Chapter 1

"Daebak! Pre-order Album EXO 'Don't Mess Up My Tempo' capai 1 juta kopi"

"EXO, Grup pertama yang berhasil jual 10 juta kopi album di korea"

"Pre-order album raih 1 juta kopi, EXO jadi Quintuple Million Sellers"

"Inilah EXO sudah kuduga kalian akan mencetak sejarah baru, mulai hari ini detik ini kalian sukses menambahkan kata legend di belakang nama kalian, kalian patut berbangga atas kerja keras selama ini."

"Terimakasih Lee Sooman Sajangnim, tentu saja kami tidak akan berhenti di titik ini saja, sebisa mungkin kami akan membuat para EXOL kami bangga lagi di kemudian hari." Jawab lelaki dengan senyuman seindah malaikatnya itu, Suho.

"Tapi sayang sekali Lay Hyung tidak berada di sini untuk merayakannya, aku harap dia dapat bergabung lagi ke grup secepatnya." Sahut Baekhyun yang berdiri di samping Sehun sambil melihat teman-temanya satu persatu. Kecuali lelaki dengan tinggi badan di atas rata-rata yang berdiri di pojokan, Baekhyun tidak menganggapnya sebagai 'teman' dalam artian yang sesungguhnya.

"Ah, iya Baekhyun-"

" Sajangnim! Aku bisa menasehatinya." Potong Suho saat pendiri dari agensi tempatnya bernaung itu akan menegur salah satu dari sahabat baiknya.

"Aku hanya ingin mereka berdua lebih berhati-hati setelah kesuksesan yang kalian raih." Bisik Lee Sooman pelan ke telinga Suho yang berdiri di sampingnya. Lalu setelah mengatakan keinginannya itu Tuan Sooman pamit untuk undur diri dari ruang latihan khusus EXO itu.

"Ah Suho Hyung aku pulang duluan okay, aku harus mandi dan beristirahat untuk tampil ke musik bank esok." Adu Sehun dengan wajah kekanakannya pada Suho yang berdiri di depannya.

"Aku juga Hyung." Kai ikut menimpali perkataan Sehun.

"Aku juga." Lalu disusul Chen, Xiumin, dan juga D.O

Setelah mereka berlima pergi kini tinggal Chanyeol, Baekhyun dan Suho saja yang sibuk mengemasi barang-barang mereka.

Chanyeol sibuk mengemasi gitar akustik kesayangannya ke dalam tas khusus gitar sedangkan Baekhyun tentu saja menunggu kekasih raksasanya itu. Suho yang sedari tadi hanya berusaha untuk tetap terlihat sibuk itu pun dengan terpaksa menghampiri keduanya.

"Ehem Baek.. Yeol.. aku ingin berbicara dengan kalian."Baekhyun yang memang sedari tadi hanya terdiam, berjengit kaget mendengar suara Suho yang tepat berdiri di sampingnya.

"Yak! Suho Hyung kau membuatku kaget saja. Untung saja aku tidak punya penyakit jantung."

"Kau terlalu berlebihan, Bee." Balas Chanyeol sambil mengusap pelan pipi tembam Baekhyun lalu kembali melanjutkan kegiatannya yang tertunda karena mendengar pekikan Baekhyun tadi.

Suho yang melihat interaksi kedua sahabat di depannya itu hanya mampu meneguk pelan air liurnya, ia jadi ragu untuk mengatakannya.

"Hmm begini, bagaimana yah aku mengatakannya. B-bisakah kalian lebih menahan diri."

"Huh?" Chanyeol yang sedari tadi membelakangi Suho kini berbalik menatapnya sambil melempar pandangan seperti bertanya 'kenapa'.

