Disclaimer : Masashi Kishimoto

WARNING: Gaje, OOC, miss typo, Ancur, Abal, dll.


.

"Heeii Sakuraaaa! Bangun!" Wanita berumur sekitar 30-40 tahunan itu menggoyang-goyangkan badan Sakura yang masih meringkuk di tempat tidur. "Kau kira ini sudah jam berapa?"

"Hmmmpp, aku masih mau tidur, buu," Perlahan-lahan gadis itu membuka matanya hijaunya, melihat sekeliling kamarnya. Saat ia melihat jam disamping tempat tidurnya, matanya membelalak.

"AAAAAAAAH! AKU TERLAMBAAAAT!"

.

.


My Agent

Chapter 1

By: Kiraramika


.

Suasana Konoha High School itu terlihat ramai. Banyak murid-murid yang senang karena bisa sekelas dengan teman-temannya, ada juga yang mendesah karena kelasnya terpisah dengan temannya yang lain. Bahkan, tampak segerombolan gadis yang mulai membentuk 'kelompok'nya dan segerombolan murid laki-laki yang menyiapkan 'penyerangan' ke murid yang kurang beruntung.

KRIIIIIIIIIIIIING!

Bunyi bel menutup perbincangan mereka.

.

Kursi-kursi di kelas X-2 sudah ditempati oleh murid. Kecuali kursi dipojok kiri. Murid-murid menunggu kedatangan wali kelas mereka yang sepertinya terlambat.

Cklek!

Satu-satunya pintu di kelas mereka terbuka. Dan terlihat pria yang tidak terlalu tinggi, model rambut aneh dan warnanya putih. Murid kelas X-2 terpaku melihatnya. 'A.. Apa dia benar-benar guru?' Batin mereka.

"Ah perkenalkan, aku wali kelas kalian. Namaku Kakashi Hatake. Salam kenal." Wali kelas itu tersenyum. "Nah sekarang aku akan mengabsen kalian," Kakashi-sensei mengambil selembar kertas.

"Michiyo Sawatari," Seorang murid perempuan mengangkat tangannya. "Hadir"

"Sakura Haruno," Suasana kelas hening.

"Apa Sakura Haruno hadir?" Tanya Kakashi-sensei. Semua murid menggeleng tidak tahu.

Kakashi menghela napas. 'Baru hari pertama sudah tidak masuk. Dasar,' pikirnya.

"Baiklah, kalau Sakura Haruno tidak hadir, Sasuke Uchi.."

BRAAAAK! Suara pintu yang terbuka dengan kasar memotong ucapan Kakashi-sensei.

"YAA, SAKURA HADIR!" Gadis berambut pink itu berteriak dengan keras dan hampir membuat Kakashi-sensei terkena serangan jantung. Sakura yang melihat raut muka wali kelasnya dan teman-temannya membuat Sakura sadar. "Maaf aku terlambat!" Sakura membungkuk.

Kakashi-sensei menarik nafas. "Sakura, kau boleh ke kursimu."

Sakura langsung bergegas ke kursinya. Saat berjalan, Sakura mendengar suara cekikikan, tapi ia mengacuhkannya.

.

Waktu istirahatpun tiba. Sakura yang lapar ingin cepat-cepat ke kantin untuk makan siang. Sakura berdiri dan berjalan ke luar kelas.

"Tunggu Sakura!" Suara itu membuat Sakura menengok ke belakang. Sakura melihat siapa orang yang memanggilnya.

"Ino?" Sakura terkejut.

"Iya Sakura ini aku. Aku tidak menyangka kita bertemu lagi. Kita kan sudah lama sekali tidak bertemu. Apa kabarmu?" Tanya Ino sambil tersenyum manis.

"Aku baik-baik aja. Tapi ada satu masalah nih, daritadi cacing dalam perutku belum dapat asupan gizi. Kita ke kantin yuk!" Ajak Sakura dengan semangat dan senyum yang lebar. Namun senyumnya perlahan hilang saat melihat gadis yang asing di samping Ino.

"Oh iya, aku lupa. Sakura, kenalkan ini Hinata Hyuuga." Ino memperkenalkan gadis disampingnya ke Sakura. Rambut hitam kebiruan, mata putih yang lembut, dan kulit putih. 'Manis sekali' pikir Sakura.

"Kenalkan, aku Sakura Haruno. Temannya Ino waktu masih kecil. Sekarang ga tau deh kenapa jadi ketemu lagi, hahaha.." Ujar Sakura. Hinata hanya mengangguk sambil tersenyum malu.

"Nah, karena kalian sudah kenal. Ayo kita ke kantin!" Ino memegang kedua tangan temannya dan membawanya ke kantin. Merekapun keluar dari kelas.

.

.

Selesai makan siang, Sakura berlari ke halaman belakang sekolah. Tadi Ino menceritakan tentang halaman belakang sekolah yang indah namun sepi. Sakura merasa disanalah tempat yang cocok untuknya.

"Waah, disini benar-benar indah!" Sakura kagum sekali dengan pemandangan disana. Banyak bunga-bunga yang bermekaran, pohon yang rindang, dan suasana yang sepi. Sakura memilih untuk duduk dibawah pohon yang paling besar. Ia mengeluarkan bukunya dan mulai membaca disana, tanpa menyadari ada seseorang yang mengamatinya.

