∆Gummy Proudly Present∆

"Candy Jelly Love"

Inspired from 'Candy Jelly Love' by Lovelyz.

iKON's Double B (Slight JunDong) FANFICS

Main Cast: -Kim Hanbin (B.I)
-Kim Jiwon (Bobby)

Other Cast: -Kim Donghyuk
-Goo Junhoe
and other.

WARNING! This is YAOI Fanfics (boyxboy). Touch the 'X' button if you hate this.

Get ready? Showtime! Happy reading, guys!

Chap 1.

Author's PoV.

"Hanbin-ah! Tunggu!"

sebuah suara lembut setengah berteriak itu terdengar disebuah jalanan sepi dipagi hari ini. Seorang namja mungil -yang berteriak tadi- terlihat susah payah membawa bukunya sambil berlari, sementara namja yang dipanggil dengan nama 'Hanbin' itu terlihat tidak menghiraukannya.

"Ya! Kim Hanbin!" namja mungil itu berteriak kembali.

Dengan kesal, Hanbin membalikkan badannya -berhenti berjalan dan melihat kearah namja mungil tadi yang menurutnya sangat menganggu ketenangan paginya.

"Ada apa, Dong? Kau membuatku pusing dengan teriakanmu." jawabnya ketus sambil melipat tangannya di depan dada.

Donghyuk yang sedaritadi berlari di belakang Hanbin kini bisa berjajar dengan Hanbin. Tentunya dengan Hanbin yang masih dengan posisinya tadi. Donghyuk hanya menyengir tanpa ada rasa bersalah.

"Hanbinnie, bantu aku membawa setengah dari buku ini. Aku harus menyelesaikan makalahku hari ini. Atau tidak aku akan direbus hidup-hidup oleh Park tua itu." tutur Donghyuk sambil memasang puppy-eyes andalannya.

Hanbin hanya bisa memutar bolamatanya malas. "Jangan panggil namaku dengan panggilan menjijikkan itu. Sungguh, apakah kau bodoh Donghyuk-ah? Seharusnya makalah itu kau selesaikan dari kemarin. Wajar Park Seongsaenim memarahimu terus, kerjaanmu tak pernah kau selesaikan tepat waktu."

Hanbin kembali meneruskan perjalanannya menuju sekolah. Hari ini masih sangat pagi untuk seorang anak menuju ke sekolah, tapi mau bagaimana lagi? Bagi siswa teladan seperti Kim Hanbin, jam sepagi ini adalah waktu bersekolah yang tepat.

"Yayaya! Kim Hanbin!" Donghyuk kembali bersusah payah berjalan di belakang Hanbin. "Kau tega sekali, Hanbin-ah. Aku hanya meminta bantuanmu untuk membawakan setengah dari buku ini, kau malah menyeramahiku. Aku kan tidak sepintar kau, Kim." Ocehnya sambil mempoutkan bibirnya.

"Salahmu sendiri." celetuk Hanbin.

Donghyuk hanya bisa bersabar dengan sifat sahabatnya yang satu ini. Sahabat? Ya. Hanbin adalah sahabat Donghyuk, mereka sudah bersahabat sejak kecil. Jadi, Donghyuk sangat mengerti bagaimana Hanbin. Hanbin memang dingin, keras kepala, dan seenaknya. Tapi tak akan ada yang mengelak kalau Hanbin masuk jajaran salah satu murid terpintar di sekolah mereka. Dimata Donghyuk, Hanbin sebenarnya manis. Bahkan bayangan mereka kecil, Donghyuk selalu merindukan Hanbin yang manis, ramah, dan polos. Namun, Hanbin berubah karena satu sebab.

"Percepatlah jalanmu, Donghyuk. Kau sangat lelet." keluh Hanbin tiba-tiba, memudarkan lamunan Donghyuk akan bayangan masa kecil mereka.

"Aish, Hanbin-ah. Bagaimana aku bisa berjalan cepat dengan buku sebanyak ini." suara memelas khas Donghyuk akhirnya membuat Hanbin berbalik dan mengambil setengah buku ditangan Donghyuk.

