Disclaimer : Bleach © Kubo Tite.
Author : The Abnormal Kid.
Rate : M Gore.
Genre : Supernatural.
Chapter 01.
Warning : AU, OOC, Typo (s), Gore, gaje, hancur, abal-abal, dan lainnya.
Dahulu di bumi yang masih terpuruk dengan teknologi primitifnya, sebongkah batu hitam ditemukan secara tak sengaja oleh seorang pengembara yang tersesat, miskin dan kelaparan.
Batu itu sedikit tertutup oleh tanah, tapi matanya yang sudah dikuasai rasa lapar membuat pengembara itu langsung mengambil batu tersebut.
Kecewa karena tak mendapatkan makanan, ia menyimpan batu itu dalam saku celananya yang sangat kotor dan melanjutkan perjalanan.
Sesampainya di kota Alpha, dengan lunglai dia berjalan pada toko terdekat dan menanyakan apakah batu itu bisa ditukarkan menjadi makanan.
Tapi bahkan penjual rongsokan pun tak ada yang mau menerimanya.
Dengan sisa tenaganya yang terakhir, pengembara itu terus berjalan mencari toko mana yang ingin membeli batunya.
Sampai akhirnya kakinya tak kuat lagi untuk berjalan dan menabrak seorang peneliti yang bekerja di sebuah pusat penelitian di kota itu.
Tanpa sempat meminta maaf, ia langsung mengambil batu itu dan menawarkan pada peneliti dengan topi yang tak biasa itu.
Awalnya peneliti itu kaget, tapi setelah melihat batu itu, sorot matanya langsung berubah.
Dengan cepat ia menarik lengan pengembara itu menuju tempat ia bekerja dan meneliti batu tersebut.
Menyadari itu bukan batu biasa, dia menawarkan tempat tinggal serta pekerjaan untuk si pengembara sebagai balasan karena telah menemukan batu yang akan mengubah dunia.
Pengembara itu menjadi asistennya dan meneliti batu itu untuk waktu yang lama.
Setelah dua tahun lamanya, akhirnya penelitian mereka membuahkan hasil.
Keduanya menciptakan sebuah sumber energi yang bisa menggantikan listrik, bahan bakar fosil dan lainnya yang sudah mencapai batasnya.
Sumber energi itu bersumber dari batu tersebut, dan mereka namakan Mana.
Dan batu itu mereka sebut dengan Philosopher Stone.
"Itulah kisah mengenai terciptanya Mana, sumber energi yang kita pakai saat ini," ucap seorang guru SD pada murid-murid di kelasnya.
"Lalu, siapa nama pengembara dan peneliti itu, bu?" tanya salah seorang murid.
"Nama pengembara itu adalah Akon, sementara nama penelitinya adalah Urahara Kisuke. Atau mungkin sekarang disebut Professor Urahara."
Last Blood.
Batu hitam yang ditemukan Akon kala itu, menjadi rebutan banyak negara setelah diketahui merupakan sumber energi yang dahsyat.
Tak sedikit perwakilan negara yang mendatangi keduanya hanya untuk menawar harga batu tersebut.
Setelah didesak berbagai pihak, akhirnya mereka sepakat untuk membagi batu itu menjadi serpihan-serpihan kecil dan diberikan pada negara yang telah membayar harga yang disepakati.
Sementara negara miskin yang tak sanggup membeli, membayar sewa setiap tahunnya pada negara yang bersedia berbagi Mana, guna aliran Mana untuk negerinya.
Mana dialirkan dengan sebuah alat khusus dan disebarkan pada negara yang menyewa dan disertai batasan jumlah penggunaan Mana.
Hanya saja, beberapa negara memasang tarif sewa yang tidak masuk akal.
Sehingga negara miskin semakin menderita karenanya.
Dan jika tak ada mana, maka takkan ada sumber energi apa pun di negara tersebut dikarenakan seluruh pengolahan sumber energi primitif telah dihentikan.
Distribusi makanan dan bahan pokok lainnya pun terganggu karena tak ada kendaraan yang bisa dijalankan.
Negeri lain pun tak ada yang mau membantu, karena kendaraan mereka takkan bisa bertahan tanpa mana.
Krisis pun terjadi.
Banyak kematian di negara miskin terutama wanita dan anak-anak karena kelaparan.
Para ayah yang pergi mencari makanan pun banyak yang bernasib serupa.
Karena kelaparan semakin menyebar, banyak kasus kanibalisme terjadi.
Para warga saling membunuh dan memakan daging sesamanya demi memuaskan rasa lapar mereka.
Banyak ibu yang mengorbankan dirinya demi mengisi perut suami dan anak-anaknya, lalu ketika gilirannya tiba, sang ayah yang tinggal bersama anak-anaknya pun merelakan hidupnya demi nyawa anaknya yang terancam.
Melihat situasi yang mengerikan ini, akhirnya para ahli berkumpul dan mencari solusinya bersama.
Mereka membentuk sebuah organisasi bernama Luce dan melakukan beberapa penelitian guna mencari solusi alternatif untuk menyelesaikan krisis yang ada.
