One More night

SL Baby99

HunHan

T+ Semi M

No Summary

.

.

Warning !

NC-21

.

.

OOC, Typo(s), YAOI, Bahasa Kasar.

.

I TOLD YOU BEFORE YOU READ THIS FF

ITS YAOI IF YOU NOT LIKE DONT READ OKEY!

©2015 SL Baby99 present

.

.

.

Happy Reading

.

.

.

About Sehun pov*

\\ SL Baby99 /

Song Fiction.

One more night : Maroon 5

.

.

Kau dan aku saling memusuhi seolah kita hendak berperang.

.

.

Bekerja adalah caraku melampiaskan perasaanku. Baik sedih ataupun bahagia, Tapi lebih sering perasaan Kebencian.

Sekarang aku tengah melakukan meeting dengan seluruh element perusahaanku. Dan laki-laki kecil itu ada disana. Tepat di bagian ujung meja ini.

" Tuan Lu. Bisakah anda fokus " Seruku dengan nada yang amat begitu mengintimidasi.

Aku baru saja melakukan presentasi di depan semuannya. Tapi lelaki pendek itu tampak sibuk dengan pikirannya. Aku tidak suka itu terjadi di perusahaanku apalagi di saat meeting seperti ini.

Dia tampak terlonjak dari duduknya. Mata seperti rusa itu lalu mengedar ke seluruh ruangan ini. Hingga mata itu tepat di lurusan mataku.

Mata itu memincing. Memperlihatkan kobaran api yang tidak sedikit.

Lalu dia tampak berdiri dari duduknya dan membukukan badannya ke kiri dan kanan sembari mengunamkan kata Maaf berkali-kali.

Aku benci saat di bersikap sopan santun seperti itu seolah di memang bersikap demikian. Nyatanya dia tidak pernah bersikap seperti itu sama sekali kepadaku.

" Aku menunggu laporan dan juga rencana barumu Tuan Lu " Seruku setelah dia mendudukan bokongnya kembali ke kursi.

Setelah itu kami berbubar satu persatu. Kulihat laki-laki kecil itu keluar paling pertama meninggalkan ruang meeting.

.

.

Kau dan aku saling mengasari, melempar dan membanting pintu.

.

.

BRAK

Pintu terbuka secara kasar. Aku yakin itu disebabkan karena dorongan yang keras atau bahkan tendangan yang kuat.

Dan ya, Pelakunya adalah si pria kecil.

Dia berjalan cepat kearah mejaku. Lalu elempar map yang ia bawa. Dan aku yakin itu adalah sesuatu yang aku pinta saat di ruang meeting beberapa saat yang lalu.

" Ini laporan sialan dan rencana busuk yang kau minta Tuan Oh " Serunya pelan namun penuh penekanan.

Aku meraih map itu yang agak berantakan di mejaku. Dia sama sekali tidak pernah sopan kepadaku dan aku tidak membual akan hal itu.

" Saya undur diri Tuan " Dan setelahnya laki-laki kecil itu tak terlihat lagi seolah di telan pintu.

Laporannya bagus. Dan apa kalian tahu siapa lelaki kecil yang aku sebut itu.

Ya, Dia bermarga Lu. Dan bernama lengkap Lu han. Dia adalah mahluk paling menyebalkan yang pernah aku ketahui selama eksistensiku selama aku hidup di dunia ini.

Ku buka lembar rencananya. Oh aku lupa, Luhan adalah manager pemasaran di perusahaanku.

Rencananya memang bagus. Tapi aku tidak puas akan itu. Baiklah mari bermain dengan laki-laki Rusa itu lagi.

Aku memutuskan untuk ke ruang kerja bagian management. Ya laki-laki kecil itu ada disana. Mejanya ada di tengah-tengah.

" Apa-apaan ini? " Seruku dingin sambil melempar lembar kerja rencananya di meja kerjananya.

Luhan yang memang sedang bekerja entah apa itu. Terkejut, Ia menolehkan kepalanya kesamping dan mendapati diriku yang menatapnya seolah menelanjanginya.

