Are You My Sungie?
.
.
Chapter 1 – Am I Love Him?
.
Pairing : Leeteuk (Super Junior), Yesung (Super Junior)
..
Rated : K+
...
Genre : Romance, Friendship slight Humor
...
Disclaimer : Leeteuk milik E.L.F, Yesung milik E.L.F. Tapi cerita ini milik Myn looh!
...
Summary : Persahabatan Leeteuk dan Yesung akhirnya berubah menjadi cinta, namun sebelum mereka menyadari itu mereka sudah dipisahkan oleh jarak. "Saranghae Sungie–ah.". Dan saat waktu itu tiba.. "ANIYA! AHJUMMA NGGA BOLEH MEMBAWA YESUNG KEMANA–MANA! YESUNG ITU MILIK JUNGSOOO! KIM JONGWOON HANYA MILIK PARK JUNGSOO!"/ Warning! BL, Typo(s)./ TeukSung Stories! Teuk : Seme, Sung : Uke/ RnR Please. *Bow*
...
Warning ! : YAOI, TYPOS, GEJE, ANEH, Bikin muntah, Cerita nggak pas ama judulnya, Ide Pasaran, dan warning–warning lainnya (?).
.
.
HAPPY READING ^^
.
.
ARE YOU MY SUNGIE?
.
.
"Hyungiee?!" Namja kecil berwajah manis terlihat tengah sibuk memanggil namja lain yang tengah serius dengan bukunya. Tanpa mengenal kata menyerah, ia terus memanggil–manggil namja itu sambil sesekali menarik ujung kaos yang dipakai namja itu.
"JUNGSOO HYUUUUUUNG!" Akhirnya namja yang sedari tadi dipanggilnya itu mengalihkan pandangannya dengan wajah kesal. Terlihat dari sepasang mata tajam yang memandang namja kecil itu, lalu hidung mancungnya yang kembang–kempis menahan marah. Jika saja ia tidak ingat kalau namja kecil nan manis ini adalah dongsaeng kesayangannya.
"Astaga! Ada apa Sungie–ah? Kau tidak lihat hyung sedang sibuk? Hyung ini harus belajar buat ujian nanti." Omel sang hyung yang ternyata bernama Jungsoo itu.
Yesung –namja kecil berwajah manis– mengembungkan pipi chubbynya, "Hyung belajar terus, Sungie kesel tau."
"Lalu maumu apa?"
"Hyung nemenin Sungie main." Ujar Yesung polos. Dengan wajah innocent nan polosnya. Tak sadar bahwa Jungsoo yang berada didepannya telah menahan amarah ingin memakan namja kecil nan innocent ini.
"Hyung sibuk, lain kali saja ya."
Setelah mengatakan itu, Jungsoo kembali mengalihkan pandangannya dari buku bacaan yang semula ia acuhkan. Meninggalkan Yesung yang kini memandangnya dengan wajah memerah, dan mata berkaca–kaca.
O ow, kalian tau ini pertanda apa?
"HUWAAAAAAAAAAAAAAAAAA!" Tangisan Yesung pun pecah, seiring dengan derap langkah kaki yang mendekat kearah mereka.
"Jungsoo? Yesung? Ada apa dengan kalian? Kenapa kalian ribut sekali?" Seorang ahjumma cantik bertanya dengan wajah kesal bermandi masker. Menambah kesan menyeramkan yang menjadi–jadi diwajahnya ini.
"A–Anou.."
Ahjumma itu melempar pandangannya pada Yesung, "Jungsoo! Kenapa Yesung menangis?" Tanyanya. "Bagaimana kalau Jaejoong kesini? Lalu menemukan anaknya meraung–raung? Hhh, umma tak habis pikir denganmu." Lanjutnya.
"Itu eomma, eung Jungsoo–"
"Hueee, Heechul ahjummaaa! Jungsoo hyung ngga mau nemenin Sungie main." Dengan seenak jidat, Yesung berlari memeluk kaki Heechul seraya terus menangis meraung–raung.
"Marahin Jungsoo hyung ahjumma!"
