Night At Museum (KnB version)

Dislcaimer : Tadatoshi Fujimaki.

"Hm aku harus mencari pekerjaan dimana ya." Yuka menghela napas panjang sembari berjalan jalan tak tentu arah.

Ia bukan nya tidak mencoba melamar kerja, tapi semua tempat kerja yang ia datangi menolaknya untuk bergabung.

Sebuah kertas tertiup angin dan jatuh di depan kaki Yuka.

"Eh?" Gadis bersurai hitam gelap itu memungut kertas itu dan ternyata sebuah pengumuman tertera disana.

Iris berwarna cokelat itu memperhatikan isi kertas pengumuman itu.

Dibutuhkan segera!

Petugas keamanan untuk museum basket kisedai.

Pria/wanita

Maksimal umur 25 tahun.

Jika berminat hubungi kami

02927xxxxxx

Yuka menatap kertas itu dengan berbinar. biarlah dirinya menjadi petugas keamanan, toh hanya menjaga sebuah museum saja apa susahnya. Pikir Yuka.

Ia mengambil ponsel nya disaku celana, dan mulai mengetik nomor itu dan menelpon pihak sana.

"Halo saya Yuka, saya ingin melamar menjadi petugas keamanan dimuseum kisedai, bagaimana caranya?"

"..."

"Ah begitu baik akan saya siapkan, lalu dimana tempat wawancaranya?"

"..."

"Baik! Besok saya akan bawakan yang anda butuhkan, terima kaaih!"

Telepon pun terputus dengan begitu berakhirlah berbincangan itu.

Yuka pun berlari pulang kerumahnya dengan riang.

-skip time-

Pagi ini Yuka berdandan rapi, ia mengikat rambut hitamnya dengan model pony tail. Ia memakai kemeja biru muda dan celana bahan berwarna hitam.

"Yosh aku siap!" Ia melangkah masuk kedalam museum yang tampak sudah cukup tua itu. Didepan museum banyak sekali ornamen bola basket dan juga foto-foto para kisedai dijaman kejayaan mereka.

Begitu ia masuk kedalamnya, ia sudah disambut oleh sebuah patung seseorang yang sedang memegang bola di tangan kanannya.

Yuka mendekati patung itu dan membaca tulisan yang berada di bawah patung sebagai informasi.

Kuroko Tetsuya

Pemain keenam bayangan dari Kiseki No Sedai di SMP Teiko

Gaya permainan basketnya sangat berbeda dari yang lain.

Dengan hawa keberadaan tipisnya, ia mampu melakukan passing tak terlihat dan mengecoh lawan.

Saat SMA ia masuk ke sekolah Seirin dan mampu mengalahkan para kisedai yang lain bersama dengan cahaya nya Kagami Taiga

Yuka membaca tulisan itu dengan seksama, ia sedikit tak percaya dengan tulisan itu, menurutnya tidak orang yang seperti itu didunia ini.

Ia mendongak keatas menatap patung seorang pria berambut biru muda dengan ekspresi datar yang memakai baju basket bertuliskan Seirin dengan nomor 11.

"Hei apa kau Yuka?" Tanya seseorang dari belakang sembari menepuk pundak sang dara.

Yuka menoleh kebelakang, "ah iya saya Yuka, ingin melamar kerja disini."

"Baik...saya adalah manajer disini, mari ikut keruangan saya." Pria paruh baya yang memakai pakaian formal kerja itu berjalan duluan menuntun Yuka ke ruangan nya.

"Silahkan masuk." Pria itu membuka pintu kantor nya.

Yuka masuk kedalam kantor berukuran kecil itu, didalam sana banyak artikel artikel mengenai basket yang di tempel di sebuah mading.

"Duduklah." Pria itu terlebih dahulu duduk di kursi pribadinya.

"Jadi kenapa kau berminat untuk menjadi security disini?" Tanyanya setelah Yuka duduk.

"Uhm saya belum mendapatkan pekerjaan apapun, padahal saya sudah melamar kesana kesini tapi tidak ada hasil."

"Baiklah...disini dibutuhkan security pada shift malam, apa kau sanggup? Karena banyak petugas malam yang berhenti sendiri, mereka berkata ada sesuatu yang aneh terjadi." Jelas pria itu.

"Baiklah saya siap berkerja disini...saya akan tanggung semua resikonya."

"Bagus..ini perlengkapanmu." Manajer itu memberikan satu set baju khusus security berwarna biru tua, senter dan juga pemukul berukuran sedang.

"Kau bisa mulai berkerja besok malam..datang saja kesini jam 5 sore."

"Baik! Terima kasih pak!"

.

.

.

Setelah diterima berkerja sebagai security di museum kisedai, kini Yuka menjalankan profesinya itu.

Jam 5 tepat ia sudah bersiap di museum, menunggu jadwal pergantian jaga yang akan berganti sebentar lagi.

Salah satu security yang bertugas pagi sampai sore itu memberikan kunci kepada Yuka disertai penjelasan untuk bagian mana saja kunci-kunci itu.

"Baiklah...pengunjung sudah pergi dan tugasku juga sudah selesai, semoga kau tidak ketakutan saat malam nanti." Security itu melambaikan tangan dan pergi meninggalkannya.

Hanya tinggal beberapa petugas kebersihan yang masih lalu lalang membersihkan lantai dan lainnya.

Yuka memilih melepas jaket yang ia kenakan dan menaruhnya di kantor security, ia sudah memakai baju lengkap dengan senter dan alat pemukul berukuran sedang sudah berada di pinggangnya.

Disaat jam menunjukkan pukul 6 petugas kebersihan pun pamit pada dirinya karena tugas mereka sudah selesai.

Dan sekarang hanya tinggal dirinya sendiri di dalam museum itu.

Matahari sudah meredupkan sinar, pertanda sang bulan akan menggantikan matahari.

"Yosh aku siap!" Ia menarik napas dan menghembuskannya, menghapus pikiran yang tidak tidak mengenai museum ini.

Yuka memilih berjalan jalan itung itung ia berpatroli didalam museum yang sebenarnya belum pernah ia kunjungi sekali pun.

Yuka berhenti, ketika melihat sebuah mading berisikan kertas kertas mengenai kisedai dari smp sampai sma.

'Kalau dilihat dari mading ini mereka sangat hebat, apa benar dulu seperti ini, tak kusangka Jepang punya pemain basket hebat' ia membantin sendiri.

Setelah beberapa menit membaca mading itu, ia memutuskan untuk berjalan ke depan dekat pintu masuk.

Begitu ia sampai disana, sesuatu yang janggal pun terlihat

'Aneh harusnya disini kan ada patung si pemain bayangan itu, kok sekarang gak ada ya, apa ada maling.' Yuka membantin lagi.

"Ano..." sebuah suara dan tepukkan ringan membuat sang empunya merespon, ia melihat kebelakang dan...

Rambut biru muda. Cek.

Wajah datar. Cek.

Baju basket berlogo Seirin dengan nomor 11. Cek.

Yuka mematung seketika, tubuhnya bergetar, keringat mulai bercucuran.

"Ano...kau siapa?"

Seketika Yuka pingsan ditempat saat itu juga.

~TBC~

Yuhuuu~~ berjumpa lagi dengan saya disini!

Akhirnya saya update ffn juga setelah bisa dibilang cukup lama gak update update.

Okay~ semoga readers suka

Terima kasih sudah mampir kecerita saya~