All characters only belong to Hajime Isayama

This story is purely mine

I don't get any material benefits from this story.

cerita ini hanya untuk bersenang - senang. oke happy reading

Apa yang di pikir kan Levi sejak tadi ? Pertanyaan tersebut terbesit di benak seorang maniak titan yang kemudian mendorong kaki nya untuk berjalan dan memaksa mulut nya untuk berkata

" Levi, apa yang sedang kau pikir kan sejak tadi ? " .

Sontak saja Levi yang sedang terbuai dalam renungan itu kaget.

" Tch, kau membuat ku kaget, tidak ada yang sedang aku pikirkan. ".

" Apa kau yakin ? "

" Peduli apa kau, lagi pula tidak ada untung nya bagi mu ." Cela levi kepada hanji.

Levi akhir nya pergi begitu saja meninggal kan Hanji. Entah apa yang direnungkan oleh Levi tidak ada yang tau.

Malam hari nya dikamar Levi. Ia menatap langit malam melalui jendela nya. " Siapa...siapa wanita itu? kenapa dia selalu hadir di mimpi ku? Dan kenapa dimimpi itu aku tidak bisa melihat nya dengan jelas?". Begitu gumam nya didalam hati nya. Awal nya ia berpikir bahwa hal itu hanyalah ilusi mimpi yang sekedar lewar sebagai bunga tidur nya. Tapi apakah terjadi berkali - kali itu hanya sekedar bunga tidur biasa atau kah sebuah pertanda? Hal itu sudah tertanam di benak Levi akhir akhir ini. Tidak di sangka bahwa manusia dingin seperti Levi peduli pada hal sekecil itu.

Pagi hari nya, Hanji tidak sengaja melihat Levi yang sedang duduk dibawah pohon rindang. Hanji menghampiri Levi dan bertanya.

" Hei cebol, akhir akhir ini kau sering melamun ." tanya Hanji kepada Levi.

" Lalu, apa urusannya dengan mu ?"

" Sudah lah Levi, berhentilah bersikap cuek padaku, kita sudah lama berteman. Jika kau punya masalah, berbagilah ke teman mu, kau tidak akan bisa menyelesaikannya sendiri."

" Baiklah , ini tentang mimpi ! ". Sontak saja Levi yang biasanya dingin dan acuh tak acuh itu berbagi cerita bersama Hanji.

" Hahaha , masalah mimpi? Levi kau seakan baru pertama kali mengalami bunga tidur itu sehingga kau sangat memikirkannya." tawa Hanji.

" Mimpi ini berbeda, dia datang berkali - kali."

" Dia? dia siapa?"

" Entahlah, aku tak begitu jelas melihat nya."

" Sudahlah, mau kah kau pergi sarapan bersama ku ? " Ajak Hanji

" Hah, sarapan? bersama mu? " Reaksi Levi yang seakan akan mendengar petir di siang bolong.

Tanpa ragu Hanji menarik Lengan Levi dan mengajak nya ke sebuah kedai teh.

Sejak kejadian itu terjadi, hari kian berlalu, Levi dan Hanji menjadi semakin dekat.

" Entah mengapa sejak saat itu, dia terlihat istimewa. aku melihat ada sesuatu didalam diri nya yang membuat ku tertarik, apa mungkin ini yang di namakan cin... akh bicara apa aku ini? mana mungkin aku mencintai wanita yang menyebal kan seperti dia ." gumam Levi sembari menatap langit gemerlap penuh bintang.

" LEVIIIIIIIIIIII!!" Hanji masuk ke kamar levi seenak nya. sontak saja levi terkejut.

" Tch, kau selalu membuat ku kaget, dan kenapa kekamar ku seenak jidat mu ? "

Pertanyaan itu tidak di gubris sama sekali oleh Hanji. Hanji hanya terpana melihat keluar jendela Levi.

" Ini...indah sekali. Apa kau juga menyukai bintang? " tanya nya pada Levi.

"Hmmmm...ya menurut ku mereka sangat indah, bahkan 100 tahun pun aku tak jemu memandang nya. " Jawab levi .

" Ya Levi , kau benar, mereka begitu menawan, membentuk gugusan dilangit dan memantulkan cahaya bulan. mereka sangat luar biasa ."

" hmmm Hanji. apakah aku boleh bertanya suatu hal?"

" Tentu saja ".

" Apa kau tau tentang cinta? " tanya Levi kepada Hanji.

" Hah, apa? apa aku tidak salah dengar? kapten dingin kita ini menanyakan cinta? hahaha aku ingin tau siapakah wanita yang beruntung itu." ledek Hanji.

" Aku tidak bisa mengatakannya padamu."

" Oke oke aku paham, menurut ku cinta itu datang tanpa kita sadari dan juga pada orang yang tak terduga, cinta yang di rasakan setiap orang berbeda - beda, ada yang bahagia, ada yang sedih, bahkan ada yang menyakitkan." terang Hanji.

" Oh begitu, lalu apakah kau sekarang sedang jatuh cinta? "

Langsung saja pertanyaan Levi membuat wajah Hanji merona.

" Hmm...ya sejujur nya sekarang aku sedang jatuh cinta kepada seseorang. " Jawab Hanji ragu.

Mereka berdua pun kembali menatapi langit yang gemerlap.

" Sebenarnya aku ingin mengatakan nya padamu Hanji, betapa aku mencintaimu. ku yakin didalam dirimu ada satu hal yang di titip kan untukku. Dan ku yakin bahwa wanita didalam mimpi ku adalah diri mu." gumam Levi dalam hati nya sembari terus meratapi langit.

" Levi, sebenar nya sejak awal aku mencintai mu, tetapi setelah mendengar mu bahwa kau sedang jatuh cinta pada seorang wanita aku jadi ragu apakah cinta ku akan terbalaskan? " begitu juga gumam Hanji didalam lubuk hati nya.

tamat

Terima kasih sudah mau membaca cerita ini, saya sadar masih banyak hal yang perlu di perbaiki dari segi penulisan maupun jalan cerita. jangan sungkan jika ingin menyampaikan saran dan kritik asal dengan bahasa yang sopan.:)