Because Tomorrow Comes
a YunJae fanfiction
©Cherry YunJae
Pairing : YunJae, slight!MinJae, ChangKyu, dll
Genre : Fluff-Romance
Rate : General-PG15
Length : 1/?
.
WARN! Out of Characters, plot kurang jelas(?), garing, Yaoi that contained BOY X BOY, and probably contained some mature scenes...
its a remake again from manga by Amano-sensei...
hope u like it, readers... ^^
.
.
.
.
DON'T LIKE, DON'T READ...
sore cerah itu disebuah rumah minimalis terlihat seorang namja cantik yang menatap sebuah pigura...
pigura yang membingkai foto anak kecil yang tersenyum riang-foto dirinya sendiri-...
dahi namja cantik itu mengernyit, tanda bahwa ia bingung..
menatap berulang-ulang foto tadi...
"aaargh.. dilihat berapa kalipun tetap tidak kenal..." keluhnya mengacak poni lembutnya sendiri, lalu meletakkan kembali foto itu diatas meja nakas-nya...
namja cantik itu adalah Kim Jaejoong...
kenapa ia bersikap aneh seperti itu ?
ini karena penyakit yang didapatnya karena kecelakaan 1 bulan yang lalu...
syaraf sensorik di otaknya rusak, sehingga kini Kim Jaejoong sulit untuk mengenal wajah orang-orang di sekitarnya...
amnesia ?
bukan, Jaejoong ingat segala kejadian sebelum kecelakaan itu..
kini ia hanya tidak bisa mengenali wajah orang-orang...
ia tak bisa mengingat wajah orang-orang disekitarnya...
"ahh.. ini menyebalkan..." gerutunya..
.
.
.
.
.
.
.
"pulang saja, kumohon..."
Jaejoong yang sedang berjalan hendak keluar rumah menoleh ketika mendengar itu...
dilihatnya di depan rumah yang tepat disebelah rumah kecilnya berdiri sepasang namja..
"tapi aku butuh jawabanmu... kumohon..." Pinta sang namja yang lebih kecil memelas...
jika dilihat seperti ini mereka seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar-exactly-..
"jeongmal mianhae Kyuhyun-ah.. aku tidak bisa menjawab itu..." lirih sang namja tinggi sambil membuang tatapan ke lain arah...
'Kyuhyun' terlihat gusar.. dan akhirnya ia memekik..
"wae...?! ada yang kau sembunyikan, eoh ?. Aku Membencimu, Shim Changmin...!"
setelah puas menyuarakan isi hatinya Kyuhyun berbalik dan mengambil langkah lebar, meninggalkan namja bernama 'Shim Changmin' itu...
berpapasan dengan Jaejoong, Kyuhyun sempat menatap garang pada namja cantik itu...
Changmin mengusap tengkuknya, bingung...
"bertengkar..?"
Changmin menoleh mendengar interupsi itu...
"Jae-hyung ? kau sudah kembali dari rumah sakit ?"
Jaejoong mengangguk ragu..
"kapan ? kenapa Heechul-noona tidak mengabariku...?"
"eh ?kenapa kau tahu soal Heechul-noona ..? apa aku mengenalmu ?" tanya Jaejoong ragu...
Changmin mengernyit...
"bicara apa..? ini aku, hyung.. Changmin.. sahabatmu sejak kecil..." ungkapnya...
Jaejoong tertegun..
.
.
.
.
.
.
"minumlah.." Jaejoong menyuguhkan secangkir espresso kesukaan Changmin..
"mianhae.. aku sungguh tak mengenalmu tadi, Changminaa..."
"Jangan bercanda hyung, apa maksudmu ?"
Jaejoong menghela nafas...
"aku tidak bercanda... beginilah keadaannya, Heechul-noona bilang ada saraf di otakku yang mati, dan saraf itu berhubungan dengan sensor pengenal... aku tak bisa mengingat wajah kalian..."
Changmin menatap kedalam mata Jaejoong...
tak ada kebohongan...
"ini bukan lelucon ?" tanyanya lagi..
