Seminggu gak buka FFn. Kenapa? Karena ada ujian yang berakhir dengan remidi satu pelajaran... T.T
OK. dari pada ngurusin authornya, kita langsung aja ke ceritanya.
Title : ENGLISH
Disclaimer : Death Note punya Takeshi Obata sama Tsugumi Ohba, trus kalau Jigoku Shoujo punya Miyuki eto n Jigoku Shoujo Project.
Warning : OOC, rada AU. FFn jelek pokoknya!
Silakan baca cerita saya..
000XXXXX000
Light, yang baru 4 bulan jadi siswa SMP, menundukkan kepalanya sambil mendengarkan ayahnya berbicara.
"Aku bangga punya anak sepertimu, Light," ujar Soichiro. Ia lalu menaruh kertas-kertas ulangan anak pertamanya di meja tengah, yang membatasi antara tempat Light dan tempatnya duduk. Pria umur 40-an itu menghela napas. "Tapi sekarang Ayah tak tahu mau ditaruh mana kebanggan Ayah karena kamu. Semua itu gara-gara ini."
Light melirik kertas ulangannya yang ditunjuk-tunjuk ayahnya, kemudian menunduk lagi. Soichiro kembali berkata-kata. "Kamu bisa baca, 'kan, Light?"
"..."
"Jawab, Light!"
"Te... tentu saja..." jawab Light terbata-bata.
Soichiro bersandar di sofanya. "Bacakan nilaimu yang ada di sini. Semuanya,"
"e... 60... 57... 45... d-dan..." kata-kata Light terputus.
"Sebutkan yang terakhir!" bentak Soichiro.
"...30..." kata Light menuruti ayahnya.
Lagi-lagi si Ayah menghela napas. "Kau tahu apa artinya?"
"..."
"Kau anak yang pintar, Ayah tahu itu. Kamu tidak pernah dapat nilai 70, bahkan 90 saja mungkin jarang. Nilaimu rata-rata 95 ke atas," ujar Soichiro. "Tapi nilai apaan ini? semuanya dibawah 60! Memangnya apa saja yang kau lakukan sampai nilaimu jadi begini? Heh?"
Light bergidik ngeri mendengar bentakkan ayahnya. Nyaris tak pernah ia mendengar bentakkan dari ayahnya, meskipun si Ayah punya karakter yang keras.
"Kamu ngapain aja sebelum ulangan, Light?" bentak Soichiro lagi.
"Be.. belajar... aku sudah belajar mati-matian, tapi..."
"Tapi apa?"
"Bu... bukan.." Light bingung harus bicara apa. "Aku sudah mengoreksi semuanya, aku juga yakin tak ada yang salah dalam jawabanku..."
"Terus, kenapa nilaimu begini?"
"..."
Soichiro bangkit dari duduknya, setelah mereka saling diam selama beberapa menit. Ia membetulkan letak kacamatanya, lalu menuju kamarnya. "Sudahlah. Aku capek berurusan denganmu sekarang. Malam ini, Light, kamu nggak boleh ikut makan malam dan harus belajar, terutama pelajaran Bahasa Inggris. Kau harus mepelajarinya lagi!" perintahnya.
"Hah?"
Sebelum Light sempat memberikan respon, Soichiro sudah memasuki kamarnya.
Light menyambar ulangan-ulangannya, kemudian meremasnya dengan perasaan kesal yang amat sangat. Tanpa sadar air matanya meleleh membasahi pipinya. Ia menggigit bibirnya, lalu dirobeknya ulangan Bahasa Inggris yang semua nilainya bertinta merah. Dalam hati, ia menjerit "Aku 'kan sudah belajar mati-matian! Bahkan aku tidur sangat larut kemarin untuk mendapatkan nilai maksimal!"
Nilai-nilai Bahasa Inggris Light, sejak masuk SMP, turun drastis. Tak ada yang tahu penyebabnya, bahkan Light sendiri juga tak tahu. Padahal nilai ujian yang ia kerjakan untuk menerima sertifikat lulus SD, semuanya bagus-bagus. Bahasa Inggrisnya bahkan mendapat nilai maksimal, yaitu 100. Sebenarnya, apa yang terjadi? Kenapa nilai-nilai Bahasa Inggris Light turun secara ektrim? Chapter selanjtnya akan menjawab semuanya...
000XXXXX000
Di chapter ini, Enma Ai blom punya kesempatan muncul. tapi ntar di chapter 2 Ai-nya nongol deh.
pendek, ya? ini baru prolognya, sih. ini pertama kalinya saya bikin chapter sama xover. emang masih mbayangin sih, tapi ternyata bikin xover itu seru! XD kapan-kapan aku mau bikin xover lagi.
trus, yangpaling penting... BERI SAYA REVIEW! :o
Saya sangat mengharapkan review dari anda semua. Entah itu isinya keluhan, saran, kritik, pujian, pujaan (hoek) atau yang lainnya, silakan review!
