"Diamlah..."
Lelaki itu terus membisikkan kata untuk menenangkan gadis dalam dekapannya. Gadis itu tampak ingin melepaskan diri, namun lagi-lagi berhasil dicegah oleh sosok di hadapannya. Seragam yang dikenakannya sudah kusut tak karuan akibat remasan tangan lelaki yang tengah menikmati daerah sentuhannya.
"Hentikan ... Sasuke-kun…" pintanya lagi yang justru membuat si pemilik nama itu semakin beringas melahap bibir ranumnya. Bibirnya memang meminta laki-laki itu berhenti, namun gelagat tubuhnya seperti meminta lebih. Seringaian tak henti-hentinya muncul dari wajah tampan itu, karena sebentar lagi permainan inti akan dimulai.
"Pria jatuh cinta dari apa yang mereka lihat dari pasangannya, sedangkan wanita jatuh cinta dari apa yang mereka dengar dari pasangannya."
Naruto © Masashi Kishimoto
Look at Me, Sasuke!
A Naruto Fanfiction by Asakura Ayaka
AU, Rated T
Chapter 1 : Feeling
.
.
.
.
DRAP DRAP DRAP DRAP DRAP
"Semuanya berkumpul! Dia sudah datang!" seru seorang siswi kelas tiga di Konoha High School. Ia begitu enerjik memimpin pasukannya yang dinamakan Sasuke Fans Club, lengkap dengan membawa embel-embel poster kebangsaan SFC nya. Setiap hari ia datang pagi hanya untuk menyambut pangerannya datang ke sekolah. Pangeran yang dipuja-pujanya setiap hari, yang fotonya diambil diam-diam, yang setiap kata-katanya akan selalu diingat walaupun cenderung tajam itu.
Uchiha Sasuke turun dari mobilnya di lapangan parkir sekolah. Konoha High School memang terkenal sebagai sekolah unggulan, elit, dan terbaik yang ada di Tokyo. Sehingga yang berhasil masuk sekolah itu pastinya sudah melewati berbagai macam tes dan pastinya lagi bukan murid yang bodoh. Termasuk pangeran sekolah yang satu ini, walaupun mendapat predikat 'Bad Boy' ia tetap dapat mempertahankan prestasinya di sekolah entah karena apa.
"Kyaaaaaaa, Sasuke-kuuunn!" teriak salah satu anggota SFC di belakang leader-nya. Suasana semakin rusuh ketika mereka melihat kekasih sang pangeran ikut turun dari mobil setelah dibukakan pintu oleh si pengemudi.
"Cih, melihat warna rambutnya saja aku sudah muak." gumam leader SFC, Uzumaki Karin. Ia benci melihat kekasih pangerannya. Cemburu? Mungkin, tapi bukan itu juga yang membuatnya muak. Masih ada hal lain yang membuatnya kesal dengan si pinky itu.
Sasuke mengeratkan pegangan tangan dengan gadisnya saat melewati kerumunan SFC. Ia melirik tajam leader-nya seakan meminta untuk menghentikan semua ini. Tapi tetap saja tak dihiraukan, baginya Uchiha Sasuke adalah sosok idaman dalam hidup Karin, ia berbeda dari yang lain. Karena Karin bisa merasakan aura seseorang lah ia pun akhirnya menaruh rasa pada pemuda itu. Semacam kemampuan aneh yang diperolehnya sejak lahir.
Kemampuannya itu dapat menebak kepribadian seseorang hanya lewat pancaran auranya, ia dapat mengetahui siapa saja orang yang bertampang munafik dan tidak. Sungguh aneh ia bisa merasakan yang seperti itu. Tapi berkat hal itu juga, Karin mampu membedakan mana orang yang benar-benar jahat dan baik.
"Sasuke, semangat belajarnya hari ini!" ucapnya riang dengan senyum cantik yang selalu on di setiap kali Sasuke lewat.
"Hn."
.
.
#####
.
.
Di kelas sejarah yang membosankan itu, Sasuke menghabiskan waktu dengan menjelajah dunia maya lewat smartphone-nya. Ia tampak membuka salah satu account jejaring sosialnya. Followers-nya bukan lagi ratusan, tapi sudah menyentuh angka ribuan pagi ini. Helaan nafas berat dikeluarkannya berkali-kali, lama-lama ia merasa hidupnya seperti selebriti yang tidak bebas. Bahkan status 'Hn' yang tidak penting pun di retweet oleh ratusan follower-nya.
Kedua alisnya terangkat begitu merasakan getaran di ponselnya. Sebuah nomor tak dikenal mengajaknya bertemu siang ini di atap sekolah, sudah jelas si pemilik nomor pasti ingin mengutarakan perasaannya pada Sasuke nanti. Hal seperti ini sudah sangat lumrah bagi Sasuke, bahkan akan terasa aneh jika dalam sehari tidak ada yang menembak dirinya. Ia menyeringai dan membalas pesan itu dengan niat jeleknya yang menggebu-gebu.
KRIIIIIIIIIINNNGGGG
Bel istirahat berbunyi, dan sekaranglah Sasuke akan pergi ke atap sekolah. "Sakura, tunggu aku di kantin." ucapnya pada seorang gadis di depan sebelum benar-benar meninggalkan kelas. Gadis yang bernama Sakura itu mencoba menahan langkah kekasihnya, ia menggenggam tangan lelaki Uchiha itu. "Aku tidak akan lama." ujar Sasuke seolah mengerti pertanyaan dalam benak Sakura.
