Time Through My Destiny
By. XiaLu_BlackPearl
Genre : Brothership, Romance, Angst, GS, Uke!Yeoja Seme!Namja
Rated : T
Length : Chaptered
Main Cast :
Xi Baekhyun ( just for this fanfic ) ~ EXO / Yeoja
Xi Lu Han ~ EXO / Yeoja
Kim Jong In ~ EXO
Oh Se Hun ~ EXO
EXO
Someone
Other Cast :
You can find it by yourself.
Pairing : Official Couple / Slight KaiBaek
Disclaimer : Plot is mine. Cast own by their family.
A/N : Halo! Kenalin, saya author baru ^^ *gananya* Ini ff kedua yang author publish disini, dan juga ini ff pertama author yang bergenre GS. Jadi tolong di mengerti kalau misalkan ada kesalahan dari ff ini, karena author bukanlah manusia sempurna.
Mengenai plot, author dapetin plot ini asli dari otak author. Curhat dikit, author tuh pengen banget pas author tidur tiba - tiba udah balik lagi ke masa lalu. Nyaris sama deh kayak ff ini cuma ga sampe ada mati - matinya *eh ketawan deh ada death charanya*. Yaudah gitu aja, di nikmatin aja ya ceritanya, terima kasih ^^
Summary :
Xi Baekhyun - yeoja manis yang terbangun dari mimpi panjangnya yang terasa begitu nyata. Ia yang awalnya berada di tahun 2014 jatuh pingsan, dan terbangun di tahun 2013. Ia melihat semuanya, ia melihat takdir yang akan membawanya menuju seseorang, juga takdir yang menyangkut kematian seseorang yang sangat dicintainya.
^Time Through My Destiny^
Mungkin menyenangkan bagi semua orang untuk bisa mengetahui apa yang akan terjadi di masa depan mereka, namun tidak untukku. Walaupun aku sudah berusaha untuk mengubahnya, namun takdir tetaplah takdir.
~Story Begin~
Baekhyun POV
Seoul, 1 June 2014; 10.25 A.M
Hai, perkenalkan namaku adalah Xi Baekhyun. Aku memiliki Eonnie cantik bernama Xi Luhan dan aku sangat menyayanginya. Aku dan eonniku hanya tinggal berdua di apartemen kami yang terbilang cukup besar, sementara Orang Tua kami bekerja di China.
Kini aku sedang menyiapkan perlengkapanku di koper. Niatnya aku akan pergi berlibur ke Pulau Jeju selama musim panas ini. Tentu saja aku tidak sendirian, aku di temani oleh Eonniku dan Namjachingunya, dan tentu saja dengan Namjachinguku.
" Baekki~ kau sudah selesai? " tanya Luhan Eonni sambil berjalan menghampiriku yang sedang memasukkan baju di koper.
" Ne Eonnie, apa mereka sudah siap? " balasku sambil menutup resleting koper.
" Ne, mereka sudah siap dan sedang menunggu kita, ayo pergi, " ucap Luhan Eonni sambil menarik lenganku.
Namun tiba - tiba aku merasakan pusing di kepalaku. Aku mencoba untuk berdiri namun tiba - tiba aku ambruk begitu saja ke lantai.
" Eonnie, pusing," rintihku sambil memegangi kepalaku yang terasa begitu berat.
" Baekki! Baekki! Kau sakit?! Baekki! " jerit Luhan Eonni yang masih dapat terdengar jelas olehku. Samar - samar aku mendengar suara Sehun Oppa - yang merupakan namjachingu Luhan Eonni.
" Chagi! Ada apa dengan Baekhyun?! " tanya Sehun Oppa sambil berlari menghampiri kami.
" Aku tidak tahu Sehunnie, dia tiba - tiba ambruk dan mengatakan kalau dia pusing, sebaiknya kita batalkan saja acara pergi kita, katakan itu pada..," suara Luhan Eonni tidak jelas terdengar lagi olehku. Kemudian penglihatanku berubah menjadi gelap, dan rasa pusingku menghilang seketika.