" Aku tidak puas dengan pekerjaanmu. Buat lagi yang baru aku tunggu diruanganku saat jam makan siang " Ucapku lalu berlalu meninggalkan laki-laki kecil itu.

Dan oh- jangan lupakan tatapan-tapan iba dari beberapa manager sub job lainnya. Aku tidak perduli dengan tanggapan orang. Ini perusahaanku aku bebas berbuat apa saja semauku.

.

.

Kau dan aku sudah begitu tidak waras untuk berhenti. Menjaga Skor.

.

.

Kau dan aku sudah muak, Yeah~ Aku tahu kita tidak bisa terus begini.

.

.

Pintu ruanganku kembali terbuka. Menampilkan sosok kecil penuh dengan emosi yang membuncah di dadanya. Ia berjalan ke arahku dan mendudukan dirinya di kursi dihadapanku.

" Ini Rencana yang sudah saya susun ulang tuan sesuai dengan perintah anda. " Ucapnya lalu menyodorkan map yang sama dengan isi yang berbeda.

Dan isi nya masih sama hanya saja urutannya di ubah. Dia pikir aku sebodoh itu.

" Aku belum puas oleh kerjamu. Buat ulang lagi " Ucapku lagi.

Mata rusa itu seolah terbakar karena amarah . Luhan berdiri lalu,

" SEBENARNYA APA MAU OH SEHUNN ? " Teriaknya berapi-api.

Aku tersenyum melihat responnya yang seolah kesetanan. Aku selalu suka saat wajah cantik bak wanita itu memerah karena amarah.

" Mau ku? Tidak ada sebenarnya " jawabku santai.

Mata rusa itu yang tadinya berkaca-kaca sekarang pecah melelehkan begitu banyak airmata dari sana.

" Kau selalu saja seperti ini. Mempermainkan ku sesukamu. Kau pikir kau siapa hah? Kalau begini terus CERAIKAN SAJA AKU OH SEHUN " Dia kembali berTeriakan dengan berapi-api.

Apa kalian belum tahu? Aku sudah menikah dengan laki-laki kecil berwajah perempuann itu dua tahun lalu. Dan tak ada orang kantor yang mengetahui perihal ini.

Dan setelahnya dia pergi keluar ruanganku.

Luhan benar. Aku selalu saja mempermainkannya seperti ini. Hey sadarlah aku begini karena kau juga luhan.

Dahulu waktu kami pernikahan kami baru menginjak tiga minggu. Aku keluar kota tapi ada sesuatu yang tertinggal di rumah.

Penerbangannku tepat pada tengah hari. Sebelumnya aku kekantor untuk menyelesaikan beberapa pekerjan yang belum selesai dan berencana untuk segera take off tak mesti pulang ke rumah terlebih dahulu.

Namun apadaya. Keadaan mendesak mengharuskanku segera pulang dan mengambil berkas penting yang tertinggal itu.

Setibanya di rumah. Rumahku terasa sangat sepi. Luhanku entah pergi kemana. Biasanya dia hanya akan menghabiskan harinya untuk di rumah dengan tv atau kegiatan lainnya.

Tapi sekarang?

Dan ketika ia berada di areal depan kamarku dan luhan sayup-sayup aku mendengar suara desahan. Oh itu suara desahan luhan.

Dengan emosi yang sudah diubun-ubun aku membuka pintu kamarku kasar.

Sialan, berani-beraninya luhan bercinta dengan laki-laki lain selain aku, Suaminya.

Dengan emosi tinggkat tinggi aku memukuli laki-laki yang bercinta dengan luhanku itu dengan membabi buta. Bisa kupastikan sekujur tubuhnya babak-belur karena pukulanku.

Sedangkan luhan hanya menangis dan menjerit histeris memintaku untuk menghentikan aksiku.

Setelah laki-laki itu tampak hampir tak sadarkan diri. Aku menyeretnya keluar dan menaruhnya di tengah jalan biar saja di tertindas truk tronton.

Aku kembali ke kamar aku melihat luhan yang masih memakai bajunya walau acak-acakan hendak berdiri dan beranjak dari kasur.

