Aibyō to ōkami
Naruto © Masashi Kishimoto
Story © Hattori Mici
Warnings : typo(s),OOC,abal,pokoknya aneh deh.
Tolong jangan Flame aku ya… soalnya aku baru di FF. kalu memberi kritik dan saran yang membangun aku tentunya seneng banget… Sankyu^^
.
.
.
Ini adalah sebuah negeri yang indah sebuah negeri siluman serigala. Konoha no Sato. Dari kejauhan terlihat sebuah istana megah, itu adalah istana pemimpin negeri siluman serigala. Dan pemimpinnya adalah... Klan Uchiha.
"Ayah..." Ujar seorang pemuda tampan berambut raven biru dongker mata onxy dingin dengan err-telinga serigala dan ekor berwarna sama dengan rambutnya. Dengan pakaian kerajaan kelihatannya ia adalah sang putra mahkota.
"Sasuke anakku... Kemarilah" sahut sang Raja, Uciha Fugaku berperawakan tegas. Sedang duduk manis di singgasananya berikut istri tercintanya Uciha Mikoto. Sang putra mahkota yang diketahui bernama Sasuke itu pun menurut kata Ayahnya.
"Ada apa Ayah...? Ibu?" Tanyanya sopan dengan wajah datar.
"Kau ini sudah dewasa, carilah istri bahkan tunangan saja belum" kata Fugaku serius.
"Ayah, aku ini masih 17 belas tahun!"
"17 tahun itu sudah dewasa Sasuke"
"Tapi..."
"Suami ku..." Ujar Mikoto lembut menengahi
"Sudahlah Ayah, biarkan Sasuke menuruti kata hatinya" potong Itachi yang baru datang berikut istrinya, Rin.
"Tapi Itachi..."
"Ayah, sudahlah. Nah Sasuke-kun! Lebih baik kau berburu sekarang! Aku dan Rin-chan akan pergi, untuk mengurus kerajaan kita di Oto" ujarnya sembari mengacak gemas rambut adiknya ini.
"Ck! Nii-san Baka! Hhh baiklah!" Sahutnya langsung melenggang keluar berikut dengan empat pengawalnya, atau lebih tepat disebut Sahabat atau alias keduanya? Siapa sajakah itu? Ada Naruto, Sai, Neji, dan Shikamaru telinga dan ekor mereka sesuai dengan warna rambut mereka.
Yang lainnya yang sudah tau watak Sasuke itu pun hanya tersenyum dan menggeleng.
.Bagian Sasuke.
Sasuke dan beberapa pengawalnya berjalan dalam diam. Para pengawal tahu bahwa tuan mereka sedang sangat kesal sekarang, diketahui dari aura hitam yang sedang menyelubunginya. Si Naruto-dobe yang biasanya cerewet itu pun ikut bungkam.
Sasuke yang berperawakan dingin itu, biasanya tidak sediiiinginnn ini jika sedang berburu, karena berburu adalah suatu kesenangan tersendiri buatnya.
.Krosak. Terdengar suara gemerisik semak.
Siing. Para siluman serigala ini mencium bau mangsa. Jika siluman biasa mungkin tidak akan mencium bau mangsanya dari jarak sejauh ini. Tapi, ok! Jangan remehkan siluman serigala tingkat tinggi ini, jika dibandingkan dengan vampire mereka adalah vampire pure blood-nya.
Segeralah siluman ini dengan sigap mengepung mangsanya. Sasuke mengangguk, para pengawal a.k.a sahabatnya pun mengerti langsung melempar beberapa kunai dan suriken para sekelompok semak yang diyakini diantaranya terdapat mangsa mereka. Para pengawal tahu bahwa tuannya, Sasuke. Suka bermain-main dengan mangsanya, jika dia mau, dia bisa saja langsung menebasnya dengan katana kesayangannya atau membakar hangus dengan kekuatannya.
Dan... Dengan trik yang menurut mereka murahan itu langsung membuat si mangsa keluar dari semak dan langsung di kepung oleh para pengawal berikut Sasuke.
Dan mangsa yang muncul adalah... 4 ekor kucing dengan bulu berwarna ungu tua, blonde, coklat, dan kuning tua.
"Wahh, kita akan kenyang hari ini" ujar Naruto riang berikut cengirannya.
"Ja-jangan!" Sahut para kucing.
"Haa? Bisa ngomong?" Kata Naruto lagi sambil cengo dan takjub
"Kalian juga siluman ternyata hoam..." kata Shikamaru
"Tentu saja tuan hoam!" Sahut si kucing kuning tua berang.
"Kalau begitu buktikan!"
