Katekyou Hitman Reborn © Amano Akira
—
Letter for God
—When the story start with happiness—
Inspired by:
Surat Kecil untuk Tuhan © Agnes Davonar
Warning: AU, OOC, Character Death.
—
Trailer | -
—
'Bila ada tawa di dunia ini...'
"Apapun yang akan terjadi, kita akan selalu bersama bukan?" Dan tentu saja yang terdengar selanjutnya adalah tawa riang dari semua sahabatnya.
"Kalau kau tahu—" suaranya terhenti, seakan-akan tenggorokannya ditutupi oleh sebuah bola. Tetapi ia tetap tersenyum, dan tertawa pahit menatap mereka semua, "—kalau saja bisa, aku ingin tetap bersama dengan kalian selamanya..."
'Maka ada tangis disampingnya.'
"Aku tidak ingin kau pergi—" beberapa menit terdiam dengan suara yang bergetar, buliran air mata tampak membasahi wajahnya, ketika ia melihat sahabatnya itu hanya bisa terbaring tak berdaya, "—aku ingin kau selalu ada di samping kami..."
"Kalau kau ingin menangis, menangislah—" mencoba untuk tidak menangis, pemuda itu hanya bisa menggigit bibir bawahnya sambil melihat sosok disampingnya sekarang, "—sampai kapanpun, aku akan selalu ada disampingmu..."
'Bila ada keberhasilan di dunia ini,'
"Sudah kukatakan bukan—" tersenyum lemah, menatap kedua sahabatnya itu, "—tanpa akupun, kalian akan bisa mengjalaninya..."
Maka ada kegagalan disampingnya.
"Maaf—"
Baru saja beberapa bulan ini mereka merasakan kembali kebahagiaan yang sempat hilang selama 2 tahun, kebahagiaan itu sudah musnah lagi bersama dengan angin musim dingin yang berhembus.
"—sudah tidak ada lagi yang bisa kita lakukan..."
'Bila aku bisa memilih untuk pergi ke masa lalu atau masa depan.
"Jika memang bisa—" terdiam sejenak, saat ini bahkan ia tidak bisa melihat apapun lagi. Tidak ada cahaya masa depan yang bisa ia lihat, "—aku..."
Aku ingin kembali ke masa lalu...'
"—aku ingin kembali seperti dulu..."
Masa ketika aku hidup tanpa rasa sakit...
"Aku tidak bisa—" air mata yang selama ini tidak pernah keluar, sekarang perlahan membasahi matanya. Semuanya tahu, dua tahun bukanlah waktu yang singkat. Semua yang ia alami, tidaklah mudah.
"Kami mengerti—"
"Kalian tidak mengerti! Aku tidak bisa, aku tidak ingin merasakan rasa sakit itu!"
'Masa dimana aku masih bisa menangis karena haru,
Bukan karena kesedihan melihat tangis orang yang aku sayangi.'
"Kumohon—" walaupun saat ini ia tidak bisa melihat, dan telinganya hanya bisa mendengar sayup-sayup, tetapi ia tetap bisa mendengarkan suara tangisan mereka, "—berhentilah untuk menangis. Berhentilah menjadikan diriku sebagai satu-satunya hal yang bisa membuat kalian menangis..."
'Mungkin memang, hidupku hanya sesaat...'
"Walaupun hanya sesaat—" senyuman itu tampak tulus terlukis diwajahnya, "—terima kasih, untuk semua waktu yang kalian berikan..."
'Namun, biarkanlah hidupku menjadi cahaya bagi mereka yang aku cintai...'
"Ia sedang berjuang—" menatap tubuh yang sudah terbaring lemah itu, tidak ada keraguan yang terdengar dari kata-katanya, "—aku juga tidak akan kalah!"
'Bawalah aku kembali...'
"Apakah aku bisa kembali kemari?" Ia tampak sangat bahagia dan senang, menatap kearah wanita yang bahkan tidak ia kenal sama sekali.
"Tentu saja—" senyumannya tampak mirip dengan orang yang selalu ia cintai. Senyuman yang pernah ia lihat, dulu...
"—tetapi, apakah kau tidak ingin berpamitan dengan mereka...?"
'Kemasa indah itu kembali walaupun hanya sesaat...'
"Sudahlah—" walaupun suaranya tampak gemetar, tetapi tidak ada keraguan lain yang bisa terlihat dalam ucapannya, "—kalau kau lelah, tidak apa-apa...tidurlah, kau tidak perlu terbangun lagi..."
—Trailer, End—
Lagi-lagi bikin trailernya lagi -_- udah ada sih chapter 1nya, tapi ntar aja di publish :3
Tentang 'surat kecil untuk tuhan' itu novelnya kisah nyata loh, sedih banget ;w; dan bakal dibuat film juli nanti ^^. Baca aja, ga mungkin nyesel deh :3
Jadi, silahkan RnR~