Baekhyun POV End
^Time Through My Destiny^
Someone POV Side
Seoul, 24 March 2013; 06.54 A.M
Terlihat seorang Yeoja tinggi dan cantik sedang menyiapkan sarapan pagi untuk dirinya dan tentu saja untuk Yeodongsaengnya juga.
Kini ia sedang menaruh 2 piring bacon dan telur mata sapi di atas meja makan. Ia hendak mengambil sekotak susu di kulkas dan sebuah suara menginterupsi pekerjaannya.
" Luhan Eonni, " panggil seorang Yeoja manis yang masih terbalut piyama tidurnya, wajahnya terlihat masih mengantuk, namun ia berusaha memperjelas penglihatannya.
" Ah Baekki, kau sudah bangun rupanya," sapa Yeoja -yang diketahui bernama Luhan tersebut- sambil tersenyum pada dongsaengnya. Ia menarik kotak susu dari sisi pintu kulkas lalu menutupnya kembali.
" Eonni, apa kau membatalkan rencana piknik kita ke Pulau Jeju? " tanya Baekhyun sambil menarik sebuah kursi makan ke belakang lalu duduk di atasnya.
Luhan mengernyit heran, sejak kapan mereka berencana akan pergi ke Pulau Jeju? Padahal musim panas saja masih 3 bulan lagi, pikirnya.
" Kau mengigau ya baekki? " tanya Luhan sambil menuangkan susu ke dalam gelas.
" Aku tidak mengigau Eonni! Jelas - jelas kemarin kita akan berlibur. Tapi karena kepalaku pusing kau membatalkan acara liburan kita. " bantah Baekhyun sambil memanyunkan bibirnya kesal.
" Jangan bercanda Baekkie-ah, kau tahu, bahkan musim panas pun masih 3 bulan lagi, kau pasti mengigau," ucap Luhan sambil membawa 2 gelas berisi susu di kedua tangannya, lalu menaruhnya di atas meja makan. Ia menarik satu kursi ke belakang dan mendudukinya, matanya langsung menatap ke arah Yeodongsaengnya yang duduk bersebrangan dengannya. " jangan terlalu sering tidur malam Baekki,"
" Tapi-," ucapan Baekhyun terpotong begitu saja oleh Luhan.
" Sudahlah, lebih baik kita sarapan dulu, tidak baik membiarkan makanan terlalu lama. Mungkin selepas makan, kau akan lebih baikan, dan melupakan musim panas dan Pulau Jeju mu itu, " kalimat terakhir yang Luhan ucapkan terdengar seperti sindiran halus yang sengaja ia ucapkan.
" Eonni-" Baekhyun berusaha untuk berbicara namun Luhan memotong nya lagi.
" Cukup Baekki, makan, " ucap Luhan tegas.
" Baiklah," ucap Baekhyun pasrah.
Keheningan kini menyelimuti ruang makan tersebut, hanya suara dentingan sendok dan piring yang beradu yang terdengar di ruang makan itu.
Tampak Baekhyun masih memikirkan ucapan Eonninya yang terdengar aneh. Padahal jelas - jelas kemarin dia dan Eonninya -tak lupa namjachingu mereka- akan berlibur ke Pulau Jeju. Namun Eonninya membantah perkataannya. Dan apa? Eonninya bilang musim panas masih 3 bulan lagi? Memangnya hari ini tanggal berapa? Bukankah hari ini tanggal 2 Juni? Seharusnya sekarang itu adalah musim panas, tapi mengapa? Pikir Baekhyun sambil mengetuk - ngetukkan jarinya ke meja.
