Love You My Beauty Dragon

By

Zevatus

Warning: SasuFemNaru, typo, gaje, bahasa aneh, alur kecepetan, latar dan waktu berganti-ganti sesuka author gaje, serta feel kurang…

Summary: Manusia? ia menyangkal jika dirinya adalah manusia. Ia adalah Naga, seperti ibunya. Namun, kenapa ibu naganya mengusirnya? Bukankah ibu naganya mengatakan kalau dia menyayangi gadis itu? Kenapa juga ia harus pertemu pangeran Uchiha itu? Bagaimana jadinya kehidupan gadis itu ditengah-tengah manusia?

No like, please don't read…

Prolog

Naga… Naga adalah makhluk penyendiri yang sangat membenci keramaian. Mereka tinggal di berbagai tempat yang sangat sulit dijangkau oleh manusia. Pegunungan, dasar lautan, bahkan didalam perut bumi. Sikap mereka yang membenci keramaian membuat manusia takut, mereka menganggap naga adalah binatang buas yang harus disingkirkan, binatang buas yang akan membahayakan keluarga mereka. Padahal naga adalah binatang suci, binatang yang memiliki akal, memiliki hati, memiliki kekuatan, serta memiliki kebijaksanaan dan pengetahuan melebihi manusia tertua yang pernah ada.

Ya, kebijaksanaan yang tak terhingga…

Tanpa mereka ketahui, mereka mulai membuat naga-naga semakin membenci manusia, bukan lagi hanya karena mereka membenci keramaian yang dibuat oleh manusia-manusia itu… tapi…

Pembunuhan naga, pembunuhan naga yang dilakukan oleh manusia-manusia itu semenjak 1000 tahun yang lalu membuat mereka tak lagi ingin mendekati manusia…

Namun kini terukir sejarah baru, yah… sejarah antara seekor naga dan seorang anak manusia…

Namun saat perpisahan itu datang, apa yang akan terjadi?

# Zevatus #

Chapter one

Kerajaan Uchiha…

"Ayolah, Sasuke-kun… Aku ikut yaaaa…" Terdengan suara seorang gadis dengan surai pink sedang memohon kepada pemuda dengan rambut ravent yang seakan melawan gaya gravitasi.

"Hn…" gumam sang pemuda yang malas berdebat.

"Aku anggap kau mengijinkanku…" Ucapnya dengan nada gembira, membuat Sasuke menghela nafas. Ia benar-benar merasa risih karena perempuan ini terus saja mendekatinya, membuat bulu kuduknya meremang setiap kali perempuan itu bersikap manja di depannya.

Itulah cerita kenapa sekarang, pangeran kerajaan Uchiha itu berangkat berburu ditemani oleh sebuah tandu yang membawa tuan putri kejaraan Haruno itu. Membuat Sasuke semakin jengkel dibuatnya. Bagaimana tidak? Menggunakan tandu untuk berburu, ayolah… sejak kapan orang pergi berburu menggunakan tandu.

#Zevatus#

Sedangkan di suatu tempat…

"Ibu… Sekarang aku bisa menguasai elemen api. Ibu memang yang terbaik…" ucap seorang gadis sambil memeluk seekor naga yang ikut membalas pelukannya.

"Apapun yang kau inginkan, ibu akan memberikannya…" ucap sang naga yang ternyata dapat berbicara. Yah, selama ini yang manusia ketahui hanyalah naga adalah hewan dan hewan tak dapat berbicara layaknya manusia. Benar bukan?

"Hmnnn… kenapa ibu sangat baik padaku? Padahal aku bukanlah naga seperti ibu… tapi ibu memberiku kekuatan layaknya naga. Mengajariku semua hal yang aku butuhkan seperti berpedang, memanah, membaca, menjahit dan masih banyak lagi. Ibu juga memberikanku semua yang aku inginkan. Kenapa? Bukankah kata ibu orang tuaku sangatlah kejam kepada ibu… bisa ibu jelaskan?" Kata gadis itu dengan nada memohon.

"Karena kau berbeda…" ucap sang naga singkat.

"Berbeda?" Kata gadis itu.