"Demi Tuhan, aku tidak bercanda, Shim Changmin.." tekan Jaejoong
"aku mohon... jangan katakan ini pada siapapun, ne ? dan besok diaekolah, tolong sebutkan namamu dulu supaya aku tahu.." pinta Jaejoong..
sementara yang diajak bicara masih menatap bingung...
"noona, aku berangkat dulu..."
Pamit Jaejoong ketika selesai merapikan seragamnya...
hari pertamanya kembali ke sekolah setelah rawat yang ia jalani selama 1 bulan di rumah sakit...
"kau baik-baik saja, Joongie ? apa perlu aku meminta Changmin mengantarmu ?"
tanya Heechul antusias karena khawatir pada keadaan adiknya itu...
Jaejoong tersenyum manis...
"ani, aku bisa berangkat sendiri, noona... aku berangkat..."
.
.
.
.
Jaejoong masuk dengan perasaan cemas...
kakinya melangkah ragu kedalam kelas..
"Achimiyeyo..." sapanya membuat hampir sebagian murid di kelas menoleh...
'ingat, Joongie... semua orang di sekolah adalah temanmu, jangan tanyakan nama mereka, nanti mreka menganggapmu aneh...'
pesan dari Heechul terus terngiang..
"Jaejoongie...! omoo.."
Junsu dan beberapa teman baiknya menghampiri dengan ekspresi riang...
"kau sudah kembali ? syukurlah.." Junsu terlihat begitu excited kini...
Grepp~
Jaejoong mendelik kaget saat ada yang merengkuh tubuhnya dari belakang...
"kenapa tidak mengabariku kalau kau kembali hari ini, umm...?"
lengan namja itu melingkari erat bahunya...
Jaejoong semakin tak nyaman, karena ia tak mengenal orang di belakangnya ini..
"Jaejoongie.. jangan pasang wajah seperti itu untuk Yunho-mu sendiri.."
tegur Junsu sedikit menggoda Jaejoong..
eoh ?
"Boojae.. kau tidak melupakanku kan ?" Yunho memasang ekspresi cemas berlebihan yang dibuat-buat...
"uhmpp~"
Jaejoong mengulum senyum melihat tingkah Yunho..
ya, ia merasa mengenal mereka...
Junsu, Kibum, dan teman yang lain..
juga pangeran musang-nya ini...
"bogoshippeo, Jae..."
Yunho yang mendapati Jaejoong kini menghadapnya segera menarik namja cantik itu kedalam pelukan hangatnya...
Jaejoong tersenyum lagi...
ia senang menghirup aroma Yunho yang selalu membuatnya tenang...
"nado, Yun..."
yang lain hanya menggeleng maklum melihat adegan gratis romeo dan juliet yang sering mereka tonton ini...
setelah melepas pelukannya, Jaejoong mengamati wajah Yunho..
mendapat sedikit memar di wajah kekasihnya itu...
"omo, Yun... ini.. kenapa ?" Jaejoong menyentuh pelan pipi kiri Yunho, ditanggapi dengan ringisan dari yang disentuh...
"gwaenchana, Jae.." Yunho mengambil tangan Jaejoong dan menggenggamnya...
"bohong.. Jae... Yunho dipukul habis-habisan oleh noona-mu karena ia ingin menjengukmu..."
Junsu angkat bicara...
Jaejoong tersentak dan menatap Yunho..
"Yun ?"
Yunho hanya mengalihkan tatapan, dengan itu saja Jaejoong tahu..
Yunho tak akan berani menatapnya saat ia sedang berbohong...
"aigoo, Yun..." desah Jaejoong khawatir
"achimiyeyo.."
salam seseorang membuat perhatian mereka tersita..
itu Changmin...
sempat tersenyum melihat Jaejoong dan yang lain..
namun akhirnya berjalan santai melewati mereka..
tak lupa sedikit menatap sinis pada Jung Yunho...
.
.
.
.
.
Kyuhyun menatap lapangan sambil memegang bola voli..
"Jaejoong tidak ada ?" tanyanya pada Ryeowook..
"karena baru sembuh ia diijinkan untuk tidak ikut olahraga..."
lalu Kyuhyun mendesis sinis...
.
.
.
.
.
"selesai.."
Jaejoong membuang kapas bekas ditangannya..
"lebih baik ?" tanya Jaejoong
Yunho mengangguk..
