Title: Love Between a Vampire and a Human
Pairing: GaaraXNaruto, slight KakashiXIruka, slight ShikamaruXTemari dan slight lainnya.
Genre: Romance, Supernatural
Rated: T
Disclaimer: Naruto dan semua karakter di dalam cerita ini milik Masashi Kishimoto. Ide cerita milik saya.
Warning: Yaoi, yang artinya cowokXcowok. Tidak suka? Segera tinggalkan halaman ini.
Chapter 1: First Day at School
-oOo-
Gaara menatap kertas yang ada di tangannya itu. Ia membacanya dengan hati-hati. Hari itu ia akan memulai kehidupannya selayaknya seorang manusia. Ia akan bersekolah di sebuah sekolah menengah keatas di kota yang ia tempati itu, Kota Konoha.
Ia menghela napas, kemudian menatap langit yang berwana kebiruan yang dihiasi oleh awan-awan tipis berwanr putih itu.
"Gaara!" sebuah suara mengejutkannya. Gaara menoleh, didapatinya seorang perempuan berambut pirang yang dikucir empat itu. Ia sedang tersenyum lebar menatap Gaara.
"Ada apa Temari?" tanya Gaara datar.
"Kau SMA lagi! Ahahaha…, seperti orang bodoh saja yang tidak pernah naik kelas ataupun lulus SMA!" tawa Temari, kakak perempuannya sekaligus kakaknya yang tertua.
Gaara hanya mendelik dan menatap kakak perempuannya itu dengan marah.
"Tenanglah Gaara, aku 'kan hanya bercanda…" ujar Temari sambil menepuk-nepuk punggung Gaara pelan.
Gaara hanya mendengus pelan. Lalu ia meraih tas punggungnya dan menyelempangkannya di bahu kanannya.
"Temari, kenapa kau memilih untuk bekerja di bakery itu?" sebuah suara lain tiba-tiba mengagetkan Temari.
"Itu karena…, uhm…, karena…"
"Karena ada seorang lelaki bernama Shikamaru yang bekerja di toko itu," jawab Gaara cepat kemudian melangkah keluar dari tempat itu.
Kankuro, lelaki yang bertanya pada Temari itu mengangkat sebelah alisnya.
"Begitukah? Ehm…, yah, aku hanya berharap supaya kau tidak menghancurkan reputasi bakery itu. Aku tidak bisa melupakan kejadian 106 tahun lalu ketika kau mencoba membuat kue untuk ulang tahun teman manusiamu itu. Aku benar-benar tidak akan melupakan bagaimana rasa kue itu…" komentar Kankuro.
Temari hanya mencibir. "Masa selama rentang waktu selama itu aku tidak berubah? Hei, tenang saja…, aku sudah berlatih supaya semua pembelinya tidak berakhir di kamar mandi ditemani obat diare. Seperti kau dulu."
Kankuro hanya memutar bola matanya, mengingat masa lalunya, ketika merasakan kue buatan kakaknya itu.
"Ya sudah aku berangkat dulu," pamit Kankuro.
-oOo-
Gaara memarkirkan motornya. Cepat-cepat ia masuk ke area sekolahnya untuk menghindari sinar matahari yang mulai bersinar terik. Kau tahulah kelemahan vampir.
Ya, Gaara adalah vampir. Meskipun begitu, tidak seperti yang ada pada banyak kisah yang mengatakan bahwa vampir akan mati apabila terpapar cahaya matahari, sebenarnya vanpir masih bisa bertahan, hanya saja menjadi lebih lemah daripada saat malam hari.
Gaara mulai mencari ruang kepala sekolah, tetapi ia tidak dapat menemukannya. Tiba-tiba ia merasakan seseorang menepuk bahunya.
"Hei," kata orang itu. "Kau anak baru ya?"
Gaara menatap pemuda di depannya. Rambut pirang, mata biru langit, kulit berwarna sawo matang, sepertinya orang ini sering berjemur di bawah sinar matahari.
"Hei, aku bicara padamu," katanya sambil melambaikan tangannya di depan wajah Gaara.
Gaara menatapnya sebentar. "Ya," jawabnya.
"Ah, kalau begitu berarti kau mencai ruang Nenek Tsunade." katanya sambil tersenyum lebar.
"Siapa itu?"
"Kepala Sekolah," jawabnya lagi.
'Apa sekarang semua kepala sekolah wanita dipanggil nenek?' Gaara membatin.
"Kenapa nenek?" tanya Gaara akhirnya.
