Hehe...arigatou buat Aii sakurai buat masukan pairingnya.. Karena otter penggemar Ichiruki jadi multichap kali ini tetang Ichiruki^^Kisahnya ngambil tempat ketika Hitsugaya cs datang ke real world buat mempersiapkan pertarungan dengan arrancar. Dengan paksa, Otter mengulur waktu kedatangan Grimmjow cs menjadi seminggu kemudian. (Sorry Grimm, ...)

Summary:Ketika kepercayaan Ichigo dan Rukia digoyahkan oleh pengkhianatan. Akankah Ichigo tetap mempercayai partner shinigaminya itu?

Desclaimer: Kubo Noriaki a.k.a Kubo Tite

BLACKEN: The Crucial Arc

.

.

.

Vol.1 Start the new war!

~101 tahun yang lalu.

Terjadi kasus aneh yang melanda Rukongai, dimana beberapa roh menghilang secara tak wajar dan hanya meyisakan pakaian mereka. Kasus aneh tersebut awalnya hanya menimpa para penduduk Rukongai, hingga 9ban-tai Taichou saat itu, Muguruma Kensei pergi menyelidikinya. Sebelum kedatangannya, 10 shinigami dari tim pendahulu yang juga menyelidiki kasus tersebut ikut menghilang dan menjadi korban shinigami pertama kasus aneh tersebut.(Bleach.~Turn back the pendulum)

~Zaman sekarang, Karakura-chou. Kurosaki clinic.

Derap langkah Kurosaki Ichigo terdengar dari arah tangga, membuat para anggota keluarga Kurosaki menoleh kearahnya yang terlihat masih mengantuk.

"Ohayou MY SON! Mari sarapan bersama ayah!"

"Berisik! Baka Oyaji!"

"Ohayou, Ichi-nii!"

"Ohayou , Karin!"

"Ohayou Onii-chan! Kau bangun cepat pagi ini!"

"Ya…Ambilkan aku nasi, Yuzu..."

"Ohayou! Ichigo!"

"…."

Ekspresi Ichigo berubah masam mendengar sapaan terakhir itu. Ia menoleh ke arah sumber suara. Itu adalah Kuchiki Rukia. Ya… Ichigo hampir saja lupa bahwa gadis Shinigami itu telah 'resmi' menumpang di rumahnya sejak kemarin malam. Semenjak ia dan rombongan 'piknik' shinigami (sebenarnya rombongan penyelidik arrancar..) yang terdiri dari Rukia, Renji, Rangiku-san, Ikkaku, Yumichika dan Toushiro (PLAKK!), maksuda saya Hitsugaya Taichou itu datang dari soul society. Dengan acting berurai air mata, Rukia berhasil meyakinkan keluarganya agar boleh menumpang disana.

"Kenapa Ichigo? Pagi ini terlalu cerah untuk bermuka masam seperti itu."

"Diam, nona penipu! Ini semua karena kau!" Ichigo melirik kearah ayahnya yang sedari tadi sibuk menempel di poster Masaki sambil berteriak, 'Istriku! akhirnya kita punya putri ke-3!' membuat muka Ichigo bertambah masam saja.

Ichigo dan Rukia berjalan perlahan menuju sekolah beriringan. Sesekali mereka berdebat lalu berbicara dan berdebat lagi. Diam-diam Ichigo tersenyum kecil. Sudah lama sekali ia tidak berperang mulut dengan gadis itu sepanjang perjalanan ke sekolah. Walau sedikit, ia merindukan momen-momen konyol tersebut. Rukia yang merasakan hal yang sama pun ikut tersenyum.

"Sudah lama sekali… Kupikir aku benar-benar akan mati dan takkan kembali kesini." Gumam Rukia sembari menatap langit lalu memejamkan matanya perlahan merasakan aliran udara menembus tubuhnya. Ichigo yang memperhatikan gadis itu ikut menoleh ke langit.

"Ya…Aku pun merasa duniaku kini telah berubah." Angin semilir bertiup membuat daun-daun berterbangan.

BRAKKK!

Tiba-tiba segerombolan hollow jatuh dari langit menimpa tokoh utama kita yang malang. Ichigo berusaha melepaskan dirinya dari himpitan itu dengan wajah super kesal. "A,apa-apaan sih ini!"