Para kucing yang merasa diremehkan lalu berubah. Terlihatlah summon mereka yang berupa cahaya menyilaukan. Para pemuda itu pun hanya bisa menutup mata masing-masing. Dan...
"Wow" ujar Neji datar singkat namun terpana sembari memandang lekat gadis setengah kucing dengan rambut coklat dicepol dua.
Yup! Para kucing imut itu pun menjelma menjadi para gadis manis berpakaian pelayan.
"Tolong ja-jangan bunuh kami!" Ujar kucing berambut Blonde pada para pemuda itu, atau lebih tepatnya pada si mayat senyum, Sai ?
"Kami rasa tidak" sahut Sai dengan senyumnya
"Eh?"
"Siapa nama kalian?" Tanya Naruto
"Emh, a-aku Hinata" kata si siluman kucing berbulu ungu tua dan rambut panjang ungu tua dengan mata lavender sekilas mirip Neji.
"Aku Ino" jawab siluman kucing berbulu blonde dengan rambut ponytail
"A-aku Tenten" kata siluman kucing berambut coklat dicepol dua. Ia terlihat gugup karena sedari tadi dipandangi Neji dari atas ke bawah
"Aku Temari. Halo tuan hoam!" Jawab siluman kucing berambut pendek blonde agak gelap di ikat empat.
"Aku bukan tuan hoam aku Shikamaru, ini Sai, Naruto, Sasu-maksudku pangeran Uchiha Sasuke dan Nej- hey Neji, jika kau memandangi gadis itu terus, aku jamin sebentar lagi ia akan pingsan"
Blush! Tenten dan Neji blushing.
"Hm" jawabnya singkat
"Hei kau cepat keluar!" Ujar Sasuke,yang sedari tadi diam tetap dengan wajah datarnya
"Siapa Teme?" Tanya Naruto heran
"It... Itu... Kau salah-" ujar para siluman kucing takut
"Atau akan ku tebas sekarang juga" sambung Sasuke sembari menyentuh katananya.
"Jangan! kami. Moh-" belum para gadis itu menyelesaikan kalimatnya, semak itu kembali gemerisik.
"Ah!" Naruto menepuk kepalanya, ia baru ingat kalau kemampuan Sasuke yang tidak boleh diremehkan.
Lalu... Munculah seekor kucing dengan bulu yang terlihat begitu lembut berwarna... PINKK?!
Kriik
Kriik
Kriik
"Kyaaaa! KAWAII!" Para pengawal menjerit gaje nan OOC. Sasuke mengernyit. Para gadis pun memutar mata bosan. Mereka tahu akan begini akhirnya. ungu tua, blonde, coklat, dan kuning tua itu adalah warna bulu kucing biasa, banyak ditemui dinegeri siluman tapi ini, PINK?! Ini benar-benar langka!
"Di-dia... Sa-sangat lucu!" Ujar Naruto sembari menyiapkan tangan ingin mencubit kucing pink imut itu.
"Jangaan!" Teriak para gadis serempak melindungi si kucing pink. Siapa coba yang tidak geregetan melihat kucing berbulu pink terlihat begitu lembut dengan pipi cubby, mata emerald berkilau?
"Kau pinky cepat berubah" ujar Sasuke datar,dingin tapi err-terlihat penasaran?
"Eumh!" Si kucing pink menggeleng imut, kyaa makin imut! Yang lainnya cuma bisa menahan jemari mereka yang sudah gatal.
"Hn." Sasuke menjawab singkat tetapi tatapan matanya semakin tajam, dan menusuk. Merasa merinding dan terpojok akhirnya si kucing pink mengalah.
"Uuh!"
Keluarlah summon ribuan kelopak Sakura yang mengelilingi tubuh mungil kucing imut itu.
Dan taraa! Tampaklah sesosok gadis cantik berambut bubblegum sepinggang berkulit putih porselen, berikut telinga kucing yang membuatnya begitu imut nan manis. Pakaiannya berbeda dengan gadis-gadis kucing yang lain, Pakaiannya mirip pakaian putri yunani, dengan pakaian yang terpotong bagian perut memamerkan perut ratanya yang mulus, rok berbahan satin-sutra magenta, dan sandal flat berlilit. cenderung terlihat kebangsawanan dengan hiasan berlian dibeberapa tempat membuat si kucing pink bak putri kahyangan yang turun kebumi.
Naruto mangap sampai mulutnya jatuh, yang lain cengo-mangap-mangap, Sasuke? Dengan mata membulat dan wajahnya yang merona!
"K-kau... Si-siapa?" Sasuke terbata
"Ini adalah tuan putri Sakura, dari kerajaan Haruno, Kirigakure" ujar Ino
"Se-selamat siang tuan muda Sasuke" sahut Sakura dengan suara merdunya.