Tapi sebelum itu aku sudah menahannya. Mendorong tubuh itu hingga terlentang dan merobek bajunya lalu malam itu aku mensetubuhi luhan dengan kasar dan amat lama sampai-sampai dia jatuh pingsan berkali-kali.

Aku tidak perduli dengan kesakitan luhan. Hatiku lebih sakit dari pada dia. Dan oh aku juga masa bodo dengan pekerjaanku toh masih ada asisten dan managerku yaang akan menghendel semuannya.

.

.

Tapi kasih, kau mulai lagi membuatku mencintaimu.

.

.

Aku pulang tengah malam. Kulihat luhan sudah tertidur di ranjang kami.

Melihat punggung kecilnya aku ingin sekali mendekapnya. Tapi setiap kali aku ingin melakukannya setiap kali juga ingatan luhan sedang bercinta dengan laki-laki itu kembali teringat di otakku.

Aku menaruh baju kotorku di keranjang lalu memasuki kamar madi untuk membersihkan tubuhku yang terasa sangat lengket.

Setelah beberapa waktu aku keluar dari sana. Kulihat badan luhan kembali memunggungiku. Aku tahu laki-laki kecil itu belum tidur.

Luhan memakai baju piyamanya yang sama ukurannya denganku membuat tubuhnya tenggelam dalam baju itu.

Aku sudah selesai memakai piyamaku. Kududkan bokongku di kasurku.

Entah setan darimana yang merasuki seketika melihat kaki kanan luhan yang terangkat memeluk gulingnya Tubuhku tiba-tiba saja terasa panas dan kejantananku terasa mulai mengeras.

Ah ada hal lain yang kalian harus tahu. Luhan selalu saja berhasil membuatku terangsang dan bergairah walau dia masih memakai pakaian lengkap.

.

.

Aku berhenti gunakan logika. Lupakan semuanya.

.

.

Aku mendelati luhan.

" Aku tahu kau belum tidur sayang. "Bisikku tepat di telinganya dengan suara beratku.

Luhan tampak gelisah dan segera membuka matanya namun masih dengan posisi yang sama.

" Kau tidak lupa tugasmu sebagai istri untuk melayani suamimu bukan? " Tanyaku.

Dia membalikan badanya. Dan aku langsung menyerang bibirnya yang selalu saja menjadi candu untukku.

Pria ini benar-benar brengsek bukan?

Ak menciumnya brutal. Mencumbui wajah cantiknya seinci perinci. Dan tangan ahliku membuka seluruh kancing piyama luhan. Dan membuang celana panjang piyamanya menyisakan celana dalam hitamnya.

Oh dia begitu mengodaku Tuhan.

.

.

Biarkan kau lekat-lekat ditubuhku seperti tatto.

.

.

Aku menindihnya. Lalu kembali mencium bibirnya ganas seraya melingkarkan kaki mungilnya di pinggangku.

Tanganku yang lain asik mengerjai kedua nipple merah mudanya yang mengoda. Dan aku mengesek-gesekan kejantanan besarku yang masih tertutup rapi oleh celana dengan kejantanan kecil luhan yang hanya tertutup oleh celana dalam hitamnnya saja.

Dia terus mendesah-desah membuatku semakin semangat untuk mengerjai tubuhnya.

Luhan dia membuatku gila.

Aku mengeluarkan kejantanan luhan dari celana dalamnya sembari meremasnya tanpa membuang celanan dalam hitam itu membuat kejantanan itu terjepit.

.

.

Dan kini aku merasa bodoh, Merangkak kembali padamu.

.

.

Ku hentikan aktivitasku mengerjai tubuh mengoda luhan. Dilihatku keadaan luhan yang sangat sexy sekarang.

Dengan mata sayu, rambut berantakan, Air liur di bibir dan dagunya, Baju yang terbuka, dan kejantanan mungil yang terjepit celana dalamnya, kedua kaki yang mengangkang.

