Hi, kali ini aku nyoba bikin fic lagi setelah menelantarkan fic fic lainnya *dichidori* tapi yang kali ini aku janji bakal diselesaikan kok :'v

Warning: OC, gaje, abal, mungkin typo, ide pasaran, Sasukenya lama munculnya, dll.

Pairing: SasuSaku

Genre: Romance

Disclaimer: Masashi Kishimoto

DON'T LIKE DON'T READ

Hari ini hari yang cerah seperti biasanya. Perang telah berlalu. Desa-desa shinobi pun telah berdamai. Kini kami saling bantu-membantu satu sama lainnya. Seperti hari ini, aku, Haruno Sakura ditugaskan oleh Tsunade-sama atas perintah Hokage-sama untuk pergi ke Kirigakure. Para ninja disana kekurangan pasukan medis untuk menolong korban perang. Aku ditugaskan untuk pergi ke sana sendiri. Kami tidak bisa mengirim banyak orang, karena di Konoha pun membutuhkan tenaga medis. Aku sama sekali belum pernah kesana, sehingga aku tidak tahu bagaimana keadaan disana.

Setelah sekian lama perjalanan, aku akhirnya sampai disana. Keadaannya masih sedikit kacau akibat perang yang baru saja berakhir. Lalu ada seorang kunoichi yang menghampiriku.

"Apakah kau Haruno Sakura-san?" Tanya kunoichi Kirigakure itu.

"Iya, ada apa?" jawabku.

"Syukurlah, kami sudah menunggu kehadiranmu disini" ucapnya sambil tersenyum.

"Oh, apakah aku terlambat? Maafkan aku" kataku sambil membungkukkan badan. Aku jadi merasa tidak enak karena sepertinya aku terlambat. Soalnya tadi aku sempat tersesat sih.

"Tidak apa-apa. Ayo, akan kuantar kau ke tenda-tenda medis" ajaknya.

Kemudian ia berjalan mendahuluiku. Akupun mengikutinya dari belakang. Ia berhenti di suatu tempat yang disana terdapat banyak tenda.

"Sepertinya itu tenda medisnya" batinku. Aku bisa melihat beberapa orang sedang membawa tandu untuk mengangkat orang yang mengalami luka-luka. Ada juga yang berjalan kearah tenda dengan pincang.

"Masuklah kedalam!" kata kunoichi tadi mempersilakanku sambil menunjuk tenda yang ada disampingnya. Aku segera masuk kedalam. Ada beberapa orang disana. Aku segera melakukan tugas yang diberikan Tsunade-sama kepadaku.

Setengah haripun berlalu.

"Istirahatlah, kau bisa melanjutkan lagi nanti" kata salah seorang medic-nin dari Kirigakure.
"Tidak apa-apa, aku tidak begitu lelah. Lagipula masih banyak orang yang membutuhkan pertolongan" jawabku. Aku tidak bisa seenaknya istirahat disaat masih banyak orang yang menderita kan?

"Tapi kalau kau kelelahan, kau yang akan sakit. Dan itu malah lebih merepotkan lagi. Karena tidak ada yang membantu kami disini. Kemampuanmu lebih diandalkan, Haruno-san" paksa medic-nin itu.

"Ta-tapi, aku masih sanggup melakukan pekerjaanku ini" kataku.

"Sudah cepat sana istirahat!" paksa medic-nin itu lagi. Lalu dia memanggil seseorang untuk menemaniku istirahat. Sebelum aku menolak, orang itu telah menarikku pergi dari tenda. Orang itu adalah seorang gadis yang sepertinya seumuran denganku, dan ia adalah seorang medic-nin juga.

"Namaku Kaori, salam kenal ya Sakura-chan. Bolehkan aku memanggilmu begitu?" Tanya nya sambil tersenyum.

"Ah salam kenal. Ya boleh saja, teman-temanku juga biasanya memanggilku begitu. Kalau begitu, aku akan memanggilmu Kaori-chan" jawabku sambil membalas senyumannya.

"Sekarang kita mau kemana?" lanjutku.

"Aku akan mengajakmu ketempat teman-temanku. Kau tidak keberatan kan?" katanya sambil kembali menarik tanganku.

"Tentu saja tidak. Aku senang jika bisa bertemu dengan mereka" jawabku dengan semangat. Sejujurnya aku senang karena dengan begini, aku bisa mendapat teman-teman baru.

Lalu aku diajak Kaori-chan untuk masuk ke sebuah bangunan. Didalamnya ada beberapa orang yang terlihat akrab satu sama lain.

"Ini adalah tempat perkumpulanku dengan teman-temanku. Kami menyebut tempat ini sebagai markas kami" jelas Kaori-chan padaku.