.
.
Di atap sekolah
.
"Sa-Sasuke-kun ... Maaf aku mengganggu waktumu, aku hanya ingin mengatakan bahwa … aku menyukaimu..." ucap gadis pirang itu terbata-bata dengan rona merah di wajahnya, "K-Kau ... mau menerimaku…?" tanyanya lagi dengan hati-hati.
"Kau tahu 'kan aku sudah punya kekasih?" balas si lelaki enteng, namun seringaian tidak jelas muncul di wajahnya.
"Iya … aku tahu—"
"—Kau mau jadi pacar keduaku?" pertanyaan itu sungguh membuat gadis itu terperangah. Dengan wajah tanpa dosa lelaki itu menawarkan pilihan liciknya. Siapa yang akan menolaknya? Asalkan menjadi kekasih Uchiha Sasuke, jadi pacar keberapapun pasti mau. Tidak masalah tidak bisa bergandengan tangan di sekolah, asalkan bisa berkencan di luar sepuasnya. Justru langkah ini akan membuatnya jauh lebih aman dari kejaran SFC yang rusuh itu.
"A-Aku mau..." jawabnya takut-takut. Sasuke mendekatinya dan membelai lembut pipi gadis itu dengan punggung jari telunjuknya.
"Siapa namamu, cantik?"
"Yamanaka Shion."
"Baiklah, Shion. Kuharap kau tidak menyesali pilihanmu." ucapnya sambil berbalik badan dan pergi meninggalkan selingkuhan terbarunya.
.
.
#####
.
.
Karin melangkahkan kakinya keluar dari ruang guru, ia dipanggil lagi oleh wali kelasnya karena membuat kerusuhan pagi ini berkat pasukan SFC-nya. Karin memang bukan gadis lemah lembut dan pintar, ia pemberani, cuek, sangar dan ditakuti hampir semua gadis di KHS. Di balik wajah cantik dan tubuh moleknya, ia adalah ketua klub taekwondo di sekolah. Mana ada orang bodoh yang sengaja-sengaja cari masalah dengannya? Tidak ada. Selama ini dia tidak pernah punya musuh. Tetapi ada satu orang yang paling membuatnya merasa tidak suka, dialah Haruno Sakura.
'Gadis itu!' gerutunya dalam hati ketika melintasi kantin melihat Sakura bersama teman-teman kelasnya. Karin memerhatikan Sakura saksama dari balik kacamata, ia dapat merasakan aura Sakura yang begitu hangat, bercahaya, dan murni. Di sampingnya terdapat Sasuke yang bertengger manis merangkul kekasihnya. Aura mereka berdua sedikit bercampur, dan Karin sangat tahu apa artinya itu.
Pasti Sasuke dan Sakura habis melakukan sesuatu.
Kenyataan pahit memang, tapi mau bagaimana lagi? Kemampuan ini tidak bisa ditepisnya sedikitpun.
"Oi, Karin!" sapa Uzumaki Naruto dari kejauhan, saudara sepupunya yang sekaligus sahabat pujaan hatinya. Karin hanya mengangguk senyum. Ia melirik Sasuke yang menatapnya aneh. Tidak tahan dengan mata elangnya, Karin pun memilih pergi membeli minuman segar.
"Hmm ... minum apa, ya..." gumamnya saat melihat daftar menu yang bervariasi itu. "Ah, yoghurt saja!" cetusnya pada pelayan kantin.
"Aku juga." Sahut suara baritone di belakang. Karin terkejut, sejak kapan si pangeran es ini mengantri di belakangnya? Ia pun mencoba bersikap tenang menghadapinya,
"Sasuke mau juga? Kupikir kau tidak suka yang manis-manis.."
"Yoghurt itu asam." tandasnya.
Karin sweatdrop, ia benar-benar merasa bodoh sudah menyebut kata 'manis' di depan Sasuke. Kalau saja ada tembok, mungkin ia sudah men-dribble kepalanya sendiri di situ. 'Memalukan sekali aku iniii!' pikirnya.
"Ini pesanan kaliaann~!" suara pelayan itu menyelamatkan Karin dari aura dingin Sasuke yang menghanyutkan. Karin mengambil minumannya dan tanpa pernah ia sangka, ketika ia hendak membayar…
"Aku saja yang bayar."
…Sasuke melakukan hal yang tak pernah ia bayangkan sekali pun. Pujaan hatinya itu langsung pergi begitu saja meninggalkan Karin yang masih bingung apakah ini mimpi atau kenyataan. "Sasuke..." bisiknya pada diri sendiri. Senang, ia merasa senang bukan main. Ditatapnya gelas yoghurt dalam genggamannya itu. Mungkin, dari segelas minuman asam ini bisa membuatnya lebih dekat dengan Sasuke nanti. Ya, semoga saja…
.
.
To be Continue
.
.
Gaaaahhh~ akhirnya kesampean juga bikin fic SasuKarin! kekekekekek sebenernya aku lagi iseng-iseng berhadiah karena mikirin next chapter fict-ku yang satunya *The One and Only*. Minna, gomen ne disini sasu ku buat bad boy. Tapi gak apa lah yaw, toh di Naruto juga dia lebih bad boy lagi fufufufu tapi justru itulah sisi menarik darinya. yosh ... see ya on next chap! ;)