Donghyuk mengembangkan senyum khasnya. Dan satu fakta lagi yang kita tahu, Hanbin orangnya peduli sebenarnya.

Mereka memasuki pekarangan sekolah yang sangat besar. Sekolah masih nampak sepi. Memangnya siapa yang akan datang pada jam sepagi ini?

Hanbin dan Donghyuk memasuki kelas mereka. Selain bersahabat, mereka adalah teman sebangku. Setelah mereka duduk, Donghyuk dengan cepat menyelesaikan setengah makalahnya.

Sementara Hanbin? Pandangan yang wajar sebagai penyandang siswa terpintar disekolah, yaitu membaca buku. Dengan kebiasaannya yaitu membaca buku sambil mendengarkan lagu kesukaannya. Kalau sudah begini, ia sama sekali tak ingin diganggu, termasuk dengan Donghyuk yang memang sahabatnya sendiri.

Jam demi jam semakin berlalu, matahari pun semakin menyongsong hari ini. Murid semakin banyak yang berdatangan. Donghyuk pun sudah hampir menyelesaikan makalahnya. Ia meregangkan otot-otot tangannya yang beraktivitas sangat lama.

"Ah, pegal sekali." keluhnya.

Ia menengok kearah Hanbin. Hanbin masih betah dengan buku dan headset yang masih setia bertengger ditelinganya. Donghyuk tahu sekali, Hanbin tidak akan pernah puas dengan posisinya seperti itu.

Saat kelas semakin ramai, seorang namja berperawakan tinggi dan juga terlihat tampan yang juga merupakan murid dikelas itu pun menghampiri Donghyuk.

"Donghyuk-ie." panggil namja itu dan langsung duduk di bangku yang ada di depan Donghyuk.

"June~~~~" Donghyuk terlihat senang melihat namjachingunya itu.

June? Goo Junhoe, adalah namjachingu Donghyuk.

"Aku merindukanmu, bodoh." Junhoe dengan seenaknya menjitak kepala Donghyuk.

"Yakk! Kau suka sekali menjitakku. Kenapa kau kemari? kelasmu kan bukan disini." Donghyuk mempoutkan bibirnya lucu, Junhoe hanya tertawa pelan melihat betapa menggemaskan namjachingunya ini.

"Memangnya tidak boleh? Oh ya, apa kau tahu?"

"Hm? Ada apa, Junjun?"

"Katanya akan ada murid baru dikelasmu ini, pindahan dari Amerika."

"Whoaaaa! Amerika!? Apakah ia bule? Matanya biru? Rambutnya pirang? Mancung? Tinggi? Kyaaa-"

Keantusiasan Donghyuk terpotong oleh ucapan Junhoe. "Berlebihan. Aku pasti jauh lebih tampan dari dia."

"Jadi, murid pindahan itu namja? Whoaa. Hanbin, Hanbin!"

Donghyuk mengguncang-guncangan bahu Hanbin yang sedaritadi tak berpaling dari bukunya. Dengan kesal, Hanbin sedikit membanting bukunya ke meja dan pula melepas headset ditelinganya.

"Ada apa lagi, Dong? Kau ini sa-"

Sebelum namjachingunya terkena semburan pedas Hanbin, Junhoe segera memotong semburan Hanbin.

"Ada murid baru pindahan Amerika, dan namja."

Hanbin mengerutkan keningnya. "Lalu?"

Donghyuk dan Junhoe terdiam. Hanbin selalu seperti ini, tidak terlihat antusias. Mottonya itu, seperti 'Untuk apa peduli? Tak ada gunanya untukku' Yah, kira kira.

"Apa kau tidak tertarik? Ia pindahan Amerika! Bukan dari Busan, Jeju, ataupun Gwangju! Tapi luar negeri! Hebat bukan?" Donghyuk menaik-turunkan alisnya.

"Ck, apa pedulinya sih? Biarkan saja dia pindah kesini, itu urusan dia." Hanbin kembali memasang headsetnya dan membaca buku.

"This kid..." keluh Junhoe dan Donghyuk bersamaan.