"Hatimu terasa sangat hangat, sayang… Ibu menyayangimu saat pertama ibu melihatmu." Ucap naga itu.

Gadis bersurai pirang itu terdiam. Dulu dia tidak memiliki minat untuk bertanya kepada ibu naganya bahwa kenapa ia berbeda dengan naga yang ibunya ajarkan… Namun, ibu naganya talah menceritakan tantang dirinya, tentang siapa dia sebenarnya. Dan dari cerita itu, gadis cantik itu telah menetapkan bahwa ibunya tak salah telah membawanya. Orang tuanya lah orang jahat disini. Dan dia sangat membenci manusia-manusia kejam itu. Kenapa juga dia harus lahir sebagai manusia? Lebih baik menjadi seekor naga yang memiliki hati seperti ibunya…

"Ibu… Naru sayang ibu…" Kata gadis itu lagi lalu memeluk ibunya.

Meski ia mengetahui siapa dirinya, dia tak ingin meninggalkan sang ibu. Yah… Naru, nama yang terukir cantik di liontin milik sang gadis. Liontin kecil yang ia bawa bersamanya dari rumahnya.

"Ibu juga sayang Naru, tapi sudah saatnya…"

Degh…

"A-apa m-maksud Ibu?" Tanya Naru yang mulai tergagap dan melepaskan pelukannya.

"18 tahun ibu menjadi egois dan menghilangkan kebijaksanaan ibu… sudah waktunya ibu kembali menjadi naga yang semestinya Naru. Ibu menurunkan kekuatan, kebijaksanaan, dan kemampuan untuk menjadi bekalmu. Kembalilah ke orang tuamu, dan jadilah manusia yang bijak, sayang…" ucap naga itu sambil mengelus pipi sang gadis.

"T-tidak… aku tidak mau ibu… aku mohon." Kata gadis itu memohon.

"Maaf sayang… sudah waktunya."

Tiba-tiba angin berhembus kencang, berusaha menerbangkan tubuh mungil gadis itu.

"Tidak mau ibu…" katanya berusaha menghilangkan angin yang diciptakan oleh ibunya.

"Meski ibu memberimu kekuatan, kau tetap tidak bisa menghilangkan kekuatan naga yang sebenarnya. Selamat tinggal Naru sayang…" lalu semua menjadi hitam untuk Naru…

#Zevatus#

"Yey… Sasuke-kun memang sangat hebat…" Kata Sakura kegirangan saat Sasuke berhasil memanah seekor rusa.

Tanpa memperdulikan gadis itu, Sasuke langsung berlari kearah rusa itu untuk mengambil hasil tangkapannya. Namun ia cukup terkejut mendapati seorang gadis berbusanakan kulit hewan terbaring disamping rusa itu.

Kulit tannya terlihat sangat mempesona, rambutnya berwarna pirang panjang yang dapat sasuke perkirakan sudah sampai ke mata kaki gadis itu. Bulu matanya lentik, tubuhnya ramping dan sexy membuat sang pangeran Uchiha harus meneguk ludah melihat pemandangan itu. Segera ia melepas jubahnya dan melilitkannya pada tubuh gadis itu.

"Kakasih!" panggil sang pangeran membuat orang yang dipanggil bergerak cepat kearah pangeran itu.

"Ada apa, Ouji-sama?" Kata Kakasih.

Ia kaget saat mendapati pangerannya sedang bersama dengan seorang gadis.

"Cepat bantu aku membawa gadis ini ke istana, dan jangan lupa bawa rusanya…" ucap sang pangeran dengan tenang.

Sakura hanya terdiam saat Kakashi dan Sasuke melewatinya sambil membawa seorang gadis dan rusa bersama mereka. Mereka sama sekali tak memperdulikan Sakura.

"Sasuke-kun… siapa gadis itu?" Tanya Sakura sepanjang perjalanan yang tentu saja hanya dijawab dengan "Pulanglah ke kerajaanmu karena sudah waktunya kau pulang…" membuat gadis itu mengembungkan pipinya sok marah tapi malah membuat sasuke ngeri karena itu nggak ada kesan imut untuk meluluhkan hati pria, melainkan kesan seperti siput aneh menjijikkan yang ia sangat benci.