Setelah beberapa lama melakukan penelitian, akhirnya mereka menemukan fakta yang mengejutkan.
Tikus percobaan yang diletakkan di sebuah kandang yang dialiri Mana ternyata bisa menyerapnya lalu mengolahnya bahkan mengeluarkannya kembali.
Tikus itu dibiarkan selama satu bulan tanpa makanan dan berhasil bertahan hidup hanya dengan mengolah Mana.
Setelah perdebatan panjang, akhirnya mereka sepakat untuk mencobanya pada manusia.
Tanpa diduga, banyak relawan yang mau menjadi kelinci percobaan setelah para ahli mengumumkannya.
Para relawan menyatakan keprihatinannya pada krisis dunia sehingga rela mengikuti percobaan demi dunia yang baru.
Percobaan akhirnya dimulai.
Para relawan ditempatkan di sebuah tempat khusus yang dialiri Mana dan tubuh mereka dipasang berbagai macam alat medis demi menjaga keselamatan mereka
Sama seperti percobaan pada tikus itu, relawan itu tidak diberi makanan apapun selama sebulan.
Minggu pertama, banyak yang tidak sanggup dan beberapa dikeluarkan dari penelitian lalu dirawat di rumah sakit karena tak sanggup melanjutkan.
Hari demi hari, semakin banyak yang akhirnya tak mampu lagi untuk bertahan.
Sampai akhirnya hanya satu orang saja yang mampu bertahan hingga akhir.
Dia melakukan hal yang sama seperti tikus itu, mengolah Mana dan menjadikannya energi bagi tubuhnya.
Hasil penelitian ini kembali membuat dunia berubah.
Rasa penasaran para ilmuwan membuat mereka terus melakukan berbagai percobaan.
Tapi mereka tetap tidak mengerti apa syarat bagi manusia untuk mengolah Mana pada tubuhnya.
Hanya ada satu yang mereka tahu, tubuh itu harus kuat menerima Mana dalam jumlah besar.
Hari demi hari berlalu, Sorcerer dan Warlock pun tercipta setelah sekian lama melakukan penelitian.
Sorcerer, seorang yang mampu mengendalikan dan mengolah Mana secara alami.
Orang yang tidak bisa mengolah Mana pun bisa menjadi Warlock dengan bantuan kristal Mana yang ditanamkan dalam tubuh.
Para Sorcerer dan Warlock yang sudah tercipta akhirnya dididik dan bisa menguasai Mana sepenuhnya.
Mana akhirnya dibuat untuk bisa mengalir di udara di seluruh kota yang memiliki fasilitas Mana dengan jumlah yang ditentukan untuk mempermudah pengolahan Mana bagi para Sorcerer dan Warlock.
Mereka bahkan mampu membuat batu biasa menjadi mirip seperti Philosopher Stone.
Batu ciptaan mereka kemudian dikirim ke berbagai negara miskin dan membangun sebuah fasilitas untuk pemanfaatan Mana dari batu tersebut.
Sehingga tak ada lagi yang perlu menyewa dengan harga di atas langit.
Karena minat akan Sorcerer dan Warlock cukup banyak, akhirnya Luce membuat sebuah ilmu untuk menjadi Sorcerer atau Warlock dan menerapkannya di kurikulum sekolah.
Ilmu ini terus berkembang, bahkan ada sekolah khusus untuk mempelajarinya.
Masyarakat menyebutnya sebagai ilmu sihir, sementara Luce menamakannya Lumina.
.
.
.
Silver Age, era dimana Sorcerer dan Warlock mulai bertebaran di mana-mana.
Namun perkembangan ini tak hanya membawa dampak positif saja, banyak Sorcerer yang menjadi sombong dan angkuh serta menganggap Sorcerer merupakan sebuah ras paling mulia dari yang lain.
Tak heran, para Warlock semakin tak bisa menahan kekesalan mereka pada perbedaan kasta ini.
"Aku tak bisa menerimanya lagi! Bagaimana mungkin aku harus bersujud pada Sorcerer bajingan itu setiap hari!? Kita harus melawan!" Teriak kemarahan pria dengan rambut Mohawk ini memenuhi ruangan tertutup yang terletak di rumah Sousuke Schiffer, peneliti baru Luce.
"Tak ada gunanya melawan mereka, Kensei. Jika kau melakukannya sama saja dengan kau melakukan perbuatan yang sama seperti mereka. Lagipula, jika itu terjadi berarti kau juga akan melawan istriku yang notabebe adalah seorang Sorcerer. Sadarlah Kensei, tak semua Sorcerer itu jahat," kata Sousuke.
"Momo itu berbeda! Dia baik pada semua orang dan aku yakin Ulquiorra pun akan baik seperti dia. Tapi banyak Sorcerer di luar sana yang sungguh tak layak menerima kebaikanmu, Sousuke! Apalagi aku yang memiliki penyimpangan Lumina seperti ini benar-benar dianggap bukan manusia! Bergabunglah denganku, Sousuke! Kita hancurkan mereka semua!"
Saat Sousuke hendak menjawab, tiba-tiba pintu ruangan itu terbuka dan seorang lelaki masuk ke dalam ruangan itu.
