Destiny
Kuroko no Basuke © Fujimaki Tadoshi sensei
Pairing : Akashi S x Kuroko T
Genre : Family, Drama, Hurt/Comfort & Romance
Written by : Ayano Yanagita
Chapter 0 : Prologue
.
.
.
Saat kau bertemu dengan seseorang yang sama sekali tidak memiliki apapun. Sama seperti dirimu..
Apa yang akan kau lakukan?
"Kalau begitu aku adalah Nii-chan mu Tetsuya!"
"Be-benarkah?! Yatta. Akhirnya aku punya seorang Nii-chan!"
"Hn. Berarti sekarang namamu adalah Akashi Tetsuya"
"Un!"
Kami terus bersama. Tidak terpisahkan.
Kami tidak membutuhkan orang lain
Karena... kami saling memiliki satu sama lain.
"Tetsuya. Kalau kau disuruh untuk memilih antara teman-temanmu atau aku. Yang mana yang akan kau pilih?"
"Umm.. Kalau tidak mempunyai teman tapi bisa selamanya bersama dengan Nii-chan! Aku pilih Nii-chan!"
"Kau yakin?"
"Un! Karena aku tidak membutuhkan orang lain selama aku mempunyai Nii-chan!"
Sampai suatu hari... Kami dipaksakan untuk ikut dengan orang lain.
Dipaksa untuk membuka diri kami dengan orang luar.
"Kalian akan ikut dengan kami Akashi-san"
"Nii-chan! Aku akan ikut kalau Nii-chan ikut!"
"Hahaha. Tentu saja Tetchan! Kalian berdua akan ikut dengan kami"
"Baiklah. Kalau begitu aku ikut"
"..."
Entah apa aku egois atau apa...
Aku memilih untuk ikut dengan mereka, namun jauh di dalam hatiku muncul suatu kemauan untuk memiliki adikku hanya untuk diriku sendiri.
"Aku hanya ingin satu kamar dengan Tetsuya."
"Ta-tapi Sei-chan. Kau kan punya kamarmu sen_"
"Tetsuya tidak keberatan berbagi kamar dengan Nii-chan!"
"Ba-baiklah kalau kalian menginginkan hal itu. Ja-jaa.. Oyasuminasai nee"
"Ha'i Kaachan! Touchan!"
"Hn. Oyasumi"
Perasaan ini semakin besar. Aku tidak bisa mengontrolnya lagi.
Setiap hari aku selalu melakukan hal-hal yang tidak aku inginkan.
PRANGG!
"Seijuro! Ap-apa yang kau lakukan?! Kau membuat Tetsuya berdarah!"
"Aku tidak suka saat kau mencoba mengakrabkan Tetsuya dengan anak itu! Tetsuya itu adikku! Ia milikku!"
"Sei! Sadarlah. Tetsuya juga punya dunia sendiri. Ia tidak hanya memiliki dirimu!"
"Perintahku absolute! Aku tidak suka dan tidak mau Tetsuya memiliki orang lain selain diriku sendiri!"
BRAKK!
"Seijuro..."
Aku terus menyakiti orang-orang terdekatku. Sengaja atau pun tidak.
Hari demi hari berlalu, aku menyadari ketika adikku mulai menjauhiku namun, aku tidak mempeributkan hal itu. Kenapa? Karena semua sudah sesuai prediksiku sampai akhirnya hari itu datang.
Tok, tok, tok
"Nii-chan.. Aku akan melanjutkan Sekolahku di Seirin Junior High School. Tepatnya di Kyoto"
"..."
"A-aku harap ketika aku kembali Nii-chan sudah berubah"
"..."
"Nii-chan? Aku tau Nii-chan didalam. Kumohon... Apakah Nii-chan tidak ingin mengantarku?"
"Pergilah Tetsuya. Aku banyak pekerjaan rumah"
"..."
"Baiklah. Kalau begitu sampai jumpa lagi Seijuro-nii. Aku menyayangimu"
"..."
Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan. Dan bulan berganti tahun.
Perasaan itu perlahan mulai menghilang
Lenyap dimakan oleh waktu.
Hidupku berjalan seperti biasa. Bahkan Okaa-sama sudah tidak terlalu mengawasiku lagi.
