pilu membiru

[ mark x donghyuck ]

nct © sm entertainment ; no profit gained, no copyright law infringement.

lowercase ; based on kunto aji's pilu membiru ; typo(s) ; ooc.

.

.


.

.

akhirnya dia pulang.

ini adalah hari yang amat dinanti oleh mark. kepulangan donghyuck setelah dua tahun pergi mengemban tugas negara. juga ... hari di mana dia akan menepati janjinya pada lelaki itu.

mark menggigit bibirnya sebelum memutuskan haruskah dia masuk atau menunggu di lahan parkir saja. matanya melirik sebuket bunga yang dia beli dari toko bunga milik paman johnny. arloji di pergelangan tangannya berganti dilirik, kemudian satu embusan napas dibuang percuma. sesaat dia berpikir, diam seperti ini tidak akan mengubah sesuatu, kecuali mengubah tingkat kepengecutannya naik satu level.

mengerang pelan, mark mengambil buket bunga di bangku sebelah dan memutuskan untuk keluar dari mobilnya. di harap-harap cemas ... akankah donghyuck mengingat kata-kata yang dulu ia lontarkan dua tahun silam?

"mark."

mark baru berjalan beberapa langkah dari mobilnya ketika donghyuck menampakkan diri di depannya tanpa peringatan lebih dulu, atau mungkin, mark terlalu sibuk dengan pikiran-pikirannya sehingga tak menyadari donghyuck berlari secepat kilat dari gerbang menuju lahan parkir untuk menghampirinya.

"donghyuck ..." tenggorokan mark seolah nyeri sampai-sampai dia tidak mampu berucap apa-apa selain menyebutkan nama lelaki yang lebih muda dengan lemah.

lee donghyuck berdiri beberapa langkah di depannya. dia terlihat lebih kurus dari yang terakhir dilihat mark, kulitnya pun terlihat lebih cokelat, tapi bagi mark hal tersebut tidak mengubah fakta bahwa donghyuck masihlah seperti dulu. dia tersihir oleh penampilan lelaki berseragam militer tersebut. donghyuck tetap terlihat rupawan sekeras apa pun hidup menempanya.

berdeham ringan, mark memotong jarak satu langkah ke depan. kelereng hazelnya menatap lurus manik obsidian donghyuck. "selamat telah menyelesaikan wajib militermu."

senyum donghyuck mengembang, lebih lagi kala sebuket bunga disodorkan ke arahnya. "terima kasih."

satu langkah kembali dipotong, spasi di antara keduanya makin terkikis. "ingatkah kau akan kata-kataku, dua tahun silam?"

donghyuck mengangguk pelan. dia ingat jelas ucapan mark dua tahun silam, bahwa dia akan datang di hari kebebasan donghyuck dari wajib militer untuk memberi jawaban atas konfesi cinta lelaki yang lebih muda. "apa kau datang untuk memberikan jawabanmu?"

mark tersenyum tipis. "senang kau masih mengingatnya."

satu langkah kembali dikikis. menyisakan jarak yang tak seberapa antara keduanya. kedua tangan mark terulur untuk menangkup wajah donghyuck.

"dua tahun menunggu kepulanganmu ... aku mulai sadar, betapa hariku lebih berkesan dengan kau di sisiku. dua tahun silam, kupikir perasaanku padamu akan tetap platonis seperti yang kupikir selama ini. tapi aku salah. sekarang, aku tidak akan menyangkalnya lagi. aku juga menyukaimu, donghyuck."

spasi dikikis habis. bibir bertemu bibir. donghyuck tak pernah mengira hari di mana mark menciumnya akan tiba, pun mark tak pernah mengira dia akan memiliki perasaan sebesar ini pada lelaki yang lebih muda, yang setia menemaninya selama sepuluh tahun ini.

"dan dengan ini, kupinta padamu, maukah kau menghabiskan sisa harimu ... bersamaku, di kanada?"