Heechul menggelengkan kepalanya heran, dengan pelan ia mengangkat tubuh kecil Yesung yang bergelayut dikakinya. Kemudian menyerahkannya pada Jungsoo yang menatapnya dengan tatapan penuh protes.
"Eomma–" Jungsoo mengurungkan niatnya untuk protes ketika ia melihat deathglare mematikan dari Heechul.
"Hiks.."
"Sekarang ajak Yesung bermain! Eomma ngga mau denger Yesung nangis lagi arrachi?!" Jungsoo mengangguk kaku merespon ucapan Heechul. "Anak pintar, sekarang eomma mau shopping bareng ahjumma tetangga dulu ne? Pay pay." Dengan anggunnya Heechul berjalan meninggalkan Jungsoo dengan keadaan mengenaskan.
Berbeda dengan Jungsoo, kini Yesung malah tersenyum penuh kemenangan sambil menghapus air mata yang merembet dipipinya.
Omooo, bocah manis yang licik. -"
...
–*...*...*...*–
...
PLUK..
4 sudut siku–siku membentuk perempatan didahi Jungsoo, ia sudah cukup kesal menghadapi dongsaeng kecilnya yang menyebalkan. Tapi ia akui ia tidak bisa marah pada namja manis ini, karena meskipun mereka hanya tetangga, tapi Jungsoo telah menganggap Yesung sebagai dongsaengnya sendiri –selain itu, Heechul pun telah mengancamnya–.
"Sungie–ya, berhenti menimpuki hyung dengan bantal."
Kini ia dan Yesung telah berada didalam kamarnya, alasannya simple saja. Tangisan Yesung telah menggemparkan tetangga sebelah yang menyangka bahwa tangisan heboh nan hebat itu adalah gempa bumi. Dan Jungsoo pikir, Yesung tidak akan begitu mengganggunya didalam kamar. Karena dikamarnya cukup banyak mainan yang Yesung biasa gunakan, jadi siapa tau Yesung tidak akan mengganggunya. Tapi ternyata ia salah besar, Yesung malah semakin mengganggunya. -"
"Tapi ini asik hyung." Sahutnya polos.
TOWWEEEEENG.
Jungsoo yang awalnya berusaha mengabaikan namja kecil ajaib itu kini bersweatdrop ria begitu ia mendengar jawaban ajaib yang terlontar dari bibir Yesung.
Sudahlah, abaikan saja dia Jungsoo–ah.
"Sungie.." Panggil Jungsoo pada namja kecil berwajah manis itu. "Ne hyung?"
"Ambilkan hyung air es ne? Hyung haus." Jungsoo tersenyum melihat Yesung yang mengangguk sembari tersenyum ceria."Araseo, hyung tunggu Sungie ne?" Ujar Yesung sebelum ia beranjak dari kamar Jungsoo.
Akhirnya, Jungsoo terbebas dari namja kecil ajaib itu.
Baru saja Jungsoo terlarut dalam bukunya, tiba–tiba suara cempreng yang berasal dari luar rumahnya kembali menggemparkannya.
"JUNGSOO HYUUUUUNG!"
Oh my god! Yesung telah ia tangani, kini datang lagi namja kecil yang tak kalah rese dari Yesung.
Dengan langkah berat, Jungsoo berjalan menuju halaman rumahnya. Dan ia mendapati namja kecil berwajah imut tengah melambai–lambaikan tangannya diluar pagar dengan ekspresi wajah ceria.
"Hyung sibuk Hae–ah! Main saja sama Hyukkie!" Seru Jungsoo.
"Hyukkie ngga ada dirumah, Yesungie hyung juga ngga ada. Makanya Hae kesini, boleh kaaan?"
Saat Jungsoo akan merespon kembali ucapan Donghae, tiba–tiba ia merasakan tubuh kecil menabrak kakinya hingga ia oleng.
BRUKKK.
Ternyata Jungsoo ditabrak oleh namja kecil nan manis nan ajaib yang tiba–tiba datang seenak jidatnya.