Dari kejauhan, Abarai Renji melesat sambil memanggul zanpakutounya menatap remeh Ichigo yang separuh badannya masih terhimpit hollow. "Yo! Ichigo! Kau punya kesenangan baru rupanya."

"Berisik! Jadi ini ulahmu! Kalau mau nyerang hollow lihat sekeliling dong!" Perlahan hollow-hollow yang topengnya telah ditebas itu mulai menghilang. Renji mendengus, ia mengarahkan telunjuknya ke arah sebuah tiang listrik dimana seorang roh anak kecil terikat disana. "Anak itu nyaris kena kalau saja aku tidak melempar hollow-hollow itu kearahmu."

Ichigo memperhatikan roh anak kecil itu. Terlihat ia begitu ketakutan dengan mata berair sembari melihat kearah Renji. Ichigo menghembuskan nafasnya dan mendekati anak tersebut. Ia memegangi kepala bocah itu dan menatapnya lembut. "Tidak usah takut! Si kepala nanas merah itu Cuma shinigami. Dia akan mengirimmu ke tempat yang lebih aman daripada di sini." Wajah anak itu berubah menjadi lebih tenang. Renji mengeluarkan zabimarunya berniat akan melakukan konshou. Namun tiba-tiba, sesosok shinigami lain muncul di belakang roh anak itu.

"Shinigami? Siapa kau?"

Shinigami pria itu berperawakan tinggi dan berambut putih diikat ekor kuda. Sebelah matanya tertutup perban mata putih dan tatapan matanya terkesan ramah.

"9ban-tai ,cabang Tosho. Masamune Hidemaru. Mulai sekarang saya bertugas di kota ini menggantikan shinigami sebelumnya karena ia ditarik mundur. Salam kenal"

"Oh..pengganti si kuruma…apalah itu."Gumam Ichigo berusaha mengingat nama shinigami berambut afro itu. Renji menyarungkan zanpakutounya kembali dan bersiap masuk ke gigainya. "Kalau begitu, tolong urus roh anak itu, Masamune-san!" Ujarnya. Ichigo bangkit dan menyusul Renji setelah melambai pada roh anak tersebut diikuti Rukia di belakangnya. Sementara shinigami bernama Masamune itu Cuma tersenyum sambil memandang dari kejauhan.

.

.

"Jadi Toushiro-kun…nanti mau makan siang bareng onee-chan?"

"Ayolah..main sama kami!"

"Sudah kubilang, kalian semua berisik!"

"KYAAA! Sikapnya yang cool itu malah bikin gemes!"

Sekumpulan cewek-cewek teman sekelas Ichigo terlihat sedang mengerubungi Hitsugaya-Taichou dengan centilnya. Bahkan beberapa diantaranya ada yang berani mencubit pipi mungil Toushiro membuat wajah cool sang taichou berubah super kesal.

Ichigo hanya duduk sambil bertopang dagu di bangkunya. Matanya memandang jauh, memikirkan persiapannya untuk melawan gerombolan arrancar yang siapa tahu akan menyerang lagi. Ini sungguh melelahkan. Setelah menjadi shinigami, ada-ada saja masalah yang mendatanginya.

"HOLLOW!HOLLOW!"

"UGYAAAA!" Bagai tersambar petir, Ichigo terbagun dari lamunannya begitu badge shinigami daikounya berdering keras. Kontan seluruh penghuni kelas menoleh padanya keheranan.

"Wah…sedang santai begini ada hollow…"Gerutu Rangiku sambil memperhatikan ponselnya. "Bukannya ada shinigami yang berjaga? Si rambut putih yang tadi… Sepertinya ia cukup kuat." Timpal Renji . Medengar keluhan anak-anak buahnya, Hitsugaya-taichou membuang nafas berat.

"Oi! Hollownya di dekat sini kan? Berarti itu kewajiban kita! Dasar pemalas!"

"Satu orang saja cukup kan Taichou? Nah…." Rangiku dan yang lain serempak menoleh kearah ichigo sambil mengangkat telunjuk.

"Kau yang pergi, Ichigo!"

"Sudah kuduga…" Gumam Ichigo sweatdrop. Setelah menelan Kon , ia langsung menghambur keluar jendela dengan sosok shinigaminya sambil menggerutu tak karuan.

