Declaimer : Naruto punya Hinata Hikari dunk

Duaggg #ditendang Om Kishimoto, ampun Om #sambil sembah-sembah, iya deh Hinata salam mengakui Naruto. Karena Naruto hanya milik Om Masashi Kishimoto

Pairing : Sasuhina poreper

Typo, AU, OOC akut

YOUR LOVE

Selamat menikmati

Pagi itu keadaan di desa Konoha sangat tenang dan damai, matahari mengintip dan memberi sinar yang menghangatkan makhluk di bumi, sedangkan udara yang segar terasa memberikan semangat baru bagi para penghuni bumi. Pemandangan yang menyenangkan ini sangat kontras dengan yang terlihat di Konoha Senior High School. Tepatnya sekolah khusus putra yang pagi ini begitu berisik dengan desas desus dan bisik-bisik dari para siswa cowok. Konoha High School memiliki 2 gedung yang terpisah antara gedung sekolah khusus laki-laki dan gedung sekolah khusus perempuan. Suasana itu dikarenakan tersiar kabar tentang acara ulang tahun sekolah yang akan diadakan di gedung khusus pria. Memang setiap tahun mereka akan merayakan ulang tahun sekolah secara bergantian. Jika acara diadakan di gedung putri maka ketua Osis sekolah putra beserta para pengurus yang lain harus datang ke sekolah putri, demikian pula sebaliknya. Selain tentang acara ulang tahun sekolah, para siswa sekolah putra itupun membicarakan tentang ketua Osis sekolah putri yang akan menghadiri rapat penentuan tema dan persiapan acara ulang tahun sekolah tersebut.

"aku dengar pagi ini ketua Osis sekolah putri akan kemari untuk menghadiri rapat penentuan tema ulang tahun sekolah, apa itu benar?" tanya Lee kepada Kiba yang sedang asik memandangi gadgetnya.

"Aku dengar juga begitu dan kau tahu, aku juga mendengar bahwa ketua Osis sekolah putri itu sangat cantik dan pintar" kata Kiba menambahkan.

"Wah benarkah? Aku jadi tidak sabar ingin melihatnya" kata Lee lagi

"Yah, kita tunggu saja Lee" kata Kiba sembari memandang layar gadgetnya kembali.

.

.

.

Sementara itu di sekolah putri, mereka para pengurus yang akan mewakili sekolah putri dalam rapat tersebut sedang bersiap-siap untuk berangkat menuju sekolah putra. Namun tiba-tiba seorang gadis berambut pink menghampiri ruangan osis dan berkata

"Hinata, ternyata hari ini hanya rapat penemtuan tema acara, dan membicarakan kapan acara akan diadakan jadi tidak perlu semua pengurus berangkat, mungkin jika kau saja yang berangkat sudah cukup mewakili" kata Sakura. "lagipula kau kan sekarang yang menjadi ketua Osis, jadi sebaiknya hanya kau saja yang berangkat"

"ta-tapi Sakura-chan..." Hinata hendak menolak, namun Sakura mendahului dan memotong perkataannya.

"sudah, semua akan baik-baik saja, Naruto mengatakan padaku bahwa semua akan berjalan lancar" setelah mengatakan itu Sakura mengerlingkan mata dan pergi meninggalkan Hinata. Lalu Hinata tersenyum meyakinkan dirinya bahwa dia pasti bisa, walau dia pemalu tapi dia bukan pengecut. Memang Sakura dan Ino selalu menemani pergi kemanapun Hinata pergi untuk menghadiri rapat atau hanya kunjungan sekolah, namun kali ini dia harus bisa sendiri. Apalagi setelah Sakura yang tahun lalu menjabat sebagai ketua Osis dan setelah kembali dari rapat di sekolah pria dia mampu menggaet Naruto sang Ketua Osis sekolah putra.

"hufh..." Hinata bernafas lelah, "aku harus bisa, ganbate Hinata" kata Hinata menyemangati dirinya sendiri.

Tiba-tiba dari arah belakang Hinata muncul seorang gadis dan merangkulnya, gadis cantik, mermata aquamarine dan berambut kuning pucat.

"Sakura jidat bilang hari ini hanya kau yang berangkat dan mewakili sekolah kita, apa itu benar?" tanya Ino Yamanaka

Hinata hanya mengangguk lemah.

"sudahlah Hinata, kau tak perlu malu, kau cantik dan kau juga pintar, jadi apa lagi yang kau permasalahkan?" tanpa menunggu jawaban dari Hinata, Ino melanjutkan ucapannya "sayangnya hari ini hanya kau yang berangkat ke sana, padahal aku ingin bertemu dengan siswa-siswa di sana, sekalian refresing, kau tahu aku sangat jenuh dengan keadaan ini, hanya melihat wanita saja dimana-mana dan betapa menyenangkannya jika bisa melihat para pria itu. Terutama Sai, hah...apa dia masih mengingatku ya? Kami bahkan hampir setahun tak berjumpa" kata Ino sambil menerawang mengingat tentang Sai, pria yang di kenalnya tahun lalu saat perayaan ulang tahun sekolah mereka di sekolah putri.

"sudah waktunya aku berangkat Ino, aku pergi dulu" kata Hinata, membuyarkan lamunan Ino tentang kenangannya pada acara ulang tahun sekolah tahun lalu.

"baiklah, kau hati-hati di jalan, kau cantik Hinata. Pasti nanti akan ada banyak pria yang mengoda dan mendekatimu, tenangkan dirimu" sambil mendekati Hinata Ino berbisik "jika ada yang tampan seperti pangeran, tidak ada salahnya kau dekati Hinata".

