Konohagakure. Desa yang damai dan tentram. Tempat tinggalnya para Shinobi dan Kunoichi yang berbakat. Siapa sangka desa ini sempat terpuruk akibat penyerangan Akatsuki dan tak lama setelah itu Perang Ninja besar-besaran yang dipimpin nenek moyang Uchiha dan salah satu murid Orochimaru.
Tapi berkat seorang anak muda yang merupakan Jinchuriki berhasil membawa kedamaian dalam dunia ninja. Tak hanya mengakhiri perang, tapi ia juga menyadarkan salah satu sahabatnya yang merupakan salah satu ninja buronan yang paling dicari.
Sebut saja nama anak muda itu Uzumaki Naruto. Dan sekarang ia menempati jabatan tertinggi di desa Konoha yang merupakan cita-citanya sejak dulu, yaitu Hokage. Sekian basa-basinya. Kita langsung ke cerita utama..
Disclaimer : Naruto punya Masashi Kishimoto
Fict ini punya Yhatikaze
AISHITERU HINATA
Pairing : SasuZee *gak lah...* SasuHina dong...
Rating : T
Warning : Gaje, Typo, OOC, pokoknya segala macam jenis kekurangan ada di Fict ini.
Genre : Romance
Siang itu matahari sedang bersinar dengan angkuhnya. Tapi itu semua tidak menyurutkan semangat seorang Kunoichi cantik berbadan bohay untuk latihan di tengah lapangan. Dia masih semangat menyiksa(?) pohon yang ada di hadapannya.
Keringat mengalir dari pelipisnya tampak berkilau dibawah teriknya panas matahari. Beberapa helai rambut indigo-nya menempel di dahinya karena keringat. Mata berwarna pucatnya menatap tajam setajam kunai(?). Wajah cantiknya terlihat serius.
"hhh...hh...Lagi..." gumam Kunoichi bernama Hinata itu sambil menyeka keringatnya. Ia kembali menendang dan memukul pohon tak bersalah itu, tak peduli nasib pohon itu yang sepertinya akan tumbang, tak peduli kalau ia sudah berjam-jam berlatih ditempat itu, dan juga tak peduli kulitnya yang seputih susu akan terbakar sinar ultraviolet.
'Aku tidak lemah seperti yang Ayah katakan' batin Hinata semakin mengeraskan pukulan dan tendangannya.
'Aku bisa lebih baik dari Sakura' batin Hinata lagi.
Sakura ? Ya. Sakura adalah seorang Kunoichi hebat, kuat, cantik, pintar. Tapi bukan itu yang dilihat Hinata. Menurutnya, Sakura adalah seorang gadis yang membuat Naruto, pria yang dicintainya sekian tahun, melupakan pernyataan cintanya saat bertarung dengan Pein. Melupakannya bagai angin lalu tanpa menjawabnya. Yang ia jawab malah pernyataan cinta Sakura.
Sakit ? Pasti. Ia bahkan menangis semalaman saat mendengar Naruto mengumumkan hubungannya dengan Sakura seminggu yang lalu.
Setelah kejadian itu, Hinata menyibukkan diri dengan berlatih keras dan melaksanakan misi. Ia berusaha sekuat mungkin melupakan rasa sakitnya. Beberapa temannya ikut prihatin melihat keadaan Hinata.
'Aku baik-baik saja. Wajar Naruto lebih memilih Sakura, ia memang lebih baik dariku. Tapi aku akan berusaha keras untuk menjadi lebih baik dari Sakura. Bukan untuk merebut Naruto. Tapi untuk menunjukkan pada semua orang, kalau aku tak se-menyedihkan yang kalian kira"
Itulah yang Hinata katakan kalau ada teman atau keluarganya yang menanyakan apakah ia baik-baik saja atau ada yang prihatin dengan kisah cinta Hinata.
Ia tidak sadar kalau beberapa meter dibelakangnya ada seorang Shinobi dengan rambut gelap bermodel aneh- errr...seperti pantat ayam- menatapnya dengan mata segelap langit malam itu. Sudah sekitar 3 jam ia duduk dipohon seperti monyet *di-Chidori Sasuke* sambil menatap kearah Kunoichi itu.