.

.

Setelah tiba di lokasi, Ichigo hanya mendengus melihat hollow berukuran kecil dihadapannya. "Kemana sih shinigami baru tadi? Padahal Cuma hollow lemah begini." Ujarnya seraya menghunuskan pedang dengan tak acuh. Ichigo menatap hollow itu lekat-lekat. Ada yang aneh dengan hollow ini. Insting dan reiatsunya memang seperti hollow, tetapi baik topeng maupun badannya terlihat belum sempurna.

Sedang asyik berpikir, hollow itu melompat menyerang ichigo yang tengah berdiri lengah. Namun serangannya bukan masalah besar bagi sang shinigami daikou. Dengan sekali tebas ia berhasil menghancurkan topeng hollow tersebut.

"Nah…beristirahatlah dengan tenang…"

Mata coklat Ichigo langsung terbuka lebar begitu topeng hollow itu terkelupas sepenuhnya. Ia memandangi wajah hollow kecil itu dengan wajah tak percaya.

"Di, dia…!"

.

.

"Roh anak kecil tadi pagi?"

Renji dan rukia saling berpandangan dengan wajah heran. "Tidak mungkin Ichigo. Tadi pagi rantai karma anak itu baik-baik saja kok! Lagipula butuh waktu bertahun-tahun jika roh berubah menjadi hollow. "

Ichigo kini makin bingung. Ia memegang dagunya sembari berpikir keras. "Roh anak itu harusnya sudah dikirim ke soul society oleh shinigami baru itu tadi pagi kan?"

Hitsugaya-taichou bangkit dari bangkunya dan mengeluarkan ponsel dengan wajah sedikit tegang. "Aku merasakan firasat buruk. Ini harus dilaporkan keatas."

Kebingungan para shinigami buyar begitu Ochi-sensei memasuki kelas. Pelajaran ketiga dimulai, namun isi kepala Ichigo tetap tidak berada di kelas itu. Wajah roh bocah kecil yang terlihat kesakitan begitu topengnya terlepas itu menghantui pikirannya. "Sial…apa yang sebenarnya terjadi…?"

"Jangan terlalu dipikirkan Ichigo!"

Rukia yang sedari tadi melihat gelagat Ichigo itu angkat bicara. "Kau terlalu banyak menanggung beban di pundakmu. Masalah arrancar, maupun soul society. Sekali-kali pikirkan juga kesehatanmu." Ichigo tersenyum kecil . Walau terkesan cuek tapi kata-kata Rukia ada benarnya juga. Ichigo berusaha kembali focus pada pelajaran.

"Nah! Jadi untuk tugas dirumah, kalian cukup buat karya bebas. Terserah mau buat apa yang penting mengandung seni dan keindahan. Kumpul minggu depan!"

Kompak seluruh kelas terheran-heran. Wajar saja, karena kenapa Ochi-sensei yang guru bahasa malah memberi tugas seni rupa. "Kerjakan saja! Terutama kau Kurosaki! Absenmu terlalu banyak, kalau kau tak mengerjakannya aku akan menyemir rambutmu jadi hitam!" Begitulah jawaban guru urakan itu begitu ditanyai.

~Kurosaki clinic. 08.13 pm

Ichigo membaringkan tubuhnya diatas kasur sambil menguap. Pikirannya masih berputar-putar mencari inspirasi karya bebas apa yang akan dibuatnya. Jujur saja, lebih baik mengerjakan puluhan tugas akademik daripada harus berurusan dengan seni. "Tak apalah! toh masih seminggu lagi…"

"Lebih baik kerjakan sekarang, ichigo! Daripada malas-malasan begitu." Ichigo melirik kearah meja belajarnya. Terlihat rukia tengah serius menggambar sesuatu. "Memang kau buat apa?"

Dengan wajah penuh percaya diri Rukia memamerkan kertas gambarnya."Hehe! Tentu saja lukisan! Bagi pelukis handal sepertiku tugas ini perkara mudah!" Wajah ichigo dipenuhi butiran keringat melihat gambar Rukia yang bahkan lebih konyol daripada anak SD itu. Wajahnya berubah heran setelah melihat gambar itu dari dekat. "Eh…Kenseikan itu…masa'…"

"Benar! Ini Nii-sama!"

