-Love (is) Pain-

(Sequel of If It's You)

.

.

Disclaimer :

I don't own anything except this stories

Character:

Hwang Minhyun (M)

Kim Jonghyun (M)

All Members of Wanna One & NU'EST

.

.

Genres:

Drama, Romance, Hurt/Comfort

Warning:

Boy X Boy, Typo, OOC

This story just a piece of my imagination. Don't take everything seriously

.

.

Summary:

Ia tahu, akan sulit untuk bisa terus berhubungan dengan Jonghyun.

Ia hanya tidak menyangka akan sesulit ini

.


Part. 1 – Are you Okay?

Minhyun terbangun keesokan paginya dengan perasaan yang jauh lebih baik, ia bisa merasakan seseorang tampak memegang dahinya untuk mengecek suhu tubuhnya. Dibukanya kedua matanya perlahan, dan betapa terkejutnya ia saat melihat sosok Jihoon yang tengah menatapnya meminta maaf, "Ah, apa aku membangunkanmu Hyung?" Tanyanya lembut.

Minhyun menggeleng pelan, "Apa perasaannya sudah jauh lebih baik Hyung?"

Minhyun tersenyum lembut mendengar pertanyaan Jihoon, ia pun berusaha membangunkan dirinya dari posisi tidur yang langsung dibantu oleh Jihoon, "Pelan-pelan hyung.." Ujarnya panik.

"Terimakasih Jihoonie, tapi aku sudah merasa lebih baik" Ucap Minhyun sambil tersenyum kearah Jihoon.

Jihoon langsung memerah saat melihat senyum Minhyun yang sangat bersinar dimatanya.

"Ah, syukurlah hyung..." ia pun mendudukan dirinya di sisi tempat tidur Minhyun.

"Hyung, apa kau keberatan kalau kedatangan tamu?" Minhyun menatap Jihoon bingung, matanya mengerjap cepat berusaha mencerna maksud pertanyaan Jihoon.

"Maksudmu Jihoon?" Jihoon hanya tersenyum singkat dan berkata "Masuklah kalian, Minhyun hyung sudah bangun"

Perlahan pintu kamarnya pun terbuka menampilkan sosok Daehwi dan Jinyoung yang langsung berhambur menangis memeluknya.

"Minhyun hyung.." Seru mereka kompak sambil memeluk Minhyun yang kaget melihat kedatangan mereka.

"Ya ampun kenapa ini?" Minhyun tertawa kecil menerima serangan pelukan Daehwi dan Jinyoung, ia mengelus punggung kedua maknae itu demi menenangkan mereka. Sementara didepan pintu tampak Daniel, Sungwoon dan Jisung yang tengah menatap hangat Minhyun yang sedang mengelusi Daehwi dan Jinyoung.

"Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir.." Bisik Minhyun didalam pelukan Daehwi dan Jinyoung.

Mereka berdua menggelengkan kepalanya "Jangan meminta maaf terus Hyung, kita semua satu keluarga kan hyung?" Ujar Daehwi. "Dan aku tidak keberatan sama sekali Hyung" Sambung Jinyoung.

Minhyun tersenyum mendengar ucapan kedua maknae tersebut, ia hanya mengangguk terharu mendengar mereka.

"Aku juga minta maaf kalau selama ini aku hanya merepotkan mu saja hyung dengan sikapku" Jaehwan menundukan kepalanya diam. Disampingnya Woojin mengelusi punggung Hyungnya tersebut.

"Ya ampun Jaehwani, kalian tidak pernah membuatku repot. Tidak sama sekali" Jawab Minhyun cepat.

"Kami pun sampai melibatkan Jonghyun semalam, sungguh tidak dapat diandalkan.." Bisik Jisung lirih.

Nafas Minhyun langsung tercekat mendengar ucapan para member di depannya. Ia menatap sedih melihat Teman-temannya menundukan wajah mereka tanda menyesal akan ketidakmampuan mereka dalam menolong Minhyun.

"Seharusnya aku yang meminta maaf, padahal aku sudah berjanji akan menjadi sosok yang bisa kalian andalkan, tapi lihat dimana aku sekarang, merepotkan kalian semua" Minhyun mengeratkan pelukannya pada Daehwi dan Jinyoung.

"Hyung, jangan bilang begitu.." Daehwi memandang Minhyun sedih.

"Hyung selalu bisa mengandalkan kami!" Jinyoung memandang Minhyun kecewa

"Daehwi benar Min Hyung, meski kami bukan anggota NU'EST , tapi Min Hyung bisa bergantung dan mengandalkan kami. Hyung juga sudah berbuat banyak dalam membantu kami. Sehingga izinkan kami sekarang yang membantumu Hyung untuk seterusnya" Jihoon menatap dalam Minhyun.

