2 Side (MinGa)

Yaoi, Boy x Boy

By: Styli

Happy Reading ^^

.

.

.

Semester baru telah tiba .

Seorang laki-laki tertidur dikelasnya dengan lelap.

"Hei Jim- bangun,kau cari mati?cepat bangun,sebelum dosen melihat kita" seorang temannya berambut hitam terus berusaha memanggil temannya yang tertidur pulas.

"sssttt...diamlah Tae,aku punya rencana" Jimin tersenyum kecil dalam tidurnya,

"Tapi Jim.." Tae sang sahabatnya pun masih berusaha membangunkannya.

"Jimin!Taehyung! apa yang kalian bicarakan?" Dosen melayangkan spidol tepat kearah Jimin yang tertidur.

"Ti-tidak pak,saya.." Tae terdiam bingung mencari alasan.

"Dia berusaha membangunkanku,pak" Jimin memotong pembicaraan Tae dan mulai mengangkat badannya untuk duduk dengan tegap.

.

Melihat tingkah 2 mahasiswa yang terus membangkitkan emosinya, dosen tersebut menghela nafasnya dan mengeluskan dadanya.

"Mengapa kamu tertidur Jimin?pasti kamu punya alasan?" tanya sang dosen sambil tersenyum.

"Kepalaku pusing pak,kurasa aku harus meninggalkan kelasmu kali ini" Jimin menatap dosen tersebut dan membalas senyuman sang dosen dengan senyum licik.

"heh- baiklah Jimin,istirahatlah dengan cukup. Kau boleh pulang sekarang." Dosen menghela nafas lagi.

"Tae,ayo temani aku. Pak,Tae boleh temani aku kan?aku takut terjatuh pingsan di tengah jalan" sang dosen hanya mengangguk seakan menyerah dengan kemauan Jimin.

Jimin memang bukan anak yang terbilang bodoh tetapi Jimin anak yang cukup dibilang 'pas-pasan', sahabatnya Taehyung hanya mengikuti apa kemauan Jimin saja,karena menurutnya bergaul dengan Jimin bisa menghilangkan masalahnya *terserah lu bang . Mereka cukup dekat karena mereka dalam satu hobi yang sama yaitu dance dan bernyanyi dan juga mereka tinggal dalam apartemen yang sama.

.

.

.

Mereka akhirnya berhasil keluar, Jimin terlihat begitu bahagia sedangkan Tae mengerutkan wajahnya.

"Hey Tae,mengapa wajahmu seperti itu?" tanya Jimin sambil menghentikan tawaan keberhasilannya.

"Aku lapar" jawaban singkat Taehyung membuat perut Jimin bergejolak juga.

"Aku juga,bagaimana kalau hari ini aku yang traktir karena kita berhasil keluar dari kelasnya lagi" Jimin merangkul sahabatnya itu yang terdiam saja sejak daritadi.

"terserahmu saja" jawabnya singkat.

.

.

Sesampainya mereka dikantin,mereka langsung mengambil tempat duduk mereka dan melihat kearah sekitar mereka.

"Hei lihat mereka" Tae membisikan pelan dan mengisyaratkan Jimin untuk melihat ke arah dua laki-laki manis yang terlihat calm sejak tadi.

"Mereka manis juga,apa mereka murid baru?" tanya Jimin dengan nada yang kecil juga.

"Sepertinya begitu,mau kenalan dengan mereka?" tanya Tae yang menatap Jimin sambil tersenyum iblis. Jimin membalas tatapan Tae dan tersenyum juga.

.

Mereka jalan mendekati meja kedua laki-laki tersebut. Laki-laki yang satunya berambut merah terang,berkulit pucat,bermata sayu dan berwajah datar. Sedangkan yang satunya lagi berambut hitam,bermata bulat,bergigi kelinci,kulit putih dan mempunyai senyuman yang menawan

"Boleh kami duduk disini?" tanya Jimin sambil tersenyum menggoda.

