Love At The First Sight

By : Indrii TheFujo Tergaje

Pair : YeWook

Summary : Ryeowook adalah seorang Namja manis polos yang mendapat Kisah Cinta Pertamanya dengan seorang Namja yang tanpa sengaja ia lihat Menangis, bagaimana kisah selanjutnya ?

Disclaimer : God and SM Ent. (But Wookie is MINE " *dibacok Yesung).

Rate : T

Genre : Romance, Friendship, Little Hurt.

Warn : Boy Love Boy, Typo(s).

Ini Fict pertama saya, Dimohon komentari dengan positif, ^^

Terinspirasi dari buku yang pernah aku baca, dengan judul yang saya lupakan =="

Don't Like Don't Read !

Enjoy~

*Ryewook POV

Matahari belum menampakkan Wujudnya. Kulirik jam weker di meja belajarku, Pukul 05.30 pagi. Sekolah baru dimulai pukul 08.00 pagi. Nah loh ? kenapa aku bangun sepagi ini ? Akan kuberitahu alasannya ! ^^

Sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku dulu. Aku adalah Kim Ryeowook. Seorang Namja Biasa yang bersekolah di Naram Paul High School. Yah, menurutku cukup sekianlah perkenalannya. Tidak ada yang istimewa di dalam diriku ya, kita lanjutkan yang tadi, Sudah menjadi Rutinitas sehari-hariku untuk bangun dan Bersiap-siap lebih awal dari anak-anak seusiaku yang lain, yang mungkin saat ini masih menikmati Menjelajah Pulau Kapuk. Tetapi, asal kalian tahu, aku bukan Bersiap-siap untuk berangkat ke sekolah. Aku bersiap-siap untuk mengajak Anjing Peliharaan hyungku, Kim Eunhyuk yang bernama Choco untuk berjalan-jalan pagi di pantai yang tak jauh dari rumahku. Tapi kenapa harus aku yang mengajaknya jalan-jalan ? pasti kalian berpikir seperti itu kan ? Aku mengajaknya Karena aku Sangat Menyayangi Choco dan Hyungku juga sedang menjalani Pendidikannya di Indonesia, jadi Hyungku memintaku untuk selalu Mengajak Choco 'Jogging'.

Seperti biasa, Aku 'menemui' Choco di kandangnya dan segera memasang tali pengaitnya.

"Ayo Choco, kau pasti tak sabar untuk Menikmati indahnya pantai di pagi hari, kan ?" ajakku ke Choco yang dibalasnya dengan Gonggongan dan goyangan ekornya yang Menggemaskan.

"Hahahaha, kau lucu sekali ! Kajja, kita berangkat !^^"

Dengan langkah yang santai, kami menuju Pantai. Tentu saja sambil sesekali Bermain bersama Choco. Pagi yang menyenangkan bukan ? ^^

Tak terasa, kami telah sampai di Pantai. Hal yang pertama aku lakukan tentu saja melompat-lompat tidak jelas di Pasir putih di Pantai ini. Choco yang tak mau kalah juga segera menyusulku. Kami sangat senang dengan suasana Pantai, bahkan tak pernah bosan. Lelah berlompatan tak jelas (?), aku bersama Choco segera berjalan menyusuri pantai. Segar yang kurasa.
"Sayang sekali bagi mereka yang tak dapat menikmati suasana sesegar ini !"

Aku yang sedang asyiknya berjalan, tiba-tiba melihat seseorang. Seorang Namja. Hey, dia memandang laut. Hmm ? untuk apa ? apa dia sama sepertiku ? suka jalan-jalan pagi di pantai ini juga ? Tetapi, aku baru pertama kali melihatnya. Biasanya cuma aku saja yang jogging di pantai ini, atau ada beberapa pemilik café saja yang membuka café mereka. Wajahnya sangat asing. Hey, kenapa aku memikirkan itu orang ? Sudahlah, biarkan saja. Mending aku lanjutkan 'bermesraan' dengan Choco.

Aku berjalan ke arahnya untuk melanjutkan joggingku dan Choco sambil sesekali melirik pria itu.

"Keren, Tampan" pikirku.

TES..

Tepat saat aku meliriknya, sesuatu keluar dari matanya. Airmata ! ya, aku yakin itu airmata ! Sontak aku terdiam dan terus memandang Namja itu. Kenapa ? Kenapa Namja itu menangis ? Kulihat tatapan matanya yang menatap Lautan. Terlihat jelas dimatanya kesedihan yang mendalam. Aku hanya bisa terdiam, dan terpaku.

"GUK"

Dengan tiba-tibanya Choco menyalak dan mengejutkanku. Aku melupakan Choco ternyata. Kutatap sebentar Choco dan akan kembali memandang Pria itu. Saat kutolehkan mukaku untuk memandangnya, aku kembali terkejut dan terdiam. Namja itu saat ini menatapku dengan pandangan yang sama terkejutnya sepertiku. Jangan lupakan bekas airmatanya yang bisa aku lihat jelas. Ralat, SANGAT JELAS.

