Pairing : Sehun/Luhan
Genre : little bit fantasy and romance, fluff, GS
.
.
Terbayang dibenaknya seekor kuda putih dan pangeran berparas rupawan mengendarai kuda tersebut. Luhan duduk diatas batu besar, disekelilingnya semak-semak panjang. Dia menunduk memainkan kain bajunya yang berenda. Rambut panjang coklatnya tertiup angin, mahkota yang seharusnya ada diatas kepalanya sengaja dilepas.
Imajinasinya beberapa menit yang lalu terbayar dengan kedatangan seorang lelaki diatas kuda putih, persis seperti yang ada dalam khayalnya. Lelaki itu membawa pedang di belakang punggungnya. Luhan beranjak berdiri ketika lelaki dengan kuda putih itu berhenti di depannya. Dia tersenyum pada Luhan lalu turun dari atas kudanya.
Mereka saling berpandangan dengan tatapan memuja.
"Siap pergi dari sini, Tuan Putri?" tanya lelaki itu. Senyum di bibirnya membuat dada Luhan bergejolak, lambungnya tergelitik, ada euforia yang tidak bisa dijelaskan di dalam kepalanya.
"Kemana pun asal denganmu, aku siap."
Luhan menunggu beberapa detik tetapi lelaki itu tak kunjung menuntun tangannya untuk naik ke atas kuda. Yang ada pingganya malah direngkuh, tubuh mereka berdekatan. Luhan menyadari betapa tampan lelaki di hadapannya. Tubuhnya jadi merinding ketika wajah lelaki itu semakin mendekat. Tatapan matanya seperti menusuk bola mata Luhan.
"Aku hanyalah seorang prajurit kerajaan. Kau menaruh kepercayaan yang besar padaku, Tuan Putri?"
"Bukankah ini pilihan kita untuk melarikan diri? Apa salah jika aku mencintai seorang prajurit?"
Lelaki itu tersenyum manis membuat Luhan dapat merasakan desiran darahnya sendiri. "Kalau begitu, boleh aku menciummu, Tuan Putriku?"
"Dengan senang hati, Pangeranku."
Luhan menutup matanya sampai bibir mereka akhirnya bertemu. Dia berdiri bergetar disana, dadanya berdegup kencang. Tak mengerti definisi cinta akan seindah ini bila bersama orang yang tepat. Ia menaruh telapak tangannya yang berkeringat di lengan lelaki itu, meredakan tubuhnya yang gelisah.
"YA! Bangun, Xi Luhan! Sudah jam tujuh pagi, setengah jam lagi kau harus sampai di sekolah."
Luhan masih mencoba membuka matanya yang lengket. Tapi percikan air yang mengenai wajahnya seperti memaksa mata Luhan untuk terbuka. Melirik seseorang lelaki dengan seragam sekolah di sampingnya, dia bangkit dari bantalnya dan terduduk. Dia ada di kamarnya yang masih sama seperti kemarin, lalu kemana perginya prajurit tampan dan kuda putih itu?
"Belum puas dengan mimpimu, heh? Lanjutkan lagi di kelas nanti."
Ternyata cuma mimpi. Tanpa sadar Luhan mengerucutkan bibirnya.
Di sebelah tempat tidurnya ada Oh Sehun, temannya yang menyebalkan berdiri dengan sebuah gayung berisi air di tangannya. Jadi dia yang menyebabkan hujan lokal di wajah Luhan.
Matahari sudah menyusup masuk lewat gorden kamar yang belum dibuka. Luhan melihat kearah jam dinding dan melotot seperti melihat monster.
"Aku akan mandi sekarang!"
Dia melompat dari tempat tidur menuju ke kamar mandi, tapi berhenti di ambang pintunya dan menoleh kearah Sehun yang ternyata masih berdiri di sebelah tempat tidurnya.
"Apa?" tanya Sehun datar. Luhan tersentak sedikit akibat melamun sambil menatap wajah Sehun.
Ia menggeleng. "Tidak ada apa-apa. Hey kenapa kau masih ada disitu, hah?! Keluar sana aku mau mandi!"
Sehun segera keluar karena Luhan mulai mengamuk.
Di sisi lain, dahi Luhan berkerut. Kalau diingat-ingat, prajurit kerajaan tampan yang menciumnya di mimpi itu wajahnya terlihat seperti...Sehun.
-end-
a/n :
cuma mau ngilangin bosen dan nyoba bikin fic hunhan, karena flashfiction jadinya pendek eheheheh
wanna leave review?
