THE ONE
.
.
.
.
CAST : HUNHAN
And find in the story
RATE : T
GENRE : SAD, HURT, ANGST, DRAMA, ROMANCE –failed , and etc.
Every cast is also their family's mine.
Kim just borrow the name.
If you find the same story , I just want say sorry.
But this story is real my mine.
DON'T COPAS….
DON'T PLAGYAT IT.
TYPO (s) EVERY WHERE….
THIS YAOI
DON'T READ IF YOU NOT LIKE YAOI.
JUST CLOSE THIS STORY.
.
.
.
.
.
LAST,
Happy reading and RnR
Please ^^
.
.
.
.
.
.
.
.
November.
Bulan dimana Korea Selatan memasuki musinm dingin. Hal itu diperkuat dengan penampilan masyarakatnya , dimana sebagian besar penduduknya terlihat memakai pakaian khas musim dingin. Termasuk Seoul, Ibukota Negara Korea Selatan. Kota dimana terdapat kemajuan Global yang sangat pesat, kota dimana trand fasion K-pop yang mendunia berasal.
Terlihat seorang namja berperawakan mungil turun dari taxi di depan gedung Apartement yang termasuk kawasan elit. Karna kita dapat melihat betapa megah bangunan yang terpahat dengan detailnya itu.
Namja berambut merah muda berkacamata hitam, yang memiliki wajah bak boneka itu memakai banie warna biru , ber-hodie tebal warna biru tua dipadu dengan jeans hitam, serta snakers hitam membuat kesan misterius tanpa mengurangi kadar keimutannya.
Perlahan namja itu berjalan memasuki lift yang menunjukkan lantai 4 gedung Apartement tersebut.
Tinggg…
Bunyi pintu lift terbuka menandakan tujuan namja tersebut telah tercapai.
124
"Ahh…" Terdengar helaan nafas lega ketika namja tersebut melihat angka tersebut.
Ditatapnya pintu tersebut . Cukup lama namja itu menatap pintu kamar nomer 124. Dari tatapannya terdapat makna yang tak terbaca. Hingga salah satu tangannya tergerak untuk menekan tombol bel yang terdapat di sisi kanan atas dekat pintu.
Cklekk…
Belum sempat namja itu menekan bel pintu tersebut telah terbuka dari dalam. Menampakkan sosok bak pangeran negeri dongeng berperawakan tinggi tegap, berambut dark honey,dan berkulit putih pucat. Dengan tatapan mengarah pada pemuda mungil tersebut dengan dahi penuh kerutan.
"Annyeong…" Sebuah sapaan di ucapkan oleh pemuda mungil.
"…" Tapi hanya keterdiaman dan tatapan penuh tanda Tanya yang di berikan oleh pemuda putih pucat tersebut.
"Lama tidak bertemu… Sehunie" Ada sedikit jeda yang diberikan pemuda mungil untuk menyebut nama pemuda putih pucat. Bersaman dengan penyebutan nama Sehunie terlepaslah senyum manis dan imut secara bersamaan dari bibir semerah cerry milik pemuda imut. Searah dengan tangan kanannya yang bergerak melepas kacamata yang membingkai mata cantik itu.
"Kau…." Hanya kata itu yang dapat diucapkan oleh namja berwajah datar bernama Sehun, Oh Sehun. Ekspresi terkejut tak luput dari raut wajah Sehun.
" How are you? " Namja mungil itu tak melunturkan senyum manis nya.
" Lu… Xio Lu? " Ekspresi tak terbaca hinggap di wajah Sehun. Karna perasaan senang, sedih, terkejut menjadi satu.
" Senangnya kau ingat pada ku Sehunie" Luhan, atau Xio Lu –panggilan kesayangan Sehun , tersenyum lebih manis dari sebelumnya.
Grebbbb….
Tanpa diduga oleh Luhan, Sehun tiba-tiba memeluk erat Luhan, bahkan sangat erat. Seakan Sehun mengungkapkan perasaan rindu yang ia pendam terhadap Luhan.
" Kenapa sangat lama kau kembali deer. Tak pernahkah kau berfikir menunggu mu 10 tahun itu sangat lama. " Luhan membalas pelukan Sehun dengan mengusap abstrak punggung Sehun.
" Mian."
