CYBER CAT ATTACK!
A/N: Fanfic yang idenya datang secara tiba-tiba XD. Side project dari dua fanfic yang lagi gue bikin sebelumnya (yang masih on going). Gak tau juga nih fanfic iseng bakal gue bentuk multichapter atau one shot, silahkan readers tentukan sendiri deh.
Terinspirasi dari cerita bertemakan tokusatsu, tapi gue bikin beda. Selain itu, idenya juga didapat sehabis baca Air Gear, Tenjho Tenge, I am a Hero, Perferct Girl Evolution, juga Uta no Prince-sama. Selain itu, ada OC bikinan saya yang masuk dalam fic ini, Kaori Fujimaki, cewek berattitude kasar, maniak kekerasan, film horror, dan sains :3
WARNING: Gaje, abal, typo, garing bin kriuk, violence, kurang asik!
DISCLAIMER: Vocaloid by YAMAHA, juga developer masing-masing
"Are you ready?!"
Para cewek berteriak histeris begitu keenam cowok kece naik ke atas panggung. Enam cowok itu sukses menebar pesona kepada ratusan fangirls mereka yang hadir dalam konser bertajuk "Otome no Rakuen", sebuah konser akbar yang diadakan oleh lima manajemen artis ternama: Crypton, AHS, Internet Co., Bplats, dan Ki-oon, untuk mempromosikan enam cowok terpilih dari masing-masing manajemen. Keenam cowok yang disebut adalah Kaito Shion dan Len Kagamine dari Crypton, Kiyoteru Hiyama dari AHS, Gakupo Kamui dari Internet Co., Yuuma dari Bplats, dan Piko Utatane dari Ki-oon.
Sebagai pembuka, keenam cowok keren tersebut memparodikan idol group ST*RISH, menyanyikan lagu Maji Love 1000%. Suasana pun semakin panas. Penonton berjingkrak-jingkrak mengikuti irama lagu yang enerjik. Saat mereka akan mengakhiri lagu…
"TOLOOOOOOOOOOONNNNNNNGGGGGGGGGGGG!"
Terdengar jeritan melengking dari arah jajaran penonton bagian belakang. Suasana konser menjadi hiruk pikuk. Para cowok di atas panggung berhenti bernyanyi untuk menenangkan keributan.
"Tenang! Tenang! Konser harus tetap berjalan kondusif!" Kaito berkata ke arah penonton melalui microphone yang dibawanya. Bukannya tenang, penonton semakin panik, dan kini justru kocar-kacir tak tentu arah. Beberapa petugas EO menaiki panggung dan menghampiri keenam cowok yang bingung di atas panggung.
"Kalian harus cepat lari dari sini! Salah satu penonton tewas setelah diserang segerombolan manusia aneh. Sekarang, mereka mengincar penonton yang lainnya, termasuk kalian!"
"APAAA?!" Keenam cowok tersebut kaget dan langsung panik setengah mati. Len tampak berkeringat dingin dan memeluk Gakupo erat-erat saking takutnya. Yang lain berusaha tetap tenang, tetapi tak mampu menyembunyikan ketakutan mereka. Dan sebelum mereka kabur dari tempat tersebut, sesosok manusia berwajah mengerikan seperti mayat hidup menerjang ke arah panggung. Makhluk itu menghampiri keenam cowok tersebut dan akan menerjang Len. Tetapi…
SRAAAATTTT!
Terlihat sesuatu seperti pedang datar yang menerjang makhluk mengerikan itu sampai terbelah dua. Pedang itu tampaknya terbuat dari semacam angin, entah dengan cara apa. Sepuluh detik kemudian, muncul seorang gadis yang memakai jaket hoodie berwarna hitam-merah dan memakai semacam sepatu roda, yang langsung naik ke atas panggung.
"Kalian tidak apa-apa?" Tanya gadis itu.
"Tidak, tidak apa-apa," ujar Kiyoteru.