Ah aku tidak mau melewatkan pemandangan ini. Segera aku turun mengambil ponselku lalu mengarahkannya pada luhan.

Aku mengambil satu gambar saja. Ini sebagai dokumentasi percintaanku dengan luhan.

Aku mebuka baju piyamaku menyisakan tshirt putih yng lekat di tubuhku tanpa melepas celana piyamaku. Tapi di selangkahanku sudah terbangun gundukan besar dan keras disana.

Aku merangkak menaiki tubuh lemah luhan.

" Lu, Aku merindukanmu sayang "

.

.

Maka aku bersumpah bahwa aku akan tinggal bersamamu semalam lagi.

.

.

Aku sudah tidak tahan kejantananku pun sudah mengeras seperti batu karena merindukan sarangnya. Owh Luhan i am coming Baby.

Dengan itu aku membuka celana panjang piyamaku dan membuatnya mengantung di kedua pahaku. Lalu membebaskan adik kecilku dari celana dalam biruku.

" AAAKKGGHHH "

Tanpa basa-basi lagi ku hentakan kejantanan besarku ke lubang sempitnya membuat luhan menjerit kesakitan sekaligus nikmat.

Aku langsung mengerakannya dengan brutal. Karena sumpah demi apa aku tidak tahan akan nikmat yang lubang luhan berikan kepada kejatananku yang berukuran besar ini.

Tangan kecil luhan mencakar bahuku. Aku tidak memperdulikannya karena nikmat yang begitu besar yang sedang menjalar di seluruh batangku.

" Aahh it's so big ... More sehunhhhh... Aahh... "

Dia terus meminta lebih. Aku meraih kejantanan kecilnya yang terabaikan. Meremasnya cepat membuat luhan kelimpungan sendiri. Kedua kaki laki-laki mungil itu melingkar erat di pinggangku.

" Bitch, Beraninya kau memanggil namaku "

Aku menghinanya. Ya siapa yang tidak mengatakan seseorang yang berani bercinta dengan orang lain selain suaminya kalau bukan pelacur eoh?

Aku meraih bibir mungilnya lalu melumatnya kasar dan tangan kananku meraih nipple kanannya dan memilinnya keras membuat luhan terpekik kaget.

" Ma Aaahhh Aaf... Masterhhh... ouhhh... " Dia meminta maaf setelah pangutan kami terlepas lalu mengerang nikmat kembali. Dasar jalang tidak tahu diri.

.

.

Dan aku tahu, Aku sudah mengatakan itu ribuan kali.

.

.

Aku sangat suka membuatnya kesakitan dan menderita. Wajah kesalnya adalah sebuah hiburan tersendiri untuk ku.

Katakan aku sadist. Karena Ya, Aku memang seperti itu.

Aku selalu saja terperangkap dalam pesona. Kadangkala ingin sekali aku pergi jauh meninggalkannya. Tapi laki-laki kecil ini selalu saja menjebakku dalam pesonanya.

Dan aku ingin tinggal besamanya satu malam lagi. Dan kalian tahu aku sudah mengatakan ini ribuan kali.

" Ouhhh... Master i am comehhh... "

Luhan memberitahuku bahwa klimaksnya hampir sampai. Sial aku harus lebih cepat. Karena itu tangan kiriku yang masih setia mengocok kejantanan kecilnya menutup lubang kencing dengan telunjukku.

" Ahh... Emmmghh... Masterhhh Please... Let me gethhh... Ouhhgg "

Luhan memelas meminta klimaksnya yang terhalang. Tidak luhan aku belum mau klimaks. Aku menghentak-hentakan kejantananku sedalam mungkin membuat luhan menggila karena nikmat.

Karena aku merasa sedikit iba padanya kubuka telunjukku yang menghalangi lubang kencingnya.

Dan cairan kental putih bernama sperma itu mengelir deras dari sana. Dan juga refleks lubang luhan mengetat.

Shit

Sial lubang itu menjepitku, Brengsek.

" Jalang, jangan ketatkan lubang kotormu bodoh " Umpatku.

Aku semakin menggila. Kurasa klimaks skan segera menjemputku. Karena itu aku masih terus memperkosa lubang itu.

