"Paper Plane"
Author : Do Sung Gyeol
Main pair : Kaisoo/Kaidoo
Rate : T (PG-17)
Genre : Romance
Warning : Yaoi (BoysXBoys), OOC, ngebut, gaje, typos, ejaan fail, perubahan watak chara dll.
The chara belongs to God and this fic belongs to me
Part 1
She's my baby
Saehayan geu son kkeut-e
No-ga beolin Chocolate
You walking into my door
.
.
Kaido
.
.
Do Kyung Soo, seorang murid dari Seoul High School yang memiliki postur tubuh agak tinggi dan kulit putih juga bersifat pendiam. Tapi meskipun dia seperti itu, dia sangat mudah dijadikan teman dan diajak mengobrol. Hanya saja, karena sifat pendiamnya itu orang-orang pun hanya sesekali mengobrol dengannya.
Hari itu, pelajaran berakhir. Kyung Soo membereskan buku-bukunya lalu pergi pulang. Sepanjang jalan, dia melihat orang-orang sedang memegang selebaran dan sepertinya sangat menarik hingga banyak yang mempunyai selebaran itu. Kyung Soo terdiam sejenak ketika orang-orang itu melewat kearahnya. Diliriknya dinding disebelahnya, ada sebuah poster tertempel disana. Kyung Soo membaca tulisan diposter itu. Sebuah audisi bakat untuk menjadi bintang di SM Entertaiment.
Kyung Soo membaca kelanjutan tulisan di poster itu. Syarat-syarat ketentuannya adalah berumur 16-25 tahun. Persyaratan kedua, harus bisa menyanyi. Kyung Soo menyunggingkan senyumnya, dia bisa menyanyi, dan beberapa dari temannya juga bilang kalau suara dia bagus. Persyaratan ketiga, mampu menguasai pelajaran musik. Hei, Kyung Soo selalu mendapatkan nilai terbaik soal pelajaran musik. Persyaratan terakhir, mahir dalam dance. Kyung Soo tertegun sejenak, semua syarat dalam audisi itu dapat ia penuhi hanya saja, dia payah soal dance. Kyung Soo pun melangkah meninggalkan tempat itu. Dia berpikir ulang lagi soal audisi itu.
.
.
Kaido
.
.
Keesokan harinya, dilorong sekolah ia masih terbayang dengan audisi itu. Kemudian, Kyung Soo berbelok ke arah toilet untuk menyegarkan wajahnya sejenak dengan membasuh mukanya. Kyung Soo menatap bayangannya dicermin, lalu ia merogok saku celananya untuk mengambil sapu tangan.
Tiba-tiba, sebuah pesawat kertas mengenai kepalanya. "Aww" ringisnya lalu mengambil pesawat kertas itu dan membukanya. Ada sebuah tulisan di kertas itu.
Hei, tertarik dengan audisi itu eoh?
Kyung Soo menyerinyitkan dahinya, dari mana orang itu tahu kalau ia tertarik dengan audisi itu?. Kyung Soo menoleh ke setiap sudut toilet itu, tidak ada siapa-siapa selain dia disana. Kyung Soo membuka pintu toilet satu persatu disana, namun tidak ada orang. Dia pun keluar dari toilet itu lalu membuang kertas yang tadi dipegangnya.
Kyung Soo berjalan menuju kelasnya. Di kelas, ia disapa teman dekatnya Baekhyun.
"Annyeong! Kau sudah membaca selebaran kemarin?" Kyung Soo mengangguk.
"Kau berminat? Kalau kau berminat, kita bisa daftar bersama"
"Aku tidak mahir dalam dance" jawab Kyung Soo
Baekhyun menatap wajah Kyung Soo simpati. Benar, Kyung Soo lemah dalam soal dance. Tiba-tiba sebuah ide muncul di kepala Baekhyun.
"Kenapa tidak belajar saja? Kau mungkin bisa meminta orang-orang yang mahir dalam dance untuk mengajarimu" usul Baekhyun.
"Apa kau bisa?"
"Eh? Ahahaha~ aku tidak terlalu pandai dalam dance, lagipula kalau dance pun aku hanya mengasal saja" jawab Baekhyun sambil tertawa lepas.