"Hae–ah, Yesungie disini! Ayo masuk! Kita main bersama Jungsoo hyung!" Ajak Yesung sambil berlari membukakan pintu gerbang kediaman Park.
Jungsoo berjalan tertatih–tatih kearah gerbang, lebih tepatnya kearah dua namja kecil yang masih asik berbincang digerbang rumahnya. "Hei kalian–"
"Ayo Hae masuk! Jungsoo hyung udah nungguin!"
TOWEEEEENG!
Sungguh, Jungsoo sudah ingin mencincang tubuh namja kecil bernama Yesung ini. Sudah seenak jidat mengganggunya, menubruknya hingga jatuh dengan posisi yang tidak elit, dan sekarang namja kecil ini malah memotong ucapannya dengan wajah tak berdosa.
Donghae menggelengkan kepalanya, "Sungie hyung aja yang main kerumah Hae, disini ngga enak." Ujarnya sembari menarik lengan Yesung. "Yuk hyung!"
BAGUUUUUS!
Jungsoo tersenyum cerah mendengar ucapan Donghae, ia sungguh harus berterimakasih pada bocah ikan dihadapannya. Dengan begitu, kegiatan belajarnya tidak akan terganggu lagi, dan nilainya akan membaik. Tapi.. Mimpi dan fantasi indah Jungsoo pun hancur berkeping–keping begitu mendengar jawaban yang terlontar dari bibir manis Yesung.
"Ngga ah, Hae–ah. Sungie mau disini, nemenin Jungsoo hyung."
Dan mimpi indahnya yang sudah hancur pun tergantikan oleh mimpi dan fantasi buruk begitu mendengar respon Donghae, "Yaudah deh, Hae kan anak baik. Jadi Hae juga mau nemenin Jungsoo hyung."
JLGEEEEER!
"ANDWAEEEEEEE!" Jerit Jungsoo frustasi.
"Tuh kan Hae! Baru aja Hae bilang kita mau pergi, Jungsoo hyung udah ngamuk. Makanya, kita disini aja ne Hae!"
"Ne hyung."
...
–*...*...*...*–
...
"Hhhh~"
Jungsoo menghela nafasnya penuh kelegaan. Pasalnya, ia telah berjam–jam menemani kedua bocah berisik itu bermain. Dan akhirnya kedua bocah itu terkapar disofa dengan peluh yang membanjiri tubuh kecil keduanya.
"Akhirnya kalian tidur juga, dan sekarang hyung bisa belajar dengan tenang." Ujar Jungsoo sambil membenarkan posisi tidur Yesung dan Donghae, kemudian menyelimuti tubuh kecil mereka.
Saat Jungsoo akan beranjak dari kegiatannya, tiba–tiba ia tertarik untuk kembali memandangi wajah manis kedua bocah itu. "Haish, kalian itu manis. Tapi menyebalkan." Lirihnya.
Dengan penuh kasih sayang, dibelainya pipi gembul Yesung dan Donghae bergantian. "Hnghhh.." Yesung menggeliat pelan kemudian merubah posisinya yang semula terlentang menjadi menyamping memeluk tubuh kecil Donghae.
DEG..
Entah kenapa, sekelebat rasa tidak suka hinggap dihati Jungsoo yang paling dalam. Apakah dia.. Cemburu?
Ah perasaan bodoh!
Itu tidak mungkin bukan?!
Tapii...
Perasaan apa ini?
Akhirnya Jungsoo memindahkan lengan Yesung dengan hati–hati, mengubah posisi tidur Yesung menjadi terlentang kembali. 'Begini lebih baik', Batinnya lega.
"Jaljayo, selamat tidur Hae–ah.. Yesungie." Lirih Jungsoo sambil mendekatkan bibirnya pada dahi Donghae kemudian megecupnya. Begitupula dengan Yesung, ia juga mengecup pelan dahi dan kedua pipi gembul Yesung. "Saranghae Sungie–ah." Bisik Jungsoo.
