Mata Daehwi tidak sengaja beradu pandang dengan Jinyoung yang baru saja masuk ke lapangan bersama Jihoon. Senyum mengembang di bibir Daehwi, begitu pula dengan Jinyoung yang melambaikan tangannya sambil berkata 'hi' tanpa suara. Membuat Daehwi tertawa pelan.
"Hwi hyung!"
Panggilan itu membuat Daehwi memutus kontak matanya dengan Jinyoung. Setelah itu atensinya disedot oleh trainee asal Brave yang berada tepat dibelakang Jinyoung.
Daehwi tersenyum lebar sambil melambaikan tangannya diatas kepala, membuat Samuel tertawa.
.
.
.
"Kukira tadi kau senang bertemu denganku, Hwi-ya."
Daehwi berbalik dan mendapati sorot mata Jinyoung memenjarakannya. Center season 2 itu tersenyum sebelum menyeka keringat Jinyoung yang meleleh di pipi.
"Kau berbicara seakan-akan kita berpisah bertahun-tahun, Bae hyung." ujar Daehwi.
Tangan Jinyoung mencekal tangan Daehwi yang berada di pipinya dan menarik lengan putih itu agar pemiliknya mendekat, "Aku serius, Lee Daewhi."
"Hyung!" Daehwi menengok ke kanan dan kiri, "Ada banyak trainee disini!"
"Center takut ketahuan selingkuh, eh?"
Daehwi melotot, "Bae Jinyoung hyung!"
Jinyoung tertawa lalu melepaskan cengkramannya, membuat Daehwi mengerucutkan bibirnya sebal.
"Aku tidak tahu kalau ada Samuel dibelakang hyung tadi." Daehwi memicingkan matanya, "Lagipula, Bae hyung tadi kan bersama Jihoon hyung."
"Hey, cemburu ya?" ujar Jinyoung sambil mencolek dagu Daehwi.
"Cemburu?" Daehwi mengeluarkan tatapan menantangnya pada Jinyoung, "Bukankah hyung yang cemburu dengan Muel-ie tadi? Kan? Kan? Kan?"
"Muel-ie?" Jinyoung berdecih, "Terdengar seperti nama anak anjing."
"Bae Jinyoung hyung!"
.
.
.
"Hwi hyung..." panggil Samuel pelan, enggan menganggu trainee lain yang hampir seluruhnya tertidur. Mereka baru keluar dari stadio dan menuju dorm, omong-omong.
"Kau belum tidur, Muel-ie?"
"Belum."
Daehwi berbalik dan menatap Samuel dengan tatapan sayu. Latihan hari ini benar-benar menguras tenaga.
"Ada apa? Kenapa belum tidur?" tanya Daehwi.
"Aku..." Samuel menggantungkan kalimatnya.
"Kau kenapa? Lapar?"
Samuel tersenyum sambil menggeleng.
"Butuh toilet?"
Bocah kelahiran 2002 itu menggeleng lagi, membuat Daehwi menegakkan tubuhnya karena cemas.
"Apa ada yang sakit?"
Samuel terlihat berpikir sejenak sebelum mengangguk. Membuat Daehwi membolakan matanya lucu, khas Lee Daehwi saat terkejut.
"Benar-benar sakit? Apa perlu kupanggilkan tim kesehatan? Muel-ie ayo jawab!"
Samuel terkekeh dan mengusap lembut surai lembut Daehwi.
"Bagaimana aku mau menjawab saat hyung tidak memberi jeda?"
"Benar juga sih. Tapi, bagian mana yang sakit? Kakimu? Tangan? Badan? Atauㅡ"
"Disini yang sakit, hyung."
Daehwi terdiam saat Samuel menunjuk bagian tubuhnya yang katanya terasa sakit. Samuel tersenyum saat melihat Daehwi mengerjapkan matanya berulang kali, ia jadi ingin menculik hyung tersayangnya itu ke California!