Kyung Soo tersenyum lalu mengangguk mengerti. Sepertinya, Baekhyun benar, dia harus meminta orang lain untuk mengajarinya dance.
Sepulang sekolah, ketika Kyung Soo berjalan dilorong. Tiba-tiba sebuah pesawat kertas mengenai kepalanya lagi. Kyung Soo mengambil pesawat kertas itu. Ada sebuah tulisan lagi di kertas itu.
Kau payah dalam soal dance? Hmm~ baiklah, aku mungkin bisa membantumu kalau kau mau. Datanglah ke tempat yang biasa dipakai untuk bermain skate board di dekat wilayah rumahmu malam ini, aku akan menunggumu disana.
Kyung Soo menolehkan kepalanya kembali ke seluruh sudut lorong. Tidak ada siapa-siapa. Kyung Soo memasukkan kertas itu ke dalam sakunya lalu berjalan pulang.
Jam 07.00, Kyung Soo mengambil jaket dan syalnya lalu berpamitan pada orang tuanya untuk keluar sebentar. Setelah diberi izin, Kyung Soo pun pergi ke tempat yang dikatakan orang yang melempar pesawat kertas padanya tadi siang di sekolah.
Sesampainya disana, dia mencari-cari orang yang katanya akan mengajarkannya dance. Ketika ia sedang mencari, tiba-tiba sebuah alunan musik terdengar ditelinganya.
Girl
I can't explain what I feel
Ou~Oh~Yeah
My baby, baby, baby, baby
Yeah~Yeah
Dia pun mengikuti arah musik itu berasal. Kemudian, ia melihat seseorang memakai topi dan memegang sebuah jaket lalu menari sesuai dengan alunan musik itu dengan jaket dan topi yang digunakannya seolah sedang menari berpasangan*.
Haruga machi ilbunchorom neukkyojige mandeulji
Nomanisseumyon yonghwasoge juingong
Nol borodallyoganeun eksyonsinirado jjigeulgot chorom
Nan machi yongungi dwen gotchorom
Non nege wanbyok
Sangsanghebwasso
Hamkkeramyon ottolkka Yeah
Nan noman gwenchantago malhejumyon modu wanbyokhe
Oh baby
Kyung Soo terus menatap orang itu. Orang itu menari dengan lihainya, hingga Kyung Soo tak sadar kalau orang itu kini ada di hadapannya.
Kyung Soo bisa melihat orang itu tersenyum, tapi ia tidak bisa melihat wajahnya karena orang itu memakai topi hingga menutupi wajahnya. Tiba-tiba, orang itu menarik Kyung Soo lalu mengajaknya menari seperti yang dilakukannya tadi dengan topi dan jaket itu.
I lost my mind
Noreul choeummannasseultte
No hanappego modeungoseun Get in slow motion
Nege marhejwo ige sarangiramyon
Kyung Soo sedikit mengalami kesulitan mengikuti gerakan orang itu karena dia menari terlalu lincah. Sampai-sampai Kyung Soo menginjak kaki orang itu berkali-kali namun dilihatnya orang itu tetap tersenyum.
Meil geudewa
Sumaneun gamjong deureul lanwojugo bewogamyo
Ssaugo ulgo anajugo
Nege marhejwo ige sarangiramyon
Setelah alunan musik itu berhenti, mereka pun juga ikut berhenti melakukan gerakan mereka. Orang itu melepaskan Kyung Soo kemudian berjalan lalu menyenderkan tubuhnya didinding tempat itu. Kyung Soo menatapnya heran kemudian berjalan mendekatinya.
"Anggap saja itu intermeso dariku, dan sedikit menguji kemampuan menarimu" kata orang itu
"Siapa kau? Kau yang melempar pesawat kertas itu padaku disekolah kan?"
"Apa yang akan kau lakukan jika aku menjawab iya, dan jika aku menjawab bukan?"
"Ck, jawab saja pertanyaanku tadi"
"Baiklah, iya…" orang itu berjalan memutari Kyung Soo "dan bukan"
Kyung Soo kesal, lalu ia mehempaskan topi yang dipakai orang itu hingga topi itu terlempar agak jauh.
"Yah, apa boleh buat"
Kyung Soo tertegun melihat wajah orang itu. Tiba-tiba, dia merasakan jantungnya berdegup kencang. Orang itu kemudian menyunggingkan senyumnya. Dia mengulurkan tangannya pada Kyung Soo.
