Title : My Imaginary Friend

Cast :

Kim Taehyung

Jung Hoseok

Jeon Jungkook

Park Jimin

Kim Namjoon

.

Author : Kwon Chanmi

Rating : PG+

Genre : Romance, Angst, Friendship

=w=

.

.

Hehehehe/?

Bwijei balik. Ini anunya rada menstrim sih tapi gapapa deh suka suka gue aja :'v sebelomnya, itu ff BTS tetep dilanjut kok, nunggu waktu yg tepat buat ngaplotnya :'v happy reading!

.

.

.


Kenangan masa kecil, merupakan kenangan terindah bagiku. Dimana aku lebih suka memikirkan permainan apa yang akan kulakukan hari ini dibandingkan harus memikirkan kehidupanku mendatang. Dan, bukankah sesuatu yang wajar apabila anak kecil memiliki teman khayalan? Ya. aku memiliki teman khayalan bernama Jei, Ia selalu memanggilku dengan nama panggilan buatanku sendiri, V. Ia selalu ada disaat teman-temanku tak ada. Ia selalu menemaniku bermain permainan kesukaanku, Ia pandai bermain piano. Aku menyukainya! Namun, sekarang aku tidak dapat menemukan dimana Ia berada. Satu-satunya benda yang masih kupunya darinya hanyalah gelang kayu yang kubuat sendiri untukku dan untuknya. Bertuliskan Vjei. Dan.. Ada keraguan yang menyelimutiku

.

.

Apakah Jei itu benar-benar ada? Atau hanya sebatas teman khayalanku?

.

.


"Jungkook-ah.. Kau sudah mengerjakan PR Fisika?" Tanya Taehyung, teman dekat Jungkook sambil memainkan alat tulisnya. Jungkook mengangguk sambil mengeluarkan sebuah buku dari tasnya "Tentu saja. Kau mau aku membantumu?" Tanya Jungkook sambil mengisyaratkan Taehyung untuk duduk disebelahnya. Taehyung mengangguk mantap lalu melemparkan senyuman padanya.

Tidak mengerjakan PR di tingkat sekolah menengah atas merupakan hal yang maklum bagi Taehyung dan sejumlah murid lainnya.

Sementara Jungkook membantu Taehyung mengerjakan PR, tiba-tiba saja dua murid dengan paras sedikit 'berandal' masuk kedalam kelas 2-1 membuat pandangan Jungkook yang awalnya memperhatikan Taehyung yang sedang menulis akhirnya beralih kepada dua murid tadi. Siapa lagi kalau bukan Jung Hoseok dan Kim Namjoon.

"Yaa! Jimin-ah!" Seru Hoseok dan Namjoon sambil berjalan menghampiri gerombolannya dikelas 2-1 (Seokjin, Yoongi, Jimin) Lalu Jungkook menoleh sambil menyenggol bahu Taehyung dan berbisik "psst! Taehyung-ah.. Lihatlah siapa yg masuk kedalam kelas"

Taehyung menoleh kearah Hoseok. Lalu wajahnya berubah menjadi merah merona "Terimakasih untuk Lee seonsaengnim yang telah membagi kelas dengan sangat adil. Walaupun hanya teman-temannya yang sekelas denganku, setidaknya aku dapat melihatnya setiap saat karena ada mereka" Batin Taehyung dengan perasaan senang yang berlebihan sampai-sampai kertas bekas yg ada didalam lokernya berubah menjadi kusut karena remasannya.

Jungkook yang mulai mengerti apa yang terjadi dengan temannya mendecak "Tsk. Apakah kau tidak bosan bertemu dengannya setiap saat?" Tanya Jungkook. Taehyung menggeleng "Bertemu dengannya disekolah dan di panti asuhan setiap hari itu tidak cukup" Jawabnya.

Kim Taehyung, lelaki berumur 16 tahun ini mempunyai hobi membaca, menulis, dan semua hal yang berhubungan dengan sastra dan musik. Walaupun Hoseok tidak termasuk kedalam sastra atau musik tetapi Taehyung tetap menyukainya.

