hokaido,10 Oktober 20xx 07;00 pm

Dorrr dorrr,,dorrr doom dooommm,,,, desingan peluru dan dentuman bom saut menyaut ,seperti sinpony kematian yang terdengar di setiap telinga semua insan yang menjadi saksi mata .

Semerbak bau mesiu seakan menjadi bau neraka yang merembes keluar ke alam nyata

Serakan mayat, bau anyir darah, rintihan orang sekarat seakan tak ada habisnya jeritan putus asa mengantikan canda dan adalah harga yang harus di bayar untuk mendapat yang mereka sebut dengan perdamaian, ya perdamaian yang mereka dan kita semua dambakan tapi benarkah dengan cara seperti ini ? , bnarkah dengan pertempuran ini kedamaiyan akan tercapai ? , tiadak , tdak ada jawaban yang pasti akan hal itu , kehidupan ini bukan lah matematika , fisika atau ilmu pasti lainnya yang bisa mendapatkan jawaban dengan hanaya menghitung dengan rumus yang benar juga bukan lomba marathon yang sudah di tentukan garis finisnya dan kita hanya perlu berlari untuk mencapainya ,hidup tidak harus terus berlari karna hidup adalah perjalanan bukan pelarian. Seandainya semua manusia bisa menanggalkan egonya ,biasa saling menghargai ,saling menyayangi ,saling merangkul satu sama lain mungkin kata perang akan terhapus dari kamus kehidupan.

"Krerrrkk apla 1 monitor ganti kerrrkk"

Suara radio telekomunikasi menarik kesadaran ku kembali ke kealamnyata kembali menyadarkan ku dari angan anagn menampakan rialita yang sesungguhnya

"krerrrk alpa 1 disini masuk delta 1, ganti krerrk"

"krekkk detail situasi,kreeek"

"krerrkkk buruk kami terdesak,3 prajurit gugur 2 tertembak luka berat, 2 bertahan,peralatan 1 laras panjang 1 magazen 1 senapan genggam,kami perlu backup "

"kreekkk ,roger kami akan segera mengirim tim apla 2 sebagai back up krerrrkk.

Sejenak ku termenung akan kah kami selamat kali ini akankah kita berkumpul lagi seperti dulu arrghh ku mengerang keras situsasi benar benar buruk 3 bawahan ku gugur 2 sekarat tidak sadarkan diri , kulirik sampingku satu bawahan ku yang masih berdri menggegam erat tangan pistol dintanagannya keadaan yang memprihatinkan luka di sekujur tubuhnya menambah nelangsa keadaannya ,keadaan ku juga tidak begitu baik 1 luka tembak di lengan kiriku luka bakar di sekujur badan akibat ledakan granat yang di lempar musuh, saat ini aku hanya bisa berharap tim backup akan segera datang.

Aku tak menyangka musuh kali ini benar benar terlatih di medan temur,

"kapten.!"

Suara anak buahku berhasil mengalihkan ku.

"sai sudah sadar kapten"

Segera aku bejongkok dan memangku kepalanya di pahaku bisa kulihat fuu satu satunya anakbuahku yang masih sadar berusa meminumkan air untuk sai

"kapten maaf" sai berujar lirih seakan suaranya menguap bersama deraiyan arimatanya

"maaf untuk apa sai kita baik baik saja ini buakan salahmu ini sudah takdir"

"maaf karna kondisiku yang seperti ini , maaf karana aku tidak dapat menyelesaikan misiku kali ini"

"apa maksutmu sai , kau tidak aka pergi , kau akan baik baik saja kita pasti selamat tim bantuan akan segera datang, jadi kumohon bertahan lah sai" fuu menimpali cepat permintaan maaf sai

"tapi aku sudah lelah fuu kau lihat onii-san telah menjemputku,, kapten aku gugur sebagai phalawan kan apa keluargaku akan bangga terhadapku?

Kulihat fuu sudah tidak bisa membendung tangisannya butiran butiran airmata menetes deras dipipinya

"ya sai mereka bangga kepadamu, aku, kami semua bangga kepadamu , jadi ,prajurit angkat kepalamu busungkan dadamu kalian terhormat kita mati dengan terhormat" ujarku tegas

"ya kita prajurit, prajurit tidak boleh lemah,aku bangga jadi prajurit jadi sai pergilah ,pergilah dengan bangga kau mati terhormat kita semua pasti mengenang mu " sahut fuu lantang walaupun dengan airmata yang terus membsahi ipinya

"trimakasih ,," itulah kata kata sai untuk terahir kalinya

"aku pasti akan menguburkan kalian semua dengan layak " janji ku padanya.

30 menit berlalu sauasana di sekitar ku terasa hening hanya sesekali sesekali suara tangisan fuu memasuki telinga ku,aku tau dia pasti sangat kehilanagan aku tak menampik itu karana aku juga merasakan hal yang sama merasakan sakitnya rasa kehilangan.

Deru mesin hallykopter terdengar merdu perasan lega menyeruak di hati ahirnya tim backup yang kami tunggu tunggu datang juga , bisa kulihat seorang prajurit berpangkat letnan datang dan memberi hormat kepada

"lapor, letnan konohamaru dari tim apla 2 datang menjemput tim alpa 1 , bagaimana situasi saat ini,?''