"Bagian ini terasa sakit saat hyung bersama Jinyoung hyung tadi."
Sorot mata Daehwi berpindah ke mata Samuel sekarang."Kau melihatku dengan Bae hyung, tadi?" tanya Daehwi, wajahnya benar-benar blank.
Samuel menggeleng, "Seseorang mengatakannya padaku."
"Maaf Muel-ie."
Samuel tersenyum, "Tidak apa." Jemarinya lalu mengurung jemari Daehwi. "Aku hanya tidak suka saat hyung lebih terlihat nyaman dengan Jinyoung hyung."
.
.
.
"Tidak tidur?"
Daehwi menoleh dan untuk kesekian kalinya mendapati sorot mata Jinyoung yang memerangkapnya.
Daehwi menggeleng, "Belum."
Jinyoung duduk disebelah Daehwi dan menyerahkan satu botol air mineral, "Kenapa? Besok masih ada jadwal latihan evaluasi."
Daehwi memainkan tutup botol sebelum meneguk airnya, "Samuel tahu tentang yang tadi."
"Yang tadi? Yang mana?"
"Saat hyung menghampiriku dan aku menyeka keringat hyung tadi."
"Ah, itu."
Lama keduanya terdiam dan Daehwi tahu-tahu sudah menghabiskan air mineralnya.
"Samuel tidak suka kalau kita terlalu dekat."
Jinyoung tertawa kecil, "Bocah itu cemburu?"
Daehwi memukul lengan Jinyoung dengan botol kosong, "Kita sesama bocah, tahu!"
"Oke oke. Jadi, bagaimana?"
Daehwi menghela nafas, "Jangan dekati aku saat ada Samuel, maupun saat semua trainee berkumpul."
Jinyoung mengangguk, "Oke. Tapi apa kompensasiku?"
"Bae hyung."
Jinyoung menoleh dan Daehwi mengecup kilat bibir si marga Bae.
"Itu kompensasinya." ujar Daehwi lalu berlari meninggalkan Jinyoung yang mematung.
Lima detik kemudian Jinyoung tersenyum dan menyentuh bibirnya. Kemudian matanya menangkap sampah plastik dari botol air mineral.
"Ck anak itu, aku bahkan belum meminumnya sedikitpun."
"Jinyoung-ah?"
Jinyoung mendongak dan mendapati Jihoon sedang mengusap matanya lucu.
"Hyung belum tidur?" tanya Jinyoung sambil berdiri.
"Sudah. Tadi aku ada urusan dengan toilet." jawab Jihoon, setelah itu si wink boy menguap.
"Ayo kuantar ke kamar Jihoon hyung."
Jihoon mengangguk dan berjalan sambil menempelkan kepalanya pada lengan Jinyoung. Sedangkan Jinyoung sendiri merangkul bahu Jihoon agar tetap berada pada rengkuhannya, sesekali bibirnya mengecup kening ataupun rambut kecokelatan Jihoon.
.
.
.
.
.
.
.
.
Btw ini basicnya dari video p101s2 yang tentang mereka jadi pembuka acara baseball itu ((baseball kan ya?))
Sebenarnya di video itu Daehwi ada di belakang Samuel((kayanya)) tapi aku dapat idenya dari Jinyoung yang ngerangkul Jihoon. Jihoon yang kekecilan atau Jinyoung yang ketinggian sih?((Jihoon kelihatan kaya umurnya dibawah Jinyoung wkwk))
Aku ngga tau ini udah ending apa belum, tapi aku mau masukkin cerita Seungwoo sama maknae yang unyu. Beda umurnya 8 tahun😂😂
Ps: aku ga janji mau lanjutin, kalau buat side story masih janji wkwk
Pss: tebak! Hubungan muel-hwi, hwi-bae, bae-hoon itu apa dan siapa yang ngasih tau muel. Kalau bener ntar kulanjut deh ya😂😂
Psss: Jangan lupa vote para trainee~
Maaf untuk typo. Dan review?