Jeon Jungkook, seumuran dengan Taehyung namun lebih pintar dan rajin dibanding Taehyung. Jungkook menyukai hal-hal berbau mistik. Jungkook mulai menjadi sahabat Taehyung setelah lulus SMP, mereka tak sengaja bertemu di toko sepatu lalu berebut sepatu ditempat itu. Dan tanpa disangka mereka satu sekolah bahkan satu kelas.

Jung Hoseok, murid kelas 2-3. Hobinya adalah mengganggu orang lain oleh karena itu Ia mendapat julukan trouble maker. Ia adalah orang yang sulit ditebak.

Ia pernah digosipkan memiliki hubungan khusus dengan salah satu teman gengnya karena ia belum pernah terlihat menyukai orang lain. Gossip itu semakin kuat kebenarannya karena akhir-akhir ini, Hoseok sangat dekat dengan Jimin daripada teman geng lainnya. Bahkan mereka berdua sering membaca buku di perpustakaan bersama. Hanya BERDUA. Disaat itu, Hoseok benar-benar akan marah jika diganggu. Oleh karena itu gossip itu cepat menyebar. Namun Taehyung dengan pemikirannya yang positif tidak mungkin mempercayai gossip itu dengan cepat.

Asal mula mengapa Taehyung bisa menyukai Hoseok adalah karena mereka berdua sering mengunjungi panti asuhan, mereka sering menghibur anak-anak panti karena mereka punya waktu luang yang cukup banyak. Bukan unsur kesengajaan mengapa Taehyung dan Hoseok berada di panti asuhan yang sama, juga di waktu yang sama. Mereka sering berinteraksi satu sama lain ketika di panti asuhan. Namun hanya sekedar kenal, tidak akrab.

Karena sering bertemu, dan karena sifat Hoseok yg sebenarnya baik dan manis, Taehyung pun mulai menyukai Hoseok.

(back to story!)

Ketika sedang mengerjakan PR Fisikanya, Taehyung menyempatkan diri menguping pembicaraan Hoseok dan teman sepergeng-annya dibelakang sana. Alhasil Ia seringkali diperingatkan oleh Jungkook karena salah menulis angkanya.

Sementara suasana dibelakang sana semakin heboh karena sorakan teman-teman Hoseok. "Whoahh! Apakah kau serius? Apakah kau tertangkap?" Tanya Seokjin kagum, Hoseok hanya menggeleng bangga, "Tidak. Aku menyalahkan si cupu saja."jawaban Hoseok disoraki lagi oleh para temannya.

"Bukankah itu termasuk tindakan kriminal, bodoh?" Yoongi hanya menatapnya tidak minat untuk kagum seperti yang lainnya. Hoseok menatap Yoongi kecewa, "Yaa! Kenapa dari kami semua hanya kau yang tidak pernah mendukung perbuatanku?"

Yoongi menutup bukunya yang Ia baca lalu menatap Hoseok, "Hey, apapun yang kau lakukan selalu saja meresahkan murid lain. Jika kau dikeluarkan baru tau rasa" mendengar ucapan Yoongi, Hoseok hanya menunduk sambil meminta maaf pada temannya yang cinta ketertiban ini. Jika kalian penasaran apa yang dilakukan Hoseok, Ia telah mencoret dinding kelas belakangnya dengan gambar (ehem) kotor.

Ketika sedang asik menguping sampai lupa melanjutkan acara menyalin PR-nya, Jungkook menatap Taehyung bingung. "Taehyung-ah, aku bahkan kasihan padamu karena telah menyukai berandal seperti Hoseok. Ia bahkan tidak memiliki perasaan lembut sama sekali terhadap siapapun!" Ucap Jungkook dengan mantap, Taehyung menggeleng "Jeon Jungkook kau tidak mengerti bagaimana baiknya jika Ia di panti asuhan"

Jungkook menghela nafasnya, "Yayaya, pangeran yang baik hati yang sering kau ceritakan padaku. Tapi tetap saja Ia memiliki sisi anarkis yang membuat semua orang kesal terhadapnya. Kau seharusnya mencari orang seperti Jei" Taehyung kemudian menatap Jungkook dengan tatapan yang sulit diartikan "Jei itu tidak ada, Jungkook-ah. Ia hanyalah khayalanku"

.

