Angin sejuk berhembus lembut berhembus menuruni setiap sisi lengkung pegunungan itu menuju sebuah lembah kecil yang terperangkap. Langit di atas memang cerah, namun tidak ada sinar matahari yang benar-benar hangat ketika musim berada pada fase musim gugur akhir. Begitu pula disisi kecil lembah inu, menurut perhitungan sekarang akan segera memasuki musim dingin yang bersalju. Yang tampak oleh mata seharusnya adalah sekumpulan pepohonan yang hanya tinggal ranting karena telah ditinggalkan daunnya yang berserakan berwarna kuning kemerahan.
Tetapi seorang anak laki-laki dengan jubah hangatnya itu merasa ia sedang berada di dimensi lain. Sedikitpun mata tajamnya tidak mendapati guguran dedaunan. Yang ada di hadapannya sekarang adalah padang bunga berwarna ungu yang terlihat membentuk layaknya sebuah karpet permadani terindah yang pernah ada. Bunga-bunga bermekaran yang seakan tumbuh menentang musim yang seharusnya, dan bertahan untuk tetap tumbuh dengan cantiknya.
Anak laki-laki itu melangkah dengan pelan memasuki padang bunga, memperhatikan lebih detail dan mendapati bahwa tidak pernah sebelumnya ia melihat jenis bunga ini, bahkan dari buku ensiklpedi tumbuhan terlengkap yang mau tidak mau harus di pelajarinya di istana. Sangat cantik dengan kelopak terdiri atas 3 dan benang saru yang panjang membentuk jarum halus berwarna ungu lembut. Wangi bunga itu menenangkan siapa saja yang menciumnya.
Sreek...sreek
Langkah kecil anak itu terhenti, jantungnya berdetak cepat secara tiba-tiba ketika serumpun bunga tak jauh darinya bergerak-gerak aneh, seperti ada sesuatu di dalam sana. Apakah di dasar akar bunga-bunga ini ada hal yang berbahaya? Binatang seperti ular misalnya? Dengan sigap dan waspada, anak laki-laku itu mencabut pedang kayu yang tersampir di punggungnya.
Srreeek... sreeek...sreeek
Gerakan itu makin heboh membuat anak laki-laki itu terkejut mundur dengan pelan pada posisi siaga. Astaga... apapun itu di bawah sana, sepertinya cukup berbahaya, pikirnya. Dengan kepercayaan diri yang susah payah di kumpulkan, anak itu maju sambil mengayunkan pedang kayunya. Bersiap-siap dengan kemungkinan binatang berbahaya di bawah sana.
Namun, sebelum pedang kayu itu berhasil menyabet serumpun bunga yang tadi riuh bergerak, 'sesuatu' tiba-tiba menyembul dari dalam lautan bunga tepat di tempat mencurigakan itu. Si anak laki-laki langsung tersungkur kebelakang karena terkejut. Pedang kayunya terpental jauh dan jatuh masuk entah kebagian dasar bunga yang mana. Seketika jantungna berdebar sangat kuat untuk pertama kali di hidupnya, ketika 'sesuatu' itu tengah tertawa riang memeluk seekor binatang berbulu halus berwarna putih yang biasa disebut kelinci.
'Sesuatu' itu belum sadar dengan apa yang terjadi di sekitarnya, bahkan pada anak laki-laki yang terjungkal kebelakang akibat terkejut ulahnya. Diq masih asik dengan kelincinya, dan tertawa riang sambil kembali beguling di padang bunga dengan kelinci itu di pelukannya.
Si anak laki-laki terpana di tempatnya .
"Apa ini di dunia lain? Aku melihat seorang peri di sini..."
tbc
annyeong...!!!
horin di sini!
ini ff pertama rin setelah selama ini hanya tersimpan d lappie
maaf ya kalo typo masih bertebaran dimana2..
moga para riders semua suka walau masih kalah jaaaaaauuuhhh dari ff para author yg lebih daebak lainnya. Ini cerita dengan cast2 paporite rin dunia akhirat...
1. Yunjae
2. Hunhan
3. taoris
4. bakalan bermunculan lainnya seiring cerita.
jadi gimana menurut teman pembaca semua, kalau banyak yang suka rin bakalan lanjutkan (PEMAKSAAN!)
hehehe... segitu dulu deh chinggu,
mohon kritik dan sarannya ya... *