-Candy Jelly Love-

Kelas pagi ini akan dimulai, Choi Seongsaenim memasuki kelas 2A itu. Namun, suasana pagi ini nampak berbeda. Beliau memasuki kelas dengan seseorang yang nampak asing bagi mereka.

"Selamat pagi. Kita kedatangan murid baru." sapa Choi Seongsaenim, sementara namja di belakangnya hanya tersenyum, menampakkan gigi depannya yang menonjol dan matanya yang sangat sipit.

Donghyuk memperhatikan namja itu. Bahkan ia mengucek-ucek matanya memastikan rupa dari namja itu. Semua prediksinya hilanglah sudah. Namja bermata biru, tinggi, mancung, dengan rambut pirangnya. Bahkan namja didepan kelas itu tidak satupun masuk kategori prediksinya.

"Ck, namja itu seperti orang Korea biasa." gumamnya malas. Ia pun melirik kearah Hanbin yang asik dengan buku ensiklopedianya.

"Hanbin-ah." bisiknya.

"Apa?" jawab Hanbin tanpa mengalihkan tatapan dari bukunya.

"Lihat namja itu, sama sekali tidak terlihat seperti orang Amerika."

Dengan begitu, Hanbin mendongakan wajahnya depan melihat namja itu. Namun..

"Eh?"

Hanbin terus memperhatikan namja itu. Giginya, dan mata sipitnya. Sepertinya, ia mengenalnya... Tapi, dimana? Dan kapan?

"Hanbin? Kenapa kau melamun?" Donghyuk nampak kesal.

"Ya, silahkan perkenalkan dirimu." Choi Seongsaenim memberi tempat dan waktu untuk namja itu.

Namja itupun maju beberapa langkah dengan percayadirinya. Siswa dikelas itu memperhatikan namja itu dengan tidak berkedip, ada pula yang bingung karena mungkin pikiran mereka ada yang sama seperti Donghyuk. Namja itu cukup tampan dengan rambut cokelatnya yang khas.

"Aku, Kim Bobby. Pindahan dari Amerika. Jangan bingung, aku asli Korea. Senang berkenalan dengan kalian." Bobby mengakhiri perkenalannya dengan tersenyum manis.

"Baiklah, kau bisa duduk di tempat kosong yang kau suka."

"Gamsahamnida, Seongsaenim." Namja itu, yang ternyata bernama Bobby- memberikan bow 90 derajatnya kepada Choi Seongsaenim lalu berjalan ke sebuah bangku kosong, yang ternyata dibelakang Hanbin. Bobby duduk disamping Zico.

"Annyeong." Bobby menyapa Zico dan dibalas ramah dengan Zico.

"Annyeong!" Donghyuk membalikkan badannya menghadap Bobby yang sedikit kaget akan tingkah Donghyuk yang tiba-tiba.

"Ne annyeong." balas Bobby dengan senyum khasnya.

"Kau pindahan Amerika? Whoa, aku pikir kau orang Amerika asli." tutur Donghyuk.

"Ah, animnida. Aku Korea asli. Karena dulu orang tua ku mengajakku ke Amerika untuk bertransmigrasi, dan sekarang aku pulang ke Korea."

"Ah, gurae. Perkenalkan, aku Kim Donghyuk. Kau bisa memanggilku Donghyuk." Donghyuk mengulurkan tangannya kearah Bobby dan dibalas hangat oleh Bobby.

"Aku Bobby." jawabnya.

"Nah, Bobby..Ah dan dia ini-" Donghyuk menyenggol lengan Hanbin dengan sikunya, namun tidak mendapatkan respon dari Hanbin karena ia sibuk dengan materi dari Choi Seongsaenim di depan kelas. "Aish, anak ini. Bobby-ssi, dia ini Kim Hanbin. Dan dia itu jutek, namun sebenarnya ia manis." Donghyuk sedikit berbisik pada Bobby, lalu ia tersenyum.

"Oh ya?"

Dengan penasaran, Bobby memperhatikan pantulan wajah Hanbin dari kaca. Bobby tidak mengedipkan matanya memperhatikan pantulan indah itu. Ia malah merasakan debaran aneh pada dadanya, yang ia tidak mengerti itu apa. Yang ia tau adalah...

