Hai minna-saaaan! Baru pertama kalinya aku buat fic Vocaloid (Soalnya pen name-ku yang sebelumnya alias ShaKuraChan kebanyakan buat fic HxH)
Sesuai judulnya, saya berpikir… Kenapa 7 Deadly Sins yang lainnya gak terusin? Jadi, mulai saat inilah saya memulai *plaakk!*
Baik, daripada dengar ocehan saya, mending baca cerita saya.
Happy Reading!
Please Enjoy! ^^
Warning : Typo (mungkin), GaJe, Kependekan, Norak, Abal
Chapter 1 : Evil Food Eater Conchita (Meiko)
Mungkin… Di dalam gedung ini, kalian akan muak melihatnya. Terutama… Meja makannya yang penuh dengan dengan makanan-makanan yang lezat. Tapi… Entah kenapa, seorang wanita ini tersenyum melihat semua makanan-makanan itu. Banika Conchita namanya.
Ia duduk di depan meja makan panjang, penuh makanan-makanan lezat. Ia tersenyum puas lalu berkata kepada kedua pelayan kembarnya, "Pergilah… Jika nanti aku masih ingin makanan, akan kupanggil".
Maka, kedua pelayan itu tunduk hormat dan melangkah pergi.
Conchita melahap semua makanan itu dengan tatapan aneh. Apakah kalian membayangkan, dia menghabiskan seluruhnya? Ya, dia bisa menghabiskan SEMUA-nya dan bahkan… Ia tidak peduli berapa banyak ia harus mengeluarkan uang DEMI MAKAN! *author ketularan Arya Wiguna*.
Lalu, racun berwarna biru berkilau pun bukan apa-apa baginya untuk pembuka sarapan utama. Dia makan habis tak tersisa, bahkan tulang pun dimakannya. Jika itu juga belum cukup, ia juga memakan piring-piringnya.
Seorang pelayan, ah bukan… Maksudku koki di rumah Conchita hanya ada satu. Pemuda tampan berambut biru itu sedang membereskan dapur. Dari belakang, Conchita memeluknya dengan tatapan mengerikan.
"Hei, kokiku sayang… Makan malam belum selesai…!" desis Conchita yang membuat koki itu, Kaito… Bergidik ngeri.
Keesokan harinya, lebih tepatnya pagi harinya….
"Baiklah, Nyonya… Saya akan bacakan menu sarapan hari ini…." Len sambil membuka buku menu khusus untuk hari ini. "Jus Sayuran dengan 16 tipe Rumput Laut, Jagung dengan Serpihan Besi, Sup Consomme dengan Jamur Beracun, Salad ala Chef, Brioce Special buatan Pelayan, Kumpulan Buah Musiman Segar, Kopi Low Kafein, yang dapat membuatmu terbangun selamanya…." Len mengucapkan menu-menu aneh itu dengan suara yang bergetar.
"Baiklah, bawakan semuanya kepadaku!" perintah Conchita kepada kedua pelayan itu.
Dengan segera, makanan-makanan aneh itu telah datang. Conchita melahapnya dengan rakus. Kedua pelayan yang berada jauh di belakangnya menatap Conchita dengan takut-takut.
"Rin, apa kau muak melihatnya?" bisik Len.
"Sangat…." balas Rin. "Ayo kita pergi dari ruangan ini…." ajak Rin setengah berbisik.
Siang harinya….
"B… Baiklah, Nyonya…. Sa… Saya akan membacakan menu makan siang hari ini" ucap Rin gagap. "Salad goreng dengan tambahan daun bawang, Carpaccio dengan gurita pink ala ratu, te… terong panggang tanpa terongnya, roti berbentuk aneh ala pelayan, Ice Cream goreng Perancis special ala Chef…." Rin selesai membacakan. 'Semuanya aneh….' batin Rin.
Makanan yang ke 15 tahun ini… Dikatakan dengan suara lemah oleh kokinya.
"Aku ingin minta liburku, Nyonya…." ucap Kaito dengan suara yang amat lemah.
"Hmph! Dasar orang yang tidak berguna!" Conchita berkata dengan nada datar. Dan juga… Wajah yang datar sambil menumpahkan sirupnya sampai baju Kaito basah.
Seperti itulah Conchita. Jika ada yang membantah atau menghianatinya, maka orang itu harus membayarnya. Maka… Kaito didorong sampai terjatuh oleh Conchita. Conchita mengigit jemari Kaito sampai putus. Dan bahkan, Conchita melahap habis tubuh Kaito.
"Hehehe… Rasanya enak sekali… Rambutnya seperti salad yang sangat sempurna" gumam Conchita sambil menjilati tangannya yang penuh dengan darah.
"Glup! Mengerikaan…." gumam Rin.
"Hey, pelayan kecil!" Conchita menoleh ke Len.
"Lari, Len! Dia sudah gila!" teriak Rin.
Len pun menuruti kata-kata Rin. Tapi terlambat, Conchita telah menarik dasi Len.
"Aku ingin tahu… Bagaimana rasamu…!" desis Conchita.
Setelah melahap habis tubuh Len, Conchita mengejar Rin dan melahap Rin juga.
Setelah puas dengan perbuatannya tadi, Conchita pun berkata, "Hhhhh… Makan malam yang enak….".
Maka keesokan harinya, kediaman itu pun kosong. Conchita hanya sendirian di sana. Siapapun yang datang ke rumahnya, ia melahap habis orang tersebut. Tidak ada siapapun dan tidak ada sisa bahan makanan sedikitpun.
Conchita menatap bayangannya di cermin. Kemudian, bayangannya tersenyum kepadanya. Hal ini membuat Conchita terkejut. Ia menatap tangan kanannya dan tersenyum.
"Ya… Benar… Ada satu lagi yang belum kumakan…." ucap Conchita.
Makanan terakhir adalah… CONCHITA SENDIRI! Ya, bahannya adalah tubuhnya sendiri. Dan… Ia membakar tubuhnya sendiri….
Tidak ada yang tahu bagaimana rasanya….
THE END
Yoooo! Aku dah siap chapter satu. Akan dilanjutkan cerita yang berjudul : Judgement of Corruption. Yaaah…. Itu bukan terusan dari cerita ini sih… Tapi itu Deadly Sin yang ke-2 bukan… XD
REVIEW PLEASE