"Mundurlah dan jaga diri kalian. Soal makhluk-makhluk itu, biar aku yang urusi."
Keenam cowok itu menurut. Si gadis langsung menerjang ke arah penonton, menggilas makhluk-makhluk misterius tersebut menggunakan sepatu roda yang dipakainya. Sepatu roda itu menghasilkan serangan seperti pedang angin yang menerjang makhluk yang akan menyerang Len tadi. Tak sampai sepuluh menit, makhluk-makhluk misterius tersebut berhasil dikalahkan. Si gadis kembali ke panggung, menghampiri keenam cowok yang masih mematung di sana.
"Kalianlah yang terpilih," ujar gadis itu lirih, entah apa maksudnya. Sebelum Kaito dkk. Bertanya apa maksud dari 'terpilih' tersebut, si gadis langsung menyuruh mereka untuk mengikutinya.
Sebuah ruangan di bawah tanah. Kaito dkk. pun berhenti di depan sebuah pintu besar yang terbuat dari baja.
"Ruangan apa ini?" Tanya Gakupo.
"X Basement," jawab gadis itu singkat. Si gadis memencet beberapa tombol di samping pintu, dan terbukalah pintu baja tersebut. Mereka disambut oleh dua orang wanita dan seorang pria.
"Kerja bagus, Kaori-san," ujar si pria.
"Terima kasih, SeeWoo-san," gadis berjaket hitam-merah itu membungkuk seraya berterima kasih. "Dan inilah enam lelaki terpilih yang akan masuk sebagai anggota Cyber Cat Elite Force."
"Oh, begitu," pria bernama SeeWoo itu mengangguk. "Baik, silahkan masuk."
Kaito dan ce-es-nya memasuki ruangan yang bernama X Basement itu. Ruangan itu penuh dengan seperangkat komputer dan mainframe yang dilengkapi keyboard khusus. Di salah satu sudut ruangan, ada sofa dan meja tamu. Mereka pun berkumpul di tempat tersebut.
"Sebelumnya, perkenalkan. Nama saya SeeWoo dan dua wanita di samping saya ini adalah rekan kerja saya, SeeU dan Nekomura Iroha. Dan gadis yang sudah menyelamatkan kalian bernama Kaori Fujimaki," ujar SeeWoo.
"Kalian pasti Kaito Shion, Kiyoteru Hiyama, Len Kagamine, Gakupo Kamui, Yuuma, dan Piko Utatane," ujar gadis berambut pirang gimbal yang bernama SeeU, yang sukses membuat keenam cowok itu terheran-heran.
"Da… dari mana kalian tau nama kami?" Tanya Kaito.
"Kami sudah melacak seluruh data tentang kalian," sahut Kaori. "Kaito, kau adalah penyanyi paling tampan di antara kalian, sekaligus yang paling bodoh diantara yang lainnya, sehingga seringkali disebut BaKaito!"
JLEB! Kaito merasa tertohok.
"Kiyoteru, guru matematika merangkap vokalis band rock yang mengidap lolicon dan sempat dekat dengan anak SD bernama Yuki Kaai!"
JLEB! Kiyoteru tertohok.
"Len, si shota yang paling sering dijahili Gakupo dan yang sering dikerumuni fangirls yang rata-rata ABG labil! Gakupo, si maniak terong yang mesum dan doyan segala sesuatu berbau hentai, juga sering disebut BaKamui! Yuuma, cowok paling kalem yang sering diejek pinky boy maho lantaran suka segala sesuatu berwarna pink! Dan Piko, trap master yang sangat seing dikira cewek, padahal dalamnya cowok tulen!"
JLEB! JLEB! JLEB! JLEB! Yang disebut pun ikut-ikutan tertohok. Benar-benar, deh… apa yang diucapkan gadis itu secara gamblang memang benar adanya. Keenam cowok itu masih menganga tak percaya.
"Ngapain mangap begitu? Artis, kok, norak?!" kata Kaori, sedikit menghina.