Dan tiba–tiba nafasnya tercekat begitu matanya bertemu pandang (?) dengan bibir tipis Yesung, sungguh ia begitu ingin mengecupnya. Menyesap rasa manis dari bibir itu. Akhirnya dengan keberanian yang entah didapat darimana, Jungsoo mengecap bibir merah itu sebentar kemudian segera berlari menuju kamarnya.
"Hahh, hahh, hahh. Perbuatan gila Park Jungsoo!" Runtuknya sambil memukul–mukul pelan kepalanya.
"Sebaiknya aku mandi!"
Dan lagi–lagi, kegiatan belajar Jungsoo terganggu.
Tap
Tap
Tap
Jungsoo masuk kedalam kamar mandi. Ia memutar shower kemudian berdiam diri dibawah guyuran air dingin tanpa melepas pakaiannya. Entah apa yang ia pikirkan, Yesung dan first kissnya mungkin?
Jungsoo menggeleng–gelengkan kepalanya, "Yesung, kau membuat hyung gila!" Ujarnya lirih.
Dan akhrinya Jungsoo mandi dengan bayang–bayang Yesung yang memenuhi pikirannya.
.
.
Other Place
.
.
"Hnghhh.." Dengan imutnya, Yesung menggeliat kemudian membuka kedua mata sabitnya perlahan.
"Jungsoo hyung?"
"Jungsoo hyuung?!"
"JUNGSOO HYU–"
BUAGH..
"Aww!"
Yesung meringis sambil mengusap hidungnya yang berciuman dengan bantal. Lalu dengan wajah kesal yang begitu imut, ia tatap sang tersangka yang beraninya menimpuk wajah manis ini dengan bantal. "Hae–ah! Apa–apaan siih?! Sakit tau! Nanti kalo muka gantengnya hyung kenapa–napa gimana?" Protesnya.
"Abisnya Hae ngantuk! Hyung berisik terus!"
"Oh yaa, dan hyung itu cantik! Ngga ganteng arra?!" Lanjutnya.
JLEB..
Yesung memelototkan mata sabitnya begitu ia mendengar ucapan polos Donghae yang sungguh menyayat hatinya, "Hae–ah jahat!"
"Zzz.."
Okkey, dan ternyata sang bocah ikan pun telah terlarut dalam mimpinya kembali.
...
–*...*...*...*–
...
One Week Later
Jungsoo berjalan lesu kedalam rumahnya, dengan wajah yang tertekuk ia membuka pintu kamarnya lalu menutupnya tanpa berbelas kasih pada pintu tersebut.
"Jungsoo?! Loh? Wae?" Heechul masuk kedalam kamar Jungsoo kemudian mendapati anak semata wayangnya tengah terduduk lesu diatas tempat tidurnya.
"Hm? Waeyo? Bilang sama eomma sayang." Bujuk Heechul sambil ikut duduk disebelah Jungsoo.
Jungsoo menggelengkan kepalanya sambil menunduk, dan Heechul pun makin dibuatnya bingung. "Ayolah sayang, ada apa?" Bujuknya terus.
"Asal eomma janji ngga marah ne?" Akhirnya Jungsoo membuka suara, meskipun terbilang lirih dan hampir tak terdengar.
Heechul mengerutkan dahinya, "Ne, katakan saja Jungsoo." Ujarnnya sambil mengusap rambut cokelat Jungsoo.
"Yaksok?"
"Ne." Jungsoo pun mengambil sebuah kertas dari dalam tas putih yang masih ia gendong. Dengan tangan gemetar ia menyerahkan kertas itu pada Heechul.
"Mian eomma."
Daaaaaannn..
Mata Heechul seketika melebar begitu melihat angka yang tertera dikertas itu. Dengan tinta merah, angka 30 berhasil membuat Heechul terkena serangan jantung.
"Eomma?" Jungsoo menggoyangkan lengan eommanya. "Eomma tak apa?"
"PARK JUNGSOOOO! KENAPA NILAI MATEMATIKAMU HANCUR SEKALI HAH?!" Meledaklah amarah Heechul, membuat Jungsoo yang semula tertunduk lesu kini mengkeret ketakutan. "BERAPA KALI KUBILANG KAU HARUS BELAJAR!"
