Sehun & Luhan, elementary school

"Lu." panggil Sehun. Sedangkan yang dipanggilpun masih fokus dengan apa yang dikerjakannya. Matematika.

"Lu.." lagi, Luhan tak menjawab.

"Lu!" Panggil Sehun sedikit keras, tapi tetap saja, tak ada jawaban yang ia dapat.

"Luhaan!"

Dan karena lelah mendengar Sehun, Luhanpun akhirnya menjawab. "Apa?"

"Ayo main!" Ajak Sehun dengan ceria.

"Tidak mau!" Dan Luhanpun beranjak, meninggalkan Sehun sendirian.

.

.

.
Sehun & Luhan Junior High School

Seperti biasa, Sehun masih menempel pada Luhan sedangkan orang yang terus diikuti Sehun itu pun acuh tak acuh. Luhan sudah biasa dengan kondisi seperti ini. Sejak kecil Sehun memang selalu mengikutinya kemanapun dia pergi, kecuali toilet tentu saja.

Hingga saat itu, Sehun sedang tidak bersama Luhan karena harus mengikuti klub. Luhan yang memang tidak peduli, memutuskan untuk pulang terlebih dahulu meninggalkan Sehun. Dan tanpa ia tahu, dirinya sedang diikuti oleh segerombol siswa berandal senior high school yang tanpa sengaja melihat Luhan yang sendirian.

Luhan merasa seseorang menariknya dengan kasar. Ketika dia menengok ke belakang, dilihatnya seorang lelaki bertubuh jangkung yang tengah tersenyum mengerikan. Luhan berontak, tapi percuma. Luhan bukanlah orang yang suka olah raga dan beladiri. Dan yang dia lawan sekarang adalah segerombol siswa berandal yang pastinya bukan dari junior high school.

Luhan diseret dengan paksa, mungkin ingin dibawa ke tempat perkumpulan siswa berandal itu. Tapi sepertinya nasib baik masih berpihak kepadanya. Mereka melintasi sekolah Luhan, dan berpapasan dengan Sehun yang kebetulan sedang berlari ingin menyusul Luhan.
Sehun yang melihat Luhan diseret dengan paksa itu langsung berlari dan melayangkan tendangan ke wajah orang yang tengah menyeret Luhan, hingga Luhan terlepas dan menjauh dari orang-orang itu. Diserangnya siswa yang lain hingga babak belur. Bahkan nyaris mati.
Setelah merasa bahwa urusannya telah selesai, Sehun menghapiri Luhan yang masih terlihat ketakutan dan langsung memeluknya dengan erat.

"Lu.. mianhae.." ujar Sehun lirih.

"Waeyo?" Balas Luhan.

"Mian.. Aku kecurian kali ini. Akan kupastikan orang-orang yang telah menyakitimu tidak akan lolos dariku."

"Gwaenchana, Hunnie.." dan Luhanpun membalas pelukan Sehun.

.

Berita bahwa Sehun menghabisi segerombol berandalan menyebar dengan cepat. Dan mau tak mau berita itu sampai ke telinga kepala sekolah Sehun. Sehun diskors, untuk waktu yang tak ditentukan. Hingga sampai acara kelulusan, Luhan masih tidak melihat Sehun.

.

.

.

Sehun & Luhan Senior High School

Senior High School. Hal yang sudah lama Luhan tunggu. Kata orang, masa Senior High School adalah masa yang paling menyenangkan bagi para remaja. Kau bebas melakukan apa saja yang kau mau. Kau juga bisa mendapatkan apapun yang kau mau. Dan kalian pasti tahu apa yang diinginkan setiap siswi.

Kekasih.

Yaa, mungkin hampir semua murid menginginkan melepas 'kesendiriannya' dengan cara memiliki kekasih. Tapi sepertinya hal itu tidak berlaku pada Luhan.

Bagi Luhan, belajar adalah yang paling utama. Menurutnya, memiliki teman adalah hal yang sangat merepotkan dan dapat mengganggu waktu belajarnya. Motto Luhan adalah 'Menjadi juara satu, dan menjadi nomor satu'.

Membuat orangtuanya bangga adalah prioritas Luhan. Cinta adalah hal terakhir untuknya saat ini. Tak peduli pandangan orang lain terhadapnya, karena Luhan tidak membutuhkan hal itu untuk sukses. Dia akan menjadi orang sukses dengan belajar, bukan dengan mementingkan percintaan ala anak remaja yang menurutnya masih sangat labil itu.

Namun, meskipun Luhan seperti itu, bukan berarti tidak ada lelaki yang menyukainya. Banyak yang menginginkan Luhan untuk menjadi Kekasihnya, akan tetapi Luhan selalu menolak mereka dengan dingin. Dan juga, Luhan tidak tahu, bahwa sebentar lagi dunia damainya akan hancur karena seorang lelaki yang sudah lama tidak ditemuinya.

.

.

.

TBC

Note's : Halo semua, bertemu lagi dengan saya. Sebelumnya saya minta maaf karena belum update story HunHan yang Akatsuki tetapi sudah menerbitkan cerita baru. Cerita ini sebagai hadiah untuk teman 'senasib' saya yang kebetulan berulang tahun hari ini-27 November- bertepatan dengan ulang tahun uri Chanyeollie. Nah, kira-kira gimana tanggapan readers sekalian? Kira-kira cerita ini perlu dilanjutkah? Atau... stuck di tengah jalan?
Pilihan kuserahkan pada kalian semua muehehee :D