'Hh..ia sedang latihan atau sedang kesal' batin Shinobi itu.
'tch..' Shinobi bernama Sasuke itu mendecih kemudian melompat turun dari pohon. Setelah mendarat dengan mulus, ia melangkah menuju Hinata yang masih belum menyadari kehadirannya.
"Sedang apa kau..?" tanya Sasuke datar berniat mengatakan kalau ada dirinya tampak tersentak kaget mendengar suara Sasuke. Ia berhenti memukul pohon itu, lalu berbalik menatap pemuda berparas rupawan itu.
'Dia kan...Uchiha Sasuke' batin Hinata. Tanpa Hinata sadari, ia terus menatap Sasuke. Jantungnya pun berdetak lebih cepat dari biasanya.
"Apa aku setampan itu sampai-sampai kau terpesona menatapku ?" tanya Sasuke datar tapi bermakna menggoda. Hinata akhirnya tersadar dan langsung menunduk menyembunyikan wajahnya yang mulai memanas.
"U..Uchiha-san, a..ap..apa y...yang k..kau la..lakukan d..ditempat i..ini..?" Hinata balik bertanya terbata-bata dan memakan durasi 2 menit dan masih menunduk. Sasuke tersenyum tipis karena masih bisa melihat rona merah yang nangkring di pipi putih Hinata.
"Aku kebetulan lewat, dan melihatmu memukul-mukul pohon tak berdosa itu" kata Sasuke berbohong. Sejak kapan seorang Uchiha Sasuke peduli dengan nasib pohon ? "..jadi sedang apa kau ?" Sasuke kembali menanyakan pertanyaannya yang belum dijawab Hinata. Meski ia sudah tau jawabannya.
"A..aku s..se..sedang l...la..latihan.."
"Latihan ? Percuma kau latihan kalau teman latihanmu adalah pohon" Sasuke mengejek. Hinata semakin menunduk tak berani membalas perkataan Uchiha terakhir itu.
"Kalau kau hanya berlatih dengan pohon, kau hanya berlatih menyerang. Seharusnya kau juga melatih pertahanan dirimu. Memangnya kalau ada musuh, kau hanya menyerang ? Pasti kau juga diserang" jelas Sasuke.
Jarang-jarang sasuke berbicara panjang lebar seperti itu. Apalagi didepan seorang gadis. Paling hanya 2 konsonan yang keluar dari bibir tipisnya, "Hn".
"B..biasanya a..aku ber..berlatih d..dengan Neji-nii. Tapi, dia s..sedang a..ada misi." Kata Hinata pelan
"Kau kan bisa mencari teman berlatih selain Neji" kata Sasuke 'misalnya aku' lanjut Sasuke salam hati.
"T..tapi siapa ? Kiba-kun d..dan Shino-kun m..masih dalam misi" kata Hinata memainkan jarinya. Lagi-lagi sasuke tersenyum tipis melihat tingkah Hinata.
"Aku bisa" kata Sasuke singkat. Mata Hinata membulat tanda ia terkejut. Ia mengangkat wajahnya dan menatap Sasuke yang berekspresi datar.
"T..tapi_"
"Atau kau tidak mau...?" tanya Sasuke memotong kalimat Hinata dengan nada suara dibuat sedikit kecewa. Padahal dia tau, gadis seperti Hinata pasti tidak bisa menolak.
"B..bukannya b..begitu_" Hinata mulai panik. Ia takut menyinggung perasaan seseorang.
"Wajar saja kau tidak mau. Mana ada orang yang mau dekat dengan seorang mantan ninja buronan sepertiku.." kata Sasuke kembali memotong kalimat Hinata masih dengan nada suara sedikit kecewa. Padahal dalam hatinya ia tersenyum lebar melihat wajah panik pewaris Hyuuga itu.
"U..Uchiha-san..."
"Seharusnya Naruto membunuhku saja. Lebih baik mati daripada tidak diterima oleh penduduk Desa" kata Sasuke lagi. Oww Sasuke, kau pintar sekali ber-acting. Sepertinya sebentar lagi kau dapat penghargaan Konoha Awards sebagai Shinobi yang pandai ber-acting.