" Ck, hanya mian? " Sehun melepas pelukan itu sepihak, menempatkan kedua tangannya di bahu sempit Luhan. Ia hadirkan tatap mengintimidasi untuk Luhan, yang hanya di tanggapi decakan sebal oleh Luhan.
" Ya! Kau tak sopan. Tamu itu seharusnya kau persilahkan masuk terlebih dahulu. Tak tau kan kau bahwa aku itu baru saja tiba, dan sangat lelah " Luhan mempout-kan bibirnya, ada penekanan ketika ia mengucapkan Sangat Lelah.
" Kau jadi sangat manja Hyungie, kkkk " Sehun menarik kedua pipi Luhan karna merasa gemas dengan tingkah Luhan sambil terkekeh tampan.
" Ya! " Dan hal itu menghasilkan lengkingan Luhan yang cukup keras. Sedangkan Sehun hanya terkekeh melihat tingkah menggemaskan itu.
" Cha, kajja kita masuk hyung. " Sehun mempersilahkan Luhan untuk masuk, dan kemudian ia membawa koper Luhan masuk kedalam apartement nya.
" Duduklah dulu hyung . Aku akan mengambilkan minum dan camilan untuk mu hyung."
" Sehunie." Belum sempat ia menuju dapur, Luhan memanggil Sehun dan menghampiri Sehun. Sehun hanya berbalik dan menatap Luhan datar.
" Ternyata kau sekarang lebih tinggi dari ku, dan kau sekarang benar-benar kusangka 10 tahun telah membuatmu lebih tampan dan manly dari ku."
" Ck, manly dan tampan?" ada nada mengajak dari ucapan Sehun.
Grebbb.
Tiba-tiba Luhan memeluk sehun dan itu sontak membuat Sehun terkejut.
" Mulai saat ini, bolehkah aku meminta mu untuk melindungi ku Sehunie?" Mendengar ucapan Luhan, Sehun sontak melepas pelukan Luhan perlahan. Ia arah kan tangan kanannya menuju wajah Luhan.
Tak….
Sekejap jari tengah dan ibu jari Sehun mendarat mulus di kening Luhan, menghasilkan suara ringisan dari sang objek.
"Yak! Kenapa kau memukul ku eoh?" ia merutuki kelakuan Sehun dalam hati.
"Kkkkkk, neo jongmal pabbo-ya. Tanpa kau minta pun, aku pasti akan melindungu mu hyung."
'Selalu.' Sehun hanya mampu mengucapkan kata itu dalam hati.
" Gomawo Sehunie. Ehm, bisakah kita lanjutkan acara menyambut tamu nya. Aku lapar eoh." Suara manja ciri khas Luhan yang baru beberapa menit ia tahu kembali terdengar. Ia usap surai selembut kapas milik Luhan.
"Hyung ingin apa? Biar aku pesankan delivery saja."
" Emh, kau ada bahan makan apa sehunie? Biar aku yang memasak saja untuk kita."
" Nde?" Sehun Nampak terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Luhan.
" Aku ingin memasak saja untuk kita. Tidak baik makan makanan cepat saji seperti itu." Luhan berjalan kearah dapur Sehun. Kemudian ia memeriksa isi dari lemari pendingin milik Sehun.
" Ck, apa ini sehunie? Kenapa hanya ada kimci dan minumah ringan. Dan apa ini eoh? Alcohol? Jinja." Luhan Nampak sedikit berkedut alisnya, melihat isi lemari pendingin Sehun.
" Eh, itu a-aku belum sempat berbelanja hyung. Lagi pula kau kemari tanpa memberi tahu ku. Dan em… masalah alcohol itu. Emmm… aku bias jelaskan, hehe" hanya cengiran kikuk yang Sehun berikan kepada Luhan.
" Jika kuberi tahu itu bukan kejutan pabbo. Kau berhutang penjelasan lengkap tentang itu pada ku Sehunie. Ahhhh, lebih baik aku membuat nasi goring kimci saja eoh."
" Kau yakin bias hyung?" nada keraguan dari Sehun jelas terlihat.
" Jangan kau remehkan aku, arraseo." Ekspresi garang ia tunjukan, meski kita tahu wajah itu sama sekali tidak pantas memasang wajah seperti itu.