"Kami datang kesini atas undangan resmi oleh Fugaku-sama" lanjut Sakura sembari tersenyum, menunjukan selembat surat berikut lambang Uchiha.
"Kalau begitu biar kami antar" ujar Naruto
Sakura mengangguk. Saat Naruto ingin meraih Sakura, Sasuke lebih dulu menyabot tangan Sakura.
"Cikicew" goda Naruto
"Diam kau dobe!" Geruto Sasuke dengan semburat tipis. Sakura hanya terkikik.
Diperjalanan.
"Umh, Sa-sasuke-san..." Ujar Sakura blushing karena tangannya sedari tadi terus digandeng Sasuke.
"Sasuke saja"
"Kalau Sasuke-kun boleh?"
"H-hn" jawab Sasuke gugup karena sebelumnya dia tidak pernah dipanggil dengan sufiks-kun oleh perempuan selain ibunya tentunya. Dann ia gak pernah sedekat ini sebelumnnya dengan c-e-w-e-k!
Saat melewati jalan yang ramai banyak pemuda yang memandang aneh Sakura ada yang blushing atau bersiul gaje, dan itu entah kenapa membuat Sasuke geram, padahal ia baru bertemu beberapa menit kan?
Dalam sekejap mata Sasuke menggendong Sakura ala bridal stlye dan melompat dari atap ke atap
"Ehh?!"
Para pelayan dan pengawal mereka hanya bisa cengo ditempat.
"Apa-apaan Sasuke itu?" Tanya Sai
"Sepertinya dia sudah tidak sabar hn." Ujar Neji tersenyum horor.
"Ma-maksudmu?" Tanya Tenten takut. Neji? Cuma menyeringai!
"Ke-kenapa k-kau menggendongku seperti itu?" Tanya Sakura sembari menahan wajahnya yang persis kepiting rebus sekarang.
"Aku tidak suka-"
"Hm?"
"Aku tidak suka cara orang-orang itu memandang mu. Ayo cepat" lanjut Sasuke sembari menarik Sakura memasuki istananya.
"Ayah..."
"Selamat siang Fugaku-sama..." Sapa Sakura sopan sembari ber-ojigi
"Ah Sakura. Aku sudah menunggumu. Ternyata kalian sudah bertemu ya? Bagaimana Sasuke?"
"Ma-maksud ayah?"
Fugaku hanya memberi isyarat kepada Sasuke untuk mendekat lalu berbisik.
"..."
"Ayah!" Ujar Sasuke dengan wajah merona. Sedangkan Ibunya hanya tersenyum lalu mengajak Sakura kesuatu tempat. Emh, sepertinya mereka sudah sangat akrab.
"..."
"Ma-maksud ayah Sa-sakura i-itu calon i-istri ku?!"
"Yah begitulah... Kau tak suka Sasuke? Atau kau lebih memilih wanita musang merah yang centil itu?" Tanya Fugaku menyeringai. Ia tampak senang telah membuat anaknya yang dingin ini salting begitu.
"Ti-tidak! Bukan be-begitu..." Sasuke merasa begitu aneh sekarang padahal kurang dari sehari ia bertemu siluman kucing cantik berbulu pink itu. Ia begitu... Ingin selalu dekat dengannya?
Tap. Fugaku dan Sasuke berpaling setelah mendengar langkah. Dan tampaklah sesosok gadis setengah kucing dengan pakaian putri mahkota kerajaan Uchiha. Ya, Sakura. Pakaiannya yang semula ala putri yunani sekarang telah menjelma menjadi seorang putri italia. Wahhh. Rambutnya yang panjang digerai dihiasi jepit mungil berbentuk bunga Sakura yang membuatnya tampak semakin manis.
"Sasuke..." Suara lembut sang Ratu membuyarkan lamunan anaknya.
"Sakura akan menjadi bagian kita sekarang. Ia akan tinggal disini dengan kita." Sambungnya.
"Ehem. Kalau kau mau Sasuke, aku akan membiarkan Sakura tinggal satu kamar denganmu..." Ujar Fugaku tersenyum mesum nan jahil.
BLUSH!
"Ayah!"
"Paman!"
To be continued...
.
.
A/N: Wadaww Fic uapa ini? Hhh inilah karya aneh satu lagi dari Mici. Maaf ya aball bangett soalnya pas bikin ini lagi stees beratt. Sukur dah Mici gak jadi masuk RSJ ampyun dah. Emh ya, sambil nyari-nyari inspirasi buat 'Sakura no Tenshi' yang belum kelar khehe. Beneran dah sama sekali ilang ide Mici gara" stress akut ini. Ok dah kalo begitu gak usah banyak bacot ….
.
.
Mind to Review?
