Agreement.
Main Pair : ChanBaek
Genre : Drama, Natural.
Summary :
Chanyeol itu seorang composer, Ia sangat pandai menciptakan lirik dalam sebuah lagu. Karena sering kali di isukan dengan para gadis, kedua orang tua nya memaksa Chanyeol untuk segera menikah.
.
.
.
.
Bucheon pagi hari menjelang siang, Terlihat seorang gadis mungil nan cantik sedang merapikan beberapa pakaian nya.
" Kau yakin akan pergi ke Seoul Baek? "
Baekhyun menganggukan kepalanya. " Aku yakin Soo.. ". Ia menatap sahabatnya dengan ekspresi sulit ditebak.
" Ada apa dengan wajahmu itu? Kalau Kau ingin membatalkan niat bodohmu itu. Putuskan sekarang! " .
" Apa yang Kau katakan Soo? Aku hanya khawatir padamu dan Jongin selama Aku tak ada dirumah ini".
" Ap-apa yang Kau fikirkan? Aishhh~ Kau benar benar.. ". Kyungsoo berpura pura terlihat seperti sedang ingin melempar sesuatu pada Baekhyun.
" Hahaha.. ". Baekhyun bergelak tawa meledek Kyungsoo. " Aku hanya bercanda Soo tenanglah, Aku hanya tidak ingin merepotkanmu terus menerus ". Ia menghela nafas sesaat. " Aku merasa jika kehadiranku dirumahmu hanya merepotkan mu dan membuatmu semakin susah saja Soo. Maafkan aku.. "
" YA! Apa yang Baru saja Kau katakan, Kau- ya Tuhan ". gadis bermata besar itu tampak tidak setuju dengan apa yang baru saja dikatakan oleh sahabat nya itu. " Dengarkan Aku Byun Baekhyun, Aku tidak pernah merasa direpotkan olehmu. Jika Kau berpikiran seperti itu Aku akan benar benar memukul pantatmu. "
Grep.
Baekhyun tiba tiba memeluk sahabat terbaiknya itu. " Aku menyayangimu, Kau sungguh sungguh teman terbaik sekaligus pacar yang ideal untukku Soo "
" Ya! Segeralah mencari kekasih Baek, aku tidak mau disangka tidak normal ketika bersamamu. Aku sudah mempunyai Jongin asal Kau tahu."
Baekhyun melepaskan pelukan nya kemudian tersenyum lebar pada Kyungsoo seraya menampilkan eyesmile andalannya.
Dan mereka pun tertawa bersama.
.
.
.
.
- " Kau harus segera menikah Chanyeol, sebelum para penggosip itu membuat berita yang tidak tidak tentangmu dengan para gadis itu" -
" Aishhhh~ aku benar benar bisa gila! "
Pria bersurai cokelat dan sedikit ikal itu mengacak lembaran kertas yang ada dimeja kesayangannya itu.
" Sepertinya Aku harus segera menyelesaikan masalah ini ".
.
.
.
" Baekhyun ah- jaga dirimu baik baik, Aku tidak mau nanti disana Kau kelaparan dan menjadi seseorang yang tampak kurus dan lusuh Baek ".
" Apa apaan Kau ini, Kau terlalu berlebihan Soo. "
sret.
Kyungsoo menarik Baekhyun kedalam pelukannya. Terlihat seperti seorang Ibu yang tidak mau kehilangan anak bungsunya. " Kalau terjadi apaapa, segera hubungi Aku. Mengerti? ".
" Yes sir.. " Ucap Baekhyun setelah melepas pelukannya dan tersenyum riang menatap sahabatnya itu.
" Ya sudah, kereta sudah tiba Baek. ayo cepat Kau pergi ". Kyungsoo sedikit mendorong tubuh mungil sahabatnya itu.
" Kau mengusirku? ". Baekhyun berjalan mundur sambil mendorong tas koper mininya.
" Byun Baekhyun tidak usah bermain main oke? "
" Baiklah.. sampai jumpa Kyung, titip salamku pada Jongin nee. Byee.. ". Baekhyun berjalan dan berteriak seraya melambaikan tangannya.
" Hati-hati dijalan, kabari Aku jika sudah sampai ". Balas teriaknya.
" OKE! "
Baekhyun memutar badannya dan segera masuk kedalam kereta menuju Seoul.
.
.
.
.