"Kai"
Kyung Soo masih tertegun menatap orang itu.
"Hello?" kata Kai sambil mengipas-ngipaskan tangannya didepan muka Kyung Soo.
"Ah, Kyung Soo. Do Kyung Soo" jawab Kyung Soo sambil membalas jabat tangan Kai. Kai tersenyum sedangkan Kyung Soo masih terus tertegun menatap orang itu.
"Kau tidak perlu menatapku seperti itu"
"Ah, maaf"
Suasana pun berubah menjadi canggung. Kyung Soo duduk disebelah Kai sambil terus menundukkan kepalanya.
"Jadi, apa kau beminat mengikuti audisi?" tanya Kai membuka topik pembicaraan.
"Mungkin, kau sudah tahu sendiri kan kendalanya apa?" jawab Kyung Soo
Kai tertawa kecil, dia mengacak-ngacak rambut Kyung Soo. "Kau hanya perlu belajar" katanya lalu berdiri dan menghidupkan tape, kemudian terdengar alunan musik dance dan Kai pun memulai gerakannya.
Mata Kyung Soo sekali lagi terhipnotis oleh gerakan Kai. Dia terus menatap Kai kagum.
"Apa kau murid sekolah Seoul? Aku belum pernah melihatmu sebelumnya"
"Kau tidak perlu tahu, itu rahasia" jawab Kai mendekati Kyung Soo sambil terus melakukan gerakan dancenya.
"Cih~" desis Kyung Soo.
Musik berhenti, Kai pun mengakhiri gerakannya dengan sempurna.
"Jadi, kapan kita akan mulai belajar?"
"Harusnya itu menjadi pertanyaanku"
Kai kemudian mendekati Kyung Soo kembali, lalu membuka jaket dan syal yang dikenakan Kyung Soo. Kyung Soo yang kaget segera menjauhkan tangan Kai yang sedang membuka jaketnya.
"Apa yang kau lakukan? Aku bisa mati kedinginan, ini sudah malam!"
"Jadi kau mau belajar dance dengan mengenakan jaket tebal dan syal?" jawab Kai sambil melanjutkan membuka jaket Kyung Soo. Kali ini, Kyung Soo hanya diam saja dengan perlakuan Kai.
"Kau akan hangat jika kau menggerakkan badanmu"
Kai menarik Kyung Soo yang memeluk tubuhnya yang kedinginan. Lalu Kai mencoba memberikan gerakan pemanasan pada Kyung Soo. Dan mereka pun memulai 'pelajaran' mereka.
.
.
Kaido
.
.
Setelah cukup lama melakukan gerakan dasar, akhirnya Kyung Soo memutuskan untuk beristirahat sejenak. Kyung Soo dapat merasakan tubuhnya memanas setelah berulang kali mencoba gerakan dasar yang di ajarkan Kai.
"Hari ini cukup sampai disini saja, besok kita lanjutkan. Sebaiknya kau pulang, ini sudah terlalu malam" kata Kai sambil memakai topinya lalu kembali melakukan gerakan dansa.
Kyung Soo melirik jam tangannya sudah jam 09.00. Berarti sudah 2 jam mereka bertemu dan berlatih dance. Kyung Soo pun meraih jaket dan syalnya lalu beranjak dari posisinya.
"Terima kasih, aku pamit pulang" pamit Kyung Soo dan dibalas dengan 'hn'nya Kai. Lalu Kyung Soo pun meninggalkan tempat itu.
"My babe, baby babe, baby baby. Marhejwo nege What Is Love?"
.
.
Kaido
.
.
"Kyung Soo!" Kyung Soo menoleh kearah orang yang memanggilnya, Baekhyun.
"Anyeong! Kyung Soo, kau terlihat pucat, kau sakit?" tanya Baekhyun khawatir.
"Gwenchana"
Baekhyun dan Kyung Soo pun berjalan ke kelas bersama. Wajah Kyung Soo hari ini memang sedikit pucat. Sepulangnya Kyung Soo dari latihan dance, dia langsung pergi ke toilet dan muntah, sepertinya dia belum terbiasa dengan angin malam. Pagi tadi pun, ummanya melarang dia sekolah tapi Kyung Soo bersikukuh ingin sekolah.