"Hah Yeol, kau tahu kan pekerjaanku menjadi seorang leader itu tidak semudah yang kalian bayangkan, bisa dibilang pekerjaanku dua kali lebih berat dari kalian_"

"Bisakah kau tidak berbelit-belit, Hyung." Potong Chanyeol sambil mengusap jemari Baekhyun yang menegang. Ia tahu kekasihnya itu pasti sedih. Karena ini bukan pertama atau kedua kalinya mereka di tegur. Ia ingat saat bulan agustus lalu mereka menghadiri Fanmeet Nature Republic bersama Suho dan Sehun di Thailand, lalu malamnya ketika Baekhyun mengeluh lapar dan ingin makan bersamanya, Mereka tertangkap kamera fans dan entah bagaimana fans itu dilaporkan polisi. Sejak kejadian itu, para pihak agensi selalu berupaya untuk menjauh-jauhkan dirinya dengan Baekhyun. Dan ia benci dengan kenyataan itu. Apakah ia melakukan kesalahan.

"Oke mari kita berbicara sebagai kakak dan adik, Yeol_"

"Chan, bolehkah aku pulang duluan, aku rasa aku punya suatu urusan." Tanya Baekhyun sambil berusaha menampilkan senyuman manisnya.

"Hm berhati-hatilah." Angguk Chanyeol sambil mencium kening Baekhyun sebentar lalu melepaskan genggaman tangannya.

"Maaf Suho Hyung tapi aku ada urusan." Pamit Baekhyun lalu benar-benar pergi meninggalkan ruang latihan itu.

Cklek

Selepas kepergian Baekhyun hanya suasana hening menghantui keduanya. Tidak ada yang mau memulai hingga Suho menyerah dengan atmosfer yang semakin mencekiknya ini.

"Yeol kau tahu maksutku, aku hanya tidak ingin kau dan Baekhyun berada dalam masalah, kau tahukan Youngmin bagaimana, orang itu pasti akan melaporkannya ke Sajangnim lalu masalah ini akan semakin rumit."

"Kau yakin mengkhawatirkanku dengan Baekhyun?bukan karena EXO?"
"Yeol apa maksutmu?"

"Aku tahu Hyung. Kau, Youngmin, Sajangnim kalian semua hanya mengkhawatirkan nama EXO karena ulahku, karena aku yang mempunyai orientasi seksual yang berbeda dengan kalian! Apa salahku Hyung? Aku bahkan juga tidak mengerti bagaimana rasa ini muncul di hatiku hiks bodoh aku pembawa sial di grup ini." Balas Chanyeol sambil menekan rasa sakit di dadanya yang tiba-tiba muncul. Entah kenapa mencintai seorang laki-laki bisa sesulit ini.

"Chanyeol maksutku tidak seperti itu aku benar-benar mencemaskan kalian berdua, kau dan Baekhyun sudah kuanggap seperti adikku sendiri, percayalah."

"Sudahlah Hyung, aku pastikan tidak akan membuat nama EXO menjadi buruk. Hanya, jangan membuat aku menjauh dari Baekhyun aku tidak bisa." Sahut Chanyeol sambil membawa langkahnya keluar kearah pintu. Ia berhenti sejenak di depan pintu sambil mencengkram kuat kenop di pegangannya.

"Satu hal lagi Hyung, lain kali jika kau ingin menegurku sebisa mungkin jangan membuat Baekhyun mengetahuinya, aku tidak ingin hatinya terluka oleh perkataan kalian."

Cklek.

Lalu setelahnya Chanyeol benar-benar pergi meninggalkan Suho dengan keterdiaman yang kembali menghantuinya.

"Aku pulang." Ucap Suho sesaat setelah sampai di dorm.

"Suho Hyung, kau lama sekali padahal aku ingin mengajakmu makan bersama,lihat Hyung aku menemukan restaurant yang menjual makanan enak_"

"Semua restaurant menjual makanan enak Hun jika tidak, maka restaurant itu akan sepi pengunjung." Celetuk Kai yang sedang asik memainkan game tembak-tembakan pada ponsel pintarnya.

"Ish aku belum selesai Jong!" Kai yang mendengar kata tidak sopan dari Sehun itu, memelototkan matanya ke arah maknae grup EXO tersebut. Itu terdengar seperti kkamjong di pendengarannya. Kkamjong berartu plesetan dari namanya yang berarti gelap.

"Maksutku itu Suho Hyung restaurant yang menjual makanan enak dan murah, ayo Hyung beli." Rajuk Sehun sambil menarik-narik ujung sweater hitam Suho.

