Your Chicken leg soup or Me ?
Sinopsis : Yoseob sangat suka sup kaki ayam, bahkan milik IU pun diembat, IU jengkel karena Seobi sombong padanya,namun cerita kehidupan merekapun perlahan-lahan berubah.
Ini fanfict pertama yang dibikin ama Author jadi plot ceritanya agak ngawur, compang-comping kalimatnya, serta diksinya ngasal buetz ditempatinnya sembarangan, Maaf yah readers ^^, tapi moga-moga aja bisa menghibur,,ohya di fanfict ini Author bikin 2 tempat yang berbeda pokoknya at last reader bakalan ngerti deh maksudnya apa, kekeke moga ajah.
Korea :
Seorang gadis berparas Asian Eropa terlihat sedang sibuk berjalan-jalan disekitar kota Seoul yang dingin, dengan map dan ransel merah yang telah dibawanya sejak matahari terbit tadi, gadis itu terlihat sangat sibuk bahkan hingga tak terasa sekarang matahari telah menyapa tepat diatas kepalanya.
Dengan wajah polos dan semangat yang membara, ia berjalan memasuki tiap –tiap restoran maupun kedai kecil. Namun, ia selalu keluar dengan wajah murung, sepertinya ia sedang mencari lowongan pekerjaan namun juga selalu mendapat penolakan.
Setelah berjalan dan merasa lelah ia memutuskan untuk beristirahat sejenak. Gadis itu ia duduk dipinggir jalan lalu diraihnya plastik hitam yang berada didalam tasnya dan terlihatlah makanan yang mirip seperti kertas basah berwarna merah. Gadis itu menatap makanan yang dipegangnya dengan mimik bosan karena ia selalu memakan makanan tersebut selama beberapa hari ini. Mau bagaimana lagi ? pikirnya .
Si gadis petualang pekerjaan tersebut pun memulai lagi langkahnya dalam pencapaian misi utamanya tadi,
'Menyerah bukan tipeku, mungkin orang lain iya, tapi aku tidak'
Pikirnya dalam hati menyemangati dirinya sendiri. Saat melewati gang kecil, ia berhenti sejenak ketika mendengar percakapan kecil disebuah kedai sederhana yang berada disamping RG BARY .
"Terimakasih anda sudah bekerja selama ini disini, kami tida akan melupakan jasa-jasa paman" ujar wanita tua dengan tulisan 'YANG' pada celemeknya
"Iya bu Yang, saya juga senang bisa bekerja disini, tapi bolehkan sekali-kali saya datang mampir kesini lagi?"
"Tentu saja boleh, jika paman sempat bawalah serta keluarga anda" keduanya tersenyum lalu melanjutkan percakapan hangat mereka.
'kelihatannya mereka sedang membicarakan pensiunya kakek itu dari kedai milik bibi itu. Ah, aku beruntung sekali' batin gadis itu
Si wanita dengan mantel tebal tanpa syal itu menguping dan tersenyum sambil meloncat-loncat, tak ayal ia menjatuhkan barang bawaan seorang wanita yang sepertinya terlihat ada asap keluar dari kepalanya,
"Hei kamu. Apa yang kamu lakukan ? lihat kau menjatuhkan barang bawaanku" bentak wanita tersebut
"Oh" muka merah si gadis itu kehilangan rona keceriaannya. Ia kaget bercampur kesal karena dibentak seperti itu
"Cepat ambil dan bereskan barang belanjaanku, kau harus belajar bertanggung jawab, bukankah kau cukup besar untuk mengetahui itu, itulah pelajaran hidup! " ucapnya angkuh sambil melihat kearah jam tangannya, tapi benar juga perkataannya sangat bijaksana.
"saya minta maaf eonni" si gadis lalu berjongkok dan mengumpulkan tomat-tomat segar yang berceceran di jalan kecil itu.
"Aduh ibu ini sudah tahu aku sibuk hari ini, malah menyuruh aku kepasar lagi, ditambah aku mesti berurusan dengan wanita bertubuh baja yang menabrakku . Huh sial sekali aku hari ini" gerutunya pelan sambil membaca buku yang ia bawa.
Apa ? wanita bertubuh baja ? yang benar saja, mungkin dia juga perlu mencoba menabrak wanita bertubuh Hulk, ha? apa yang ia lakukan hingga tidak melihat jalan ? Apa dia hanya hanya membaca buku itu dari tadi ?' ucapnya jengkel dalam hati, ia menyalahkan dirinya juga atas kejadian ini dan ada sedikit rasa bersalah dalam hatinya.