"Karena aku memang ingin memanggilnya seperti itu," jawab orang itu ringan sambil berjalan. "Hei, aku akan menunjukkan ruangannya," katanya lagi.
Gaara pun mengikutinya.
"Tapi kau jangan panggil dia nenek, ya, nanti dia marah. Aku sih sudah biasa dimarahi olenhya," tambahnya.
Gaara hanya mengangguk dan tidak lama, sampailah mereka di sebuah ruangan yang terdapat tulisan 'Kepala Sekolah' di pintunya.
"Baiklah, aku duluan, ya," katanya lagi sambil melambaikan tangannya. Gaara hanya menganggukkan kepalanya kemudian berjalan memasuki ruangan itu.
-oOo-
Gaara berjalan keluar dari ruangan itu tepat ketika bel masuk berbunyi, kemudian menaiki tangga.
'Kelas 10-2, ruangan Matematika. Sistem moving class…, sepertinya terdengar menyebalkan,' batinnya.
Kemudian ia menemukan ruangan yang sedari tadi dicarinya. Berhubung Kepala Sekolahnya sedang sibuk, ia tidak bisa menunjukkan Gaara ruangan yang nantinya akan menjadi ruang kelasnya.
Kemudian ia mengetuk pintunya…
-oOo-
"Hei, sepertinya tadi ada anak baru, aku belum pernah melihat orang itu di sini sebelumnya," seorang perempuan berambut pirang panjang yang diikat tinggi mulai berbicara pada temannya yang duduk di bangku belakang.
"Hm, yeah," katanya sambil menulis.
"Sakura! Dengarkan aku bicara!" teriaknya kesal.
"Apa sih Ino? Tidak lihat aku sedang sibuk menyalin tugas fisika?" sahutnya kesal.
Kelas yang tadinya agak gaduh mulai tenang ketika seorang lelaki berambut merah masuk.
"Selamat pagi Sasori-sensei!" kata mereka serempak.
"Hari ini kalian kedatangan seorang murid baru," katanya dengan tenamg. "Saya harap kalian dapat menerimanya dengan baik."
Kelas mulai gaduh lagi. Mereka mulai menebak-nebak seperti apa orang itu.
Dan kemudian, suara pintu diketuk pun terdengar oleh mereka. Mereka menoleh ke arah datangnya suara itu.
-oOo-
"Baiklah semuanya, ini Gaara, Sabaku Gaara. Kalau ada hal lain yang ingin kalian tanyakan, nanti saja ya, karena sebentar lagi kalian harus moving," ujar Sasori-sensei.
Gaara sedikit terbelalak ketika ia menyadari bahwa wali kelasnya itu ternyata sama seperti dirinya, seorang vampir. Gaara yang bisa merasuki pikiran orang, entah sesuai kemauannya atau tidak, bisa segera mengetahuinya.
Bel pun berdering, semua murid segera keluar menuju kelas selanjutnya, kelas Fisika.
"Gara-gara kau bicara padaku, tugasku ini jadi tidak selesai," kata Sakura pada Ino.
"Kabuto-sensei kan tidak masuk kata Tenten. Dia baru saja SMS aku. Tenten 'kan wali kelasnya Kabuto-sensei," ujar Ino santai. Sakura pun langsung menghela napas lega.
-oOo-
"Hei, jadi kau Gaara," kata seseorang dari belakang. Gaara kemudian menoleh, mendapati orang yang tadi menolongnya sedang tersenyum dengan ramah.
"Terima kasih," kata Gaara.
"Yeah, bukan masalah. Aku Naruto," katanya lagi. "Karena sistemnya moving kita harus mengingat-ingat kelas mana yang selanjutnya akan kita tempati. Menyebalkan sekali."
Mereka kemudian memasuki sebuah kelas kosong tanpa guru. Mereka pun bersorak senang.
"Tipikal remaja,' batin Gaara.
-To the Next Chapter-
Selamat hari Kartini! Selamat hari Paskah juga untuk yang merayakan.
Selamat ulang tahun buat Halca, hari ini dia ulang tahun lho. Dia adalah personelnya Halcali yang rambutnya panjang di vidklip Long Kiss Goodbye, mereka ngisi ost.7th ending Naruto Shippuden.
Tanggal 6 lalu, Juri, (ex) vocalist-nya Deluhi juga ulang tahun.
Sayangnya mereka udah disband sejak tanggal 1 April lalu. T.T
Maaf, saya remove fic yang berjudul sama, masalahnya itu fic jelek banget.
Makasih yang udah bersedia kasih saran, review ataupun hanya membaca.