Kupikir ia tidak akan kembali kedalam kehidupanku namun ternyata prediksiku salah.
TING TONG!
"Sei-chan. Bisa bukakan pintu? Kaasan sedang memasak disini"
"Hn. Baiklah"
TING TONG
"Ya.. Sebentar"
Ceklek
"Tadaima... Nii-san"
"Te-tetsuya? Ke-kenap_"
"Ara-ara~ kau datang lebih cepat nee Tetchan"
"Ha'i! Aku sudah memutuskan untuk bersekolah di Tokyo. Di SMA yang sama dengan Nii-chan"
"..."
"Benarkah baguslah? Maa.. Dimana Tousanmu?"
"Tousan sedang ada urusan. Ia akan kembali nanti malam katanya"
"..."
"Baiklah kalau begitu. Nee Sei-chan. Cepat bawakan barang-barang Tetsuya dan setelah itu kalian turun dan makan"
"..."
"Ni-Niichan?"
"Hn. Wakatta. Kemarikan tasmu Tetsuya"
Perasaan itu datang lagi.
Perasaan yang sudah berusaha aku lenyapkan.
Perasaan yang membucah dihatiku yang membuatku gila hanya karena memikirkan jalan keluarnya
Ketika perasaan itu hilang. Ia kembali dan dengan mudahnya ia mengembalikannya, melempar paksa perasaan itu kepadaku
Sungguh.. Kau kejam Tetsuya...
"Te-tetsuya! Apa yang kau lakukan disini?!"
"Aku takut petir Nii-chan. Biarkan aku tidur disini malam ini"
"Tch. Kau sudah besar Tetsuya. Kembali ke kamarmu!"
"Apa Nii-chan membenciku?"
"..."
"Kau sama sekali tidak membalas pesanku selama 3 tahun ini"
"Itu karena aku sibuk"
"Sesibuk itukah dirimu sampai melupakanku?"
"..."
"Baiklah. Aku tau Nii-chan ingin sendiri. Sumimasen aku akan kem_"
"Nii_"
CUP!
"?!"
"..."
"Jangan pernah meninggalkanku lagi Tetsuya. Atau aku benar-benar akan melakukan hal yang lebih dari ini"
"Eh? Ba-baiklah..."
Setelah kejadian itu.. Aku baru menyadarinya.
Apa maksud dari perasaan ini
Mengapa aku selama ini berusaha membuangnya
Kenapa aku merasa aneh setiap berada didekatnya.
Jawabannya sangat sederhana
Namun aku membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan jawabannya
Setelah semuanya jelas. Aku terdiam
Membeku didalam dunia dan pikiranku sendiri
Sudah terlambat untuk mundur.
Apa ini yang disebut dengan takdir?
Betapa bodohnya aku dulu sehingga mengangkatnya sebagai adikku.
Menganggapnya sebagai satu-satunya keluargaku yang harus ku lindungi, ku jaga dan ku sayangi
Takdir itu kejam
Ya! Aku menyadarinya!
Hal bodoh itu membuatku bertemu dengannya.
Mempermainkanku dan menciptakan sebuah permainan tak kasat mata dan menarikku untuk masuk kedalamnya
Permainan itu hanya memiliki 2 pilihan mencintai atau meninggalkan?
Membuatku buta atas tujuan awalku
Membuatku melupakan semua janji dan sumpah yang pernah ku ucapkan baik padanya atau pun diriku sendiri
Membuatku menderita atasnya dan juga kebodohanku
Jawaban itu jelas..
Jawaban itu benar..
Ya! Semua itu benar dan tak dapat ku pungkiri...
Aku sudah jatuh cinta kepada adikku sendiri!
Dan aku tidak mampu melenyapkan perasaan itu.
-End of Prologue-
.
.
.
Ini... Apa toh?! /plakk
Lah, Aya bikin penpik baru lagi (yang lama aja belum di update Ya!)
O-oke dah. Makasih buat reader yang udah mau baca sampe sejauh ini. Dan Aya sadar ni fanfic seems hancur banget ya? :''''))) /emotnak!
Jaa! Sampai jumpa di chapie depan! –kissu-