"Teman-teman, aku membawa teman baru. Dia adalah medic-nin yang datang dari Konoha untuk membantu masyarakat desa ini loh…" teriak Kaori-chan pada orang-orang disana.

"Namaku Sakura Haruno. Salam kenal semuanya" kataku sambil membungkukan badan.

"Waaahh, kau dari Konoha? Keren!" ucap seorang gadis yang kelihatannya juga seumuran denganku. Dia lalu mendekatiku sambil berkata,

"Aku Ayame. Salam kenal yaaa… senang deh bisa berkenalan sama ninja Konoha" katanya sambil tersenyum.

"Hehehe, aku juga senang bisa berkenalan denganmu" kataku sambil tertawa dan menggaruk bagian belakang kepalaku yang tidak gatal.

Kemudian aku juga berkenalan dengan yang lainnya. Kelihatannya mereka adalah orang yang ramah. Setelah berkenalan, aku menghabiskan waktu istirahatku bersama mereka. Kami berbagi cerita mengenai peperangan yang baru saja usai.

"Hei… perang kan sudah selesai, desa-desa shinobi juga sudah berdamai. Kalau kalian memiliki kesempatan untuk pergi ke suatu tempat setelah masalah di desa masing-masing sudah selesai, kalian mau kemana?" tanya Kaori-chan pada semuanya.

"Aku ingin sekali pergi kesana. Konoha adalah desa yang memiliki kontribusi terbesar dalam perang. Semenjak perang, aku telah mengidolakan Konohagakure…" kata seorang laki-laki bernama Arata.

"Kalau aku sih, aku ingin pergi ke Sunagakure..." kata Kaori-chan dengan semangat.

"Kenapa?" tanya Ayame-chan.

"Kau tau, saat perang, Gaara-kun terlihat sangat kereeeen. Karena itulah… aku… yah, kau mengerti kan?" jawab Kaori-chan. Aku bisa melihat semburat merah di pipinya.

"Dia adalah fans Gaara ya?" batinku. Menurutku wajar saja jika Gaara memiliki fans dari tempat yang jauh darinya. Sebelum perang pun ia sudah memiliki penggemar. Apalagi sekarang ini. Kontribusi nya pada peperangan bisa dibilang cukup besar. Ditambah lagi dia adalah seorang Kazekage.

"Untuk bertemu Gaara sepertinya agak sulit. Dia itu Kazekage. Dia pasti sangat sibuk dengan berbagai macam urusan desa…" kataku pada Kaori-chan.

"Iya juga sih… tapi dengan melihat desa tempatnya tinggal saja aku sudah senang…" jawabnya sambil tersenyum.

"Kau ini aneh ya?" kata Ayame-chan.

"Apa yang salah dengan menyukai seseorang? Wajarkan kalau aku menyukai Gaara-kun. Lagipula dia orang yang keren, hebat, dan juga tampaaaan" kata Kaori-chan dengan suara setengah berteriak.

"Atau jangan-jangan kau ini tidak normal sehingga menganggap aku ini aneh?" lanjutnya.

"Enak saja! Aku ini masih normal tau! Tapi untukku sih tidak perlu yang jauh-jauh. Disini kan juga ada seorang 'pangeran'. Meskipun kontribusi nya pada perang tidak terlalu menonjol, tetapi dia adalah orang yang hebat" kata Ayame-chan membela dirinya.

"Pangeran?" tanyaku.

"Iya pangeran. Dia disebut seperti itu bukan karena dia keturunan bangsawan atau apapun itu. Tapi karena wajahnya yang tampan dan kemampuannya yang hebat yang dapat menarik banyak perhatian gadis-gadis desa ini. Dia memiliki banyak sekali penggemar disini…" jelas Ayame-chan. Penjelasannya pun malah mengingatkan ku pada Sasuke-kun. Aku jadi ingin tahu bagaimana keadaan Sasuke-kun sekarang. Dia baru saja pulih dari luka-lukanya. Aku harap dia mendapat istirahat yang cukup.

"Ah, kenapa aku malah memikirkan Sasuke-kun? Ini akan membuatku menjadi semakin sulit untuk melupakannya… Aku sendiri juga tidak tahu, apakah aku harus membiarkan perasaanku ini, atau menghapus perasaan ini… Ahhhh aku pusing memikirkannya" batin ku. Sementara itu, Kaori-chan dan Ayame-chan masih melanjutkan pembicaraan mereka.

"Hah… dia itu menyebalkan. Lagipula kau akan mendapat banyak saingan loh…" kata Kaori-chan pada Ayame-chan.

"Loh, Gaara kan juga memiliki banyak fans…" balas Ayame-chan.

