Selamat siang minna-san ^^
Ciymii balik lagi dnegan cerita yang baru .
OK. Let's starting to read ^^
Bleach belongs to Eyang Tite Kubo
First Love belongs to Chappy Ruki Oguri
Rate : T
Genre : Romance
Pairing : Ichigo Kurosaki x Rukia Kuchiki
I still don't know what real love is
-Rukia Kuchiki-
Pagi yang cerah , matahari mulai tersenyum karena kedatangannya di hari Senin kali amatlah dinanti oleh sebagian orang untuk memulai aktivitas setelah Sabtu Minggu mengistirahatkan diri dari kepenatan.
Nampaknya senyum matahari tak membuat gadis berambut pendek dan bermata violet tersenyum balik karena Senin hari ini dia harus mulai go extramile di kelas tiga ajaran baru di Karakura Senior High School.
Bis yang dinanti sang pemilik violet semenjak sepuluh menit yang lalu akhirnya tiba. Sudah bisa dipastikan bahwa kendaraan yang akan membawanya pulang pergi selama satu tahun ke depan akan penuh nan sesak di hari wal aktivitas semua orang.
'Err..kapan bis tiap pagi akan longgar dan aku bias duduk sih?' gumamnya dalam hati seraya ikut berdesak-desakkan di antara orang-orang yang akan bekerja maupun anak sekolah yang katanya siap menuntut ilmu di hari Senin.
"Aku ingin melanjutkan ke goukon. " Terdengar suara laki-kali yang sedang duduk di kursi belakang bersama teman-teman satu sekolahnya. Rambut orange terang dengan setelan seragam sekolah berupa jas berwarna biru muda melekat di badan beberapa orang remaja putra itu.
"Memangnya apa asiknya sihgoukon?" sahut salah satu laki-laki yang juga duduk di belakang.
"Geezz.. Kau begitu menyedihkan,Renji! Haha". Jawab Ichigo, pria berambut orange yang edang memegangi handicamp seraya mengambil gambar di sekitar bus.
"Hai, Ichigo! Sedang mengambil gambar apa kau? Apakah seorang gadis cantik? Wow! Gadis berseragam sailor yang cantik!" Ucap stu Toushiro, salah satu teman laki-laki berambut orange.
"Ahh!" merasa dibicarakan segerombolan laki-laki yang duduk di belakang bus, Rukia langsung saja menoleh kea rah sumber suara .
"Oh, dia menakutiku! Tiba-tiba saja melihat sekitarnya." Ucap Ichigo.
"Jadi benar gadis berkaca mata itu?"
"Yup!" Ichigo mengangguk dan tersenyum.
"Biarkan aku melihat gambarnya!" rengek Toushiro seraya mengambil handicamp yang dipegang oleh Ichigo.
"Huaaah…membosankan! Aku tidak bernafsu dengan gadis bermata empat yang pendek itu."
Seketika perhatian orang-orang di dalam bis tertuju pada gads berambut hitam dan berkaca mata yang sedang dibicarakan oleh para pemuda dari Seireitei Senior High School itu.
"Hahaha…gadis bermata empat!" ceplos sebuah suara dari siswa satu sekolahnya asal.
"Mereka pasti sedang membicarakan gadis itu!." Seorang siswi lain dengan asalnya lagi mengucapkan kalimat yang jelas ditunjukan si mata violet.
"Eh? Bukankah dia itu Kuchiki Ru- siapa aku lupa. Dia dari kelas A kan ?"
Suasana tidk menyenangkan mulai dirasakan Rukia, gadis yang sedari tadi dibicarakan orang-orang satu bis gara-gara ucapan seorang pria berambut putih dari Seireitei dan gerombolannya.
'OK. Excuse me for wearing sunglasses! This is the reason why I don't like to ride the bus in the mornings. It gets so crammed. And when the people get off the bus, the strong smell of their cologne is so really nauseating! And lately these bunch of idiots have been riding the bus too.' Grundel Rukia dalam hati.
Tanpa sengaja Rukia berkeliling memandang ketiga pria yang menurutnya idiot karena telah mengatainya si mata empat. Dan.. violetnya bertemu dengan mata musim gugur milik Ichigo. Dengan wajah tanpa dosa, Ichigo memberikan tanda victory lewat jemarinya.
Ack!
'Apa yang aku lakukan? Oh, tidak! Anggap saja mata kami tidak pernah saing bertemu. Fuwh! Aku harus tetap tenang seperti biasa.'
"Apa kau menyukai buku itu?"
Ichigo mendekatkan wajahnya ke pipi Rukia. Rukia yang sedang –pura-pura- asyik membaa buku sontak kaget dengan tindakan Ichigo yang tiba-tiba.
"Aku punya buku yang sama." Kata Ichigo tenang. Rukia hanya bias bersweatdrop ria dengan wajah yang tidak tahu seperti apa bentuknya.
"Gambar Yuugi di buku itu hebat bukan ?" masih dengan wajah tenang dan senyum terindah sepanjang masa. "Aku menyukainya." Tambahnya lagi.
'eh? Kenapa dia berbicara padaku? Dan..dan kenapa wajahku jadi panas dan merah begini.' Lagi-lagi Rukia hanya bias bergumam dalam hati.
"Kyaaaa" Rukia berteriak histeris dengan sikapnya yang bias dibilang..salting.
"Hei Awas !"
TBC
A/N
Dimaaafin ciymi capek ngetiknya. Maybe nanti bakal ciymi edit and republish. Yang ini segini dulu yaaa..
R
E
V
I
E
W
For my next story