Minhyun terharu mendengar ucapan Jihoon, di edarkan lah pandangannya kesekeliling kamar. Memandang wajah sedih para member wanna one.

"Maafkan aku sudah membuat kalian sedih, aku berjanji aku akan berusaha yang terbaik demi wanna one" ucapannya langsung mengangkat beban para member, mereka langsung berhambur memeluk Minhyun. Membuat Minhyun tertawa haru bersama dengan yang lain.

.

.

"Loh Seongwoo Hyung? Kau tidak ikut menengok Min hyung?" Guanlin menatap heran Seongwoo yang tengah berdiri bersandar di samping pintu masuk kamar mereka.

"Hmm.. Tidak usah Lin" Seongwoo hanya tersenyum singkat dan kembali menuju kamar miliknya, membuat Guanlin menatapnya curiga sampai ia menghilang.

.

.


Seharian ini baik Daehwi maupun Jinyoung sama sekali enggan lepas dari dirinya. Mereka dengan setia mengikuti kemanapun Minhyun pergi bak anak anjing lucu yang mengikuti majikannya. Meski berkali-kali Minhyun mengatakan ia sudah baik-baik saja, namun kedua maknae itu tetap tidak mau melepaskan Minhyun sendirian. Lain lagi dengan Jihoon, teman atas ranjangnya itu berkali-kali menanyakan perihal alergi Minhyun kepadanya, seperti apa saja pemicu gejalanya, cara menghentikannya dan juga hal-hal yang harus Minhyun hindari. Belum lagi dengan perhatian para member yang terkesan berlebihan, sehingga membuat Minhyun agak jengah.

Jaehwan dan Woojin bahkan tanpa harus ia suruh, dengan sendirinya membersihkan kamar mereka dan kini tengah menjalankan mesin Vacuum Cleaner untuk membersihkan karpet ruang tamu mereka. Begitupun dengan Daniel dan Guanlin yang biasanya asyik bermain Game Console diruang tamu. Kini tengah menjalankan tugas laundry harian mereka dengan telaten. Bahkan saat Minhyun menghampiri dan menanyakan apakah mereka membutuhkan bantuan, langsung ditolak oleh kedua manusia itu.

"Sudah kau istirahat saya Min Hyung" Begitulah jawaban Daniel

Minhyun berusaha menahan perasaan risihnya karena ia merasa bila ia sampaikan itu berarti ia kurang menghargai perhatian yang diberikan oleh para member. Namun, ia tidak bisa menahan lebih lama lagi ketika saat makan siang Jisung mengambil mangkok sayur yang dibawanya menuju meja makan.

"Jisung Hyung.." Panggil Minhyun pelan.

"Ne, apa Minhyunnie?" Jisung memandang Minhyun tersenyum sambil terus mengatur meja makan mereka untuk persiapan makan siang.

"Biarkan aku ikut membantu hyung, kenapa kalian menghalangiku terus" Jisung mendesah pelan mendengar ucapan Minhyun.

"Kau kan habis sakit kemarin Min, jadi sebaiknya kau beristirahat saja" Minhyun mencibir mendengar ucapan Jisung.

"Hyung, aku tidak sakit.. Hanya alergiku saja yang kambuh Hyung.. Ayolah aku tidak bisa membiarkanmu bekerja sendirian" Minhyun berusaha memohon, membuat Jisung menatapnya ragu.

"Minhyun...-" Minhyun langsung mengangkat tangannya seakan memotong ucapan Jisung.

"Hyung, aku juga merupakan bagian dari Hyung Line, jadi ini sudah merupakan bagian dari tanggung-jawabku juga Jisung Hyung..." Jisung mengalihkan pandangannya kearah Sungwoon yang datang sambil membawa wadah berisi nasi.

"Sudahlah Jisung, apa kubilang. Minhyun tidak akan mau dimanja" Canda Sungwoon.

Minhyun yang melihat Sungwoon datang langsung mengambil wadah tersebut dari tangannya.

Jisung menghela nafas melihat ekspresi memelas Minhyun.

"Baiklah, tapi aku harap kau selalu mengatakan semua yang kau rasakan untuk kedepannya Minhyun, Jangan membuatku khawatir!"

"Siap Oemmonim" Minhyun langsung berlagak seakan memberi hormat kepada Jisung dan berhambur memeluknya. Sungwoon hanya menatap adegan didepannya dengan perasaan bahagia yang membuncah.

'Semoga Minhyun bisa terus membuka diri terhadap kita' Batinnya.