"Cepatlah sedikit waktuku tidak banyak .." ucap gadis yang memiliki barang belanjaan tersebut agak sedikit membentak, sehingga membuat tangan IU cekatan memungut dan membersihkan barang belanjaan yang dibawa oleh kakak yang menabraknya tadi.x
" oh ya gadis manis yang overactive, tolong langsung bawakan tomat-tomat ini ke kedai itu yah. Sepertinya kau lapar, mungkin kau bisa dapat ramen gratis karena membantuku", ucapnya lagi sambil berjalan dengan diikuti oleh gadis tangguh itu.
'Ih kenapa hal menjengkelkan dan melegakan muncul bersamaan, tapi ia cukup baik karena memperhatikanku yang keroncongan ini. Energiku rasanya mulai berkurang, padahal bekal kimchi ku tadi lumayan banyak, aku memang pemilik perut karet' batin gadis yang membawa barang belanjaan tersebut
"Baiklah aku ikut denganmu, terimakasih " ucapnya sambil tersenyum ( menipu )
"iya maaf aku tadi merepotkanmu adik manis, ohya namaku Kang Sora ^^ ucapnya mengurunkan tangan setelah melipat halaman batas bacanya pada buku yang dipegangnya itu,
"Iya tidak apa-apa kak, seharusnya aku yang meminta maaf karena tadi aku terlalu merasa senang dan melompat-lompat, perkenalkan juga aku IU"perkenalan mereka usaikan dengan senyum hangat, seperti tidak ada dendam lagi *bagi Kang sora iya, namun IU masih menyimpan rasa jengkelnya pada kakak tadi"sedikit
Keduanya beranjak dari sudut gang kecil tempat mereka pertama bertemu dengan suasana tidak mendukung, lalu mereka menuju tempat dimana IU bisa mendapatkan semangkuk ramen yang Kang Sora janjikan.
"Selamat datang." seorang wanita tua membungkuk 250 memberi salam ala korea, dan memandang dengan wajah keheranan pada wanita disamping anak sulungnya.
"Kenapa bisa kamu yang membawa barang belanjaan bibi ? Kang Sora apa yang kamu lakukan terhadapnya, bukankah kau harus bertanggung jawab sampai akhir ?"
"Oh,Iya bi,tidak apa-apa,aku tadi …" terhenti seketika saat Kang Sora menyela untuk membelanya,
"Tidak apa-apa kok,ini hanya latihan fisik kecil-kecilan untuknya, lagipula tadi aku yang tidak sengaja menabraknya , bu tolong berikan ia semangkuk ramen sepertinya ia terlihat lelah dan kecapekan, dia gadis yg sopan dan baik kok. Aku ke atas dulu yah ada hal penting yang harus aku lanjutkan," senyumnya sambil menepuk bahu gadis yang baru ia tabrak tadi,
Kakak tadi terburu-buru dan selalu terburu-buru , hal penting, dan selalu ada hal penting, ia wanita yang sok bijaksana namun baik hati,kakak tadi sangat aku harus mengakui bahwa kebaikannya tulus…
Pikirannya terbuyarkan saat seorang ibu menawarkannya sesuatu dengan sopan
"Ya sudah, ramen apa yang kau mau, gadis manis ? "
Tanya wajah ibu itu berseri-seri,
"Cukup berikan 3 mangkuk ramen sapi ditambah semangkuk nasi bi. Terimakasih" ungkapnya agak basa-basi sambil melihat fourniture unik milik kedai dengan cat pintu warna ghotic itu.
Dan juga menatap dinding dengan pernak-pernik orang aneh yang bermuka sama namun potongan dan rambut berbeda,
apakah pemilik kedai ini adalah fans dari lelaki berambut aneh itu, sehingga foto-foto dan namanya dipajang yang istimewa dari pemuda yang sok cute itu ?
Sedangkan yang dipikirkan oleh Ibu Yoseob :
Selain cantik makannya juga lahap, aku suka pada kelakuannya yang jujur, andai Yoseob juga ada disini pasti ia terkesima melihat anak ini. Batin ibunya sama seperti apa yang dipikirkan Anak pertama ibu tadi.