.


Dua hari kemudian.

"Nah anak-anak kita kedatangan teman baru" Seonsaengnim mulai duduk lalu menyuruh anak baru itu masuk. Murid kelas 2-1 bertanya-tanya siapa murid baru itu.

"ANNYEONG!" Seru murid baru itu dengan tatapan konyolnya juga eyesmile yang menambah kesan idiotnya. "Jung Hoseok?" Tanya murid-murid serempak "Loh? Kenapa dipindah?" Tanya Jimin dengan kebingungan. Namun Hoseok hanya menatapnya sambil tersenyum bodoh.

"Hoseok kan hanya berbeda kelas dari kita? Kenapa dipindah?" Tanya Taehyung dengan raut wajah menahan senyuman lebarnya. Sedangkan Jungkook sibuk menyindir Taehyung dengan bisikannya yang tak dapat didengar oleh Taehyung sendiri.

"Aku pindah kesini karena aku menyukaimu" jawab Hoseok sambil menyisir poninya dengan jarinya, Taehyung mengangguk pura-pura mengerti lalu meletakkan kepalanya diatas meja agar tak ada siapapun yang dapat melihat wajah merah padam milik Taehyung. Ia sadar bahwa itu hanyalah candaan namun para murid semakin mendukung wajah Taehyung untuk memerah ketika mereka menyoraki Taehyung dan Hoseok.

"Berhenti bergurau! Hoseok dipindahkan disini karena Ia terlalu mengganggu di kelas 2-3" Jelas seonsaengnim

"Walaupun itu hanya gurauan, tapi lihatlah! Ia memperhatikanmu" gumam Jungkook dengan perasaan gemas sambil menunjuk Hoseok yg sedang memperhatikan mereka berdua. "Lihat! Dia melihatmu!" Bisik Jungkook. Taehyung menoleh kearah Hoseok, lalu tersenyum bodoh. Ia bingung antara mau senyum atau menjerit kegirangan.

Hoseok yang melihatnya hanya mendehem dan membatin "bocah itu.. lucu"

-saat istirahat-

"Aku harus ke perpustakaan dulu, ya" Jungkook pun berjalan keluar kelas. Taehyung mengangguk pelan lalu berpura-pura bersikap kalem. Ia menjaga imej nya karena Ia sekarang satu kelas dengan pangerannya! Saat melihat Taehyung sendirian, Hoseok pun mendekatinya sambil membawa buku.

"Annyeong" Sapa Hoseok dengan lembut pada Taehyung.

DEG!

Taehyung terkejut lalu menoleh kearah Hoseok, hatinya berdebar kencang. "N—Ne" Balas Taehyung sambil menunduk kebawah. Hoseok pun duduk disebelahnya. "Apakah tidak ada murid yang tau kalau kita sering bertemu di panti?" Tanya Hoseok.

"A—Aku rasa hanya Jungkook" Jawab Taehyung sambil berpura-pura fokus pada buku bacaannya. "Andai saja mereka tau betapa baiknya dan betapa ramahnya kau pada anak-anak tanpa orangtua seperti mereka itu" Gumam Hoseok. Taehyung lebih terkejut mendengar perkataan Hoseok "Memang apa pentingnya?" Tanya Taehyung pelan

"Tentu saja penting! Sifatmu saat disekolah dan di panti itu benar-benar berbeda. Aku sering mengamatimu, kau tampaknya jika disekolah sangat pemalu . Tapi saat di panti? Kau benar-benar ramai & ramah" Jawab Hoseok. Taehyung tidak pemalu, Ia hanya berakting didepan Hoseok agar terlihat lebih kalem . Padahal saat tidak ada Hoseok, dia sama saja.