#Zevatus#

Sasuke menatap lekat-lekat gadis yang sedang terbaring didepannya, yang baru ia ketahui bernama Naru dari kalung yang didapatkan maid saat memandikan dan menggantikan pakaian gadis itu.

Cantik…

Itulah yang ada dipikiran Sasuke…

Entah kenapa, mata sang pangeran yang tidak pernah terpaku oleh sosok seorang gadis sekarang terpaku oleh sosok seorang gadis yang bahkan tidak diketahui latar belakangnya.

Tangan alabaster sang pangeran mulai membelai pipi gadis itu. Menyusuri setiap lekuk pada wajah yang membuat gadis itu terlihat sempurna.

"Rupanya adikku mau meninggalkan tunangannya untuk gadis hutan yang ia temukan beberapa jam lalu." Ucap sebuah suara dari arah pintu membuat Sasuke berbalik untuk menatap orang itu.

"Apa yang kau mau?" Kata Sasuke datar.

"Ingat kau adalah pangeran, kewajibanmu untuk menikahi seorang putri…" Kata orang itu sambil melanghkah mendekati Sasuke.

"Meski aku akui dia memang sangat menawan…" lanjutnya saat ia melihat wajah gadis manis yang dibawa oleh adiknya.

"Pergi, Aniki!" Kata Sasuke. Ia memang tidak terlalu akrab dengan sang kakak karena yang selalu mendapatkan perhatia lebih adalah kakaknya, bukan dirinya.

"Aku hanya menasihatimu, otouto… Ayah akan sangat marah jika mengetahui puteranya menyukai seorang gadis biasa…" Kata sang kakak.

"Aku tidak perduli… Pergi!" Kata Sasuke lagi. Akhirnya sang kakak mengalah dan melangkahkan kakinya pergi.

"Manusia memang sangat berisik…" ucap sebuah suara lembut yang langsung mengambil alih perhatian Sasuke.

"Kau sudah bangun…" Kata Sasuke tak memperdulikan kata yang diucapkan gadis itu sebelumnya.

"Siapa kau, dan dimana ini?" tanya gadis itu sambil menatap sekeliling, tak memperdulikan perkataan Sasuke.

"Kau berada di kerajaan Uchiha, tepatnya di salah satu kamar tamu di istana ini… dan namaku adalah Uchiha Sasuke." Kata pemuda itu.

Gadis itu memposisikan posisinya menjadi posisi duduk. Lalu menatap Sasuke.

Saphire bertemu oniyx…

"Terima kasih atas kebaikan anda… tuan Uchiha…" ucap gadis itu lalu menunduk.

"Hn…" Gumam pemuda raven itu.

"Tapi bisakah aku merepotkan anda lagu dengan meminta izin beristirahat selama 1 malam. Besok aku akan pergi…"Ucap gadis itu sopan dan sangat formal, membuat sang raven berpikir tentang siapa sebenarnya gadis didepannya. Tidak mungkin jika gadis itu hanyalah orang biasa jika dia dapat berbicara seformal itu.

"Hn…"

"terima kasih… dan namaku Naru, seorang gadis biasa yang anda temukan di hutan. Bukan seorang yang cukup penting untuk mengusik pikiran seorang pangeran. Bukankah itu yang ada dalam pikiran anda?" Kata gadis itu.

'bagaimana dia tahu pikiranku?' pikir sang pemuda.

"Orang pasti akan menanyakan nama orang yang ia bantu dan siapa orang itu. Jadi tidak mengherankan jika anda memikirkan hal itu." Ucap Naru lagi.

"Ohh… baiklah… Kau istirahat saja. Tapi sebagai balasannya, ceritakan padaku kenapa kau bisa sampai pingsan dihutan…" ucap Sasuke lalu berdiri dari tempatnya duduk sedari tadi lalu berbalik melangkahkan kakinya untuk meninggalkan gadis itu.

"Hmnnn, ternyata benar jika manusia selalu menginginkan imbalan atas apa yang dia lakukan…" Kata gadis itu dingin.