Jaejoong tersenyum namun sekejap sinat matanya meredup...
"dengar... aku benar-benar minta maaf soal ini.. kau tahu sendiri bagaimana noona-ku... kenapa masih nekat ?"
Jaejoong menatap sendu kedalam mata Yunho..
"jangan sakiti dirimu sendiri lagi, Yun... aku mohon..." ia tertunduk...
Yunho tersenyum tipis..
lalu menyentuh pipi porselen Jaejoong...
"aku tidak apa-apa, Jae.. sungguh.. jika itu hanya noona-mu atau Changmin, aku bisa mengatasinya..." jelas Yunho coba untuk meyakinkannya...
"yang penting, aku senang kau kembali... gomawo..."
mata Jaejoong semakin sayu karena Yunho makin membunuh jarak mereka...
dan mata bening itu sempurna tertutup ketika nafas hangat Yunho menyentuh lembut parasnya...
Yunho mendapatkannya, bibir manis Jaejoong yang ia rindukan...
Yunho mulai melumatnya dengan sedikit tak sabar...
menyalurkan kesepian dan kerinduan yang ia rasakan karena Jaejoong tak ada didekatnya sebulan belakangan...
"hungg~" rintih Jaejoong...
pasokan udara ke paru-parunya semakin menipis...
tapi tak sedikitpun dari mereka yang ingin melepas ciuman itu...
Jaejoong tahu, Yunho sedang membutuhkannya kini...
.
.
.
Changmin menatap koridor yang kosong...
'dimana Jae-hyung ? aku harus bertanya detail tentang penyakitnya itu..'
ia mencari Jaejoong namun tak menemukannya dimanapun...
hingga terdengar derap pelan langkah diujung lorong...
Changmin menoleh...
namun sepertinya Changmin harus mengurungkan harapannya ketika melihat yang berjalan itu adalah Jung Yunho...
Rivalnya...
"dimana Jae-hyung ?" desis Changmin tanpa melihat pada Yunho...
Yunho mengangkat sudut bibirnya membentuk sebuah senyum sinis...
"berehentilah berharap soal Jaejoong, bodoh.." ucapnya sambil berlalu...
Changmin kesal setengah mati tapi ia urungkan keinginannya untuk memberi satu pukulan untuk namja itu...
.
.
.
.
.
"Jae-hyung..." Changmin segera menghampiri Jaejoong ketika Pulang sekolah...
"n-ne ?" sahut Jaejoong bingung
"ah..! sudah kuduga... kau bohong kan soal penyakit itu... kau mengenalku dan yang lain kan ?"
Jaejoong bingung..
tiba-tiba ia merasa pusing...
"bicara apa kau ? tiba-tiba datang dan bicara hal yang tidak kumengerti..."
ia memegang kepalanya sendiri..
lalu tanpa mempedulikan Changmin-yang tidak ia kenal-, ia bergegas pergi..
"h-hyung..? ah... pokoknya nanti aku kerumahmu...!"
Changmin menghela nafas..
'atau jangan-jangan itu sungguhan ya ?' pikirnya lalu beranjak Pulang...
tanpa sadar, seorang namja memperhatikan mereka dengan kilat marah...
.
.
.
.
Jaejoong melangkah pelan di sepanjang koridor rumah sakit itu..
melihat-lihat...
"Jaejoongie...!"
Jaejoong menoleh dan mendapati seorang suster mendekatinya...
"syukurlah kau datang... kupikir lupa.. ini kan pertama kalinya kau datang untuk therapy..."
ramah suster itu..
Jaejoong hanya mengernyit, jujur ia belum terbiasa dengan keadaan ini ia selalu merasa asing dengan orang-orang disekitarnya...
"nah, kajja..." suster itu menarik tangan Jaejoong, namun Jaejoong berontak..
"lepaskan...!"
"Joongie..."
Jaejoong melepas paksa tangannya dari suster itu..
namun...
BRAKKK~!
suster itu terbelalak ketika melihat Jaejoong terhempas jatuh ke lantai...
"Jaejoongie...!"
.
.
To be Continued...
otthae, readers ? (°Δ° )
layak kah fanfic ini dilanjutkan ?