"Maaf telah menganggu kalian" Jungkook pun datang sambil membawa setumpuk buku. Hoseok pun berdiri dari bangku Jungkook lalu membungkuk dan mengatakan "Maaf, Hoseok-ah" lalu kembali ke tempat duduk semula.

Taehyung hanya menghela nafas "Kau ini!" Gerutu Taehyung pada Jungkook. Jungkook hanya mengatupkan kedua tangannya sambil terkekeh. "Hehehe maaf, Taetae"

Hari demi hari terlewati, Hoseok lebih sering duduk dibangku Jungkook saat Jungkook tidak ada disamping Taehyung. Hoseok sesekali bertanya kepada Taehyung soal sahabatnya, Jungkook. Karena Hoseok penasaran mengapa orang seperti Jungkook sangat betah di perpustakaan hanya untuk membaca buku-buku tebal yang sulit dimengerti olehnya dan juga Taehyung tentunya.

Dan Namjoon, murid kelas 2-3 sering menemani Jungkook untuk membaca di perpustakaan karena Namjoon merasa Hoseok sedang menyukai Taehyung karna Hoseok sering mengabaikan gengnya demi berbicara kepada Taehyung.

Di panti asuhan juga seperti itu, mereka tampak lebih akrab satu sama lain. Sehingga membuat anak-anak panti merasa lebih nyaman. Bahkan Kwon Boa, pemilik panti asuhan itu sampai sering menyoraki Hoseok dan Taehyung saat mereka sedang berdua di taman belakang panti asuhan. Hoseok dan Taehyung hanya bisa terkekeh saat disoraki oleh Boa.

Sudah hampir 2 bulan mereka akrab seperti ini, namun ini tidak membuat dada Taehyung berdetak lebih lambat dari biasanya. Justru malah membuatnya semakin jantungan jika berada didekat Hoseok.

Hari ini mereka mengunjungi panti asuhan seperti biasa. Saat waktunya anak-anak panti tidur, Taehyung pun duduk didepan ayunan di taman panti. Ia mengeluarkan sebuah gelang kayu tua.

"Jei-ah.. Mana janjimu? Kau berjanji akan menampakkan dirimu didepanku saat umur kita menginjak 12 tahun? Tapi sampai umurku hampir menginjak 17 tahun saja kau tidak mengunjungiku lagi. Apakah aku harus melupakanmu? TENTU SAJA! Aku kan sudah punya Hoseok.. Mm.. Ya walau aku dan Hoseok belum resmi menjadi pasangan. Tapi aku yakin! Suatu saat aku akan menggandeng Hoseok ke pelaminan dan aku ingin kau melihatnya!" Batin Taehyung. Ia hendak membuang gelang itu ke tempat sampah, namun Hoseok mengejutkannya

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Hoseok sambil membawakan Taehyung minum

"Aku hendak membuang gelang ini" Jawab Taehyung sambil menunjukkan gelang itu pada Hoseok. "Kenapa kau hendak membuangnya?" Tanya Hoseok bingung sambil duduk disebelah Taehyung. Taehyung pun menggeleng "Aku merasa bahwa ketika aku melihat gelang ini, aku merasa telah dikhianati. Kkk~ oleh karena itu sebaiknya kubuang saja"

"Jika aku jadi kau, aku tidak akan membuang barang yang memiliki banyak kenangan." Jawab Hoseok dingin sambil meminum softdrink yang ada ditangannya. Akhirnya niat Taehyung untuk membuang gelangnya pupus.

Saat mereka selesai mengunjungi panti asuhan. Mereka pulang bersama, Hoseok mengantarkan Taehyung pulang kerumahnya. Jarang-jarang Hoseok mengantarkan Taehyung pulang kerumahnya. Baru kali ini Ia melakukannya dan prediksi Taehyung selanjutnya adalah akan ada hal yang membuatnya shock.