"Tentu saja, karena itu adalah sikap dasar manusia…." Ucap Sasuke sambil menghentikan langkahnya didepan pintu. "dan aku yakin kau pun sama karena kau adalah salah satu dari manusia-manusia itu." Lanjutnya lalu keluar meninggalkan gadis itu.

"Tidak… aku bukan manusia, aku adalah naga… anak dari ibuku. Aku tidak akan mau menjadi manusia yang kejam." Ucap gadis itu pada dirinya sendiri.

"Ibu… aku mau pulang…" Kata Naru lirih.

#Zevatus#

Sasuke meninggalkan ruangan itu dan melangkahkan kakinya ke arah kamarnya. Entah mengapa semenjak mendengarkan suara gadis itu, jantungnya yang biasanya tenang mulai berdetak sangat cepat dan dapat ia dengar karena baginya suara jantungnya itu sangan kencang. Sungguh ini sangat aneh bagi sang pangeran bungsu itu. Apalagi wajah Naru terus terbayang di pikirannya. Bibir merah plum tadi sungguh menggoda. Tanpa sadar, Sasuke membayangkan bagaimana rasa bibir itu di lidahnya seandainya ia menyecap, menghisap dan memasukkan lidahnya kedalam gua basah yang disembunyikan oleh bibir plum itu.

Sasuke langsung merebahkan tubuhnya ke atas kasur king size nya. Ia menutup matanya dengan punggung tangan dan berusaha mengusir pikiran-pikiran anehnya. Sungguh, pikiran itu mengganggunya. Ditambah dengan tubuhnya yang lelah karena tadi pergi berburu membuat pemuda raven itu berhasil mengirimkan dirinya ke alam mimpi dengan cepat.

#Zevatus#

"Ke… Suke… Mhhhmmmmm.." desahan itu bagaikan sebuah melodi yang semakin membuat pemuda raven yang mendengarnya semakin gila.

Yah, desahan di sela-sela cumbuan mereka…

Sasuke menarik dirinya dan menatap gadis yang sedari tadi berada dibawahnya…

Mata oniyx-nya sama sekali tak berkedip menatap pemandangan erotis di depannya. Rambut blonde itu kini nampak sedikit basah karena keringat, kulit tannya terlihat mengkilap ditambah dengan bibir yang kini sudah semakin memerah dan sedikit membengkak akibat terus menerus dicumbu oleh sang raven ,semakin membuat libido pemuda berambut emo itu semakin tinggi.

Sasuke lalu mendekatkan kepalanya ke arah telinga sang blonde. "kau terlihat sangat sexy, Naru…" ucap pemuda itu sambil mulai menjilati kuping gadis itu, kemudian bergerak semakin turun melewati tengkuk gadis itu secara perlahan.

"mhhhm…" desah Naru sambil menggigit pelan jari telunjuk kanannya, berusaha meredam desahannya agar tidak semakin terdengar oleh sang pangeran.

"Ah… Suke… berhenti" desahan itu akhirnya lolos saat putting merah mudanya sekarang sedang diemut oleh sang raven.

Jilat, hisap, gigit… itulah yang sekarang sedang sasuke lakukan. Bagaikan seorang bayi yang sedang menghisap susu dari ibunya, ia terus melakukan hal itu. Mau bersikap adil, Sasuke mulai memainkan tangan kirinya untuk memilin putting Naruto yang belum ia jamah.

Desahan demi desahan lolos dari bibir gadis itu. Membuat Sasuke semakin gila.

"Mmmhm…" Naruto menggigit kembali jarinya, tidak ingin membiarkan desahan itu lebih banyak terdengar, walaupun kenikmatan yang diberikan sang raven nampak jelas di wajah cantiknya.

Tiba-tiba Sasuke menghentikan aktivitasnya membuat wajah cantik dibawahnya terlihat kecewa. Sasuke menatap gadis itu sejenak…

"Kau menikmatinya, bukan? Naru, sayang…" ucap sang raven dengan nada yang sangat lembut sambil membelai wajah gadis itu dengan punggung tangan.