"Boleh" seorang laki-laki bergigi kelinci itu tersenyum manis dan mengangguk pelan. Sedangkan salah seorang disebelahnya hanya menatap mereka dengan tatapan sayunya tanpa menunjukan ekspresi apapun.

Mereka duduk di posisi mereka yang kini berhadapan, Jimin berhadapan dengan si gigi kelinci dan Taehyung berhadapan dengan si kulit pucat.

"hay namaku Jimin dan yang disebelahku ini Taehyung." Jimin tersenyum ceria dan terlihat berbinar ketika bertemu si gigi kelinci,sedangkan Tae hanya terdiam malas melihat tingkah Jimin yang seolah-olah menarik perhatian si 'gigi kelinci' itu

"Siapa namamu?" tanya Taehyung dengan menebarkan senyum singkatnya kearah si gigi kelinci itu.

"Aku Jeon Jungkook,murid baru disini. Pasti kalian hyung disini hehehe" senyumnya singkat.

Sudah sekitar 10 menit mereka mengobrol satu sama lain,terkecuali si kulit pucat yang hanya diam dan menikmati makanannya,tampaknya mereka bertiga tidak menganggap kehadirannya. Tae dan Jimin mulai mentraktir Jungkook dan makan bersama.

"Astaga aku hampir lupa,Suga kenalkan dirimu pada mereka" Jungkook tiba-tiba tersontak kaget ketika dia melihat kearah sampingnya.

"apa itu penting?mereka tidak menanyakan itu, apa aku harus menjawab?membuang waktu saja" Suga si kulit pucat berdiri dan meninggalkan mejanya.

"ah- maafkan ya,tadi itu dia sahabatku. Namanya Min Yoongi tapi biasanya dipanggil Suga karna dia punya senyum yang manis seperti gula" Jungkook tersenyum kearah mereka.

'senyum seperti gula?wajahnya saja seperti orang sakit,wajahnya tidak memiliki ekspresi seperti patung dirumahku' ungkap Jimin dalam hati

"apa dia baik-baik saja?apa dia marah karena aku tidak menanyakan namanya dan mendiamkannya?" tanya Tae dengan detail.

" Tidak, Suga memang terlihat kaku jika bersama pria tampan,dan memang sejak tadi moodnya sedikit berantakan" Jungkook melanjutkan makannya dan tertawa kecil.

.

.

.

Sudah sedikit lama mereka mengobrol di kantin,akhirnya mereka berpisah dan bertukar nomor telfon.

Semenjak berkenalan dengan Jungkook,Jimin jadi lebih suka tersenyum sendiri di apartemen yang ia tinggali bersama Tae. Tae juga sangat bingung, dia harus biasa saja atau harus bertingkah aneh dengan sahabatnya? , karena sebelum sahabatnya mengenal Jungkook sudah gila dan semenjak berkenalan dengan Jungkook dia lebih gila,semenjak tadi siang ia bertemu dengan si gigi kelinci.

"Jim,berhenti tertawa kek,aneh tau ga?dasar seme aneh." Ucapan Tae langsung dihadirkan oleh tatapan dingin Jimin.

"Bilang saja kau iri, seharusnya kau sama si Suga saja tuh" ucapnya sambil mengubah tatapan dingin menjadi senyum nakal.

"Aku tidak berniat untuk mendekati satu dari antara mereka" Taehyung memutarkan bola matanya.

Jimin terdiam sebentar dan mundar mandir di samping sofa tempat dimana Taehyung duduk,seperti memikirkan tiba-tiba dia langsung tersenyum cerah kearah Taehyung.

"apa lagi?" tanya Taehyung yang sudah mulai merasa Jimin akan meminta bantuannya.

"Aku akan mendekati Suga-" Jimin loncat ke sofa Taehyung dan Taehyung langsung membulatkan matanya.

"mwo?" tanya Taehyung dengan wajah kagetnya dan membuka mulutnya dengan lebar.

.

.

.

Yuk comment,menurut kalian ceritanya pantas dilanjutkan atau enggak?hehehe

Gomawo untuk yang sudah membaca.

See You ^^