" Arraseo." Sehun lebih baik mengalah dari pada harus menerima amukan yang sama sekali tidak menakutkan dari Luhan. See, Luhan cukup cekata dalam bidang ini. Karna dapar kita lihat bagai mana ia menggunakan alat dapur hingga menghasilkan hidangan untuk sarapan mereka berdua. Meski kita tak yakin apa bias jam 11 pagi dikatakan sarapan?
.
.
.
.
.
.
Terlihat dua orang namja berwajah bak saudar kandung itu tengah sibuk dengan kegiatan masing-masing di ruang tengah sebuah apartemen mewah. Tidak terdengar suara percakapan, hanya ada suara PSP yang dimainkan oleh namja yang lebik tampan dan suara jarum jam.
" Sehunie" suara pertama yang memecah keheningan tersebut berasal dari luhan, namja yang lebih manis.
" Nde." Sehun Nampak mem-pause permainan pada PSP-nya.
" Carikan aku sebuah apartement yang tak terlalu jauh dari tempat mu. Bila ada di gedung ini saja." Sehun nampak mengerutkan alis nya, seakan menandakat ketidak sukaannya.
" Untuk apa apartement jika kau bias tinggal disini eoh. Apartement ku cukup luas hyung, ada 2 kamar kosong disini. Kau bias memilih salah satu kamar yang kosong itu."
" Apa tidak merepotkan mu eoh?"
" Ck, merepotkan itu ketika harus mencari apartement lain, dan ketika kau tak dalam pengawasan ku."
" Ish, kau ini." Luhan mem-pout kan bibirnya.
' Lagi pula agar aku bias selalu bersama mu '
" Cha, ganti baju mu hyung."
" Wae?"
" Temani aku berbelanja. Hitung-hitung mengajakmu jalan jalan eoh." Setelahnya terdengar pekikan senang dari luhan. Dan Sehun hanya tersenyum melihat kelakuan hyung kesayangannya itu.
.
.
.
.
.
.
.
Suara kereta belanja terdengar didorong seseorang. Sesekali terdengar suara kekehan bahagia dari dia, anni lebih tepatnya mereka –Sehun dan Luhan.
" Sayuran sudah, buah-buahan sudah, susu cair sudah, susu bubuk sudah, daging sudah." Luhan berusaha mengecek kembali barang apa saja yang dibutuhkan mereka berdua dengan teliti. Mereka seperti pasangan kekasih, bahkan dapat d katakana mereka seperti pasangan suami-istri yang baru saja menikah.
" Sehuni, bolehkan aku membeli cemilan, coklat, dan es krim untuk di rumah?" Luhan memiringkan kepalanya menunggu jawaban Sehun. Ia nampak sedikit ragu dengan keputusan Sehun.
" Terserah hyung. Sekalian beli jus buah siap saji untuk persediaan hyung."
" Arraseo" senyum terpancar dari wajah Luhan. Dalam sekejap ia menuju tempat yang menyediakan apa yang dia mau.
" Oh Sehun?" Terdengar seseorang memanggil namanya dengan nada sedikit keraguan. Sontak membuat ia menoleh menuju sumber suara.
"Nde. Ah… Wufan ge."
" Ck, sudah kubilang panggil aku kriss albino." Sehun mendecak kesal ketika kris menyebut nya albino.
" Sesuka mu ge." Sehun langsung menunjukan wajah datarnya.
" Apa yang kau lakukan disini?"
"Menurutmu apa yang dilakukan orang di super market?"
" Ya! Dasar iblis albino sialan, tidak sopan se…." Belum sempat kris menyelesaikan umpatannya kepada Sehun, Luhan dating menghampiri mereka –lebih tepatnya sehun. Terlihat kerutan yang sangat jelas di dahi kris. Tatapannya seolah berkata 'siapa dia?'. Dan Sehun orang yang cukup peka jika berhubungan dengan Luhan.
" Dia Luhan hyung, dia em…." Sempat ada nada kekhawatiran dari sehun ketikamengucap kan kelanjutan kata-katanya.
" Annyeong, Luhan imnida. Aku teman Sehun, senang bertem dengan mu." Luhan membukuk member salam.
' Teman ya? ' Ada senyum miris ketika sehun mendengar kata-kata Luhan.
"Nado annyeong, Wu Yifan imnida kau bias memanggilku Kris." Kris melakukan hal yang sama seperti Luhan.
