[Forward] Youngjae tak mengira, jika sebuah insiden tabrakan kecil dapat membuatnya mengetahui sebuah fakta yang cukup mengejutkan.


Pipi gembulnya bersemu merah ketika iris hazelnya menatap seorang pemuda bersurai coklat yang tengah berlutut di depannya –tengah membantunya mengumpulkan kertas-kertas tugasnya yang berhamburan. Tangannya sibuk menyusun kertas-kertas yang berhamburan kemudian menumpuknya di atas bangku taman yang tepat berada di sebelahnya.

Jung Daehyun memang terlihat lebih tampan jika dilihat dari dekat.

Selesai membereskan kertas-kertas yang berhamburan, keduanya berdiri dari posisi mereka.

Awkward.

Youngjae benar-benar berharap ia ditelan oleh tanah yang tengah dipijaknya. Seumur hidup ia tidak pernah berharap untuk dihadapkan dengan situasi seperti ini.

Bertabrakan dengan orang yang telah lama kau sukai namun sama sekali tak menyadari eksistesimu bukanlah salah satu dari banyak hal yang Youngjae impikan.

Ditundukkan kepalanya, kedua telapak tangannya mulai berkeringat.

Daehyun yang bingung dan merasa canggung hanya mengusap leher belakangnya, kemudian menatap pemuda imut berambut hitam yang tengah menundukkan kepalanya.

Tak tahan dengan keheningan yang melanda, Daehyun memulai percakapan.

"So..?"

"Terima kasih.., atas bantuannya," dengan memberanikan diri, Youngjae mengangkat wajahnya dan sekilas menatap sepasang iris coklat tua pemuda yang telah membantunya –walaupun kemudian ia kembali menundukkan kepalanya.

Senyum manis terukir di bibir Daehyun saat mendengar ucapan terima kasih dari pemuda yang baru saja ditolongnya.

Youngjae merasakan sebuah telapak tangan mengusap kepalanya pelan. Matanya membesar ketika merasakan sentuhan itu.

Namun yang membuatnya lebih terkejut adalah perkataan Daehyun setelahnya.

"Kembali, Yoo Youngjae,"

Diangkatnya wajah merah-seperti-tomat nya ketika Daehyun sudah berjalan meninggalkannya. Raut bahagia bercampur tidak percaya terlukis di wajah manisnya.

Thump, thump, thump.

"Ia mengetahui namaku..,"

(Di sebuah taman, cukup jauh dari tempat kejadian)

Daehyun menyembunyikan wajahnya di antara telapak tangannya. Sesekali mengusap wajah merahnya dengan kasar.

"Oh My God, DIA SANGAT MANIS,"

Bayangan akan wajah merah Youngjae berputar-putar dalam pikirannya.

OH MY GOD, HE'S SO GODDAMN CUTE. OH MY, I NEED SOMETHING TO HOLD AT–NO.I NEED SOMETHING TO GRAB AT.

Alhasil ia meremat wajahnya sendiri.

"YOO YOUNGJAE, SARANGHAE!,"

Internally scream.

Nope.

Daehyun benar-benar berteriak.


A/N : Fic ini udah pernah dipost di aff, mohon maaf kalo alurnya kecepetan dan masih ancuurr *bow*

aff acc : whyjayo