PARIS
Dihari yang sama pada konser terakhir BEAST dalam tournya ke Eropa Yoseob berjalan-jalan keliling 1 kota kecil di Perancis, ia sangat serius melihat dan melongo kedalam toko-toko penjual daging ayam yang mungkin dirasanya akan menyediakan sup bubur besar dan semangkuk kaki ayam kesukaanya seperti di Korea, tanpa pikir panjang dengan meminta izin untuk istirahat dan pisah dari member lain ia masuk dan tak tahu apakah bahasa inggris abal-abal miliknya bisa berlaku di toko ayam tersebut, dengan disambut oleh wanita parubaya berwajah labu dan sangat ramah, ia membungkukan badan mungilnya 250 dan mulai beraksi,
"holla…" sang ibu penjual membalas salam yang sudah tau akan anak mungil itu berasal mempersilahkan duduk dengan sopan,
"memang aku terkenal disini yah, hehehe"
puji yoseob pada dirinya sendiri, dengan isyarat polos serta wajah nya agak keringatan setelah selesai manggung di tour terakhirnya ia pun menunjukkan daftar makanan yang terpajang di kedai itu,
"wah sup kaki ayam disini enak sekali, tidak jauh beda dengan yang kumakan di Korea"….Ucapnya sambil makan dengan sumpit dengan wajah bahagianya, karena Seobi tahu ia tak bisa hidup tanpa sup kaki ayam,
Sang ibu pemilik kedai yang tampak merasa puas atas hidangan yang ia sajikan manggut-manggut karena mengerti akan pujian yang Yoseob katakan tadi, ketika beranjak dan ingin membalas dengan senyuman imutnya Yoseob mengambil dompet, tidak sempat mengambil uang tersebut sang ibu dengan spontan berkata,
"No,,No…No…" ucapnya sopan, sambil menyilangkan tangannya tanda bahwa ia tidak bisa menerima uang dari Yoseob itu,
Yoseob merasa tidak enak dengan kebaikan ibu itu, ia berusaha menambah lagi uang tadi, dikiranya tadi masih belum cukup, tapi tetap saja ibu itu mengelak dan malah memberikan 1 plastik penuh sup kaki ayam pada Yoseob, "No no no.." Yoseop yang keheranan berpikir
apa karena artis aku dapat makanan gratis? Mungkin disini itu adalah budaya"…
ia beranjak pergi sambil memegang dengan senyum lebar atas sup kaki ayam yang ia bawa, lalu mampir ke toko bunga disamping kedai sup ayam tadi, dan berbicara pada anak kecil penjaga bunga dengan bahasa isyarat yang lebih atraktif,"tolong bawa bunga itu kesebelah" lalu ketika selangkah ia beranjak anak itu memanggilnya "sir,,sir,,pay! Pay ! " , what pay ? " yes pay ! money ! money sir !.." dengan agak bingung yoseob kembali dengan membuka dompet kecilnya yang bergaya rocker itu dan uang nya secara tiba-tiba dirampas dengan senyuman nakal anak kecil yang sok imut,, "OK OK please tell me, this flower from a sexy guy, OK!",,,
"sexy ? you like a girl,,," wajah kerucutnya mulai menyingir dan memeriksa secara detail wajah seorang yang mengaku-ngaku dirinya sexy ^^ dengan wajah agak memelas yoseop mengusap kepala si anak lelaki sok tau itu *agak kasar dan jengkel hingga model rambut ala John -nya berantakan gara-gara tangan si small head terminator itu, lalu tanpa rasa bersalah ia berjalan dengan soknya sambil berkata "just tell what I tell you, OK"…kata yosob mengangkat jempolnya Muka memelas berbalas pada si anak sok imut tadi dan berkata dengan loudly "OK sexy sir " effect bicara pelan =I mean crazy sir" senyum liciknya menyeruah di musim yang indah itu Yoseob telah berlalu melewati jalan bersalju di Negara asing itu,ia khawatir jika kebrangkatannya 3 hari lagi tidak dihabiskan dengan ber-euforia gila bersama member BEAST yang lain disini ^^
Korea :
sambil menyantap dengan lahapnya
"anak manis kau dari mana, dan siapa namamu?"
Sambil berpikir akan alamat barunya, namaku IU.
"dijalan Xia-Mi 07-66 xx Chiang Hung bibi."
Oh itu tidak jauh dari tempat ku, dan namamu cukup bagus Seperti nama orang barat saja yah..
Oh iya bi, aku juga punya nama Korea, nama koreaku Lee ji Eun, aku juga seorang keturunan Korea, disini aku ingin mencari pekerjaan dan mengumpulkan uangnya untuk kebutuhan keluarga"
"wah, kau gadis tangguh dan bertanggung jawab yah!"
Sambil bercakap-cakap hangat keduanya saling bercanda, lalu terhenti saat wanita bertubuh imut itu bertanya pad point kedatangannya,
" Bi,apa anda menyediakan pekerjaan ?" tatapnya kosong, padahal ia telah tahu bahwa pegawai lama telah pensiun beberapa menit yang lalu,
"Wah kebetulan sekali bibi tadi memensiunkan seorang pegawai yang sudah lanjut usia,tentu saja untukmu ada posisi disini, selain memasak apakah kau mau kerja tambahan, ya seperti mengurus piring-piring kotor yang terletak disana."
"hmmm…ah untuk memasak sepertinya aku belum mempunyai bakat, tapi kalau mencuci piring dan membersihkan kedai serahkan padaku bi."
