BORNEAN BOY

PROLOG

Main Cast :

Meanie

Genre :

Humor, Romance and Friendship, AU!

Summary :

Kim Mingyu seorang mahasiswa jurusan biologi semester kedua, pergi ke indonesia untuk penelitian tugas akhirnya, bertemu dengan seorang bornean boy. "Apa itu o-rang-ngu-tan?" - Kim Mingyu.

READY?

HAPPY READING

.

.

.

.

.

.

.

.

Writer : Hansollee


Mungkin kalian berpikir begini jika kalian masih mempunyai otak atau pikiran sejalan dengan teman yang mempunyai otak sama.

'Semoga saja keberuntungan berpihak padaku'

".. Kelompok terakhir; Boo Seungkwan- Choi Hansol- Kim Mingyu- Lee Seokmin, kalian ku beri tugas untuk meneliti fauna di indonesia, tepatnya di pulau kalimantan"

Ke empatnya mendongak bersamaan dengan tatapan tak percaya. Bahkan yang namanya seokmin menjatuhkan rahangnya. "Hah?! Kenapa tidak di kebun binatang saja ssaem? Kenapa harus jauh-jauh ke indonesia?!" tanya seungkwan dengan pandangan horror ke arah dosen yang tengah menatapnya datar. "Memang apanya yang beda ssaem?!" lanjutnya dan kali ini ia sedikit meninggikan suaranya.

Seokmin yang di sampingnya meringis kecil lalu menjambak rambutnya. Yang Ssaem tersenyum tipis. "Seungkwan-ssi, aku menyuruh kalian pergi ke indonesia bukan untuk berwisata, dan yang lain juga sama!"

Seungkwan merengut lalu menoleh menatap sosok tinggi yang sedari tadi acuh dengan penjelasan dosen, memilih memainkan ponselnya, dan juga seseorang di sampingnya yang hanya menatapnya sesaat lalu membuang muka. Mimpi apa ia semalam, dia lebih baik menerima ajakan hansol untuk tinggal bersama daripada harus keluar negeri hanya untuk tugas penelitian yang sialnya sangat di butuhkan. Dia ingin menangis.

"Eomma" gumamnya, kepalanya ia jatuhkan ke meja. Seokmin yang melihat itu membuang nafas kasar. "Indonesia?"

"Baiklah. Pembagian kelompok selesai, dan saya ingatkan, kalian hanya saya beri waktu selama satu bulan -Jangan protes!", Yang Ssaem melirik tajam seungkwan kemudian kembali melanjutkan ucapannya. "Saya sudah meminta izin ke ketua lembaga penilitian dan bantuan dana untuk kalian di sana selama sebulan, tapi untuk tugasnya nanti saya kirim lewat email", Yang Ssaem berdiri tepat di samping Mingyu.

"Tunjuk salah satu di antara kalian untuk menjadi ketua kelompok" katanya, kepalanya menoleh ke kiri dan ke kanan untuk memastikan.

"Baiklah. Ketua kelompok, ikut saya ke ruangan saya"

"Good luck man!"

"Sialan"


"Bagaimana?" tanya seungkwan.

"Setidaknya kita tidak pergi ke zimbabwe" ujar mingyu dengan langkah pelan, ia sedikit lega.

Hansol terkekeh. "Kau takut kalah saing?", dan hanya delikan mata yang hansol dapatkan. Seokmin dan seungkwan tertawa kecil.

"Daripada itu-", mingyu menghentikan langkahnya lalu menatap satu persatu teman yang akan menjadi teman seperjuangannya nanti. Hansol mengernyit, begitupun seungkwan dan seokmin.

"Apa gyu?", seokmin mengerjap bingung.

"Apa itu o-rang-ngu-tan?"


16:20 WITA

KALIMANTAN, INDONESIA.

Suara dentingan air yang bertemu terpal biru langit begitu nyaring di sore dingin ini. Beberapa botol susu sedikit berserakan di meja kayu bundar di sudut. Ban-ban bekas yang tergantung di langit-langit gubuk, dan sebuah jaring juga kayu-kayu besar di bawahnya terlihat sedikit lembab akibat terkena air hujan.

Laki-laki dengan topi abu-abu dan kacamata minusnya berdiri lalu menghela nafas sebelum berjalan ke sudut gubuk, mengambil 2 botol susu lalu kembali ke tengah gubuk. "Hei gun, jangan manja pada ibumu, ini untukmu", laki-laki berambut hitam legam itu bergerak ke sisi kiri lalu mendudukan dirinya di samping kursi. Ia menoleh, lalu memicingkan matanya. "Kamu pintar mencari tempat duduk willy. Ini susu untukmu sore ini"

Ia berdecih pelan melihat teman sedari kecilnya itu. "Kamu itu sudah tua, jangan membuatku khawatir dengan terus bergelantungan di ban". Tak lama kemudian ia mendengar suara adiknya.

"KAK WONU! KAK WONU!"

"YA?!", wonwoo -laki-laki tadi menyahut lalu beranjak ke depan. Ia melihat adiknya di depan pagar dengan sebuah payung di tangan kanannya dan membawa plastik di tangan kirinya. "Cepat buka pagarnya! Aku kedinginan!"

Wonwoo mendengus lalu membuka pagar kayu yang tingginya sekitar 7 meter itu. "Ada apa dino? Kenapa kamu kesini?", wonwoo menutup kembali pagarnya lalu mengajak adiknya duduk di dekat pagar.

"Ish!", dino mengusap lengannya. Lalu menyodorkan plastik hitam itu ke wonwoo. "Ini dari ibu, kakak belum makan kan?", wonwoo mengangguk lalu menerimanya. Kembali ia menatap adiknya bingung. "Ini bukan dirimu dino, katakan ada apa?"

Dino mencebikkan bibirnya. Lalu merogoh saku jaketnya. "Kalau bukan karena ini, aku tidak mau masuk ke istanamu ini"

"Dino"

"Iya! Iya..Nih!"

Wonwoo menatap sebuah amplop coklat di tangan adiknya bingung, "Ini apa?"

"Mana ku tahu! Lihat sendiri saja! Ya sudah aku mau pulang" ketus dino lalu dengan cepat ia mengambil payungnya lalu beranjak pergi.

"Setan!" desis wonwoo. Menatap amplop cokelat itu sesaat, membaca nama pengirimnya.

From : Seoul National University

To : Fauna Nayn Kalimantan

.

.

.

.

.

.

.

.

PROLOG

(SELESAI)


Note : AKKHHH GAK TAU GAK TAU GAK TAU! . Ini baru prolog, kalo mau lanjut, review please~~~~~ :* besok tak lanjut