Hinata menggeleng beberapa kali. Ia mencoba menyangkal perkataan Sasuke, tapi adik Itachi itu terus saja memotong kalimatnya. Hingga akhirnya...
"BAIKLAH UCHIHA SASUKE... AYO KITA BERLATIH..." teriak Hinata lantang. Sasuke terkejut, tapi masih mempertahankan wajah datarnya.
Aww... ini bukan Hinata. Hinata biasanya berbicara halus, dan terbata-bata. Terakhir ia seperti ini saat melawan Pein. Hinata menutup mulutnya dengan kedua telapak tangannya. Ia juga terkejut dengan tingkahnya tadi. Sasuke tersenyum, dan kali ini dilihat oleh Hinata yang menatap Sasuke masih dengan kedua telapak tangan menutup mulutnya.
"Kalau begitu, ayo serang aku.." kata Sasuke santai seperti di pantai. Hinata masih terdiam. Sasuke menghela nafas melihat tingkah Hinata yang masih belum bergerak.
Sasuke melempar kunai kearah Hinata, tapi ia sengaja melesetkan lemparannya, sehingga kunai itu hanya melewati samping kanan Hinata dan menancap di pohon belakang Hinata. Perbuatan Sasuke itu membuat Hinata terkejut.
"Kalau kau tidak menyerangku, aku yang akan menyerangmu" kata Sasuke dengan kuda-kuda siap menyerang.
"Kuhitung sampai tiga" kata Sasuke menyeringai. Ia mulai mengaktifkan Sharingannya. "...satu...dua...ti_"
"BYAKUGAN..!" seru Hinata setelah membentuk segel dengan tangannya. Setelah itu mulai menyerang Sasuke.
"Baiklah..." gumam Sasuke masih dengan seringainya.
~~~~~0000~~~~~
"Kita istirahat" kata Sasuke sambil menatap Hinata yang tengah membungkuk dan terengah-engah.
"Tidak mau. Da..dari tadi a..aku ka...kalah terus." Kata Hinata ketika ia mampu mengatur nafasnya.
"Kau bisa mati kalau kau terus memaksakan diri. Sudahlah" kata Sasuke datar, tapi ada nada khawatir saat ia mengatakannya. Sayangnya Hinata tidak menyadarinya.
"Tidak mau.." kata Hinata berlari kearah Sasuke dan mencoba menyerang Sasuke.
Sasuke menghela nafas. Ia menangkap pergelangan tangan Hinata dan mengunci gerakan Hinata dengan memutar tangan Hinata ke punggung. Hinata memekik kecil.
"Kita istirahat" kata Sasuke dengan penekanan.
"Ba...baiklah.."
Sasuke akhirnya melepas kunciannya, tapi tidak dengan pegangannya pada tangan Hinata. Ia malah menggenggam telapak tangan Hinata. Sasuke menarik tangan Hinata dan berjalan berdampingan keluar dari lapangan tempat latihan mereka.
Mengingat itu, wajah Hinata merona ditambah lagi dengan tatapan dari orang-orang yang mereka lewati. Terutama para gadis-gadis yang tersenyum menggoda pada Sasuke tapi begitu melihat Hinata, wajah gadis-gadis itu terlihat kesal.. Sasuke yang melihat Hinata dari ekor matanya hanya tersenyum kecil.
"err... U..Uchiha-san.." panggil Hinata
"Hn" balas Sasuke singkat
"K..kita mau k..kemana ?"
"Makan siang"
"T..tapi tanganku_"
"Kenapa ? Kau malu berpegangan tangan dengan mantan ninja buronan sepertiku" lagi-lagi Sasuke memotong kalimat Hinata seenaknya. Sepertinya Sasuke memanfaatkan statusnya yang sebagai 'Mantan Ninja Buronan'.
"T..tidak.. Ha..hanya s..saja_"
"Kau risih dengan tatapan gadis-gadis norak itu ? Kau mau aku menegur mereka ?" mendengar pertanyaan Sasuke, Hinata menggeleng cepat. Hal itu akan membuatnya malu.
"Ya sudah..." kata Sasuke santai.