.

.


Guanlin menggerakan lehernya yang terasa pegal usai menjemur seluruh pakaian para member. Kalau bukan karena Jihoonie yang ingin memanjakan Min Hyung ia jamin ia tidak mau melakukan hal ini. Guanlin menghela nafas pendek dan mengambil nakas kosong tempat mereka menaruh cucian yang harus dijemur. Setelah menaruhnya pada tempatnya ia melangkahkan kakinya keruang tamu.

Suasana Dorm yang sepi menyambutnya saat ia memasuki ruang tamu. Seingatnya Daehwi, Jinyoung dan Jihoon keluar bersama Minhyun untuk membeli bahan makanan untuk malam nanti. Sedang member lain sedang melakukan kegiatannya masing-masing. Yang pasti Guanlin yakin ia sendirian didorm saat ini, namun betapa kagetnya ia saat melihat Seongwoo yang tengah duduk di sofa ruang tamu dengan laptop dipangkuannya. Guanlin memicingkan matanya sembari menghampiri Seongwoo.

"Hyung, sedang apa?"

Seongwoo tersentak kaget mendengar suara Guanlin dari arah pundaknya. Dengan segera ia menutup layar laptop miliknya dan membalikan tubuhnya menghadap Guanlin.

"Ah, Kau Guanlin..." Ucapnya singkat.

"Hyung sedang apa?" Guanlin menatap Seongwoo curiga, Hyungnya tampak sedag membuka sebuah forum online sebelum ia tutup dengan tiba-tiba.

"Tidak ada" Seongwoo langsung berdiri dan membawa laptop miliknya kembali ke kamar.

"Seongwoo hyung..." Panggil Guanlin tajam membuat Seongwoo berhenti ditempatnya melangkah.

"Aku mengawasimu Hyung.." Seongwoo mengalihkan pandangannya sekilas kearah Guanlin sebelum akhirnya mengedikan bahunya dan kembali melangkah menuju kamarnya.

.

.


Sudah hampir seminggu setelah penampilan mereka di Mcountdown dan Minhyun sudah mulai semakin terbuka dengan para member lain terutama Jinyoung dan Jihoon yang hampir tidak pernah berhenti mengikuti Minhyun kemanapun ia pergi. Minhyun pun lama kelamaan sudah mulai akrab dan lepas saat melakukan aktivitas bersama. Jisung memandang senang saat melihat Minhyun yang tengah mendengarkan cerita Daehwi di ruang tamu. Tawa khas Minhyun sesekali terdengar dari arah ruang tamu karena cerita Daehwi. Ia tidak henti bersyukur dengan kondisi saat ini.

'Syukurlah'

.

.


"Kudengar member NU'EST akan mengadakan Fanmeeting nanti?" Minhyun yang baru berniat membuka pintu toilet mengurungkan niatnya. Saat ini ia sedang berada disalah satu toilet gedung rekaman KBS sehabis penampilan mereka.

"Mungkin maksudmu NU'EST W?" salah seorang staff membalas ucapan temannya.

"Terserah kau bilang apa, kudengar berkat P101 mereka berhasil menaikan kembali pamor mereka?"

"Iya, ditambah lagi dengan masuknya Minhyun di Wanna One, mereka bagai mendapatkan lotre.."

"Makanya, kudengar untuk kali ini mereka mampu memenuhi 10 kali kapasitas ruangan dari fanmeeting sebelumnya!"

"Hoel, benarkah? Wah keren sekali mereka" Sayup-sayup suara staff yang keluar dari ruangan terdengar oleh Minhyun. Tapi ia masih terpaku ditempatnya berdiri. Disatu sisi ia merasa senang dengan info yang diterimanya. Ia tidak bisa memungkiri perasaan bangga yang ia rasakan saat mendengar kalau fanmeeting pertama NU'EST sehabis P101 laku keras. Tapi sebersit perasaan sedih menghinggapi dirinya, karena ia bukanlah bagian dari NU'EST untuk saat ini.

Minhyun langsung menepuk-nepuk pipinya, berusaha menghilangkan perasaan negatif yang ia rasakan.

'Semangat Hwang Minhyun! Demi NU'EST dan demi Jonghyun!' Batinnya.

.

.


Minhyun tidak bisa menahan perasaan gembira yang membuncah didalam dadanya, akhirnya setelah hampir sebulan tanpa alat komunikasi kini ia kembali memegang ponsel miliknya. Hari ini sebelum berangkat untuk persiapan KCON LA, Manajer Kim memanggil mereka dan membagikan ponsel mereka satu persatu. Minhyun dengan semangat mengambil miliknya dan berusaha menyalaknnya. Namun, mungkin karena terlalu lama tidak digunakan baterai ponselnya benar-benar habis membuat Minhyun mencibir dan pergi untuk mengisi baterai ponselnya terlebih dahulu.

