Enough.I'm sick of you Part 1

"Grr...lagi-lagi!Kanooooo?!" pun menghampiriku dengan tatapan tidak bersalah. "Apa?"Tanyanya ...Tidak biasanya ia bersikap dingin. "Apa yang kau lakukan di kamar Seto?!"Tanyaku pun hanya cekikikan. "Apa?Tidak apa aku membongkar peti Seto?" pun tersenyum menyadari bahwa ia baru saja memberi tahuku kebenaran. "Hei...Apa itu di belakangmu?" pun celingukan dengan pura-pura bingung. "Apa?Tidak ada apa-apa."

Akupun mengambil buku diari Seto yang masih dipegangnya. "Apa ini?!Masih juga tidak bersalah?!" pun merebut buku itu dengan kasar,lalu tatapan dingin dimatanya yang biasanya selalu hangat. " benar-benar tidak bisa mengerti."Ujarnya sinis sambil meraih buku air mataku pun jatuh masuk ke kamar Seto dan menangis disana.

Tak lama kemudian Seto kembali dari pun masuk kekamarnya dan menemukanku disana. "Danchou?Daijoubu?"Tanyanya cemas. "Ah...Gomen ne tidak bermaksud ya,ini buku membongkar peti itu dan mengambilnya."Ujarku sambil Seto pun memeluk Seto dan menangis sekencang mungkin. "Go..Hiks..Gomen..ne...Hiks..Hiks.."Refleks,Seto pun memelukku. "Ya sudahlah Danchou,sebaiknya kuminta Mary membuatkan teh herbal untukmu."Ujar pun mengangguk dan Seto pun keluar ruangan.

POV Kano.

"Grrr...Seto!Apa kau sudah senang bisa selalu dekat bersama Tsubomi?!"Teriakku dalam aku tidak bisa mereka dari luar kamar sedang berpelukan! sialan!Mau sebagaimana ia membuatku cemburu?!"Akupun terus mendengar pembicaraan -tiba Seto pun keluar buru-buru menjauh dari pintu pun melirikku dengan sinis.

" sampai kapan kau membuat Kido kecewa?" pun biasanya Seto dia agar menjauh dari kamar itu. Lalu kutarik kerah bajunya hingga kepalanya memebentur kepalaku. "Dengar,Seto!Apa maksudmu membuatnya kecewa?Hah?!" pun hanya tersenyum sinis. "Masih belum sadar? yang sejujurnya pada kau mau melihat dirimu lebih tersiksa lagi?"Tanyanya lalu menepis tanganku dan berjalan palingkan .

POV Kido

Akhirnya Mary menghampiriku dan mengajakku ke Seto pun sudah kenapa dahinya merah begitu?Ku hempaskan diriku di sofa dan kuteguk secangkir teh herbal buatan ternikmat di Mekakucity, pun menyenderkan kepalanya ketubuh menghela napas. "Seto,Mary...Kira-kira kapan ya hubunganku seperti kalian?"Tanyaku kesal

Seto dan Mary tersenyum. "Kau muak dengan Kano?"Tanya pun benar-benar muak menghadapi sikapnya yang tidak beralasan 6 bulan dia begitu pada pun bangkit untuk mengambil es,baskom dan lotion untuk mengempiskan pun mengambil sebuah brosur dan menyerahkannya padaku. "Nee...Danchou mau pindah?"Tanya pun menggeleng. "Nanti Mekakushi dan tidak akan ada yang memimpin."Ujarku.

"Kano?"Tanya Mary pun mengerutkan pandanganku dan Seto gemasnya ia mencubit pipi Mary. "Aww...Ittai!"Mary pun menggembungkan pun segera menggelitiki Mary sampai ia pun jadi ikut melanjutkan pembicaraan. "Nee..Mungkin kau bisa minta bantuan Momo-chan."Ujar Seto seraya menunjuk bertiga melirik Momo yang kebingungan. "Aku?"Tanyanya polos.

"Begini,aku ingin pergi sebentar dari aku...Tinggal di apartemen mu sementara?"Tanyaku memelas. "Eh?Padahal Danchou cocok dengan Kano lho..."Ujarnya disambut dengan pandangan kesal dariku dan Seto. "Ah...Eh...Umm... kamarku agak berantakan."Ujar Momo malu. " penting aku bisa menjauh dari si Idiot jangan sampai ada yang tahu rencana kita berempat." semuapun tertawa senang.

Lanjut Part 2