"E–Eomma. Ini karena Yesung dan Donghae yang–"
"JANGAN SALAHKAN YESUNG DAN DONGHAE, ANAK NAKAL! KEMARI KAU! BIAR EOMMA PUKUL BOKONGMU!"
"APPA! EOMMA AKAN MEMUKUL BOKONGKU!" Teriak Jungsoo sambil berlari keluar kamarnya, disusul Heechul yang berlari sambil membawa sebuah payung berwarna pink yang entah didapat darimana.
"Appa! Tolonglah anakmu yang tampan ini!" Mohon Jungsoo sambil bersembunyi dibelakang tubuh sang appa yang kebingungan. "Kenapa Jungsoo–ah?" Tanya Hangeng heran.
"Eomma ngamuk!"
TOWEEENG..
Hangeng sweatdrop mendengar jawaban Jungsoo, sungguh ini adalah kali ketiga istrinya mengamuk hari ini. Pertama karena monyet peliharaan tetangganya yang merusak roll rambutnya. Kedua karena Hangeng menyemburkan minumnya pada wajah istrinya. Dan yang ketiga sekarang. Sungguh, Hangeng tak habis pikir kenapa istrinya bisa sehebat ini.
"KEMARI KAU ANAK PAYAH! EOMMA PUKUL BOKONGMU!" Datanglah sang almighty dengan payung ditangannya yang sudah ia pukul–pukulkan asal.
BRAKK..
Pukulan pertama mengenai figura mahal yang Hangeng beli di Paris, dan seketika juga Hangeng cengo.
BRAKK..
Pukulan kedua mengenai vas bunga hadiah dari eomma Hangeng, membuat Hangeng langsung menintikan air matanya.
BRAKK..
Pukulan ketiga mengenai lemari kaca yang Hangeng pesan dibelanda, dan seketika itu pula Hangeng kejang–kejang.
BRAKKKK..
Dan yang terakhir, pukulan maha dahsyat Heechul pun mengenai bokong Hangeng dengan tidak berperasaan dan teramat sangat keras.
"AWWWWW! BOKONG SEKSIKU!"
...
–*...*...*...*–
...
"Eomma jahat! Eomma galak! Eomma jelek! Eomma tua! Eomma bangkotan! Eomma keriputan!" Jungsoo meruntuk kesal sambil terus menyapukan dedaunan yang mengotori halaman rumahnya itu.
"Eomma memang ngga berperasaan, kenapa pula aku punya eomma garang kayak gitu?"
BRUKK..
Jungsoo mengalihkan pandangannya pada asal suara, dan ia menemukan seorang namja kecil berwajah manis tengah terduduk dijalanan dengan wajah memerah.
Dan..
"HUWEEEE, EOMMA! APPA! SUNGIE JATOOH! HUEEEEEEEEE!" Pecahlah tangis namja kecil yang ternyata adalah Yesung.
Lagi–lagi Yesung. -"
Dengan tergesa Jungsoo menghampiri namja kecil itu, kemudian menggendongnya sambil terus menggumankan kata "Sudah.. Jangan menangis ne?"
"Hikss.. Hyuung.."
"Uljimaa, jangan nangis dong. Sungie kan kuat." Bujuk Jungsoo sambil merebahkan tubuh kecil itu dilantai teras rumahnya, kemudian dengan penuh kasih sayang ia usap kepala Yesung.
"Tapi sakit hyuuung." Rengek Yesung sembari menggoyang–goyangkan tubuhnya kekiri dan kekanan, "Hueee, makin sakiit."
Sweatdrop, Jungsoo sweatdrop mendengar ucapan Yesung tadi. "Yang mana yang sakit?" Tanya Leeteuk mencoba sabar. "Biar hyung liat."
Yesung menunjuk lututnya yang terbalut celana jeans, seketika itu pula Jungsoo menggaruk kepalanya. "Kenapa ngga diliat hyung? Kan sakit.. Hiks."