Ketika sampai didepan rumah Taehyung, Taehyung turun dari motor Hoseok. "T—Terimakasih telah mengantarku, aku masuk du—"

"Taehyung-ah, Bisa kita bicara sebentar?" Tanya Hoseok pada Taehyung saat di depan gerbang rumah Taehyung. Taehyung mengangguk ragu sambil menyembunyikan semburat merah dipipinya, "Apakah Hoseok akan menyatakan perasaannya padaku? Aku harus siap mental mendengarnya!" Batin Taehyung. Taehyung berharap inilah yg akan diucapkan Hoseok padanya.

"Kau mau bicara apa?" Tanya Taehyung balik.

"Jadi—" Hoseok mengeluarkan 1 batang coklat dari saku jaketnya. Taehyung tersipu dan sudah menduga bahwa ini yg dia tunggu.

"Maukah kau—" Hoseok pun menundukkan kepalanya dengan ragu lalu menatap Taehyung kembali. Taehyung pun sudah berdebar-debar menunggu apa yang akan membuatnya shock selanjutnya. Namun Ia sudah memikirkan jawabannya.

"—memberikan coklat ini pada Jungkook?" Tanya Hoseok pada Taehyung.

Ya.

Benar prediksinya, akan ada hal yang membuatnya shock. Dan bukankah hal semacam ini membuatnya shock berat?

"P—pardon?" Tanya Taehyung , berharap jawaban Hoseok nanti tidak akan membuatnya kecewa. Berharap Taehyung hanya salah dengar.

"Aku menyukainya dari awal. Oleh karena itu aku mendekatimu"

Sial.

Hancur. Itulah yg dirasakan Taehyung setelah mendengarnya. Apakah Taehyung harus menangis setelah mendengarnya? Tidak! Taehyung membendung semua air matanya dan malah membalas perkataan Hoseok itu dengan senyuman. "Tentu saja aku bisa. Aku ini kan teman sebangkunya!" Jawab Taehyung sambil menampakkan senyumannya yg lebar.

"Oke baguslah kalau begitu" Jawab Hoseok sambil tersenyum. "Sebaiknya aku kembali. Ini sudah malam. Sampai bertemu di sekolah!" Seru Hoseok lalu menyalakan mesin motornya dan pulang.

Taehyung pun berjalan kedalam rumahnya. Ia tinggal sendirian, karena ayah dan ibunya dirumah neneknya untuk merawat neneknya yang sedang sakit keras.

Taehyung pun berlari kedalam kamarnya dan menangis sejadi-jadinya. Sesungguhnya, bukan itu yang ingin Taehyung dengar dari Hoseok. Itu benar-benar ucapan yang menyakitkan

Apa katanya? Hoseok menyukai Jungkook? Teman sebangku bahkan sahabat dari Taehyung sendiri? Jadi selama ini orang yang membuat Hoseok pindah kelas adalah Jungkook? Dan bukan Taehyung? Oh itu pasti sangat menyakitkan.

Apakah Jungkook tidak tau? Baguslah, selama Jungkook tidak tau Ia akan terus menyembunyikan perasaan Hoseok pada Jungkook.

"K—Kenapa?" Tanya Taehyung sambil melihat coklat batang yang Ia genggam, kemudian Taehyung ingat akan gelangnya yang belum Ia buang karena perkataan Hoseok tadi di panti asuhan.

"Jika aku jadi kau, aku tidak akan membuang barang yang memiliki banyak kenangan"

Taehyung terisak sambil membuang coklat batang itu ke sembarang arah lalu memeluk lututnya dan mengusap gelang yang Ia genggam, "Jei-ah, kau harusnya datang menghiburku saat ini."

.

.

.

.

TBC


.

.

.

Hehehe TBC deh/? Ini gue dalam mode cepet. Maunya aplot satnite kemaren tapi yagitulah banyak halangan. Ini gue lagi bosen jadi gue ngaplot ff gajelas gini. Mana alurnya menstrim gini, yodah gapapa deh menuh-menuhin list ff vhope :'v Review dah yg udah baca. Banyak review banyak pahala duh