Hinata kembali terdiam. Hinata menundukkan wajahnya dan tanpa sadar ia balas menggenggam tangan Sasuke. Sasuke sih hanya tersenyum tipiiiiiiiisss sekali, tapi dalam hatinya ia sedang menari Hula-Hula.
"Selamat datang..." sambut Ayame saat melihat 2 orang pelangganya memasuki kedai itu.
"Wah... Hinata-san lama tak jumpa. Dan... Sasuke-san, tumben tak bersama Naruto.." kata Ayame ceria begitu mengetahui pelanggannya adalah Sasuke dan Hinata. Mereka duduk berdampingan. Setelah itu Hinata tersenyum manis. Senyuman Hinata sempat membuat Sasuke terpanah.
"A..akhir-akhir i..ini s..sedang banyak m..misi, Ayame-san" kata Hinata
"Dobe sedang sibuk dengan kekasihnya" kata Sasuke sambil melirik kearah Hinata.
Hinata tampak menghela nafas berusaha mengatur nafasnya yang tiba-tiba sesak setelah mendengar kalimat Sasuke. Ia meremas ujung jaketnya dibawah meja.
Sasuke yang melihat sikap Hinata, menggenggam tangan Hinata dibawah meja dengan maksud menenangkan. Hinata menoleh ke Sasuke. Sasuke diam tapi tatapannya hangat. Sasuke mengalihkan pandangannya ke Ayame yang memperhatikan mereka berdua sejak tadi.
"Pesan ramen 2" kata Sasuke memecah keheningan. Ayame mengangguk dan tersenyum.
Suasana kembali hening. Tangan Sasuke melepas genggaman tangannya, lalu menghela nafas. Entah yang keberapa kalinya.
"Dobe itu... bodoh" kata Sasuke pelan tanpa memandang Hinata. Ia bertopang dagu dan memandang lurus kedepan. Hinata masih diam dan menunduk.
"Dia menyia-nyiakan seorang yang sejak dulu mencintainya. Dan memilih orang yang dulu selalu merendahkannya..dan malah mengejar-ngejarku.." kata Sasuke lagi sambil tersenyum sinis. Hinata masih diam, tapi kali ini ia memandang Sasuke.
"Tapi itulah cinta..." kata Hinata pelan. Sasuke menoleh kearah Hinata. Sasuke terkekeh pelan dan setelah itu tersenyum lembut pada Hinata.
"Yah.. Cinta itu rumit. Kau menyukai Naruto. Naruto menyukai Sakura. Sakura menyukaiku. Dan aku_"
"Pesanan siap..." kata Paman Teuchi meletakkan 2 mangkuk mie Ramen didepan mereka berdua. Sasuke mendengus pelan tanda ia kesal. Dalam hatinya ia terus mengumpat tidak jelas. Hinata mengalihkan perhatiannya pada Paman Teuchi sambil tersenyum.
"Terima kasih..." kata Hinata halus
"Ittadakimasu" kata Sasuke dan Hinata pelan.
Paman Teuchi memperhatikan kedua pelanggannya secara seksama. Tak lama kemudian ia tersenyum seperti habis menyimpulkan sesuatu.
"Kalian... sedang kencan ?" tanya Paman Teuchi tiba-tiba. Dan...
"Uhuk...Uhuk...Uhuk..." mereka tersedak secara bersamaan. Wajah Hinata memerah. Di wajah Sasuke juga tampak ada semburat merah tipis. Sedangkan Paman Teuchi dan Ayame tersenyum penuh arti.
"Hhh.. Dasar anak muda..." gumam Paman Teuchi masih tersenyum.
~TBC...
Hai, saya author baru disini.. Ini Fict pertama saya...
Nama saya Yhatikaze. Panggil saya Zee-kun. Tapi saya cewek loh.. hehehe
Kalo Zee-chan nggak keren.
Saya dulunya silent reader..
Maaf bagi para senior-senior yang fictnya saya baca diam-diam tanpa mereview...
Zee tau, fict ini amburadul+kacaubalau
Zee benar-benar minta maaf *bungkuk-bungkuk*
Sebenarnya saya tidak PD membuat Fict.. karena pasti hasilnya jelek..
Keep or Delete ?
Mohon kritik dan sarannya...