Sedangkan gadis itu mengangguk kecil dengan wajah memohon agar aktivitas mereka dilanjutkan.

"Katakan… Katakan kau menginginkanku… memohon padaku, sayang… dan aku akan melakukannya untukmu." Kata sang pangeran bungsu berusaha menggoda gadisnya.

"Suke… a-aku mohon. Penuhi aku, bi-biarkan aku merasakan semuanya. P-penuhi aku… aku mohon, Sasuke-sama…" Ucap gadis itu dengan sedikit terbata dan wajah yang semakin memerah karena malu dan juga berusaha menahan nafsunya.

"As you wish, Hime…" Kata Sasuke sambil tersenyum dan mulai memasukkan jari-jarinya di lubang hangat gadis itu. Dengan tidak sabaran, ia menggerakkan satu jarinya yang kini telah masuk ke lubang hangat itu.

"Ahhmm…mmh…" tak perlu waktu lama, Sasuke langsung memasukkan dua jarinya yang lain dan menggerakkannya. Tanpa memperdulikan rancauan kesakitan gadis yang sedang ia persiapkan lubangnya.

"Suke… pe-lan… kumohon lebih lembut… Ah…" Saat Naru memohon, Sasuke menemukannya. Jari-jarinya menemukan titik yang sudah dapat dipastikan dapat membuat orang-orang melayang ke surga.

Sasuke terus memaju mundurkan jari-jarinya serta menabrak titik tadi dengan brutalnya. Membuat desahan sang gadis semakin terdengar.

"S-suke… aku mau…"

Namun tiba-tiba sasuke mengeluarkan jari-jarinya, sekali lagi membuat gadis itu kecewa…

"Aku belum mengijinkanmu, Naru.." Kata Sasuke lalu memegang juniornya yang sedari tadi sudah berdiri dengan gagahnya.

"Karena dia ingin merasakannya juga…" Kata Sasuke seperti anak kecil, lalu mengarahkan kepala juniornya ke bibir lubang itu, bersiap menerima kehangatan yang akan ia terima…

Tok… tok… tok…

"Yang mulia pangeran… yang mulia raja meminta anda menemuinya di ruang makan satu jam lagi…" ucap seorang maida dibalik pintu kamar Sasuke…

"Hn… pergilah, aku akan menemui ayahanda…." Ucap Sasuke sambil mengucek matanya.

"Baik, yang mulia pangeran." Kata maid itu lalu meninggalkan kamar Sasuke.

Sedangkan Sasuke menutup matanya dengan punggung tangan karena merasa ada yang aneh dengan tubuhnya, celananya pun terasa sesak. Tiba-tiba wajah Naru muncul dalam pikirannya, dan…

"APA YANG AKU PIKIRKAN?!" teriak Sasuke yang kesadarannya langsung muncul 100%. Ia segera menyibakkan selimutnya dan berlari ke kamar mandi. Benar saja, celananya nampak sedikit basah, dan juniornya masih menegang…

'Sejak kapan pikiranku sekotor ini?!' Batin Sasuke frustasi. Bagaimana tidak? Ia memimpikan hal semenjijikan itu dengan orang yang baru ia ketahui namanya saja.

Namun wajah Naru yang memerah, dengan tubuh indah tanpa sehelai benangpun kembali muncul dalam benaknya, membuat yang dibawah sana semakin membuat celananya sesak.

Sepertnya ia harus menyelesaikan urusannya yang satu ini dulu agar tidak tersiksa…

Salahkan otaknya yang sepertinya koslet setelah bertemu gadis itu…

ToBeContinue

Akhirnya selesai…

Makasih sudah mau membaca fanfic gaje author yang satu ini…

Bagaimana menurut readers? Gaje? Ancur? Nggak jelas? Mohon luangkan waktu memberikan sedikit saran untuk author ini.

Maaf, ini pertama kalinya author yang satu ini membuat fanfic rate M jadi nggak bisa kasih feel yang baik seperti fanfic-fanfic rate M lainnya.

Dan mohon memberikan kritik maupun saran yang ada dalam pikiran readers agar dapat author usahakan untuk memperbaikinya…

So

.

.

.

Please give your review