Sama halnya dengan Luhan yang juga sedang memikirkan perkataan dongsaengnya. Dia bingung mengapa Baekhyun begitu bersikeras dengan musim panas dan Pulau Jeju nya. Namun ia segera mengakhiri kebingungannya dan menyimpulkan bahwa Baekhyun begitu terobsesi dengan musim panas dan Pulau Jeju sehingga terbawa sampai ke dalam mimpinya. Luhan pun mengangguk yakin dan dilihatnya kini Baekhyun tengah mengerutkan keningnya, tak lupa jarinya pun mengetuk - ngetuk meja, tanda ia sedang berfikir keras. Mereka berdua sama - sama menghabiskan sarapannya dan meminum segelas susu sampai habis.
Luhan pun langsung berdiri dari kursinya dan mulai mengumpulkan piring - piring kotor kemudian membawanya ke tempat cuci piring. Ia pun langsung mencuci seluruh piring kotor sambil sesekali melirik ke arah Baekhyun yang masih terdiam di tempatnya. Luhan mengendikkan bahunya tak mengerti, lalu melanjutkan cuci piringnya hingga akhirnya ia selesai dan beranjak pergi dari sana.
Baekhyun tampak sedikit frustasi lalu ia beranjak dari kursinya dan berjalan menghampiri kalender yang tersimpan di meja ruang tengah. Saat ia melihat isi kalender tersebut, ia terlonjak kaget.
'24 Maret 2013?!' Batin nya tak percaya.
" Eonni!" Panggil Baekhyun lebih terdengar seperti lengkingan. Luhan yang mendengarnya langsung menghampiri Baekhyun yang menegang di depan sebuah kalender.
" Ada apa Baekki?" tanya Luhan heran. Baekhyun langsung menatap Luhan dengan tatapan yang sulit di artikan, antara raut kebingungan, kesedihan, dan juga kekesalan.
" Eonni, kalender ini seharusnya di buang. Kenapa Eonni masih menaruhnya disini?!" tanya Baekhyun geram, tampak wajahnya memerah menahan amarah.
Luhan sangat bingung, ia mengerutkan keningnya heran. " Maksudmu?" tanyanya.
" Seharusnya Eonni menaruh kalender yang bertahun 2014! Bukannya tahun 2013 Eonni!" ucap Baekhyun sedikit teriak.
Luhan semakin bingung, ia sama sekali tak mengerti dengan apa yang di ucapkan oleh Baekhyun. Ia menatap sendu dongsaeng kesayangannya itu. Ia berniat mengusap rambut ikal Baekhyun, namun Baekhyun segera menepisnya dan berlari ke pintu kamarnya, menangis.
" Baekki-," Ucapan Luhan terpotong oleh teriakan Baekhyun yang terdengar parau di selingi isakan tangis yang menyayat hati.
" Luhan Eonni jahat! Kau membuatku kesal! Kau sengaja kan menyimpan kalender tahun 2013 itu disitu agar aku mengingatnya kembali?! Kau tahu, aku ingin sekali melupakannya, tapi apa?! Kau malah membuatku mengingatnya kembali! Padahal aku sudah berusaha untuk mencintai.. Ah.. Namjachinguku itu! Tapi..! Ah Eonni bodoh! Aku benci padamu! " dan kalimat akhir yang di lontarkan Baekhyun sukses membuat Luhan menangis. Ia tak ingin di benci oleh siapapun terutama oleh dongsaeng kesayangannya. Baekhyun langsung memasuki kamarnya dan menutup pintu dengan kasar.
Luhan langsung terduduk di sofa, menekuk lututnya dan mulai menangis. Lalu ia mengusap kedua pipinya yang basah dan mengambil handphone nya di saku celananya. Ia mengirim pesan kepada seseorang, setelah pesannya terkirim ia langsung menunduk lesu. Menunggu seseorang yang di cintainya datang, dan ia bisa menceritakan segalanya pada orang yang di cintainya itu.