"Kim Hanbin, cantik..dan, manis..." gumamnya tanpa sadar.

Donghyuk yang sangat jelas mendengar gumaman itu, terlihat kaget dan juga...senang mungkin?

'Aku akan menjodohkan mereka! Kim Hanbin, bersiaplah melupakan cinta pertamamu!' Donghyuk memunculkan smirk diwajahnya dan langsung membalikkan badan dengan wajah yang sumringah. Tak peduli dengan pelajaran Choi Seongsaenim, sebentar lagi ia akan mendapati Hanbin yang bahagia bersama Bobby. Oh ayolah, Donghyuk akan menjadi Cupid sebentar lagi. Apakah ia juga harus mengajak Junhoe? Wah, sangat keren!

-Candy Jelly Love-

Hari sudah semakin sore, murid dari YG Internasional High School segera berhamburan keluar kelas. Tak terkecuali, dari kelas 2A. Donghyuk terlihat dengan gesit memasukan bukunya. Tiba-tiba, Junhoe memasuki kelas 2A dengan santai.

"Ah, ayo Jun." tiba tiba Donghyuk sudah menggendong tasnya dan juga menggandeng tangan Junhoe.

Hanbin yang memperhatikan mereka terlihat bingung. "Gidari, gidari. Kalian mau kemana? Kenapa meninggalkanku?" Hanbin menunjukkan wajah kesalnya.

Donghyuk hanya tertawa pelan. "Aku hari ini langsung kencan dengan Junhoe."

"What? Lalu aku pulang dengan siapa?"

Dagu Donghyuk menunjuk orang dibelakang Hanbin. Ya, ternyata ada orang juga yang belum pulang selain mereka. Bobby?

"E-eh? Maksudmu apa?" Hanbin semakin bingung. Bobby hanya menatap mereka bertiga dengan tatapan bingung.

"Iya, Bobby-ssi, bukankah kau bilang rumahmu berada di kompleks yang sama dengan Hanbin?" tutur Donghyuk. "Ah, sudahlah. Aku pergi. Bye" Donghyuk melambaikan tangannya dengan senyum menghiasi wajahnya. Dan mereka berdua pun menghilang dibalik pintu.

"Aish, sial! Bodoh sekali mereka." Hanbin mengumpat kesal. Ia segera meraih tasnya dan segera menuju pintu.

Bobby yang melihatnya langsung berdiri. "A-ah tunggu!"

Hanbin menghentikan langkahnya dan menatap namja itu. "Apa?"

"B-bukankah tadi...Donghyuk-ssi menyuruhku untuk bersamamu?"

"Pulanglah sendiri. Tak usah repot repot. Lagipula, aku tak akan meminta tolong dengan namja asing sepertimu." Hanbin segera berjalan pergi.

Bobby menghela nafas pelan, sebelum akhirnya menyusul Hanbin keluar kelas. Ia memilih berjalan dibelakang Hanbin, dengan begitu ia bisa menjaga namja keras kepala itu.

Diperjalanan, Bobby terus saja tersenyum melihat punggung namja itu. Sesekali ia bergumam, 'Ternyata benar, walau jutek ia sangat manis.' begitulah kira-kira. Sepertinya, namja sipit ini telah jatuh cinta 'kembali' ? Siapa yang tahu, ia juga memiliki cinta pertamanya? Yap. Bobby memiliki cinta pertamanya, sama seperti Hanbin...

TBC/delete?

Gimana? Gimana? Ga memuaskan banget ini T.T

Apa ini apaaaa? *liat keatas(?)*

Walau ff ini gaje, tolong dong di review biar aku semangat ngelanjutinnya xD

Kalau ada yang Tanya tujuan aku buat ff ini, aku buat ff ini karna ingin memperbanyak DoubleB shipper dan yang addictednya uke!Hanbin. Karena ingin juga menyadarkan kalian kalau Hanbin di-ukein itu maniiiiiis. Muehehe.

Thanks to: thami eonnie yang udah nyemangatin aku dalam membuat ff absurd ini(?)

More fanfics about doubleb or uke!hanbin? Check author: daethameerame

Thankyou!^^