Wajah Ichigo makin dipenuhi sweatdrop melihat potret diri Byakuya yang digambar Rukia. Penampilannya memang mirip Byakuya namun wajahnya….Chappy? Spontan Ichigo menutupi mulutnya yang nyaris menyemburkan tawa melihat sosok Byakuya yang cool jadi unyu-unyu begitu. Dengan santai Rukia meraih Kon yang ada disebelahnya dan membatingnya ke wajah Ichigo dengan kesal.

"Bicara soal keindahan dan seni berarti itu Nii-sama!"

"Lalu gadis berkimono disebelahnya ini…kau?"Tanya Ichigo sembari melempar Kon yang lengket di wajahnya keluar jendela.

Rukia memperhatikan gambar gadis berkimono yang mirip dengannya itu."Bukan. Ini Hisana-sama. Kakak kandungku." Ichigo cengo mendengarnya, terlebih melihat ekspresi Rukia yang kini melembut. Rukia menghembuskan nafasnya pelan. "Jujur saja aku sedikit marah begitu tahu kakakku meninggalkanku sendirian di kota yang penuh 'anjing liar' seperti Inuzuri, tapi dia benar-benar mencemaskanku. Rasanya aku tidak pantas marah. Sayangnya aku tak punya kesempatan untuk bertemu dengannya."

Ichigo yang sedari tadi menatap Rukia serius, terseyum lembut sembari menyentil dahi gadis bermata violet itu. "Hei! sakit tahu!"Gerutu Rukia kesal sambil memegangi dahinya.

"Yah…teruslah begitu! Kau tidak cocok berwajah muram! Shinigami!" Ichigo lalu beranjak dari tempat tidur dan berubah wujud menjadi shinigami menggunakan Kon yang baru saja berhasil merangkak naik ke jendela sambil mengomel."Eh? Mau kemana kau, Ichigo?"

"Patroli, sekalian cari inspirasi."

.

.

Ternyata bukan hanya Rukia, para shinigami lain pun ternyata bersemangat mengerjakan tugas itu (shinigami kurang kerjaan…-_-;). Di atap apartemen Orihime, terlihat Rangiku-san tengah sibuk mengerjakan sesuatu.

"Ah! Kurosaki-kun!" Inoue Orihime melambai ceria melihat Ichigo yang melintas di atas mereka. Segera Ichigo turun sejenak. "Hehehe! Karya seni kami sudah selesai lho!" Ujar Rangiku dan Inoue riang. Ichigo maklum jika Orihime telah menyelesaikannya. Walau bertampang polos begitu ia tergabung di klub Handycraft. Tapi Rangiku?

"Ini karyaku! fotografi dengan aku sendiri sebagai modelnya! Indah kan?" Rangiku menyodorkan selembar foto yang sukses membuat semburan darah merah mengalir deras dari hidung Ichigo. Foto itu berisi pose seksi Rangiku dengan *sensor* dan bagian *sensor* yang nyaris terbuka. Kontan Ichigo melempar foto itu kembali dengan nafas sesak. "I,Itu terlalu vulgar!" membuat Rangiku cemberut.

Pandangan Ichigo beralih ke arah hitsugaya yang sibuk memahat es yang ia keluarkan zapakutounya(praktis yah..). Nampakya ia ingin membuat ukiran es naga Hyourinmaru. Keren memang, tapi orang bodoh mana yang membuat ukiran es sebagai tugas yang akan dikumpulkan masih seminggu lagi?

Ichigo kini pindah tempat ke sebuah atap gedung rumah sakit dimana Ikkaku dan Yumichika berada.

"Karya seniku? Hahaha! itu perkara gampang Ichigo! Bukankah tarian keberuntunganku itu mengandung gerakan-gerakan yang sangat indah!" ikkaku langsung menarikan Lucky dancenya tanpa malu-malu, membuat Ichigo Cuma bisa sweatdrop. Sementara Yumichika….

"Wajahku sendiri sudah merupakan keindahan…!"

Ah..Terserah deh… (-_-;)

.

.