"Tidak Hun kau pasti ujung-ujungnya akan menyuruhku membayar lagipula aku sedang ingin tidur kau sendiri yang bilang besok kita akan ke music bank dan perlu istirahat yang cukup."

"Yah Hyung." Lesu Sehun sambil menatap kembali layar ponselnya yang menampilkan restaurant dengan menu makanannya. Gagal sudah rencanannya untuk makan gratis.

"Pftt." Ledek Kai sambil masih memfokuskan perhatiannya pada layar telfonnya.

"Jika kau benar-benar lapar pergilah ke bawah dan minta Kyungsoo untuk memasakkanmu."Ucap Suho sebelum benar-benar menghilang di balik pintu kamar yang tertutup itu.

Ah benar, Kyungsoo Hyung!

"Hun, kau mau kemana?" Tanya Kai saat Sehun akan pergi dengan membawa sandal jepit di tangannya.

"Ke dorm bawah."

"Woi kau tahu kemana Chanyeol Hyung? Dia dari tadi belum kembali, aku ingin bertanya kepadanya bagaimana mendapatkan senjata level 7 ini."

"Tidaak tahu." Balas Sehun sebelum berlari seperti anak kecil menuju dorm bawah, tempat Chen,Xiumin,D.O dan Baekhyun tinggal.

Cklek

"Ah Kkamjagiya! Bodoh kupikir kau maling yang akan merampok dorm kami." Ucap Chen sambil menoyor kepala Sehun pelan. Ia sudah akan membuka pintu dormnya tersebut ketika Sehun tiba-tiba menerobos masuk seperti maling.

"Aduh Hyung, kau tidak perlu memukul kepalaku! Apa kau mau kuberitahu ayahku dan kau akan dimarahi seperti Suho Hyung." Sungut Sehun berpura-pura marah.

"Sudahlah jangan kekanakan. Apakah Kai ada di dorm kalian?"
"Ada. Kau cari saja sendiri. Dah Hyung." Ucap Sehun lalu setelahnya melenggang masuk.

Cklek

"Baek." Ucap Chanyeol pelan ketika memasuki kamar Baekhyun.

Baekhyun menoleh sebentar lalu kembali menghadap jendela kamarnya yang menghadap ke taman kecil indoor yang sengaja dibuat Kyungsoo saat ia memiliki waktu senggang.

"Hmm?" Sahut Baekhyun pelan masih sambil membelakangi Chanyeol.

"Aku_"

"Waktunya makan malam, Kyungsoo pasti sudah bersiap." Potong Baekhyun cepat sambil melirik jam. Ia berjalan melewati Chanyeol, sebisa mungkin ia ingin menghindar dari situasi ini.

"Baek, aku mohon." Pinta Chanyeol lirih sambil memegang pergelangan tangan Baekhyun.

"Yeol lepaskan kau tidak ingat perkataan Suho Hyung tadi."

"Baek ayolah kita pasti bisa melewati ini semua."

"Apa Yeol? Sudahlah aku lelah, mari kita akhiri."

"Baek-"
"Chanyeol-ah, kau dan aku kita sama-sama laki-laki, ini salah Yeol. Aku tidak ingin kau bersedih karena diriku. Mungkin sekarang, besok, ataupun lusa kita bahagia, tapi aku tidak ingin kau menyesal di kemudian hari Yeol. Pikirkan ini baik-baik. Akan lebih mudah jika kita nanti menikah dengan wanita dan mempunyai anak dari …mmhhp" Chanyeol tanpa mengatakan apapun langsung mendaratkan belahan bibirnya pada bibir Baekhyun, melumatnya dengan marah. Ia ingin menghentikan semua omong kosong yang keluar dari bibir mungil kekasihnya itu. Sedangkan Baekhyun yang kaget dengan perlakuan Chanyeol hanya dapat mengepalkan tangannya yang ia simpan di kedua sisi tubuhnya dengan erat. Jantungnya tiba-tiba saja berdegup kencang dengan wajahnya yang memanas.