"situasi musuh berhasil kami pukul mundur , 7 musuh berhasil kami lumpuhkan dan semuanya tewas, korban jiwa di pihak kita 4 prajurit gugur 1 taksadarkan diri 2 luka berat"

"diterima segera evakuasi semua korban rawat yang terluka kita kembalin kemarkas" letnan konohamaru memberi perintah

"siap laksanakan "jawab semua prajurit yang ada disana

Tokiyo,10 oktober 20xx 01;00pm

Pemirsa saat saya kurinai akan melaporkan langsung dri lokasi kejadian penyerangan terosri di hokaido, sebagai mana kkita ketahui pagi tadi gerombolan teroris yang menamakan diri kelopok hebi menyerang kantor walikota di wilayah hokaido,tim pasukan khusus yang di terjunkan berhasil memukul mundur gerombolan teroris di laporkan 5 anggota kelompok teroris berhasil di lumpuhkan ,20 orang warga sipil minggal dunia dan warga sipil yang menjadi sandera telah di rawat di rumahsakit kota, sampai saat ini belum berhasil mengomfirmasi jumlah korban yang jatuh dari pihak pasukan khusus di ketahui motif penyerangan ini adalah usaha khudeta terhadap pemerintahan saat ini di himbau kepada seluruh masyarakat untuk tenang dan tetap waspada sekian laporan saya dri tempat kejadian saya kurinai serta jajaran yang bertugas undur diri

''brengsek" umpat ku kesal ''sebenarnya apa yang di inginkan kelompok hebi itu..?" ku hempaskan tubuhku di ranjang rumasakit ini sudah 3 jam aku disini dipaksa berbaring dan berbaring .

Tok tok tok "lapor letnan jendral saratabi-san dan mayor hatake-san ingin bertemu" lpor salahsatu ajudan yang di perintahkan ukut menjaga keamanan ku

"Siap jendral" ucapku saat melihat kedua orang penting ini mauk kemar inapku

"Ma ma ma jangan seformal itu naruto kita sedang tidak di kesatuan"

"tapi mayor kalian atasan ku jadi…."

"sudah lah naruto khakasi benar kita tidak sedang bertugas " jendral saratobi meintrupsi kata kata"

"baiklah'' desahku saat kedua orang itu memberi tatapan seakan bilang jangan ada bantahan lagi

"Bagaimana keadan mu naruto? "

"sudah mendingan kek, dokter bilang 2-3 hari lagi aku sudah diperblehkan untuk kembali ke kesatuan"

"syukur kalo begitu,naruto kake kesini hanya ingin menyampikan upacara pemakaman sai akan dilakukan besok pagi kakek haraap kau bisa menghadiri nya, kalo begitu kakek dan kakasi pamit masih ada pertemuan yang harus kakek hadiri"

Hanya anggukan lemah yang bisa aku berikan sebagai jawaban, setelang mereka pergi pikiran ku kembali melayang tak terasa air mataku turun mengingant median sahabatku sai memori memori indah kenangan bersamanya kembali muncul di otak ku ,aku sangan merasa kehilangan selain sebagai rekan kerja dia sudah seperti kakakku sendir.

Tokyo , 14 Oktober 20xx 09:00am

Hari ini hari pemakaman sai pemakaman di lakukan dengan penuh khitmad hujan rintik rintik menambah suasaa duka seakan langit ikut menangsisi kepergin sang prajurit ,hujan semakin lebat para tamu dan pelayat sudah membubarkan diri ,terlihat sosok gadis yang masih setia berdiri disamping tiga pusara jika dilahat dengan jelas terlihat jika gadis itu sedang menangis ,guyuran hujan pakaiyan yang basah tidak bisa membuat nya beranjak dari tempat itu,"sai ,kimimaro utakata, "gumannya parau kalian adalah anak buah paling bodoh ,tapi kalian juga dia shahabat ku yang paling berharga beristiratlah dengan tenang dan tunggu aku disana gumanya sambil tersenyum .

Tokyo ,14 November 20xx 09:00am

Pagi ini terasa sepi canda tawa guyonan ejekan yan dulu sering dilontarkan oleh sai utakata dan kimimaro sekarang tidak bisa terdengar lagi

Tok tok tok suara ketukan pintu mengagetkan ku memaksaku kembali ke dunia nyata

"masuk "

"jendral memanggil anda letnan anda disuruh menghadapnya pukul 10"

"baik saya akan menghadap"

"kalo begitu saya undur diri" memberi hormat ala militer dan keluar dari ruanangan ku , terus berkutat dengan laporan yang ku baca tanpa sadar waktu menunjukan pukul 10 ,"ah waktunya menghadap kakek" ujarku pelan.

~o0o~

Tok tok tok "letnan naruto ijin menghadap"

"masuk ,!"

"selamat siang letnan naruto siap menghadap" ujarku tegas tidak lupa memberi hormat ala militer

"letnan naruto kau tau kenapa kau dipanggil kesini ?"

"siap! tidak"

"letnan naruto kami punya misi untuk mu!"

"siap.! Lenan naruto siap melaksanakan misi"

"baik lah dan misi mu kali ini adalah….

.

.

.

.

.

.

.

TBC