"ya tidak apa-apa, "kata ibu Seobi dan melanjutkan "Ohya, setiap pagi kau datang kesini, sorenya pulang setelah semua tugas selesai, dan minggu akan lembur bahkan biasanya pegawai akan menginap disini agar keesokannya cepat membantu bibi Shin didapur, karena para pekerja kantor terburu-buru dan tidak sempat memasak, apakah kau mampu Ji Eun.."
"Tentu saja bu, aku sangat mampu, " ia memeluk ibu tadi dengan bahagianya,
Anak ini semakin cantik jika terlihat bahagia seperti ini, mirip dengan sikap anakku Yoseob.
Flashback :
Ibu Seobi kembali mengingat saat Yoseob lulus dari debut CUBE entertainment dulu,
ibunya tambah tersenyum lebar jika mengingat hal itu ,
"Jadi bolehkah saya mulai bekerja sekarang ?"
"Tentu saja,nah kenalkan ini seniormu nanti, amanya bibi Hwang Sin, beliau ramah dan kau dapat dengan mudah bekerja sama dengannya,jadi semangatlah"
"Iya bi terimakasih saya akan bekerja keras,hwaiting" ketiganya saling tertawa dan menyemangti IU, mereka berdua beriring berjalan kearah dapur , namun ada sesuatu yang menggangu ikiran IU jadi ia memutuskan sebelum memulai bekerja ia ingin bertanya satu hal,
"bi Hwang sin…."
"hmmm.." jawabnya sambil memegang spatula,
"apakah benar anak perempuan pemilik kedai ini benar-benar ketus,dan pura-pura sibuk, sehingga ia malas bekerja? Bibi, tolong ceritakan padaku tentangnya, agar aku tidak salahpaham"
"Tidak, ia hanya sangat sibuk saja, untuk mencuci hotpanespun bahkan ia tidak sempat membantu, keluarga ini mengerti dan mendukungnya, karena ia bekerja untuk mengerjakan skripsi setiap harinya demi menambah penghasilan keluarganya juga , dia benar-benar gadis yang tangguh dan mengerti akan kondisi keluarganya "
"Oh.." angguknya, ia seakan merasa menyesal setelah berburuk sangka pada Kang Sora karena kejadian tadi ia mulai bekerja, dan sebagai pegawai baru yang patuh dan ramah yah kecuali memasak sepertinya harus belajar lama untuk hal itu, dan saat bekerja ia sudah memulai semuanya dengan baik.
Korea 2
Tiba juga hari dimana members BEAST mengambil cuti setelah konse-konser mereka di banyak negara besar di Eropa. Yoseob dan kawan-kawan lebih memilih mengambil cuti dikampung halaman masing-masing yang biasanya mereka berlatih dan bermain untuk didorm mereka namun mereka tidak mau menyia-nyiakan kesempatan berkumpul sesama keluarga mereka.
Tiba dirumah dengan koper besarnya tanpa memberitahu keluarganya, Seobi datang dengan senyuman lebar dan terburu-buru. Ternyata keluarganya sedang sibuk melayani tiba-tiba
"Ibuuuu, ayaaah.." Seobi berlari dengan penuh semangatnya,
Tanpa disadari..
Bubraaaaaak..Braaaak….Jreng…jrung..
Semangkuk ramen pedas super hot-hot yang merupakan makanan khas kedai tersebut tumpah dan mangkuknya pun pecah, tatapan 2 orang yang terkena kecelakaan tersebut saling menatap amarah, terlebih IU yang mengeluarkan energy marahnya setelah pekerjaannya diganggu,
"hei…apa yang kau lakukan,berlari seperti anak-anak yang mengejar balonnya lepas, kau tidak tahu sopan santun ha, jika kau ingin memesan duluan duduklah dengan tenang, dan pesanlah dengan selayaknya, mengerti"
"aku benar-benar tidak mengerti, karena aku tidak mau memesan apa-apa disini…aku datang untuk.."
IU yang seperti sudah memiliki tanduk di kepalanya,
"Apaaaaa? Tidak bermaksud memesan katamu, lalu kenapa wajahmu yang jelek itu menampakkan rona kelaparan ha?" matanya melotot "Menabrak dan mengelak, benar-benar tidak tahu sopan santun yah?"
Tambahnya dengan nada marah-marah energy full
"hah ?" sambil tidak puas atas amarah wanita didepannya, seperti ia kehilangan kata-kata untuk membalas..
" IU sudah sudah bereskan itu, kembalilah ke dapur secepatnya "
Ujar seorang bibi tua memanggil IU yang amarahnya lebih siap meledak dari yang tadi, ia kembali dengan nampan berisi pecahan mangkok dan akan mengambil yang baru.
-TBC-