" Luhan hyung, Kris ge juga berasal dari Cina. Bedanya ia besar di Canada." Sehun mencoba menjadi teman yang baik dengan memperkenalkan mereka berdua.
" Jinjayo?" Luhan menampakkan ekspresi terkejutnya.
" Nde Luhan-ssi. Aku berasal dari Cina dan besar di Canada."
" Woahh, pasti bahasa internasional mu sangat bagus kris-ssi." Kris sedikit tersipu mendengar ungkapan Luhan, ia garuk tengkuknya yang tak gatal.
" Sudah semua hyung?" Sehun memecahkan suasana yang canggung itu. Raut takterbaca tersemat di wajah Sehun.
" Nde Sehunie." Luhan menanggapi ucapan Sehun disertai senyum manis.
" Kajja, kita ke kasir dan pulang hyung. Hari sudah mulai gelap."
" Kajja, kami permisi dulu Kris-ssi. Senang berkenalan dengan mu."
" Hmm, hati-hati di jalan." Kris melambai pada mereka. Menatapnya hingga punggung mereka menghilang di tikungan menuju kasir.
" Luhan ya? Pria yang manis, sepertinya aku tertarik." Seulas senyum tercetak di wajah Kris, kemudian ia berlalu melakukan kegiatan yang tertunda –belanja.
.
.
.
.
.
.
.
.
Pikiran ku kembali melayang mengingat kejadian yang mulai memperlihatkan betapa rapuh dan tersiksanya dia. Meski secara tidak langsung dia lah yang menghancurkan mereka, tapi tidak sepenuhnya salah Luhan hyung. Ia hanya namja yang ingin selalu membuat orang-orang disekitarnya tertawa bahagia. Meski dirinya sendiri tak bisa tertawa bahagia. Sekuat apapun ia mencoba, hasilnya ia melukai mereka tanpa sengaja.
.
.
.
.
.
.
Flashback
Autor poV
"Luhan , Will you be my mine?" Itu adlah suara ungkapan dari Kris untuk Luhan. Pemuda yang ia temui bersama Sehun tanpa sengaja di super market. Yang telah menjad flowerboy di kampus, semenjak kepindahannya disini –Universitas Sehun dan Kris.
Terkejut? Tentu saja, hal itulah yang dirasakan Luhan maupun Sehun. Siapa yang tidak terkejut ketika kau datang pagi-pagi. Tiba-tiba disuguhi dengan pernyataan dari salah satu pangeran Universitas? Dan ehem…kau tidak memiliki perasaan layaknya orang jatuh cinta kepadanya. Sehun? Jangan kau tanya, perasaan namja itu sedang tak menentu saat ini. Meski hanya ada wajah datar d ekspresinya saat ini. Percayalah kau akan terkejut jika mengetauhi kenyataannya.
"…." Luhan hanya dapat menautkan kedua alis cantiknya, tanda ia tidak mengerti.
" Aku menyukai mu semenjak kita bertemu tanpa sengaja di Super market 3 bulan lalu. Sejak lama aku ingin mengungkapkan ini, tapi aku takut kau menganggap ku hanya main-main saja. Makanya aku menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan ini pada mu." Dan well, itu kata terpanjang yang pernah didengar Luhan mau pun Sehun keluar dari mulut Kris Wu.
" Tapi aku….." terpotong
" Tak masalah Lu, setidaknya kau pikirkan ini dulu."
" Kris aku….." lagi-lagi ucapan Luhan terpotong.
" Aku sungguh-sungguh Luhan."
" Kris dengar. Aku menyayangi mu." Ada nada ketegasan disana, takut ucapannya terpotong kembali.
Trakk….
Jika dapat didengar maka itu suara hati seseorang yang sedang patah hati ketika mendengar ucapan Luhan.
" Tapi sebagai teman." Kata-kata Luhan yang baru saja diucapkan, seakan menjadi lem perekat untuk hati yang sempat terpatahkan tadi.
" Setidaknya cobalah dulu Lu. Aku benar-benar menyukaimu, bahkan aku mencintai mu. "
" Aku tidak seperti yang kau fikirkan Kris. Kau salah jika mencintai ku. " Raut wajah Luhan menampakkan bahwa dia tidak main-main dengan kata-kata nya. Ada sesuat yang Luhan coba sembunyikan dari raut wajahnya.