JDOOORRRR! Keenam cowok itu tertohok sekali lagi oleh ucapan gadis itu.
"Sudahlah, Kaori-san. Jangan terlalu kasar pada mereka," Iroha berusaha menenangkan. "Nah, karena sudah berkumpul semua, akan kami perlihatkan sesuatu pada kalian."
Kaito and the gang langsung bangkit dari keterpurukan (?). Mata mereka mengikuti arah langkah Iroha. Gadis yang mengenakan helm kucing itu mengambil sesuatu seperti jam tangan dalam berbagai warna. Iroha pun memperlihatkan benda itu kepada mereka.
"Apa ini?" Tanya Len.
"Ini PorTrans, singkatan dari Portable Transformator," jelas Iroha. "Dalam alat ini, tersimpan armor dan senjata khusus yang sesuai dengan kemampuan kalian. Warna dan bentuk armor kalian masing-masing berbeda, begitu pula dengan senjatanya."
Semuanya manggut-manggut mengerti.
"Nah, sebagai permulaan, kalian boleh mencobanya," Iroha pun membagikan PorTrans kepada enam cowok itu. Kaito mendapat PorTrans Jupiter Blue, Kiyoteru Sienna Sunburst, Len Neon
Honeyblonde, Gakupo Nightmare Violet, Yuuma Electric Pink, dan Piko Techno Silver. "Untuk mengaktifkannya, ucapkan warna PorTrans kalian, lalu ucapkan 'henshin!' sembari memencet tombol 'activate' pada PorTrans."
Mereka manggut-manggut. Percobaan dimulai dari Kaito. Ia pun menatap PorTrans yang dipakainya, lalu berkata, "Jupiter Blue…," lalu ia memencet tombol activate. "HENSHIN!"
CYAAASSSHHH! Seberkas cahaya menyinari tubuh Kaito, dan dalam sekejap, Kaito sudah mengenakan armor-nya. Terdiri atas atasan minim berwarna putih dengan LED berwarna biru tanpa lengan yang tidak menutupi bagian perutnya, celana panjang hitam, sepatu putih, sepasang telinga dan ekor kucing berwarna putih, yang juga dihiasi LED warna biru menyala.
"Hei, ini keren!" Kaito tampak bangga dengan armor miliknya. "Kiyo-san, kau coba selanjutnya!"
"Oke…," Kiyoteru mengangguk. "Sienna Sunburst," dipencetnya tombol activate. "HENSHIN!"
CYASSSHHHHHH! Lagi-lagi, seberkas cahaya muncul. Kiyoteru pun sudah mengenakan armor-nya yang hampir mirip dengan armor Kaito, hanya saja atasan yang dikenakannya memanjang di bagian belakang dan LED yang menghiasi armor-nya berwarna cokelat kemerahan. Ia juga memakai kacamata khusus berwarna senada.
"Iya, ya. Keren juga…," Kiyoteru tersenyum. Melihat itu, keempat cowok lainnya pun melakukan hal yang sama.
"Neon Honeyblonde… HENSHIN!"
"Nightmare Violet… HENSHIN!"
"Electric Pink… HENSHIN!"
"Techno Silver… HENSHIN!"
CYAAAASSSSHHHH! Dan pakaian mereka berubah menjadi armor yang nyaris serupa dengan Kaito dan Kiyoteru, hanya berbeda sedikit. Len mengenakan celana pendek, Gakupo memakai bawahan serupa hakama, Yuuma memakai atasan yang memiliki hoodie, dan Piko memakai atasan yang sedikit mengembang di bagian bawah. Namun, semuanya memiliki kesamaan: atasan putih tanpa lengan yang tidak menutupi bagian perut, celana hitam, sepatu putih, ekor, dan telinga kucing.
"KEREEEEENNNN!" Len jingkrak-jingkrakan saking senangnya.
"Tapi bagian perut kita terekspos gini… apa nggak bakal memancing perhatian fangirls?" Tanya Yuuma sangsi.