"Tapi setidaknya fansnya itu tidak tinggal disini…" kata Kaori-chan.

"Huh, memangnya disini fansnya hanya kamu saja?" balas Ayame-chan lagi. Dan dimulailah perdebatan antara mereka berdua.

"Mau sampai kapan kalian berdebat?" tanya Arata dengan maksud untuk menghentikan perdebatan mereka itu.

"Kau laki-laki tidak usah ikut campur!" sahut mereka berdua serempak. Aku hanya bisa sweat drop melihat mereka berdua.

"Ngomong-ngomong Sakura-chan, bagaimana denganmu?" tanya Ayame-chan yang tiba-tiba menghentikan perdebatannya.

"Maksudnya?" tanyaku tidak mengerti.

"Maksudku, bagaimana denganmu? Apakah ada seseorang yang kau sukai?" jawab Ayame-chan dengan nada jahil.

"E-eh, i-itu…" sebelum aku menyelesaikan perkataanku, tiba-tiba seseorang datang memanggilku dan Kaori-chan. Ia berkata bahwa istirahat kami sudah usai dan kami diminta tolong untuk kembali mengobati para korban. Aku segera menarik tangan Kaori-chan untuk kembali ke tenda medis.

Sesampainya di sana, aku segera menghampiri para korban. Mengobati luka-luka mereka dan merawat mereka. Aku bekerja sampai sekitar jam 10 malam.

"Haruno-san, pekerjaan hari ini sudah selesai. Sebaiknya kau pergi beristirahat di tempat penginapan yang sudah disediakan untukmu" kata salah seorang medic-nin.

"Baiklah, aku akan segera merapihkan barang-barangku" kata ku sambil segera mengambil barang-barangku dan memasukkannya ke dalam tas.

"Kau lihat orang disana?" tanya medic-nin itu sambil menunjuk kearah seorang laki-laki.

"Dia yang sudah ku beri tugas untuk mengantarmu ke penginapan. Dia juga yang akan membantumu di sini. Jadi kalau kau mau pergi kemana-mana, minta antarkan saja padanya" lanjutnya.

"Ok. Aku mengerti. Terimakasih banyak" kataku sambil membungkukan badanku. Setelah itu aku berpamitan dengan orang-orang disana dan kemudian berjalan mendekati laki-laki yang ditunjuk tadi.

"Pe-permisi… seseorang mengatakan padaku kalau kau sudah ditugaskan untuk mengantarku" kata ku agak ragu. Orang itu segera menoleh kebelakang setelah mendengar suaraku.

"Oh, kau Haruno Sakura ya?" tanyanya.

"Eh, iya. Salam kenal" kataku sambil membungkukan badan.

"Salam kenal. Namaku Shinji. Ayo ikut denganku. Kita akan pergi ke penginapan kan?" katanya sambil berjalan mendahuluiku.

"I-iya" kataku sambil mengikutinya.

Perjalanan ke penginapan tidak begitu jauh dari tenda medis. Begitu aku masuk ke bangunan penginapan, aku segera mengambil kunci untuk kamar yang sudah dipesankan untukku. Laki-laki bernama Shinji itu pun segera mengantarku ke kamarku.

"Aku sendiri akan tidur di kamar ini" katanya sambil menunjuk kearah kamar disebelah kamarku.

"Kalau ada apa-apa, panggil aku saja" lanjutnya.

"Eh, kau tidak pulang kerumahmu?" tanyaku.

"Kalau aku pulang, nanti kau akan kerepotan. Lagipula aku memang sudah disuruh untuk menginap disini supaya kau bisa dengan mudah menghubungiku" jelasnya.

"Begitu ya… kenapa kau harus repot-repot ditugaskan seperti itu?" tanyaku lagi.

"Kami sangat membutuhkan bantuan medis, ditambah lagi kau adalah salah satu medic-nin terbaik dari Konoha. Tentu saja kami juga akan memberikan penjagaan khusus untukmu" jawabnya.

"Sekarang sudah malam, lebih baik kau tidur" ucapnya sambil membuka pintu kamarnya.

Aku pun juga segera memasuki kamarku. Lalu aku menaruh barang-barangku di kamar dan segera membaringkan tubuhku di kasur. Hari ini lumayan melelahkan. Selain karena perjalanan kemari, jumlah korban yang harus kutangani juga lumayan banyak. Itu membuatku terlelap dalam sekejap.

~To Be Continued~

Ternyata jadinya dikit juga :'v yasudah lah, chapter selanjutnya mungkin lebih banyak. Maaf ya kalo ceritanya abal, gaje, dll. Idenya juga pasaran :'v
Terimakasih bagi yang udah mau membaca, tinggalkan jejak yaaaa ^^