Apakah cintamu tanpa syarat?
Seperti aku mencintaimu tanpa syarat?
.
.
.
Unconditionally
.
.
.
Romance-Drama
T
Hunkai (GS) and another cast
Disc. Semua cast milik Tuhan YME. Cerita milik Beauty Shadow.
.
.
Please Enjoy This Story
.
.
*** BS **
.
.
"Oh sial" Umpatan kecil itu terdengar keluar dari bibir gadis bernama kai itu, Dengan tergesa-gesa, gadis berkulit tan itu menuruni tangga yang menghubungkan ruangannya dengan ruang rapat. Nafasnya sudah hampir habis saat ia berdiri tepat di depan pintu ruang rapat. Saat sedang mengatur nafas, ia dikagetkan oleh suara dari arah belakang.
"Kenapa harus berlari? Ruangan ini tidak akan pindah ke perusahaan sebelah." Kai memutar tubuh ke belakang. Tampak dibelakangnya, sesosok pria tampan. kemeja hitam yang ia pakai, terlihat pas sekali membalut kulit putih porselennya.
"eh... Mr. Oh, Selamat Pagi. Maaf saya baru datang." Ujar kai sambil membungkukkan badan.
"Ayo masuk." Pria tampan itu tampak tidak mengindahkan permintaan maaf kai, ia berlalu melewati kai yang sedang membungkuk hormat. Merasa diacuhkan, Kai hanya bisa menghela nafas seraya memikirkan beragam sumpah serapah yang sekiranya bisa ia lontarkan.
Mereka melangkah memasuki ruang rapat dan langsung menjadi pusat perhatian peserta rapat.
"Maaf Kami terlambat. Silahkan dilanjutkan rapatnya."
Hah?
Kami?
Kai tidak habis pikir dengan maksud ucapan Sehun, bagaimana bisa pria tampan yang merangkap manager pemasaran ini berkata seakan-akan mereka datang bersama. Tapi melihat kepala editor Lee yang biasanya galak terlihat santai, Kai bersyukur dalam hati setidaknya hari ini kepala editor Lee tidak akan mengamuk karena ia datang bersama mr. Oh. Huft...
Setelah membahas beberapa agenda untuk satu bulan kedepan, rapatpun selesai. Beberapa karyawan terlihat berkemas untuk meninggalkan ruangan termasuk kai.
"Menurut Mrs Lee, kau akan ambil cuti bulan ini?" Kai mendongakkan kepala mencari sumber suara. Tampak sang atasan tampan berdiri beberapa meja darinya sambil menyilangkan tagan di depan dada.
"eh... Iya Mr. Oh. Tapi jangan khawatir karena semua pekerjaan saya akan dikirim via email."
"Kau akan kemana?"
"Saya akan pulang ke kampung halaman saya. Kebetulan akan ada acara keluarga disana."
"Berapa lama?" heh?Ap-apa maksudnya? Apakah? Kai tampak tersenyum malu dengan pemikirannya
"Minggu depan adalah batas akhir penilaian proyek real dream, Aku tidak mau acara tersebut terganggu karena kau tidak datang."
Kai menghembuskan nafas antara lega dan kecewa sekaligus. Kecewa? Ya, ntah kenapa tadi sempat terbesit pemikiran bahwa pria tampan ini akan merindukannya. Ternyata dia hanya mementingkan agenda perusahaan..
"Oh begitu.. Tidak lama, saya hanya seminggu disana, Mr." Ujar kai tersenyum manis
"hn.. Jangan lama-lama. Dua hari saja cukup." Ujar Sehun seraya berjalan keluar ruangan meninggalkan Kai yang mulai gondok mendengar ocehan bosnya tentang pulang kampung selama dua hari ke jeolla? Itu pulang kampung atau numpang tidur? Aish...
.
.
.
.