Ichigo akhirnya berlalu tanpa inspirasi. Kalau dipikir-pikir, semuanya membuat karya-karya mereka sesuai apa yang mereka senangi. Perlahan Ichigo menoleh kelangit malam yang gelap.

"Aku….apa yang sebenarnya kusenangi?" Gumamnya lirih.

Lamunan ichigo terhenti begitu badge shinigaminya berbunyi keras. Bersamaan dengan itu, Rukia yang telah berganti wujud menjadi shinigami datang menghampirinya.

"Ichigo! Ada 2 hollow muncul!"

"Kalau begitu aku yang tangani yang di ujung sana, kau yang di dekat sini!" Serempak Ichigo da Rukia bergerak ke arah berlawanan menuju hollow-hollow tersebut. Ichigo mendapati seekor hollow tengah memangsa roh seorang pria gemuk yag berlari ketakutan.

Sama seperti hollow tadi siang, hollow ini juga terlihat berwujud tak sempurna. Tanpa ragu ichigo menebas topeng hollow tersebut dan menunggu hingga topeng itu terlepas sepenuhya.

"Lagi-lagi…..!" gumamnya kesal melihat wajah roh dibalik topeng itu. Itu adalah roh kakek-kakek yang baru saja meninggal di kliniknya kemarin lusa. Hanya dalam waktu sesingkat ini, mustahil rasanya ia telah berubah menjadi hollow.

BRAKKKK!

Seorang shinigami terjatuh dari atas tepat menimpa Ichigo yang tengah berdiri mematung. Dengan wajah kesal ichigo bangkit sekuat tenaga membuat shinigami diatasnya jatuh berguling-guling. "Siapa lagi sih! Eh…?"

Seorang shinigami berambut afro dan bertampang bodoh tengah memijat-mijat punggungnya yang sakit akibat terjatuh tadi. Ichigo menatapnya remeh."Oh… Imoyama-san…!"

"KURUMADANI! Jangan seenaknya ganti nama orang dong! Kalau memang lupa jujur saja!"

Mata Ichigo membesar terigat sesuatu." Ng? Bukannya kau sudah ditarik mundur dan ada shinigami pengganti? Kenapa kau masih disini?" Seketika shinigami bernama lengkap Zennosuke Kurumadani itu terbengong-bengong. "mundur? kau ngomong apa sih? Gak ada yang menggantikanku kok."

Spontan Ichigo meraih kerah kimono shinigami itu dengan wajah tegang."Jangan bercanda! Terus Masamune tadi itu siapa? Bukannya ia dari cabang tosho divisi 9 dan datang menggantikanmu?"

"Ka, kau bicara apa sih? Seingatku di divisi 9 tak ada yang namanya Masamune kok."

Wajah Ichigo berubah pucat. Entah kenapa firasat buruk kini menghantuinya. Tiba-tiba reiatsu yang sangat kuat terpancar dari arah tempat yang dituju Rukia. Keringat dingin mengucur di dahi Ichigo. Dengan cepat ia melepas cengkraman tangannya di baju Kurumadani dan melesat menuju sumber reiatsu tersebut.

"Rukia..!"

Di tempat lain, Rukia yang telah berhasil menebas hollow lawannya tengah berdiri mematung dengan keringat mengucur di wajah. Ia genggam zanpakutounya dengan erat melihat sesosok shinigami berreiatsu besar melangkah pelan ke arahnya. "Kau….Masamune Hidemaru?"

Masamune tersenyum lembut menatap Rukia yang ada dihadapannya. "Lama tak bertemu Rukia-chan…Kau pasti tidak ingat padaku …Yah,aku sudah menduganya….Tapi kau pasti mengenali dia…."Masamune tertawa kecil sembari menjentikkan tangannya ke udara. Sebuah lubang hitam pekat muncul di tempat yang ia jentik dan perlahan kian melebar. Dari dalam sana muncul seseorang yang kontan membuat wajah rukia menjadi bertambah pucat.

"Kau…..!"

To Be Contiued

Siapakah sebenarnya shinigami misterius bernama Masamune tersebut. Akankah Ichigo berhasil mengerjakan tugas seni rupanya sementara masalah besar tanpa disadari mulai mengintainya dan para shinigami? Next chapter. Blacken: the crucial arc ~vol.2 Don't Go! Rukia! Please RnR ya^^