"Eh, mianhaeyo !"

Entah apa yang aku pikirkan, aku segera membungkukkan badanku dan meminta maaf. Setelah itupun aku segera berlari (tak lupa membawa Choco tentunya *plak) meninggalkan Namja itu yang masih memasang wajah terkejutnya.

"Astaga, apa yang baru saja aku lakukan ! Aish, Pabboya Wookie ! Mudah-mudahan aku tak bertemu dengannya lagi ! mau taruh dimana ini muka ?"

Aku terus berlari dan akhirnya sampai di rumah. Segera kukembalikan (?) Choco ke kandangnya dan berlari menuju kamar mandi. Bersiap ke sekolah tentunya.

SKIP TIME at Naram Paul School

Namja yang menangis dan tengah menatap sendu laut. Airmata yang meluncur dengan indahnya di pipi halus si namja. EH ! Apa yang tengahku pikirkan saat ini ? dengan cepatnya kupukul pelan pipiku. Wajahku memerah saat mengingat kejadian tadi.

"Omona, kenapa aku terus memikirkan namja itu ?" Pikirku sambil terus memukul pipiku.

TEEEEEEEEEET..

Bel pertanda masuk pun sudah berbunyi. Tanpa perintah, segera saja aku persiapkan buku apa yang akan digunakannya di jam pertama dan kedua. Ingatanku tentang Namja itu tetap berada di otak.

"Pabboya Wookie ! Lupakan, Lupakan, dan Lupakan dia, Wookie ! Fokus untuk Pelajaran Lee Seongsaenim"

BRAK !

Pintu terbanting seperti biasanya saat Lee Seongsaenim memasuki kelas. Hah, Guru itu terlalu bersemangat. Yah, kami Murid kelas XI-IA 2 hanya bisa memaklumi sifat Guru Matematika itu yang kebetulan adalah Wali Kelas kelas XI-IA 2.

"SELAMAT PAGI, ANAK-ANAK !, SEMANGAT PAGI, YEAAAAH !"

Aku hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala karena sifat Abnormal guru ini. Tapi, semangatnya bagus, senyumnya juga.

"Seandainya Namja itu tersenyum layaknya Lee Seongsaenim. Eh ? Aish !" terus kucoba untuk melupakan Namja misterius itu.

"Hari ini kita akan mendapat Teman Baru. Dia adalah murid pindahan dari salah satu sekolah di daerah Seoul. Ya, silahkan Masuk !" ujar Lee Seongsaenim.

Masih dengan otakku yang terus memikirkan Namja misterius itu, aku melihat siapa yang akan menjadi bagian di Kelasku ini. Dan kau tahu ?

"Annyeonghaseyo, Kim Yesung imnida ! Salam kenal ! Aku harap bisa Akrab dengan semuanya !" kata si "Murid Baru"

Aku hanya bisa Bengong melihat Yesung. Di, di, dia…ADALAH NAMJA ITU ! Bayangan Namja yang menangis itu semakin jelas dan kau percaya ? aku melihatnya secara langsung ! Astaga ! Ya Tuhan, apa dosaku ? o

"Okay, Kim Yesung, kamu bisa duduk di sebelah… Ah, di sebelah Ryeowook. Kau bisa lihat, kan ?" perintah Lee seongsaenim sambil menunjuk bangkuku.

"Ne, Kamsahamnida !" ucapnya dan dengan segera Yesung menuju ke bangkuku.

DEG !

Dadaku berdegup kencang. Kutundukkan kepalaku. Kusembunyikan wajahku yang memerah. Semakin dekat, aku juga semakin gugup dan bingung. Entah kenapa aku menjadi terlihat seperti gadis pemalu yang akan bertemu dengan kekasihnya. Aiish..

"Kim Yesung imnida, kita jadi teman yah !"

Suaranya membuatku terkejut dan sontak menoleh ke arahnya. Dia tersenyum. Omona ! aku yakin wajahku semakin memerah menyaingi buah tomat. Kulihat juga dia segera mengalihkan pandangannya ke depan. Oh ya, ini kan masih jam pelajaran. Aku harus fokus. Kau bisa Wookie ! Kau pasti Bi_ ….

"mmm, Mian.. Apa kau bisa berbagi bukumu denganku, Ryeowook-ah ?"

_sa...

BLUSH

Astaga, mukaku pasti bertambah merah saat ini ! Hey, dia berbisik pelan dan lembut di telingaku.

"Ne, ne.. Si,si,silahkan"

Kujawab pertanyaannya (lebih tepat disebut permintaan ^o^) dengan terbata-bata dan muka memerah tentunya. Aku hanya bisa menunduk tak berani menatapnya.

"Kamsahamnida, Ryeowook-ah"

Kuanggukkan kepalaku sebagai balasan. I can't say anymore, you know /

"Jangan kau tundukkan kepalamu, wajah manismu tak terlihat, tuan yang jogging bersama anjingnya dan melihatku menangis"

Mwo ? Sontak saja aku melihatnya. Dia mengingatku ! ASTAGA !