" Aahh... Masterhh... eughhh... "

Sedangkan luhan. Laki-laki kecil itu mendesah erotis lagi karena kelakuanku pada lubang kurang ajar tidak tahu dirinya.

.

.

Tapi aku hanya akan tinggal bersamamu satu malam lagi.

.

.

Tak lama setelah itu klimaksku datang. Tapi aku tidak segera mengeluarkannya, Melainkan menahannya dan menarik keluar kejantananku dan menyisakan bagian kepalannya saja.

" AAAKKGGHH "

Lalu ku hantakan keras ke lubangnya menghantam tepat prostatnya.

" Ssttt...Eugghh... "

Aku mendesis Dan klimaks di dalam lubang laknatnya. Sialan lubangnya benar-benar nikmat. Dia melumat kejantananku dengan lamat.

Ku keluarkan kejantananku dari lubang hangat luhan dan menarik nya memasuki celanaku lagi, Meski dia masih tegang Lalu menatapnya intens. Lelaki kecil itu terengah karena pekikan dahsyatnya barusan.

" Menungging " Perintahku.

Dengan lemah luhan membalikan badannya lalu mengangkat tinggi bokong sekalnya mempertontonkan lubang penuh sperma padaku. Aku meraih baju piyama yang masih menempel pada tubuh ringkihnya meski kancingnya sudah terlepas semua.

Sial, dia terlihat begitu seksi.

Aku turun dari ranjang dan mencari-cari benda yang aku butuhkan. Setelah apa yang kucari sudah ku dapat. Aku langsung merangkak lagi mendekati luhanku lalu memasang benda itu pada lubang keparatnya.

" AAAKKGGHH " Dia menjerit keras lagi. Dan aku sangat menyukainya.

Aku menyalakan benda itu dengan kecepatan yang paling tinggi. Benda yang sering kita sebut Vibrator, Aku sengaja mengambil yang ukuran besar supaya lubang kotor luhan yang sudah lebar menjadi semakin lebar.

Aku meremas bokong sekalnya.

" Euugghh... Ouhhh... Ahhh... " Luhan mendesah lagi.

Hahaha aku tahu luhan pasti menikmati ini. Aku terus meremas kedua bongkahan itu membuat vibrator besar itu semakin masuk ke dalam lubang kotornya.

" Masterhh... Mashhh...Eeuugghhh...ter... Ouhhh... "

Setelah beberapa lama kemudian kejantanan kecil itu menyemburkan cairannya untuk yang kedua kalinya ,Walau tak di sentuh sekalipun. Dia benar-benar jalang.

.

.

Telah ku coba bilang tidak, Tapi tubuhku bilang ya.

.

.

Telah ku coba bilang berhenti, Tapi lipstik (bibir) mu membuatku bergairah.

.

.

Mulutku selalu berkata tidak, Aku berusaha mengalihkan perhatianku dari sosok kecilnya tapi dia dan sejuta pesona sialannya selalu saja menjebakku masuk kedalam sana dan terbelenggu selamanya. Sialan.

Ku cabut Vibrator itu dari sana. Dan membalikan luhan lagi menghadap ku.

Kakinya mengangkang, Lagi-lagi mempertontonkan lubang sialannya. Aku tidak tahan meski aku berkata Tidak, Tapi tubuhku bilang ya.

" Kau dan tubuh jalangmu begitu sialan " Bisikku dengan suara berat sarat nafsuku.

Ya, aku terjebak lagi olehnya.

Dengan itu aku mengigit lehernya hingga tanda kemerahan itu tercetak jelas disana.

Jalang sialan kau pantas mendapatkan ini.

" Eugghhpptt... " Luhan melenguh tertahan.

Mungki luhan telah lelah. Tapi jalang aku tidak akan berhenti.

Aku menyusu pada nipplenya menghisapnya kuat-kuat dengan salah satu tanganku meremas kejantanan kecilnya.

Dan luhan mulai merintih nikmat lagi. Mungkin suaranya sudah habis karena sebelumya mendesah terus menerus.