'Jonghyun bisa menunggu' Batin Minhyun.

Iapun pergi kearah Jisung yang tengah melambai memanggil dirinya.

.

.


Minhyun mengernyitkan dahinya saat ia menyalakan ponselnya kembali, ribuan pesan menghambur memasuki kotak pesannya. Ia tersenyum melihat sebagian besar isi pesan yang rata-rata memberi selamat kepadanya karena telah berhasil debut dengan Wanna one. Tapi pesan-pesan itu bisa menunggu, ia punya hal yang lebih penting sebelum mereka sampai di bandara.

Bergegas Minhyun membuka grup chat NU'EST berharap banyak Chat yang tidak terbaca olehnya semenjak ponselnya disita, betapa terkejutnya Minhyun saat melihat isi grup chat yang kosong, dengan isi pesan terakhir dari Aaron Hyung yang berkata ia sudah memasakkan mereka makanan enak usai pengumuman final P101.

'Apa mereka membuat grup lain?' Minhyun menggigiti bibirnya resah.

'Tapi kenapa? Mereka bisa terus bercengkrama disini kan' Minhyun pun membuka Chat personal dan mencari nama Jonghyun.

-My Onibugi-

Minhyun tersenyum saat melihat display name Jonghyun di contactnya. Dengan penuh semangat ia mengetik pesan untuk Jonghyun.

Jonghyunie, Ponselku sudah kembali ditangan! Aku rindu padamu... 333

Minhyun tidak bisa menahan senyumnya saat melihat status pesan yang berubah dari Sending menjadi Delivered. Tidak lupa ia menyapa member lain dengan emoticon yang berkata hallo.

Namun sudah hampir 5 menit lamanya, dan tidak ada satu balasanpun yang Minhyun terima. Minhyun mengernyitkan dahinya dan membuka satu persatu chat miliknya. Semuanya terkirim, namun kenapa tidak ada balasan yang ia terima?

Minhyun pun mencari kontak Manajer Kang, manajer utama mereka untuk menanyainya mengenai jadwal NU'EST, dan lagi-lagi pesan nya hanya terkirim saja tanpa ada balasan.

Minhyun menyenderkan dirinya lesu, ia tidak bisa menahan perasaan sakit yang ia rasakan.

'Mungkin mereka sibuk' Batin Minhyun mencoba menyemangati dirinya sendiri. Ia baru akan mencoba memejamkan matanya, berusaha mengabaikan perasaan gelisah yang ia rasakan saat tiba-tiba ada tangan yang kini mengelusi rambutnya membuatnya kembali membuka obsidian hitam miliknya.

"Ada apa Hyung?" Ternyata Daniel lah yang sedang mengusapi rambutnya lembut.

"Tidak apa Niel-ah" Balas Minhyun sambil tersenyum simpul, berusaha menghapus raut khawatir dari wajah Daniel.

"Apa Jonghyun hyung belum membalas pesanmu?" sambung sang center yang tidak bisa dibohongi oleh Minhyun.

"Mungkin..." Jawab Minhyun seakan tidak yakin dengan dirinya sendiri.

"Jangan pesimis gitu Hyung, mungkin mereka sibuk persiapan kan?" Ujar Daniel sambil terus mengusapi surai Minhyun.

"Kuharap begitu.." Daniel pun mengambil ponsel Minhyun dan mematikannya.

"Nanti, kau bisa nyalakan lagi saat kita sudah sampai di LA nanti, untuk saat ini Hyung fokus lah dulu dalam perjalanan kita, Oke?" Daniel mengembalikan ponsel yang sudah ia matikan kedalam genggaman Minhyun, yang dibalas anggukan oleh sang pemilik.

.

.

.

.

TBC (End of Part 1)

.

.

.

.

.

Author Notes:

Aloha! Spada lagi dengan Lil disini!

Lil balik dengan fic baru sequel dari fic lil sebelumnya yaitu, If Its You.

(Kalau yang belum baca monggo dicek dulu ficnya^^ )

.

Ceritanya bakal sedikit melipir dengan keseharian wanna one dan NU'Est dengan tambahan drama disana-sini XD #Plak

Jadi, Lil harap kalian suka dengan kisah ini...

Kalau kalian penasaran dengan kelanjutannya, Monggo direview dulu cerita ini, Biar lil semangat updatenya XD

Salam,

Lilcutebear.