CRAZY IN LOVE
[TEASER – New Begin]
Adapted from: Drama Goblin.
Chanlove – 2018
*
"Park Chanyeol,"
Laki-laki yang sedari tadi menunduk di sudut ruangan kini mendongakkan kepalanya. Sorot matanya dipenuhi oleh pertanyaan. Ia menatap perempuan cantik di hadapannya dengan bingung.
"Jeogi-yo?" tanyanya dengan sopan. Sementara perempuan itu menjawab dengan senyum.
"Park Chanyeol," sebutnya lagi. "namamu adalah Park Chanyeol."
"Oh, joneun... Park Chanyeol imnida?" tanyanya dengan bahagia.
"Bukankah itu terlalu bagus untuk seorang malaikat maut sepertiku?"
*
Suara tangis bayi itu beradu dengan guntur yang menyala padam di luar sana. Awan hitam menggumpal di langit-langit hingga menghasilkan rintik air yang berjatuhan deras menimpa Bumi.
Beberapa menit yang lalu seorang wanita telah melahirkan anak gadis yang cantik dan manis. Rumah itu kini dipenuhi oleh perasaan yang membuncah. Mereka bahkan mendiskusikan beberapa nama yang cocok untuk putri baru mereka. Hingga pada akhirnya sebuah nama muncul sebagai sebutan bagi anak tersebut.
"Byun Baekhyun."
Sekali lagi petir dan kilat menyambar-nyambar kala nama lengkapnya disebutkan oleh sang Ayah. Anak itu menangis dipelukkan Ibunya, dan Ayahnya tersenyum bahagia. Air mata menetes tak terkira akibat rasa bahagia yang berlebihan. Kelak, mereka akan menjadi sebuah keluarga yang penuh dengan canda tawa.
Sayangnya, ada seseorang yang akan mengakibatkan kehancuran bagi keluarga tersebut. Sang malaikat kematian telah datang untuk menjemput si jabang bayi. Ia sudah ditakdirkan untuk hidup dalam waktu beberapa menit saja. Tidak ada lagi kesempatan baginya untuk membuka mata.
Sehelai kertas bertuliskan nama 'Byun Baekhyun' telah berada dalam genggaman si malaikat maut. Laki-laki berpakaian serba hitam itu melangkah mendekati anak yang masih menangis didekapan Ibunya. Gema di setiap langkahnya terdengar menyeramkan kala semuanya terhenti saat matanya tanpa sengaja bertatapan dengan bayi tersebut.
Hatinya tiba-tiba menjadi berdebar tidak karuan dan tubuhnya terdiam di tempat. Pertanda apakah ini?
*
Aku melihatnya.Ya, aku melihatnya di sana. Di sepasang mata yang begitu indah, yang menatapku dengan lugu dan penuh kesucian.
Masa depan.
Baru kali ini aku merasakan sesuatu yang berbeda, yang dapat menggali hati nuraniku hingga aku sama sekali tidak berani untuk menyentuhnya lebih jauh. Aku tidak bisa. Semuanya tampak jelas di mata itu.
Aku telah melihat masa depannya.
Bersinar.
Sangat terang.
Hingga kemudian aku sadar. Tidak seharusnya aku bergeming menatapnya tanpa melakukan apapun. Aku mempunyai tugas besar untuk mencabut nyawanya. Tetapi kurasa... aku tidak bisa melakukannya kali ini.
Anak itu memiliki masa depan yang cerah dan aku... tidak bisa menghancurkannya begitu saja.
Sama sekali tidak bisa.
Jika kalian bertanya kenapa tiba-tiba aku merasa tidak tega untuk mengambil nyawa anak itu. Maka jawabannya adalah... karena aku... melihat bayangan diriku sendiri di manik indahnya.
Aku harus tahu apa yang terjadi dengan kami di kemudian hari.
