My Lover
Rated : M
Pairing : Lucy Hearfillia x Gray Fullbuster
Disclaimer : Fairy Tail milik Hiro Mashima
Warning : Typo, Lemon, Gaje, Abal, 18+, (judul, cerita, summary ngak nyambung)
Musim dingin tiba, ada seorang perempuan cantik yang sedang berjalan di tengah badai salju. "huh dasar lelaki itu, membuatku harus berjalan di tengah badai salju." Katanya dengan lemas. Saat itu ia merasa dirinya akan pingsan. Ketika dirinya akan terjatu ia merasa ada seseorang yang menangkap tubuhnya. "Bertahanlah Lucy, aku akan membawamu ke rumahku, maaf membuatmu menunggu lama. Lucy hanya tersenyum.
.
.
.
Gray's House
Lucy keluar dari kamar mandi hanya dengan tubuh dibalut dengan handuk. Tiba tiba pintu kamar Gray terbuka. Lucy sudah mengira bahwa itu adalh Gray, lagi pula ini adalah rumah Dray jadi ia tidak bisa melarang Gray utuk masuk ke kamarnya bukan ? "Lucy bagaimana jika kita melakukannya ?''. Lucy tidak sebodoh itu untuk tidak mengrti perkataan sang kekasih. Lucy hanya mengangguk setuju.
Lalu Gray menggendong tubuh Lucy, dan membaringknnya di tempat tidur. Gray mencium bibir Lucy, awalnya hanyalah ciuman lembut, namun lama kelamaan berubah menjadi ciuman yang panas. Lidah Gray memaksa masuk ke dalam mulut Lucy.
Setelah melepaskan ciuman mereka terengah-engah. "Bibirmu sangat manis, Lucy'. Muka Lucy dibuat memerah. "Jangan mengatakan hal yang memalukan".
Ciumannya turun ke leher Lucy. "nghhh..Graay..". Gray kembali menjilat,menggigit, dan mencium leher Lucy. Ia melakukannya sampai leher Lucy dipenuhi kissmark.
Tangan Gray membuka lilitan handuk Lucy. Dan ia langsung melumat dada kanan Lucy. "ahhh...nghhh...Graaay..". dada kirinya diremas dengan tangan Gray.
Tangan Gray yang satunya tidak menganngur. Tangannya yang satu membelai kemaluan Lucy. "Ngghhh...Gray..janganhh..bersamaaanhh."Satu telunjuknya masuk ke dalam kemaluan Lucy. Ketika mendengar desahan Lucy, Gray menambah dua jari lagi sekaligus.
"Jika kau menginginkan lebih.. Terus sebut namaku Hime"
"Graay..Ngghhhh...Ahhhh...lebihhhh...cepathhh"
Setelah beberapa menit Lucy mencapai klimaks pertamanya. Ia merasa tubuhnya sangat lemas. "Permainan kita belum selesai, Lucy".
Gray segera membuka baju dan celananya, dan melemparnya asal. Ketika akan membuka boxernya tangan Gray dicegat oleh Lucy."Biar aku yang membukanya". Gray menyeringai. Tangan Lucy membuka boxer Gray. Lucy kaget melihat milik Gray yang sudah menegang.
"Tenangkan dirimu."
Ketika Gray berbisik. Lucy menjadi tenang dan membaringkan Gray di kasur. Sekarang Lucy berada di atas Gray. Tangannya meremas milik Gray. "Lucy...masukanhh...ke..dalamhhh..Mulutmu..". Lucy langsung mengemut, melumat milik Gray.
"Lucy...aku..akan keluarhhh..."
Lucy semakin mempercepat gerakan maju mundur dengan kepalanya. Ketika Gray mencapai titik kenikmatan, cairannya keluar. Cairan itu langsung ditelan oleh Lucy.
"Sekarang saatnya, Luce" Lucy mengerti maksud Gray dan membaringkan tubuhnya di kasur. "Tapi aku tidak akan memaksa jika kau belum siap". Gray berucap sambil menatap Lucy khawatir. "Tidak, lakukanlah, aku sudah siap".ucap Lucy dengan penuh keyakinan.
Lalu Gray menghentakkan miliknya ke dalam Lucy. Dan dalam satu kali hentakkan miliknya masuk ke dalam lubang milik Lucy. Gray langsung mencium Lucy. Dan Menunggu Lucy agar terbiasa dengan miliknya. Karena Lucy terlihat sangat kesakita sam pai menitihkan air mata.
Lucy melepaskan ciumannya dan berkata"Kau dapat bergerak". Pada awalnya Gray bergerak dengan tempo yang lambat. Lama kelamaan temponya semakin cepat, sampai membuat Lucy sulit mengimbanginya.
"Ahhh...Graaay..lebihhh...cepathhh"
"As your wish, hime"
Gray mempercepat gerakannya. Ketika ia merasa akan mencapai klimaks. Ia ingin keluar besama dengan Lucy.
"Lucy...Aku...aknhhh...keluarhhh"
"Akupun...begituhhh..."
Lalu mereka keluar bersama-sama
Tubuh Gray jatuh di sebelah tunug Lucy. Mereka berdua sangat kelelahan setelah kegiatan tadi. "Gray, bagaimana jika aku hamil ?". Lucy betanya dengan nada khawatir. "Aku akan bertanggung jawab sebagai seorang ayah. Yang berarti aku akan menikahimu." Lucy menangis bahagia. "Aishiteru, Gray". Gray membalas "Aishiteru, Lucy". Merekapun terlelap.
.
.
.
Morning
Pagi itu Lucy terbangun dan mendapatkan dua tangan kekar melingkari pinggangnya. Ketika ia melihat ke belakang, ia sangat bersyukur karen ada orang seperti Gray yang mencintainya.
The End
Mohon review nya. Terimakasih sudah membaca fanfiction ku yang abal dan gaje ini.