Pria itu tak henti-hentinya melumat bibir Baekhyun, menyesapnya secara bergantian sedangkan Baekhyun masih kekeh dengan merapatkan bibirnya. Ia berusaha menolak ciuman Chanyeol namun saat matanya bertatapan dengan mata Chanyeol seketika membuat persendiannya lemas. Ia bisa saja jatuh ke lantai jika saja satu tangan Chanyeol tak menopangnya.

Lumatan-lumatan itu lama-lama semakin terasa panas dan menuntut. Chanyeol menggigit bibir bawah Baekhyun dengan cukup keras membuat Baekhyun berjengit kaget dan refleks membuka mulutnya dan kesempatan itu tak di sia-siakan oleh Chanyeol untuk memasuki rongga mulutnya dengan menggunakan lidah pria itu, mengajaknya berperang lidah menimbulkan suara decakan-decakan penuh gairah yang dihasilkan ciuman sepihak ini. Baekhyun tak membalas ciuman Chanyeol, namun juga tak menolaknya. Ia bingung harus bagaimana. Disisi lain ia merasa ini salah tapi jauh di dalam hatinya ia sungguh mendamba ciuman Chanyeol yang sangat menakjubkan.

Tanpa sadar bibirnya mengeluarkan rintihan kecil saat Chanyeol menyesap bibir bawahnya dengan begitu bergairah dan sensual. Ia dapat merasakan gigi-gigi Chanyeol yang bermain di bibirnya. Lalu lidah pria itu masuk semakin dalam memainkan lidahnya dan bergerak menggoda langit-langit mulutnya membuat desahan tak dapat terelakan lagi.

"Nghh.. Channyeolhh" erangan Baekhyun yang terdengar sangat seksi di telinga Chanyeol tak ayalnya hanya membuat pria itu semakin bergairah dalam setiap lumatan-lumatan yang dilakukannya. Sepasang mata miliknya menatap mata Baekhyun yang sudah sayu dalam dekapannya. Lalu kemudian ia teringat sesuatu. Dan dengan cepat menyudahi acaranya sebelum sesuatu di dalam sana benar-benar ingin mengeluarkan miliknya.

Chanyeol menggendong Baekhyun ala Bridal style lalu meletakkanya dengan hati-hati di atas ranjang. Baekhyun sudah akan mengajukan protes sebelum Chanyeol memotongnya dengan mencium kening Baekhyun lama.

" Besok kita harus ke acara musik, aku tidak setega itu untuk membuatmu tidak bisa berjalan."

"Tapi," Balas Baekhyun sambil melirik pelan sesuatu di antara paha Chanyeol yang terlihat menggembung. Baekhyun ngilu sendiri membayangkannya.

"Apakah tidak apa, Yeol?" Tanya Baekhyun khawatir.

"Tidak apa-apa, sudahlah tidurlah." Balas Chanyeol lalu menaikkan selimut sampai menutupi dada Baekhyun.

"Aku bisa mengatasinya." Chanyeol sudah bersiap akan membuka pintu sebelum suara lirih Baekhyun kembali menghentikannya.

"Chanyeol-ah." Chanyeol membalikkan tubuhnya untuk menghadap Baekhyun yang memandangnya dengan sorot mata kosong.

"Tentang tadi, hmm maafkan aku, aku tidak bermaksud untuk membuatmu sedih. Aku hanya terbawa amarah tadi, maaf. Aku tidak benar-benar mengatakannya."

"Aku tahu, kau hanya butuh waktu. Aku pergi Baek, selamat malam."

"Dia bahkan sangat pengertian, aku benar-benar mencintainya ya tuhan."Ucap Baekhyun dalam hati sambil diam-diam memohon kepada tuhan agar dapat hidup dan menua bersamadengan giantnya.

Cklek

Chanyeol keluar dari kamar Baekhyun dengan tergesa-gesa sambil melewati dapur yang terdapat Xiumin, Kyungsoo dan Sehun di dalamnya.

"Kau mau kemana Yeol?" Tanya Xiumin yang membantu Kyungsoo menyiapkan makan malam.

"Kembali." Jawabnya singkat.

"Kau tidak ingin makan disini?" Tanya Xiumin lagi tanpa menatap Chanyeol.