" Kumohon, fikirkan ini terlebih dahulu Lu. Setidaknya mencoba tidak ada salahnya bukan?" Baru berjalan 3 langkah Kris menolehkan kepalanya menghadap Luhan.
" Aku akan menggu jawaban mu tiga hari dari sekarang Lu. " Setelah mengatakan itu Kris berlalu meninggalkan Sehun dan Luhan.
" Lu hyung…" Sehun menepuk pundak kanan Luhan mencoba member tahu keberadaannya.
" Sehunie, eottoke? " mata rusa berkaca-kaca seakan siap menumpahkan isinya.
" Sstttt…. Uljima, aku disini. Bicarakan ini dirumah arra. Jangan sampai ada yang melihat raut wajah jelek mu itu. Itu akan menjadi berita besar di kampus." Sehun mencoba menghibur luhan dengan mengusap kedua pipinya.
" Hmmm, aku ingin pulang sekarang. Aku tidak ingin masuk ke kelas." Sehun hanya mengangguk mengiyakan pernyataan Luhan.
" Gomawo…" Luhan sedikit tersenyum dan menggenggam erat tangan Sehun. Dan mereka berjalan menuju parkiran untuk pulang ke apartement Sehun. Rencana awal untuk memasuki kelas gagal karna ungkapan yang diberikan Kris.
.
.
.
.
.
.
.
.
Balkon yang terdapat di kamar Luhan begitu sepi, hanya terdengar hanya deru angin malam dan hembusan nafas Luhan dan Sehun.
" Jadi apa keputusan mu hyung?" Sehun mencoba untuk memecah keheningan yang tercipta diantara mereka –Sehun dan Luhan.
" Ntahlah Sehunie, ini berat untuk ku." Luhan menenggelamkan kepalanya diatas kedua lututnya, seakan mencoba meletakkan beban itu disana.
" Apa kau menyukainya hyung?"
" ….. Ya, sebagai seorang yang menyenangkan dan sebagai teman. Hanya itu tak lebih." Ada sedikit jeda di dalam suara yang hampir menyerupai bisikan itu.
" Emh, apa kau mencintainya hyung?"
" Huft, se-sepertinya tidak"
" Wae?"
" Karna aku tak merasa dia berdetak kencang ketika bersama dia." Luhan menunjuk dada sebelah kirinya, dimana terletak organ manusia paling penting –jantung.
Puk…..
Sehun menepuk bahu Luhan, mencoba berbagi sisa kekuatan yang ia miliki pada Luhan.
" Aku percaya padamu hyung. Lakukan sesuai hatimu. Aku akan memberi waktu untuk berfikir itu sendiri. Pilihlah yang menurutmu itu baik. Aku ada di dalam kamar ku jika kau mencari ku hyung."
Cup…
Sehun mencium kening Luhan dengan penuh perasaan, seakan memberi Luhan kekuatan untuk menyelesaikan masalahnya. Luhan yang awalnya terkejut mencoba untuk menikmati sentuhan bibir sehun di dahinya.
.
.
.
.
.
.
.
TBC
.
.
.
.
.
ANYEONGGGGGG…
Kim bawain lagi epep abal-abal .
Sebenernya ini oneshoot *alesan. Tapi karna draft satunya gatau kesimpen dimana Kim lupa. Jadi mau gak mau bakal jadi two or threeshoot *nyengir.
Ok, Kim tau ini gak nge feel dan flat abis. Ditambah secepet kreta ekspres.
Tapi Kim minta review boleh?
Dan untuk yang udah review , follow , and fav Long Song Story , Kim mau ngucapin makasih banget yaaaa *bagiKiseu :* . Di tunggu aja kelanjutannya *nyengir
Dengan The One berarti Kim punya banyak utang ya XD
.
.
.
Siapa yang besok liat pantat abang ganteng -Sehun?
Pasti banyak ya? Kim mah stay here aja -_-
Biasa factor kurang duit, sibuk kuliah and menghayal abang ganteng sama kakak cantik –Luhan masi enaena XD *curhat. Titip salam buat abang ganteng boleh? Hehehe *modus
Last , tanpa banyak bacot egen.
RnR please ^^