Kai terus berjalan menapaki jalan kecil itu. Yah.. Tempat itu tak berbeda dari dulu, hanya terlihat lebih hijau dan lebih bagus dari terakhir kali Kai melewati taman itu. Tanpa terasa taman yang sudah berusia seperti dirinya itu akan sebagus ini. Tak lama, pandangan kai jatuh pada sepasang kekasih yang duduk di bangku taman. Ntah kenapa, Kai merasa pernah mengenal sosok itu.
Lamunan kai terhenti saat salah satu kakinya dipeluk erat. Kai segera melihat ke bawah dan pandangannya bertemu dengan sepasang mata coklat hazel yang sedang menampilkan senyum chekkynya, taeoh.. keponakannya...
"Hey jagoan... Kenapa kau sendirian? Mana ibumu?" Tanya kai sambil tak henti mencium wajah bocah yang lebih mirip dengannya itu.
"Aku disini." Kai menoleh dan melihat seorang wanita yang terlihat seperti gadis di bawah umur sedang berjalan ke arah mereka, Kim Taemin.
"Eonni... bogoshippooo~~~~" Kai menggendong taeoh dan berlari kecil ke arah wanita semampai itu.
"Ara ara... Sudah jangan alay..Ayo pulang, eomma memasak banyak makanan."
"Wokeyyyy" Sahut dua orang anak beruang berbeda usia, yang hanya disambut gelengan kepala taemin.
.
.
.
.
"Uri beauty umma~~~"
"Hm.."
"Apakah makanannya sudah siap?" Tanya Kai dengan senyum puppy eyesnya..
"Ck.. kau memang tidak ada kerjaan lain ya? Tunggulah dulu, 15 menit lagi pasti siap.. Cerewet sekali anak ini. "
"Aish... Tadi saat menjemputku, eonni bilang makanan sudah menungguku."
"Ania.. aku tak pernah bilang seperti itu? Aku bilang, eomma memasak banyak makanan. Aku tak pernah bilang makanannya sudah siap.." Ujar Taemin yang sedang sibuk bermain dengan taeoh.
"Yasudah jangan bertengkar.. Ayo kai, segera tata meja dan bawa makanan ini kesana."
"Yes capt."
"Ngomong-ngomong, kau sudah dengar kalau baekhyun akan menikah 4 hari lagi?" Tanya Heechul eomma sambil membantu kai menata piring
"Benarkah? Dengan siapa eomma?"
"Ntahlah eomma lupa.."
"Dengan teman sekelas kalian dulu... Siapa ya namanya? Taejun? Taeyang? Taehyung?" taemin yang melihat makanan sedang disajikan, segera mencari posisi untuk duduk.
"HAH? Taehyung? Eonni tidak salah orang?"
"Mana Aku tau.. Seingatku sih memang itu namanya~~~" ujar taemin dengan nada sing a song.
"Ah iya, eomma dengar kalau calon suami Baekhyun itu kaya raya lho.."
"Menantu eomma, minho oppa juga kaya." Sahut kai sambil mengambil sepotong ayam goreng.
"Aish... Tapi yang calon baekhyun ini, sangat kaya raya. Bahkan nanti pernikahan mereka dilaksanakan di pulau pribadi.." Ujar Heechul eomma sambil memukul tangan kai yang berniat mengambil ayam goreng lagi.
"Eomma tenang saja, eomma masih punya gadis perawan satu lagi. Eomma bisa menjualnya pada calon menantu kaya~~~"
"YA, EONNI!"
Pletak
"Eomma, kenapa aku yang dipukul?" Tanya kai sambil mengusap kepalanya yang terasa sakit.
"Karena kau membentak eonnimu.." Jawab sang eomma santai sambil terus menata meja makan
"Tapi eonni mengusulkan hal yang menyebalkan eomma..." Rajuk kai
"Tapi... idenya bagus kok.." Kai hanya bisa memasang tampang shock dan pias secara bersamaan mendengar jawaban sang eomma
.
.
.
.
Drt drt drt
"Halo.."
"Kai-shi.. ini aku."