10 menit kemudian terdengar bel berbunyi, Luhan langsung berlari menuju pintu depan apartemennya. Ia segera membuka pintu tersebut dan tampaklah seorang Namja tinggi dan tampan di hadapannya. Luhan refleks memeluk Namja itu dan mulai menangis kembali. Sang Namja langsung mengusap punggung Luhan lembut, berusaha menenangkannya.
" Chagi, sebaiknya kita masuk dulu ke dalam, dan barulah kau ceritakan segalanya," Luhan pun mengangguk dan melepaskan pelukannya dari tubuh Namja itu. Namja itu pun masuk, Luhan segera menutup pintu dan mengikuti langkah Namja itu.
Mereka berdua kini duduk di sebuah sofa dan masih sama - sama terdiam. Hingga akhirnya sang Namja memecah keheningan tersebut.
" Chagi, ada apa? Kenapa menangis? Ceritakan padaku," tutur Namja itu lembut, sambil mengusap rambut Luhan perlahan. Dan Luhan pun menceritakan segalanya, ia bercerita mengenai tingkah Baekhyun yang aneh, musim panas, Pulau Jeju, dan tahun 2014. Dan juga seseorang yang sedang Baekhyun lupakan, entah siapa. Dan juga Baekhyun yang berusaha mencintai Namjachingunya, dan satu - satunya Namjachingu Baekhyun hanyalah Kai. Entah siapa seseorang itu, Luhan tak mengerti. Dan Luhan kembali menangis ketika ia bercerita bahwa Baekhyun membencinya. Namja di hadapannya itu langsung memeluknya lembut sambil mengusap punggung dan rambutnya pelan. Namja itu bergumam pelan.
" Tenanglah Chagi, Baekhyun tak mungkin membencimu. Ia akan selalu menyayangi Eonninya sampai kapanpun," tutur Namja itu lembut berusaha menghibur.
" Tidak Sehunnie, Baekki.. Hiks.. Dia.. Hiks.. Sangat membenciku, raut wajahnya.. Hiks.. Terlihat begitu kesal.. Hiks.. Bahkan dia meneriakiku Sehunnie!" ucap Luhan di selingi tangisannya. Namja -yang diketahui bernama Sehun itu semakin mempererat pelukan di tubuh Yeojanya.
" jangan berfikiran seperti itu Chagi, " bisik Sehun lembut di samping telinga Luhan.
" aku takut Sehunnie, aku takut Baekki akan membenciku untuk selamanya," ucap Luhan lirih.
Someone POV Side End
^Time Through My Destiny^
Baekhyun POV
" Argh!" umpatku kesal sembari menutup pintu kamarku kasar.
Aku benci Eonni! Kenapa?! Kenapa dia seperti ini padaku?! Aku sudah melupakan Namja itu, tapi kenapa harus teringat kembali! Kenapa?!
Kenapa Eonni tak mengingat rencana kami yang akan berlibur?! Bukankah kami akan berlibur ke Pulau Jeju bersama Sehun Oppa dan.. Ah Bodoh! Mengapa aku melupakan nama Namjachinguku sendiri?! Bahkan aku tak dapat mengingat wajahnya?! Ugh, ini menyakitkan!
Ya Tuhan.. Apa salahku?
Air mataku turun lagi, dan kini lebih menyakitkan. Dadaku terasa sesak, bahkan untuk menarik nafas pun terasa sulit bagiku. Aku membenci ini! Aku terperosok ke bawah dan terduduk di belakang pintu. Aku menekuk lututku dan ku tundukkan kepalaku, melanjutkan tangisanku.
Dan tanpa ku sadari, aku tertidur dan terbawa ke dalam alam mimpiku lagi.
Baekhyun POV End
^Time Through My Destiny^
Someone POV Side
" Kita minta Kai datang saja, mungkin Baekhyun akan sedikit baikan," Luhan pun mengangguk menerima saran dari Sehun.
Luhan pun mengambil handphone nya dan menghubungi Kai.
"..."
" Yeoboseyo, aku butuh bantuanmu,"
"..."