Park Chanyeol merupakan seorang composer terkenal, umurnya sudah menginjak sekitaran 25 Tahun. Ia terlihat menatap lembaran kertas yang tergeletak berantakan dimana mana.
Drrrrrtt.
Ponsel lelaki itu tiba tiba berdering, Ia kemudian menekan tombol jawab dan langsung menempelkan benda persegi panjang itu pada daun telinga kanannya.
" Ibu tenang saja, Aku akan pulang kerumah dan membawa calon menantu untuk ibu dan juga.. ayah. "
Pip.
Tanpa mendengar jawaban dari seberang sana, Pria itu dengan tidak sopannya mematikan sepihak panggilan itu.
" Ini benar benar sudah keterlaluan, bagaimana bisa mereka memaksaku untuk segera menikah ".
Chanyeol meraih jaketnya asal dan segera pergi keluar dari apartemennya.
.
.
.
.
.
.
Seoul, Kota dimana yang Baekhyun benar benar ingin Ia datangi. Dan see sekarang Ia sudah sampai di kota tersebut.
" Akhirnya Aku sampai jugaa.. ". Ia merentangkan tangannya dan kemudian turun dari kereta itu seraya mendorong asal koper yang Ia bawa.
" Aku harus segera mencari alamat bibi Kim. "
Gadis mungil itu berjalan keluar meninggalkan tempat pemberhentian kereta. Ia melirik
sana sini seraya mententeng secarik kertas yang berisikan alamat lengkap bibi kim tinggal.
Syuutt.
Angin bertiup kencang.
Membuat kertas yang Baekhyun pegang terbang seketika.
" Ya Tuhan, kertasku.. "
Baekhyun mengejar kemana arah kertas itu terbawa angin. Ia sedikit berlari dengan meninggalkan koper yang Ia bawa dibelakang. Hanya ponsel nya saja yang setia ada digenggamannya.
Selama beberapa menit Baekhyun mencari kertas itu, dan..
Hilang sudah kertas yang sangat penting untuk Baekhyun.
" Ini gawat ". Gumamnya seorang. " Jika kertas itu hilang, bagaimana bisa Aku pergi kerumah bibi kim. "
Baekhyun menghembuskan nafasnya sesaat. Ia membalikan badannya bermaksud untuk kembali ketempat asal dimana koper.. " Ah koperku! ". Ia panik seketika.
Belum sempat Baekhyun pergi untuk mencari kopermya. Ia melihat segerombolam pria dengan tampang menakutkan mendekat ke arahnya. Ah bodohnya Baekhyun, Ia baru sadar jika Ia sedang berada ditempat yang terbilang sepi.
Oke tenang Baekhyun, tenang.
" Si-siapa Kalian? ". Baekhyun berjalan mundur karena merasa ketakutan dengan tiga orang pria jahat didepannya itu.
" Berikan Ponselmu ". Ucap salah seorang yang berperawakan tinggi dengan rambut ungu plus memakai bandana itu.
" A-aku tidak mau. " Baekhyun terbata-bata.
tuhan, sungguh Ia sangat ketakutan sekarang.
" Paksa saja dia bos, Aku yakin dia tidak akan menolak. " uca pria lainnya yang tidak kalah seram dengan pria berambut ungu tadi.
" Jangan mendekat kumohon. Aku hanya gadis miskin yang tidak punya apa apa, percayalah padaku. " Buliran air mata sudah menumpuk dikelopak mata gadis itu.
" Tidak usah banyak biacara Kau, hey kalian cepat paksa dia dan ambil ponselnya. "
" Baik bos. "
Ketika kedua pria itu berjalan mendekat ke arah Baekhyun. dan akan mengambil alih ponsel miliknya yang ada digenggamannya. Hampir sedikit lagi pria itu mnyentuh tubuh gadis itu. Namun..
" TOLONGGG AKUUUUU! " Baekhyun memejamkan mata dan berteriak seraya memegang erat kedua pundaknya sendiri.
Puk.
Ahh.. malaikat penolong datang.
Seseorang tiba tiba melempar sebuah batu kecil ke arah pria yang akan menerkam Baekhyun.
Lemparan tadi membuat ketiga pria itu menolehkan kepalanya sekilas pada lelaki yang menatapnya sinis dari arah jauh.
" Aku fikir hanya banci saja yang beraninya pada seorang wanita ". Pria jangkung bersurai kriting coklat itu Memandanhg remeh pada ketiga pria dihadapannya.