"eh? Mr Oh? Maaf ada apa?"
"Apakah editor Lee sudah memberitahumu kalau aku akan mengkoreksi naskah mu?"
"E... Iya, baru saja saya membaca email yang Editor Lee kirimkan.." Ah ...Kai bohong, sebenarnya dia sudah melihat email dari tadi pagi. Tapi berhubung kai terlalu shock menerima kenyataan dia akan sering bicara dengan most wanted man di tempat kerjanya, kai hilang akal dan... lupa konfirmasi pada mr. Oh... Hehehe
"Hm... Mulai besok aku akan terus menghubungimu untuk keperluan naskah itu."
tut tut tut
"Eh? "
"Apa-apaan itu? Padahal aku belum jawab apapun, kenapa ditutup?" Kai menggaruk kepalanya yang tidak terasa gatal.
.
.
.
.
.
"Kai-ah..." Suara halus itu menyapa kai saat kai sedang berjalan sendiri.
"Baek... Apa kabar?" Sapa Kai sambil tersenyum manis melihat sosok di depannya. Sosok ini tetap imut ternyata, tapi ntah kenapa auranya terlihat berbeda. Dia terlihat lebih pucat.. Dengan pelan, kai melirik kaki teman lamanya itu.. ah menapak tanah rupanya.. Syukurlah...
"Hm... Baik.." Pandangan mata yang biasanya menampakkan eye smile itu redup.. Ya.. mata itu terlihat lebih redup. Kai mencoba berbaik sangka, dan mencoba mengajak ngobrol.
"Aku mendengar tentang-"
"Maaf aku buru-buru..." tapi hanya beberapa kata, baekhyun segera memotong ucapan kai dan pergi setengah berlari.
"Lho?" Kai terdiam sesaat, tidak mengerti apa yang baru saja terjadi.
"Dia Kenapa? Padahal mau menikah.. Kenapa tidak senang?" Kai melanjutkan perjalannya lagi, tapi tak seberapa lama...
.
.
Drt drt drt
.
.
"Halo.."
"Kau dimana?" ah suara ini...
"Ehm... saya sedang perjalanan pulang, mr. oh..."
"darimana?" kai sedikit mengernyitkan alis. Dalam hati kai bertanya-tanya, kenapa si mr tampan menanyakan hal itu..
"Supermarket?" Jawabnya ragu
"Membeli apa?"
"Maaf?" Mungkin kai salah dengar... Apa iya, si tampan mr. Oh-
"hm... Naskahmu segera kirimkan..." Tuhkan...Oke kau harus bekerja kai.. Bekerja...
"Ah... iya... Baik mr. Oh-"
Tut tut tut
"Hah... Dasar... Untung saja aku perempuan kuat.. Coba yang dia telepon setiap hari adalah fansnya, pasti mereka sudah berpikir manusia es itu menyukainya.. " Gerutu kai sambil menatap layar handphonenya yang menghitam
"Tapi..."
"Aku juga terbawa perasaan sihhh... Huaaa hiks hiks..."
"Ah Molla... tidak mungkin manusia setampan dia menyukaiku..."
"Kai-ah... Ayo berpikir jernih, masa iya, seorang manajer Oh yang tampannya minta ampun itu mendekatimu dan menyukaimu? Jika dia mendekatimu..."
Kai terus saja mengoceh hingga tanpa kai sadari, ada 2 orang manusia berbeda usia yang sedang mengamatinya.
"Eomma... Aunty kenapa? Kenapa aunty bicala sendili?"
"Ah dia? Sepertinya obatnya habis.."
"Huh? Aunty minum obat? Aunty sakit?"
"Hehehe... sudah ayo pulang. Jangan bahas aunty lagi ya... "
.
.
.
TBC
.
.
.
Hello nice to meet you... aku gak tau ini bagus apa gak, aku berharap teman-teman bisa memberikan kritik dan saran... Makasiihhhhh... hehehe
#maaf jika ada kesalahan kata.. hehehe