Sampai akhirnya ketika KBM berlangsung. Kyung Soo tidak kuat lagi untuk mengikuti KBM dan…
BRUK
Seonsaengnim dan semua murid dikelas itu menoleh pada Kyung Soo yang pingsan lalu segera membawanya ke UKS.
.
.
Kaido
.
.
"Sudah kubilang, kalau kau sakit" kata Baekhyun yang menemani Kyung Soo ketika ia pingsan, lalu Baekhyun memberikan segelas air hangat pada Kyung Soo.
"Ah, gomawo Baekhyunnie" jawab Kyung Soo sambil meminum air yang diberikan Baekhyun.
"Ne, kalau begitu aku ke kelas dulu, tidak apa-apa kan aku tinggal sendiri?"
"Ne, ah, Baekhyunnie! Mengenai audisi itu, aku ikut"
Baekhyun tersenyum ke arah Kyung Soo lalu mengangguk mengerti. Baekhyun pun menghilang dari ruang UKS, dan Kyung Soo menyenderkan punggungnya di tepi kasur. Kemudian, sebuah pesawat kertas mendarat tepat diantara kaki Kyung Soo. Dia pun mengambil pesawat kertas itu lalu membukanya. Ia sudah memprediksikan pesawat kertas itu pasti dari Kai.
Kau tidak biasa keluar malam ya? Istirahatlah, malam ini kalau memang tidak kuat jangan terlalu dipaksakan.
Kyung Soo tersenyum membaca tulisan itu. Dia menoleh ke arah jendela di ruang UKS itu. Mungkin Kai tadi sedang ada disitu. Dia pun membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya sejenak.
Selang beberapa menit, seseorang masuk ke ruang UKS. Langkahnya sangat pelan karena tidak ingin membangunkan orang yang sedang tidur diranjang itu. Tangannya kemudian memasangkan sebuah headset ditelinga Kyung Soo yang sedang tertidur lalu menyalakan lagu slow yang tenang dan enak didengar. Setelah itu orang itu pun mencium kening Kyung Soo dan segera pergi dari ruangan itu.
Neol saranghage dwaebeorin nan ije deo isang
Doragal goshi eobseoyo nalgaereul geodwogasyeotjyo (oh no)
Yeongwonhan sarmeul irheotdaedo haengbokhan iyu
Naui yeongwon ijen geudaeinikka etternally love
Neoui sesangeuro yeorin barameul tago
Ne gyeoteuro eodisseo wannyago
Haemarkge mutneun nege bimirira malhaesseo
Manyang idaero hamkke georeumyeon
Eodideun cheongugilteni
.
.
Kaido
.
.
Kyung Soo terbangun dari tidurnya. Musik itu terus memainkan kembali lagu yang didengarnya. Kyung Soo meraih telinganya dan mencabut headset dari telinganya. Lalu ia mengambil sebuah mp3 player di sampingnya.
"Ini pasti ulah Kai"
Kyung Soo beranjak dari tidurnya lalu merapikan seragamnnya dan hendak kembali ke kelas untuk mengambil tasnya. Namun, pintu UKS terbuka dan Baekhyun datang dengan membawa tas Kyung Soo.
"Eh? Kau sudah bangun ternyata, ini tasmu. Kau mau pulang sekarang? Bagaimana dengan keadaanmu?" tanya Baekhyun.
"Sudah agak baik, gomawo"
"Ne, kajja, kita pulang"
Kyung Soo memasukkan mp3 itu kedalam tasnya lalu menyusul Baekhyun.
Baekhyun berpamitan pada Kyung Soo setelah dipertigaan. Kyung Soo pun berjalan kembali.
.
.
Kaido
.
.
Malam harinya, tepatnya pukul 09.30, Kyung Soo mengendap-endap keluar dari rumahnya. Ia takut jika ummanya bangun dan memarahinya karena keluar malam ketika sakit. Setelah berhasil keluar, dia pun segera berjalan menuju tempat Kai.
Sesampainya disana, dia kembali melihat Kai yang sedang latihan dance. Kyung Soo pun menghampiri Kai.
"Keras kepala" kata Kai ketika tahu Kyung Soo datang. Kyung Soo menghela nafasnya sejenak, lalu mematikan tape itu.