"Betul, tuh. Ini bahaya, lho…," Piko mengamini.
"Tenang!" seru Kaori tiba-tiba. "Kalo fangirls kalian menyerbu tiba-tiba, serahkan padaku!" Sambil berkata begitu, ia memainkan jarinya sampai berbunyi 'kletak, kletuk'.
Melihat tingkah Kaori, semuanya merinding.
"Ka… Kaori-san… tolong jangan melakukan kekerasan terhadap selain Demon Doll, oke?" Tanya SeeWoo, sedikit gemetaran.
"Demon Doll? Apa itu?" Tanya Kaito tiba-tiba.
"Demon Doll," ujar Kaori, "adalah makhluk yang menyerang kalian saat konser tadi."
"Kemunculan mereka di kota sangat cepat belakangan ini," tambah SeeU. "Ketika organisasi Cyber Cat ini terbentuk, jumlah mereka masih sedikit dan masih dapat kami tangani, walau cuma berempat. Tetapi kemunculan mereka semakin bertambah, sehingga kami perlu merekrut anggota baru."
Tiba-tiba, salah satu layar mainframe menyala dan memberitahukan tanda bahaya. Iroha segera mengecek apa yang terjadi, menekan beberapa tombol keyboard dengan cepat, dan layar mainframe menampilkan gambar taman kota yang hiruk pikuk.
"Siaga 1, kemunculan tiga puluh Demon Doll di taman kota! Cyber Cat Elite Force, langsung bergerak menuju TKP!" seru Iroha.
"Lagi?" SeeWoo kaget. "Baik, kalian harus segera pergi menuju taman kota. Kaori-san, bantu mereka!" perintahnya.
"Siap!" Kaori berkata mantap. "Ayo, kita pergi!" ucapnya seraya membawa Kaito and the gang keluar.
Di taman kota, suasana kacau balau. Beberapa orang yang dimangsa oleh Demon Doll bertambah banyak ketika Kaito and the gang datang.
"Gawat…," desis Kaori. "Kalau begini, semua orang yang terbunuh akan berubah menjadi Demon Doll…"
"Kenapa bisa begitu?" Tanya Kaito.
"Demon Doll dapat menyebarkan sejenis penyakit pada manusia yang diserangnya sampai mati. Lalu…," Kaori menunjuk sesosok mayat yang bangkit kembali. "Walaupun mereka sudah tak bernyawa lagi, tubuh mereka seperti dikendalikan sesuatu sehingga mereka mulai beraktivitas kembali tanpa nyawa."
"Gila!" Len mengernyit, jijik.
"Sampai sekarang, kami terus menyelidiki penyebab bangkitnya mayat-mayat itu," Kaori mulai menyiapkan sepatu rodanya. "Satu-satunya cara agar mayat itu tidak dapat bergerak lagi adalah dengan memutus sistem saraf mereka. Berdasarkan pengalamanku bertarung melawan mereka, bagian otak, leher, dan tulang belakang mereka harus dilukai."
Mereka manggut-manggut tanda mengerti.
"Tapi, bagaimana cara kami melawan mereka?" Tanya Gakupo.
"Kalian butuh senjata. Dalam PorTrans kalian, tersimpan berbagai senjata sesuai kemampuan kalian. Cara mengaktifkannya, pencet tombol 'W', pilih senjata kalian, lalu pencet 'activate'," jelas Kaori.
Mereka mengangguk, dan segera menuruti perintah Kaori. Kaito mengeluarkan senjata api laras panjang, Kiyoteru mengeluarkan kodachi, Len mengeluarkan kunai, Gakupo dan Yuuma mengeluarkan katana, dan Piko mengeluarkan rantai baja.