" Baekki, dia sepertinya kurang sehat hari ini, bisakah kau datang ke sini sekarang, "
"..."
" Gomawo,"
"..."
" ya, cepatlah datang,"
Tut.. Tut.. Tut..
Dan Luhan pun segera membaringkan tubuhnya di sofa, di ikuti oleh Sehun.
" Hunnie, sebaiknya kita periksa keadaan Baekki sekarang, " ucap Luhan seraya berdiri, Sehun pun mengangguk dan langsung mengikuti langkah Luhan yang berjalan menuju kamar Baekhyun.
Tok Tok Tok
" Baekki, " panggil Luhan ragu. Ia masih takut kalau - kalau Baekhyun meneriakinya lagi. Namun tak ada jawaban. Luhan pun mengulangi hal yang sama sampai 3 kali dan jawabannya pun tetap sama, hening.
Sehun pun menyarankan Luhan untuk masuk saja, Luhan pun mengerti, ia membuka pintu kamar Baekhyun yang ternyata tidak terkunci. Namun Luhan agak kesulitan membuka pintu tersebut, namun ia tetap membukanya, dan sedikit menyembulkan kepalanya ke dalam.
Di lihatnya kasur Baekhyun yang kosong. Luhan pun panik, namun kepanikkan nya hilang ketika ia mendapati Baekhyun tertidur di belakang pintunya sambil menekuk lutut. Luhan pun berusaha untuk masuk dan berhasil.
Setelah masuk ia segera mengangkat tubuh Baekhyun -dibantu Sehun- dan membaringkannya di kasur. Luhan segera mengecek dahi Baekhyun yang ternyata panas. Luhan pun langsung berlari menuju dapur, mengambil kain dan baskom berisi air dingin lalu membawanya ke kamar Baekhyun.
Luhan mulai memasukan kain tersebut ke dalam baskom air dan memerasnya. Di letakannya kain tersebut di atas dahi Baekhyun. Wajah Luhan tampak khawatir, Sehun yang melihatnya langsung mengusap rambut Luhan pelan seraya bergumam.
" Dia akan baik - baik saja," ucap Sehun sambil tersenyum kecil.
" aku harap begitu," balas Luhan terdengar seperti lirihan. Ia mulai menggenggam tangan mungil Baekhyun dan mengusapnya.
Bel berbunyi, Sehun dengan sigap langsung berjalan ke arah pintu dan tampak seorang Namja yang terlihat begitu lelah. Namja itu tak sempat mengucapkan apa - apa pada Sehun, ia melesat masuk ke dalam dan berlari ke arah kamar Baekhyun. Sehun memakluminya, dia tersenyum simpul lalu menutup pintu apartemen kembali dan berjalan menuju kamar Baekhyun.
" Kai, " panggil Luhan pelan. Namja yang di panggil langsung melirik ke arah Yeoja yang berbaring, dengan kain basah di dahinya. Kai langsung menghampiri tempat tidur Yeoja itu. Ia memandangi Yeojanya yang tampak pucat, jarinya ia usapkan di pipi tirus Yeoja itu.
Tampak Yeoja itu mengerang pelan membuat Luhan, Kai, dan Sehun -yang tadi menyusul masuk- tersentak. Kai langsung menggenggam tangan Yeojanya itu erat. Dan sesaat setelah Yeoja tersebut membuka kedua kelopak matanya, matanya membulat terkejut, tubuh Yeoja itu menegang. Dan sebuah teriakan parau terdengar dari Yeoja itu, sebuah teriakan begitu memilukan.
^Time Through My Destiny^
TBC
Mohon maaf jika banyak kekurangan ataupun ada typo yang tidak di sengaja ^^
Oh ya gimana menurut kalian? Rame ga? Kurang panjang? Atau kepanjangan? Mau di lanjut ga?
Sebuah review dapat menjadi sebuah penyemangat untuk saya, jadi jangan segan - segan untuk review ya ;)