" K-Kau Park Cha-Chanyeol? "
" Pergilah.. " pria jangkung itu kembali berucap.
Tanpa membalas sepatah kata pun. ketiga pria brandalan itu langsung pergi meninggalkan sosok gadis mungil dan malaikatnya.
" Hey.. terima kasih banyak. " Baekhyun berkata seraya memegang pelan lengan lelaki yang disebut malaikatnya itu.
Lelaki itu menatap Baekhyun dengan raut wajah yang sulit ditebak.
" Kau tidak mengenalku? " ucap lelaki jangkung dengan menaikkan alisnya sebelah.
Hening.
" Tidak.. Ah maksudku, Kau penolongku dari orang orang tadi kan? Haha. " gadis itu tersenyum garing.
" Lupakan! Kau tahu ini tidak gratis. "
" Maksudmu? "
" Kau berhutang padaku. "
Baekhyun menatap cemas lelaki dihadapannya. " Tapi aku tidak punya uang, Aku baru saja kehilangan koperku. Dan Aku hanya mempunyai ponsel ini saja. Tapi ku mohon Kau ja- "
" Ayo kita menikah. "
Oke, sepertinya Baekhyun perlu membersihkan kedua telinganya. " Apa Kau bilang? "
" Aku bilang, Ayo kita menikah. "
Baekhyun membolakan kedua matanya. " APA KAU GILA?! ".
.
.
.
.
Byun Baekhyun memasuki sebuah Apartemen dikawasan yang terlihat elit. Ia tampak melihat ke arah sana sini dan mengikuti langkah seorang lelaki didepannya.
Tepat berhenti di apartemen bernomor 61 Baekhyun menghentikan langkahnya.
" Ayo masuk. "
Lelaki itu mempersilahkan Baekhyun untuk masuk terlebih dahulu.
" Kau tidak akan macam macam padaku kan? "
" Melihat tubuh mu saja aku merasa sudah mual, Kau tampak seperti bocah panti asuhan. "
Dasar lelaki kurang ajar. Batin Baekhyun
" Terserah Kau saja. " Baekhyun berjalan masuk mendahului lelaki itu. " Kau tinggal sendirian di Apartemen sebesar ini? Yang benar saja. " Ia melihat kagum kondisi apartemen mewah itu.
" Ya Aku tinggal sendiri, dan.. sesudah kita menikah Kau dan Aku akan tinggal disini. " jawab pria itu dengan santai.
" Kau-Kau kenapa memilihku sebagai calon pengantinmu? Bukankah banyak gadis yang pastinya tergila gila pada pria.. yaa setampan Kau. "
" Kupikir Kau terlihat gampang untuk dibodohi " lelaki itu duduk disofa dan mengambil dua gelas cola.
" Apa maksudmu? "Baekhyun memandang tajam pada pria kurang ajar itu. Sudah mengajak nikah dengan tiba tiba sekarang Ia dikatai bodoh.
Mohon bersabar ini ujian.
" Sudahlah lupakan. Jadi.. Kau benar benar bisa membantuku bukan? "
" Oke. Tapi Kau tidak berbohong dengan imbalan itu kan? "
" Apa wajahku terlihat bercanda? "
" Oke, Aku percaya padamu. "
" Jadi namamu siapa? "
" Aku Byun Baekhyun. " Ia mengulas senyum tipis pada lelaki jangkung itu. " Panggil saja Baekhyun "
" Aku Park Chanyeol. " balasnya singkat.
Baekhyun diam
" Chanyeol? " ucap Baekhyun seraya menaikkan sebelah alisnya. " Kenapa Aku merasa tidak asing dengan nama itu? " Ia tampak diam dan memperhatikan dengan seksama sosok pria dihadapannya.
Lelaki jangkung, bersurai cokelat dengan bentuk rambut ika, terlihat sangaaattt tampan. Dan tunggu-
" KAU PARK CHANYEOL? COMPOSER LAGU ITU? " Baekhyun berteriak dan hampir mengeluarkan bola matanya yang sipit.
Chanyeol hanya mampu memandang santai dan tampak tidak peduli. Begitu berbanding terbalik dengan reaksi yang Baekhyun berikan.
.
.
.
.
To Be Continued.
.
.
.
Sorry for typo.
RnR.
PLease..
Trims. Wiwit :)