"hah Ino kau tahu aku tak suka laki-laki" jawab Hinata datar, sambil berlalu meninggalkan Ino.

"hahaha kau Hinata, tetap saja tidak berubah. Lupakan masa lalumu itu" kata Ino sedikit berteriak, supaya Hinata dapat mendengar apa yang iakatakan.

SKIP TIME

Hinata tiba di sekolah putra Konoha Senior High School. Benar saja apa yang di katakan Ino bahwa Hinata harus siap mental untuk digoda. Namun dengan tekad dan keberaniannya akhirnya Hinata dapat mencapai ruang rapat. Di tempat lain para siswa putra mulai membicarakan Hinata, ada yang memuji kecantikannya, ada yang memuji kelembutannya dan ada yang memuji kepintarannya.

"wah benar juga Kiba, ketua Osis sekolah putri si Hyuuga itu cantik sekali" seru Lee

"dia punya pacar tidak ya?, hah aku jadi ingin mendekatinya" kata Kiba sambil menerawang mengingat kembali saat tadi Hinata melewatinya menuju ruang rapat.

"mana mau gadis seperti Hinata denganmu, kau cukup dengan Akamaru saja" kata Lee tertawa sambil berlari sebelum Kiba menjitak kepalanya. Kiba hanya bisa menahan emosinya dikatakan seperti itu.

Di dalam ruang rapat, Hinata telah duduk di sana, dia berusaha tenang, sementara Kurenai sensei serta guru dari sekolah putri sedang berada di ruang guru sekolah putra untuk membicarakan masalah lain di sana, mereka akan mendatangi ruang rapat setengah jam lagi. Jika kepanitiaan telah terbentuk untuk membagikan tugas pada para siswa. Hinata gelisah menunggu, tiba-tiba datang seorang siswa dari sekolah putra menghampiri Hinata.

"Hyuuga-san, mohon maaf ketua kami sedang ada sedikit urusan sehingga mungkin datangnya agak terlambat. Tapi kita bisa memulai rapat sekarang jika anda mau, sementara Gaara selaku wakil Osis yang akan mengganti ketua kami, bagaimana?" tanya seorang pemuda yang menjabat sebagai sekretaris Osis tersebut, pemuda itu berambut hitam klimis, berpupil hitam dan memiliki kulit pucat. Sai dialah siswa yang di ceritakan Ino sebelum Hinata berangkat tadi pagi.

"baiklah jika begitu, bisa kita mulai rapatnya sekarang?" tanya Hinata.

"baik, 5 menit lagi rapat kita mulai, saya akan memanggil Gaara dan pengurus yang lain kemari. Bisa anda menunggu sebentar"

"baiklah, Sai-san"

Tidak lama setelah itu, para pengurus dan peserta rapat memasuki ruang rapat, tidak banyak hanya 5 orang yang berada di ruangan tersebut mengingat ini hanya rapat awal dari acara yang akan mereka adakan. Saat rapat akan di mulai tiba-tiba pintu ruang rapat terbuka.

"ah...akhirnya kau datang juga Sasuke, Hyuuga-san ketua osis dari sekolah putri telah lama menunggumu, masuklah dan rapat segera dimulai".

DEG

Tiba-tiba wajah Hinata memucat, 'apa dia bilang Sasuke? Sasuke siapa? Ah tidak mungkin'. Kata Hinata dalam hati, Hinata mencoba mengintip dari ekor matanya, melihat makhluk yang baru memasuki ruangan tersebut. Namun tiba-tiba keringat dingin membasahi tubuh Hinata 'tidak mungkin, kenapa dia bisa ada di sini? Mengapa aku harus bertemu dia lagi? Aduuhhhhh tenangkan hatimu Hinata' kata Hinata dalam hati dan mencoba menenangkan diri.

"Sasuke ini Hyuuga Hinata" kata Sai mengenalkan Hinata, saat Sasuke menduduki kursinya dan "Hyuuga-san, ini ketua Osis kami Uchiha Sasuke" ucap Sai lagi.

Hinata melirik Sasuke sekilas, memberi senyum hambar, 'jangan sampai dia mengenaliku' doa Hinata dalam hatinya.

Sedangkan Sasuke yang baru memasuki ruangan itu, merasa aneh dengan gadis yang ada di sampingnya itu, beberapa kali Sasuke mencuri pandang hanya untuk melihat gadis yang ada di sampingnya itu. Mencoba menyakinkan dirinya 'benarkah ini dia? Hyuuga Hinata?' ucap sasuke dalam hatinya, 'setelah rapat ini usai aku akan mencari jawabannya' ucap Sasuke sambil menunjukkan seringaian liciknya. Tanpa ada yang menyadari Hinata sudah sangat pusing dengan keadaan ini, ingin segera keluar dan mengakhiri ini 'Kami-Sama tolong kuatkan aku' doa Hinata dalam hatinya ' aku belum siap bertemu dia' kata Hinata lagi.

TBC

Huaaaaa author minta maaf, belum selesai menulis cerita Watashi Kokoni iru, Hinata, author sudah berselingkuh dengan cerita ini...

Maafkan author reader...

Mohon reviewnya, kali ini kalau untuk cerita ini chap 2 nya akan segera di update... sebenarnya sudah selesai, tapi karena terlalu panjang maka author potong saja...

Sekali lagi mohon review sebagai masukan bagi author, karena author pendatang baru di blantika panpik ria hahahahaha

#hupmmmmm di jejeli sandal sama reader, makanya jangan ketawa lebar-lebar