"Kukira ada apa berisik-berisik, ternyata lagi ada yang curhat ya. Kalau curhat pelan-pelan dong, kasihan Ulquiorra nangis karena ketakutan," ucap orang itu.
"Diam kau Gin! Kau juga sama dengan mereka! Lihat saja, akan kulenyapkan kalian semua!" Melihat Gin yang baru masuk, kemarahan Kensei semakin memuncak dan suara tangis Ulquiorra yang masih balita kian terdengar.
"Sudah cukup! Aku takkan bergabung denganmu, Kensei! Dan kau, Gin! Keluar dari rumahku jika kau tak punya urusan apapun denganku!" Sousuke lalu mendorong Gin dan Kensei untuk keluar dari ruangan itu.
"Uh, takut ih takut. Sousuke kok marah begitu sih, padahal aku cuma kebetulan lewat di depan rumahmu lo," ujar Gin sambil berlari keluar ruangan.
"Lihat saja, Sousuke! Aku akan buktikan padamu bahwa pilihanku ini adalah benar!"
Tahun 3000 Golden Age.
Saat ini, krisis telah tiada.
Seluruh pembangunan fasilitas pemanfaatan Mana telah selesai.
Negara miskin kembali bangkit dan terus berkembang ke arah yang lebih baik.
Di era ini, para Warlock dan Sorcerer bersinar terang.
Kemampuan mereka dibayar tinggi oleh banyak orang untuk mengatasi berbagai masalah yang terkait soal Mana.
Setiap tahunnya, juga diadakan turnamen antar Warlock dan Sorcerer untuk menemukan siapa yang terkuat.
Luce pun berkembang menjadi pusat penelitian terbesar.
Cabangnya tersebar di berbagai kota dengan ratusan pegawai dan ahli di dalamnya.
Setelah berdiskusi dengan pemerintah, akhirnya Luce dijadikan institusi pemerintah sehingga pengaruhnya semakin besar pada dunia penelitian dan Lumina.
Banyak orangtua yang menyekolahkan anak mereka di sekolah khusus Lumina demi menjadikan anaknya sebagai Sorcerer atau Warlock.
Disana mereka harus melewati ujian penerimaan untuk menentukan apakah mereka berbakat menjadi Sorcerer atau harus menerima kristal Mana untuk menjadi Warlock.
Salah satu sekolah itu adalah Lumina Academy – Alpha Stage, di kota Alpha yang setara dengan SMA.
Lebih dari ratusan murid bersekolah di sini dengan seragam mereka yang berwarna hitam dan merah, termasuk Ulquiorra Schiffer anak dari Sousuke Schiffer, salah satu peneliti Luce.
"Pagi Ulquiorra!" sapa seorang perempuan dengan rambut panjang dan jepit rambut di kedua sisi rambutnya di samping gerbang sekolah.
"Pagi, Orihime," jawab Ulquiorra singkat lalu berjalan bersama Orihime memasuki sekolah.
"Bagaimana persiapanmu? Apa kau sudah siap menghadapi Ichigo?"
"Apa maksudmu?" Ulquiorra tampak agak terkejut mendengar pernyataan Orihime barusan.
"Eh? Kau belum tahu ya? Hari ini kan ada latih tanding antar murid di aula."
"Aku tahu itu, tapi kenapa kau bisa tahu siapa lawanku?"
"Oh itu, cuma dengar gosip aja sih, hehe."
"Oh, ya terserah sih mau lawannya siapa. Semua akan kukalahkan, apalagi Ichigo yang cuma seonggok Warlock."
"Tidak baik berkata begitu, Ulquiorra."
"Terserah," pemuda bermuka pucat itu kemudian mempercepat jalannya dan meninggalkan Orihime.
Sementara itu, Ichigo sudah berada dalam aula sekolah bersama seorang gadis berambut hitam yang lebih pendek darinya.
Mempersiapkan segala sesuatu demi membuktikan bahwa seorang Warlock mampu mengalahkan
Sorcerer dan melenyapkan seluruh diskriminasi yang ada bahwa Warlock adalah makhluk rendahan yang hanya mengikuti bayangan Sorcerer.
To be continued.
Authors Note.
Akhirnya terwujud juga Fict ini padahal sebelumnya hampir says stop di tengah jalan.
Masih jelek seperti biasa, tapi di Fict ini ada sedikit yang berbeda.
Fict ini menggunakan dua ide cerita dari dua Fict yang sebelumnya berhenti di tengah jalan lalu digabungkan bersama ide cerita Fict ini menjadi satu.
Walaupun sebenarnya tidak semuanya digabungkan sih dan hanya sebagian kecil saja yang dipakai.
Dan meski ratenya M, tapi sebenarnya adegan gorenya tak terlalu banyak, mungkin hanya ada di beberapa Chapter saja.
Oh ya, untuk penyimpangan Lumina, akan ada penjelasannya ada di Chapter 06.
Sementara pertama kali muncul di Chapter 05.
Di Chapter depan mungkin akan ada semacam Glosarium untuk menjelaskan beberapa istilah yang ada.
Akhir kata, selamat membaca.
