikan sudah hamper jam enam, apa perlu menunggu satu jam untuk memastikan itu"ujar Jaejoong melirik selintas jam putih di lengan kirinya.
"Yah biarkan saja, itu mau mereka. Eh tunggu, kau tadi bilang apa? Kau bilang tadi jam berapa? Sudah jam enam?" ujar Junsu. Tiba-tiba menyelingi ucapannya dengan suara keras. Jaejoong kaget, ia sampai mundur dari duduknya untuk menjaga jarak dengan Junsu.
"Ada apa ?" Tanya Jaejoong masih shock.
Tapi sepertinya Junsu mengauchkannya. Ia sibuk membereskan barang-barangnya di atas meja taman sekolah.
"Bereskan barang-barangmu. Ayo cepat kita pulang!" suruh Junsu panic. Meski masih bingung dengan sikap Junsu, Jaejoong memilih diam, tidak membereskan barangnya, karena ia sama sekali tidak mengeluarkan apapun selain buku catatan nya uang di pinjam Junsu dan sekarang sedang di pegang tangan kanan Junsu.
"Kajja!" ajak Junsu, ia menarik lengan Jaejoong dengan tangannya yang penih dengan barang.
Mereka berusaha berjalan menuju Yunho dan wakilnya. Jaejoon berusaha tidak memandang mereka. Namun pandangan itu, pandangan itu jelas menuntutnya untuk membalas pandangannya. Sesaat mata mereka bertemy, senyum tidak nampak di bibirnya.
Halooo~ bagi yang ngerasa pernah baca ff ini, ff ini emang pernah zi post di akun yang berbeda tapi akun itu lupa pass nya TAT oiya zi mau ngadain quiz nihhh, hayoo siapa yang bisa menebak siapa wakil nya yang nebak nya bener nanti zi jadiin kameo disini loh, RCL yaaa don't be ghost ! jangan lupa review, semoga suka ^^ maapkan kalo banyak typo TTATT
.CHWANG