"Tidak aku kenyang, Hyung. Sudah aku pergi."

"Eoh." Setelah kepergian Chanyeol, Sehun terbatuk dengan keras karena melihat sesuatu yang 'benar-benar' mengganjal pada Hyung tiangnya itu.

"UHuk..uhukkk"

"Makanya jika makan itu pelan-pelan dasar anak nakal" omel Xiumin sambil mengambilkan segelas air putih untuk Sehun yang tadi tiba-tiba datang lalu merengek kepada Kyungsoo untuk dibuatkan makanan. Anak itu walaupun sudah besar, selalu saja menggunakan kartunya sebagai maknae untuk berkuasa. Gerutu Xiumin dalam hati.

"Hyung apa kalian tidak melihat sesuatu yang besar pada Chanyeol Hyung?"

" Memangnya apanya yang besar? Telinga?" sahut Xiumin acuh.

"Ah tidak Hyung jika itu telinga aku tidak akan seterkejut itu."

"Sudah Hun, kalau kau masih lapar kau bisa ambil lagi, aku akan tidur. Selamat malam." Kyungsoo yang memang tidak banyak berbicara itu pamit untuk meninggalkan dapur, meninggalkan Xiumin dan Sehun yang tengah bergelut dengan pikirannya.

"Ah jadi benar mereka melakukanya, tapi bukankah itu seharusnya sudah tertidur." Gerutu Sehun pada dirinya sendiri yang masih dapat di dengar oleh Xiumin yang duduk disampingnya.

"Apanya yang tertidur? Kau bicara apa?" Tanya Xiumin penasaran dengan 'besar' yang dimaksud Sehun tadi.

Flashbackon

"HYUNGGG!"

"Pelankan suaramu bodoh!" umpat Xiumin kepada Sehun yang dengan seenaknya berteriak di dorm orang lain.

"Aku lapar hyung! Aku ingin Kyungsoo Hyung."

"Jika kau lapar, kau ingin makanan bukan Kyungsoo."

"Itu maksudku, makanan buatan Kyungsoo Hyung. Tolong bangunkan dia Hyung, aku benar-benar akan mati kelaparan jika seperti ini terus. Ya ya Minseokkie Hyung." Pinta Sehun sambil merajuk.

"terserahmu." Lalu setelahnya Xiumin melenggang pergi menuju ke kamar D.O untuk membangunkannya.

"Tiba-tiba aku merindukan Baekhyun Hyung." Ucap Sehun entah berbicara pada siapa lalu berlari lagi seperti anak kecil kearah pintu kamar Baekhyun. Belum sempat tangannya mengetuk daun pintu di depannya tiba-tiba suara desahan terdengar dari dalam sana.

"Ngghhh… ahhh.."

"Nghhh… Chanyeolhh.."

Lalu setelahnya ia kembali ke dapur dengan wajah memerah dan tersenyum seperti orang idiot.

Flashbackoff

"Jadi itu alasanmu memerah tadi?" Tanya Xiumin tidak percaya mendengar cerita Sehun barusan.

"Wahh itu berarti mereka belum melakukannya Hun, kau tahu mungkin hanya pemanasan."

"Pemanasan?"

"Hooh. Jika sudah tidak mungkin 'itu' masih besar seperti yang kau katakan."

"Benarkah-benarkah? Hyung sepertinya tahu mengenai banyak hal. Ceritakan padaku, Hyung."

"Tidak bodoh, nanti aku akan dimarahi oleh Tuan Oh jika mengajarimu."

"Tidak tenang saja, ayahku tidak akan tahu.

"Selamat Album Repackage kalian kembali sukses, wah aku benar-benar tidak percaya."

"Kalian akan berlibur ke Jepang Sebagai gantinya." "YEYY"

"Gelombang tinggi karena tiupan angin terjadi secara perlahan dan dengan tanda-tanda bisa diprediksi sebelumnya, kami menduga jika ini merupakan tsunami."

"BAEKHYUNNAH!"

"Lepaskan dia Yeol! Kau dalam bahaya."

TBC

Preview Chapter depan ada diatas yah.

Oke ini mau dilanjutin apa nggak?