"Eung? Nee.. Sungie bangun dulu ne? Hyung mau buka celana Sungie dulu." Bujuk Jungsoo tak yakin. Yesung pun mengangguk kemudian ia berdiri sambil berpegangan pada bahu Jungsoo saat hyungnya itu melepaskan celananya.
Dan bingo!
Jungsoo melihat sebuah luka kecil hinggap dilutut Yesung, dengan hati–hati dibersihkannya pasir–pasir yang menempel disekitar luka itu. "Sungie tahan ya? Hyung mau bersihin lukanya dulu."
"Sakit ngga hyung?"
Jungsoo menggelengkan kepalanya sambil mengukir senyum manis.
"Beneran hyung?"
Jungsoo mengangguk sambil terus mempertahankan senyumnya.
"Hyung ngga boong?"
Jungsoo menggeleng.
"Beneran? Kalo boong hyung harus bayar ne?"
Jungsoo yang awalnya akan mengangguk langsung terdiam, "Hyung ngga janji deh kalo bayar."
Yesung memiringkan kepalanya heran, "Ko ngga janji? Berarti sakit ne hyung?" Tanya Yesung takut.
"Ngga sih, tapi kalau bayar hyung ngga mau."
TOWEEEEENG..
Dasar pelit!
"HUWEEEEEE.."
Jungsoo terlonjak kaget begitu mendengar tangisan histeris Yesung, dengan cekatan ia membekap bibir mungil itu menggunakan tangannya. "Ssst, nanti Heechul ahjumma marah. Ne hyung janji ngga akan sakit, tapi kita bersihin dulu ne?" Dan Yesung pun menganggukkan kepalanya imut seiring dengan Leeteuk yang berlari kedalam rumahnya.
Tap
Tap
Tap
Jungsoo berjalan mengendap–endap menghampiri Yesung yang malah asik bermain dengan ikan–ikan dikolam tanpa mengenakan celana. "Sungie, kemari! Biar hyung obati dulu lututmu." Bujuk Jungsoo sambil menepuk–nepuk pahanya.
Yesung berlari kemudian mendudukkan tubuhnya dipaha Jungsoo, memudahkan namja berlesung pipit itu mengobati lutut Yesung yang basah oleh darahnya. "Tahan ne? Ini bakal sedikit perih ta–"
"Perih? Ngga! Sungie ngga mau!"
'Nyesel deh ngomongnya.' Batin Jungsoo.
"Ngga begitu perih ko, kaya digigit semut ajaa."
Yesung mengulurkan jemari kelingking mungilnya, "Hyung janji?" Jungsoo pun menyambut kelingking itu dengan senang hati. "Ne hyung janji." Dan seketika itu juga Yesung kembali meluruskan kakinya yang semula ditekuk.
Dengan amat teramat hati-hati Jungsoo mendekatkan gumpalan kapas yang telah dilumuri dengan antiseptic itu pada lutut Yesung yang luka, baru saja Ia akan menempelkannya pada luka tersebut-
"Huee! Hyung appo!"
-Yesung sudah berteriak.
"Belum Sungie." Geram Jungsoo kesal. Apalagi saat Yesung menatapnya polos. "Belum ya hyung? Oh yasudah lanjutkan hyung."
Kembali Jungsoo mendekatkan gumpalan kapas yang Ia jepit dengan penjepit itu, namun suara Yesung kembali menghentikannya. "Aaah hyung berhenti! Sungie belum siap!"
TOWEEEEEENG
'Dasar bocah bawel.' Batin Jungsoo dalam hati.
'Tapi bagaimanapun aku tetap sayang padanya sih.' Lanjutnya, dalam hati juga tentunya.
...
–*...*...*...*–
Two Month Later
"MWO?!" Pasangan HanChul pun tersentak kaget begitu mendengar pengakuan dari Jaejoong, tetangga mereka yang tak lain dan tak eomma dan Yesung,
"Ne. Jangan kaget begitu eonnie, oppa! Kalian ini seperti mendengar kabarku hamil lagi saja." Gurau Jaejoong. Meskipun begitu tetap saja tak dapat dipungkiri ada kesedihan diwajah cantiknya.