"Oke! Serang!" Kaori memberi aba-aba. Pertarungan sengit tak terelakkan. Suara tembakan dari senjata api yang digunakan Kaito terus terdengar. Cipratan darah akibat permainan senjata tajam yang digunakan Kiyoteru, Len, Gakupo, dan Yuuma terus memancar di udara. Suara rantai Piko yang beradu dan mencekik kepala para Demon Doll sampai putus, ditambah suara gesekan roda pada sepatu Kaori, menambah sengit suasana pertarungan.
Entah kenapa, armor yang digunakan Kaito and the gang seolah membangkitkan kemampuan tersembunyi dalam diri mereka. Mereka menikmati pertarungan dengan leluasa, sampai semua Demon Doll habis tak bersisa.
"YOSH! Berhasil!" Len dan Piko bersorak paling keras. Yang lain hanya bernapas lega.
"Haaahhh… akhirnya…," Yuuma mengelap keringat yang membasahi keningnya.
"Misi sukses," Kaori tersenyum. "Kita balik ke mar…"
"WAAAHHHH! ITU COWOK-COWOK YANG KONSER TADI, 'KAN?! KYAAAAAAAAAAAA! KOSTUM MEREKA KEREEEEEENNNNN!"
Belum sempat Kaori melanjutkan ucapannya, sekumpulan ABG labil menghampiri mereka (lebih tepatnya Kaito and the gang). Mereka berlari-lari kesetanan menghampiri keenam cowok tersebut, sampai membuat Kaori terpelanting dan nyangkut di tiang lampu.
"Ma… MANIAAAKKK! SERBUAN FANGIRLS! KABUUUURRRR!" Gakupo berteriak panik, yang langsung diikuti yang lain. Terlambat, para fangirls langsung menyerbu mereka dan menggrepe-grepe mereka. Kaori hanya melihat dari atas dengan wajah cengok.
"Beneran… AKU MAU DIPERKOSAAAA! TOLOOOONNNGGG!" Len nangis meraung-raung.
"Sesak… Tolong… AH! JANGAN SENTUH! UGH!" Kaito panik setengah mati saat seorang cewek berusaha membuka celananya.
"UWAAAHHHH! JANGAAANNNN!" Yuuma histeris, saat seorang gadis menelusupkan tangannya ke dalam baju Yuuma dan meraba-raba dadanya.
Kiyoteru, Gakupo, dan Piko tidak bisa berbuat banyak karena mereka 'dicengkeram' para fangirls dari berbagai penjuru. Gawat, gawat… Kaori berusaha mencari cara agar para fangirls itu kabur. Tiba-tiba, badan Kaori seakan-akan merosot. GAWAT! IA AKAN JATUH! Dan beberapa detik kemudian, ia beneran terjatuh dari tiang lampu dan menghantam seorang cewek ABG. Saat Kaori jatuh, mukanya menghantam aspal (ukh, pasti sakit banget…). Ketika ia mengangkat mukanya yang terluka dan tampak mengerikan, tak disangka-sangka, para maniak tersebut kabur sambil jerit-jerit ketakutan.
Hening.
Hening.
Hening.
Hening beberapa saat, dan Len memeluk Kaori sambil nangis-nangis.
"HUAAAAA! TERIMA KASIH, YA!" Len terisak-isak.
"Kaori-san, terima kasih udah nolong…," kalimat Kiyoteru terhenti, saat melihat Kaori terkekeh geli seperti gila mendadak.
"Fufufufufufufufu… Tak kusangka, kalian bisa dikalahkan dengan mudah oleh para fangirls. Lucu banget… Fufufufufu… padahal melawan Demon Doll saja gampang, kenapa bisa dikalahkan fangirls? Bufff…. HAHAHAHAHA!"
JDEEERRRR! Untuk ke sekian kalinya, mereka tertohok lagi. Mereka hanya diam sambil mengamati Kaori yang tertawa terbahak-bahak seperti kesetanan. Benar-benar parah… Parahnya hari ini…
A/N: Yup, mungkin segini dulu imajinasi gaje dari saya, sekalian minta pendapat, lebih baik dilanjutkan atau bagaimana?