"Hoaaahm.." Sakura mendengar suara seseorang seperti menguap. Ia langsung menutup bukunya dan berdiri, lalu melihat sekeliling. 'Tidak ada siapa-siapa,' Batin Sakura. Suara tadi seperti suara laki-laki. Sakura melihat ke atas pohon besar yang ia sandari.

"Aaaah!" Sakura terkejut. Ia tak menyangka suara tadi berasal dari atas pohon itu. 'A..apa? Jadi dia memanjat pohon ini? Bagaimana bisa?' Sakura bertanya-tanya dalam hati. "Kamu siapa? Kenapa bisa diatas pohon?" Tanya Sakura dengan pandangan

"Baru tidur sebentar sudah ada pengganggu" Orang misterius itu mengabaikan pertanyaan Sakura dan bersiap-siap untuk melompat ke bawah.

Sakura yang melihat itu refleks berteriak "Hei bodoh! Itu kan tinggi sekali! Kalau jatuh, kamu bisa terluka!"

Orang misterius itu tetap melompat. Sakura menutup mata dengan rapat. Dan suasana menjadi sunyi.

'Hah? Kok tidak ada suara? Apa orang itu benar-benar mati?' Pikir Sakura sambil tetap memejamkan mata. Perlahan ia membuka mata dan menatap wajah laki-laki yang tepat didepan wajahnya. Bahkan hidung mereka hampir bersentuhan. Mata hijau emerald Sakura bertemu dengan mata onyx milik laki-laki misterius itu.

Setelah sadar dengan apa yang sedang ia lakukan, Sakura memalingkan kepalanya ke samping untuk menyembunyikan wajahnya yang memerah. 'Ini memalukan' batinnya.

"Kaulah yang bodoh. Untuk apa menutup mata seperti itu, cewek aneh! Hahaha.." Kata Cowok misterius itu sambil tertawa kecil. Sakura yang melihatnya menjadi kesal dan marah. Tapi ia tidak bisa menyalahkan si cowok misterius. Sakura melihat cowok itu dari kepala ke kaki dan menyadari sesuatu.

"Kamu Sasuke Uchiha kan? Yang sekelas denganku?" Tanya Sakura dengan ragu-ragu. Wajar saja Sakura ragu, sepanjang pelajaran, Sasuke hanya memandang jendela sehingga wajahnya tidak terlihat dari bangku Sakura.

"Hn" Jawab Sasuke singkat. Sakura hanya mendengus kesal 'Hn? Jawaban macam apa itu?'

Sasuke menatap buku yang dipegang Sakura. Buku itu juga yang dibaca Sakura sebelum bertemu Sasuke. "Hei Pinky! Tadi itu kau belajar? Memangnya cewek aneh seperti kamu ini bisa membaca?" Tanya Sasuke sambil tersenyum sinis.

Sakura sudah kehilangan kesabaran. Alasannya pertama: dia dibilang pinky, kedua: dia dianggap sebagai orang bodoh. "Jangan mengataiku Pinky, dasar rambut pantat ayam bodoh!"

Mata onyx Sasuke menatap tajam ke arah Sakura. Walaupun awalnya Sakura sedikit takut, tapi dia lebih memilih mengabaikan dan menjawab pertanyaan Sasuke. "Tentu saja aku belajar, ini semua demi cita-citaku!" Ujar Sakura dengan bangga.

Sasuke yang terlihat mulai tertarik dengan kata-kata Sakura bertanya lagi "Memangnya, apa cita-citamu?" Sakura tersenyum lebar. "Agen FBI"

Raut wajah Sasuke berubah. Sasuke yang tadinya kelihatan santai mendadak menjadi tegang. "Kau.. mau menjadi agen FBI?" Tanya Sasuke.

"Iya! Ayahku adalah inspektur kepolisian. Dia banyak mengajarkan padaku tentang keadilan dan aku tertarik. Tapi aku tidak mau menjadi polisi. Aku lebih memilih menjadi agen FBI!" Kata Sakura. Baru pertama kali ada yang bertanya tentang cita-citanya dan itu membuatnya senang.

Sayangnya, Sasuke tidak ikut senang seperti Sakura. Justru dia semakin gelisah. Dia hanya diam dan tidak bisa berkata apa-apa. Ia menunduk dan terlihat bingung, kesal, dan marah.

Sakura baru menyadari perubahan Sasuke."Sasuke, kamu tidak apa-apa?" Tanya Sakura.

"Hn." Jawab Sasuke dingin. Sasuke berlalu begitu saja dan pergi. Sakura melihat punggung Sasuke dan bingung 'Ada apa dengannya? Apa dia marah?' batin Sakura. Tiba-tiba Sakura merasa sedih "Padahal kita bisa jadi teman, Sasuke." Desisnya perlahan.

.

Angin semakin kencang dan melambaikan rambut halus Sakura. Tapi Sakura tidak mempedulikannya. Ia hanya berjalan meninggalkan halaman belakang dan menuju kelas.

.

~T o B e C o n t i n u e d~


Author Note:

Gimana fic pertamaku ini? Pasti ancur sekalee. Apalagi judulnya, aku paling gabisa nentuin judul -_- Maaf kalo gaje dan nyampah. Aku terima semua kritik dan saran kok

Jadi,

Mohon reviewnya