Tangan kecilnya memegang kepalaku menekannya juga meremas rambutku untuk semakin dalam menyusu padanya.

Luhan juga membusungkan dadanya membuat tubuh kecilnya melengkung seperti kurva yang indah. Dan itu membuatku semakin tegang, Keras dan panas.

Sialan.

" Aaagghhh " Dia mendesah pelan saat kejantananku memasuki lubang lebarnya yang selalu saja sempit untuk kejantanan besarku dan menjepitnya erat.

Aku melepaskan nipplenya dari mulutku lalu menatapnya intens dengan tak menghentikan hujamanku pada lubang keparatnya.

Rambutnya yang setengah basah karena peluh. Keringat yang membanjir di sekujur tubuh kecilnya. Mata terpejam dan bibirnya yang setengah terbuka melirihkan kenikmatannya.

Dia benar-benar jalang.

Aku semakin cepat mengerakan pinggulku, membuat kejantananku terus saja menghantam telak prostatnya. Sialan kau membuatku gila.

Tubuh kecilnya tersentak-sentak keras karena kegiatanku itu.

Setelah itu aku klimaks untuk yang kedua kalinya. Tapi aku belum puas.

Luhan hampir saja tertidur tapi aku mengerakan lagi kejantananku di lubang kotor itu. Kau terus saja memperkosanya meski dia sudah pingsan karena kelelahan. Biar saja jalang seperti dia memang pantas seperti ini.

.

.

Aku terbangun di pagi hari, Aku membenci diriku sendiri.

.

.

Aku kan terbangun merasa puas dan juga merasa bersalah.

.

.

Di pagi yang cerah. Mentari sudah menampakan kekuasaannya untuk memberi tahu penghuni bumi untuk segera bangkit dari ranjang mereka.

Aku terbangun dan menemukan luhan yang menekuk tubuhnya meringkuk layaknya kucing kedingin di pinggir jalan. Luhan lelaki berdarah china yang sudah ku ubah namanya menjadi Oh luhan.

Tubuh telanjangnya tereksplos kemana-mana. Dia sudah terlihat seperti gadis yang habis di perkosa. Memang benar dia di perkosa tapi oleh suaminya aku, Oh sehun. Dan luhan bukan gadis walau wajahnya lebih cantik dari seorang gadis tercantik sekalipun.

Tubuh kecilnya terlihat rapuh. Seakan hembusan angin saja mampu membuatnya pecah.

Aku sedikit merasa puas karena kegiatan dahsyat kami tadi malam yang begitu hebat. Tapi melihatnya seperti ini membuatku merasa bersalah dan itu membuatku membenci diriku sendiri karena membuat luhanku seperti ini.

Dia bukanlah orang lemah yang akan menarima segala sesuatunya dengan pasrah. Dia begitu keras kepala dan tak terduga dan itu yang membuatku mencintainya. Tapi karena kejadian buruk masa lalu membuatku melakukan semua hal yang tidak pantas untuknya.

Dia malaikatku. Dan aku membuatnya menderita dan sengsara hanya karena sebuah kejadian tidak terduga.

Sayang maafkan aku. Aku tidak bisa membuatmu bahagia disisiku hanya karena keagoisanku yang tidak mau mendengarkan penjelasanmu. Maafkan aku,

.

.

.

Luhan aku mencintaimu lebih dari yang engkau tahu. Bertahanlah disisiku karena aku akan bersamamu semalam lagi dan lagi.

.

.

.

THE END

.

.

.

a/n :

ho ho ho apa ini? Okey makasih yang udah baca dan tanggung sendiri osanya kalo bacanya pas puasa okey. Ini publish sebelum lebaran dan MINAL AI DIN WAL FA I'DZIN mohon maaf lahir dan batin.

Selamat labaran bagi yang merayakan Dan,

Guys HUNHAN bener-bener Real. Mereka bahkan ketemuan diam-diam, Sehun gay Cuma karena dan hanya untuk Luhan yeheth I LOVE HUNHAN SO MUCH :*