"Ini lebih mengejutkan dari kau hamil Jaejoongie. Kenapa kau memilih cerai dengan Changmin?" Tanya Heechul heran.
Jaejoong menggelengkan kepalanya, "Tidak ada apa–apa kok eonnie. Kami sudah tak cocok. Itu saja." Jawabnya dengan wajah miris. Heechul pun memeluk Jaejoong dengan erat, seketika itu pula tangis Jaejoong pecah.
"Hiks.."
"Lalu, apa rencanamu Joongie?" Tanya Hangeng,
"Mungkin aku akan kembali ke Busan setelah bercerai dengan Changmin."
Heechul dan Hangeng pun tertegun, "Apa tidak terlalu mendadak Joongie?" Tanya Heechul.
Jaejoong menggelengkan kepalanya mantap, "Aku tidak mungkin bertahan disini eonnie, dan kurasa Yesung juga tidak keberatan." Ujarnya sambil menghapus air mata yang merembet dipipinya.
"Yesung? Kau membawanya Joongie?"
"Ne oppa, aku tidak mungkin meninggalkan Yesung. Biarlah Yesung melanjutkan sekolahnya di Busan, meskipun jauh dari appanya kuyakin dia akan kuat."
PRAAANG..
Hangeng, Heechul dan Jaejoong pun terkejut ketika mendapati suara piring pecah yang berasal dari ruangan sebelah, yang tak lain dan tak bukan adalah kamar Jungsoo.
"Jungsoo?" Panggil Hangeng.
"Hiks, apa itu.. Hiks, benar?"
"Jungsoo–ah? Kemari sayang! Kau kenapa?" Tanya Heechul khawatir, dengan cepat ia berlari menghampiri asal suara. Dan betapa terkejutnya Heechul ketika ia mendapati anak semata wayangnya tengah terduduk dilantai dengan wajah memerah yang dibanjiri air mata.
"Aigoo, Jungsoo–ah. Kenapa sayang?" Heechul menarik Jungsoo kedalam pelukannya.
"Hiks.."
Hangeng menghampiri Jungsoo, kemudian mengusap rambut cokelat anaknya dengan penuh kasih sayang dan kelembutan. "Bicaralah, ada apa? Jangan buat eommamu cemas."
"Benarkah? Hiks.. Joongie ahjumma, hiks hiks.. Akan membawa Yesung, hiks pindah?"
Jaejoong tertegun, begitupula dengan pasangan HanChul. "Sepertinya begitu." Jawaban Jaejoong membuat Jungsoo kembali menangis histeris.
"ANIYA! AHJUMMA NGGA BOLEH MEMBAWA YESUNG KEMANA–MANA! YESUNG ITU MILIK JUNGSOOO! KIM JONGWOON HANYA MILIK PARK JUNGSOO!"
.
.
TO BE CONTINUED
.
.
Akhirnyaa, Myn berhasil publish ulang. Ngga tau kenapa fanfic ini dihapus sama FFNnya T_T. Eh pas mau publish ulang, ngga bisa (⌣_ ⌣!), tapi bisa juga akhirnya. =D
Tapi Myn sedih, review yang chingudeul kasih buat Myn ilang semua. Hikss.. Hikss.. (˘_˘") Tapi gapapa deh, yang penting Myn udah balik lagi.
.
Buat chingudeul yang udah pernah baca fanfic ini Myn minta maaf karena masalah ini Myn ngga bisa update kilat, hiks.. Nah kalau buat chingudeul yang baru baca fanfic ini mari dibaca ~('▽'~), dan juga mari kenalan \(^o^)/. Add aja fb Myn : Myn Clouds. Tapi kalau ngga mau ribet, silahkan PM. Pasti dengan senang hati Myn confirm dan balas.
.
Hm, okelah daripada bingung mau ngomong apalagi langsung aja.. Mind To Review Chingudeul? Karena review dari chingudeul itu pelajaran dan penambah semangat buat Myn. ヽ(・∀・*)ノ
.
Byee! Sampai ketemu chapter depan. *bow*