"Ini punyamu kan? Aku kembalikan"
"Itu punyamu" jawab Kai sambil terus menggerakan badannya. Kyung Soo mengangkat alisnya. Kai pun berhenti dari menarinya lalu menatap Kyung Soo, "Untukmu". Kyung Soo mendengus "Aku tidak mau".
"Disitu ada beberapa lagu yang mungkin bisa kau gunakan untuk dance" Kai menghampiri Kyung Soo lalu duduk disampingnya.
"Jadi, kau ke sini mau latihan atau apa?"
"Tentu saja latihan kau pikir aku kesini untuk apa lagi? Melihatmu menari?"
Kyung Soo pun berdiri lalu meregangkan tubuhnya "Kajja". Kai hanya mendengus "Aku tidak tanggung jawab kalau penyakitmu bertambah parah". Lalu mereka pun mulai melakukan pemanasan dan berlatih.
.
.
Kaido
.
.
"Aku ingin mendengarmu menyanyi" kata Kai setelah mereka selesai latihan.
"Kau meminta tanpa melihat situasi" jawab Kyung Soo sambil mengatur nafasnya.
Tiba-tiba, Kyung Soo merasakan kepalanya pusing. Kai yang melihat wajah Kyung Soo pucat langsung khawatir.
"Hei, kau tidak apa-apa? Hei!" tanya Kai sambil mengguncang-guncangkan tubuh Kyung Soo yang lemas. Namun Kyung Soo tidak merespon, nafasnya tersengal-sengal. Terpaksa Kai pun membawa Kyung Soo pulang.
"Rumahmu dimana?" tanya Kai yang sedang menggendong Kyung Soo ketika diperjalanan pulang.
"Setelah pertigaan ini lurus saja" jawab Kyung Soo lemas. Kai pun segera melangkahkan kakinya cepat menuju rumah Kyung Soo.
Sesampainya disana, umma Kyung Soo yang mendengar bel rumahnya berbunyi segera keluar dan betapa terkejutnya ketika ia melihat Kyung Soo terkulai lemas.
"Ommo, Kyung Soo"
"Dia tadi tergeletak dijalan, lalu saya menanyakan dimana rumanhnya dan saya bawa pulang" jelas Kai berbohong.
"Ah, gamsahamnida"
"Ne" Kai pun pamit dan umma Kyung Soo segera membawa Kyung Soo masuk ke dalam rumahnya.
.
.
Kaido
.
.
Pagi itu, Kyung Soo tidak diizinkan ummanya untuk pergi ke sekolah karena takut nanti sakitnya bertambah parah. Kyung Soo pun terpaksa harus berbaring ditempat tidurnya.
Lagi-lagi, sebuah pesawat kertas tiba-tiba melayang ke arah kamar Kyung Soo dan mendarat tepat ditempat tidurnya. Kyung Soo menghela nafasnya lalu membuka pesawat kertas itu.
Hari ini jangan dulu latihan, jangan memaksakan diri. Kulihat dancemu sudah lumayan bagus, kau hanya perlu sering berlatih saja, tapi jangan ketika keadaanmu seperti sekarang.
Kyung Soo bangun dari tempat tidurnya lalu menghampiri jendela kamarnya dan melihat keluar, tidak ada siapa-siapa. Kyung Soo pun mengambil secarik kertas lalu menuliskan sesuatu dan membuatnya menjadi pesawat kertas kemudian melemparnya keluar. Setelah itu Kyung Soo pun kembali berbaring ditempat tidurnya.
Pesawat kertas itu melayang dari atas dan tepat ditangkap oleh Kai yang sedang berdiri didepan pintu gerbang rumah Kyung Soo. Kemudian Kai pun membuka pesawat kertas itu.
Gomawo
Kai menyunggingkan senyumnya lalu menyimpan kertas itu disakunya dan berjalan pergi.
.
.
TBC
.
.
Gyaaa, ini fic pertama saya. Mian kalo saya buat charanya jadi OOC *bows*. Typo? Tulisan berantakan? Males ngedit #plak. So, mind to RnR? and please, give me your comment or some critics to this fic but no bash!. Gamsahamnida! *deep bows*
*)terinspirasi dari EXO K treaser 14 Kai
