Summary: Sakura Haruno adalah seorang yang berasal dari perdesaan. Suatu kejadian yang harus memaksanya pindah ke Tokyo dan tinggal bersama pamannya. Apakah yang akan terjadi apabila dia menetap di Tokyo.
.
.
Sejak kecil aku selalu bermimpi untuk melihat bintang bintang di langit. Aku tak ingat sejak kapan aku memiliki hobi tersebut. Tapi yang pastinya begitulah, aku sendiri sudah melihat banyak bintang jatuh. Tetapi aku ingin melihat bintang jatuh pada siang hari. Dan sekarang adalah impianku untuk mencari bintang jatuhku.
.
.
.
"Sakura Haruno" kata Yamato-sensei tanpa menoleh kedua matanya dari buku absensi. Ketika sadar kalau nama yang di bilang Sakura Haruno itu tidak menjawab, segera dia menoleh ke kursi tempat duduk.
"Sakura Haruno" katanya sekali lagi untuk memastikan jika siswi bersurai pink itu tidak tidur atau apalah kerjanya. Dan ternyata ada tempat duduk kosong.
"mungkin dia lagi di atap, sensei " kata seseorang yang berambut ala batok kelapa dan kaos hijau nan ketat. Yap! Anda benar. Dia adalah Rock Lee. Dia sebenarnya suka nya sama Sakura. Tapi... Gengsi. Hah? Cowok kok pada gengsi coba? Ya iya lah gengsi. Pasalnya sakura adalah bunga kelas. Banyak cowok yang suka sama dia ehhh.. tapi malah di tolak semuanya. Duh duh kasian.
Sementara itu, tempat kediaman Sakura Haruno. Terlihat seorang perempuan sekitar 15 tahun berbaring di menatap langit. Perempuan yang mengaku namanya Sakura Haruno menatap langit bosan lalu tiba tiba terdengar orang membuka pintu yang membuat perempuan berambut sepinggang ini tersentak bangun dan melihat siapa yang datang
"oh rupanya kamu, Lee" kata Sakura "ada apa kamu kesini?" tanya sang pemilik rambut sewarna bunga Sakura. Lee tal bisa menjawab, pasalnya dia gugup pas mau berhadapan dengan sang pujaan hati. Setelah sekitar 2 menit, barulah dia mengeluarkan kata
"eh.. umm Yamato-sensei mencarimu" kata Lee
Sakura menghela nafas berat
"Halah Biarkan Saja" sahut Sakura malas. Lalu tiba tiba saja bell pulang berbunyi 'RINGGGG'.
" yes akhirnya pulang juga" sahut Sakura. Dia kontan menyambar tasnya
"Sakura-chan, keluargaku ada masak ayam kari kamu mau ikut?' tanya Lee gugup. Sakura baru saja mau bilang 'iya' tapi dia teringat kalo ayahnya baru gajian dan mereka akan makan Sushi.
"maaf Lee, aku akan ada acara" kata pemilik surai merah jambu itu. Terlihat tatapan kecewa dari pemilik rambut hitam.
.
.
.
Daytime Shooting Star
Narutoby Masashi Kishimoto
Hirunaka No Ryuuseiby Yamamori Mika
Sasusaku & Inosai
Comedy, Romance, Family, Drama
Warning: OOC, Typos
.
.
.
CHAPTER 1
Moving Out to Tokyo
.
.
.
Sakura Haruno, begitulah orang memanggilnya. Dia terlihat sedang terburu-buru. Dia tampak tak sabar untuk melahap makanan yang bernama Sushi tersebut. Dengan langkah terburu-buru dia berjalan menerusuri sawah. Akhirnya, kerja keras jalan kaki membuahkan hasil yang memuaskan. Begitu masuk rumah dia langsung terburu-buru melepas sepatu dan kaus kakinya karena mencium bau khas Sushi dari dapur.
"Ah Sakura, kamu sudah pulang" kata ibu Sakura yang bernama Mebuki Haruno
Sakura tidak menjawab, dia sudah terlalu sibuk menikmati aroma yang sudah di tunggu-tunggu sejak pagi tadi. Memang, ayah Sakura menjanjikan Sushi sebagai makan malam.
Akhirnya juga, saat yang terlah di tunggu telah hadir. Meja yang dipenuhi berbagai macam Sushi, mulai dari Salmon, onigiri, Kerang dan sebagainya. Melihatnya saja pemilik surai merah jambu itu sudah ngences. Karena sudah tidak tahan oleh nafsunya dia pun langsung menyerang makanan itu. Orang orang pasti heran kenapa makan banyak tapi tetap aja kurus. Ya, mungkin udah dari tuhan kali ya. Soalnya Sakura itu cuman 45 kg. Ck..ck...ck kurus banget.
Ketika sedang melahap makanan yang disebut-sebut sebagai Sushi bagaikan seekor monster yang tengah kelaparan, tiba tiba saja ayah Sakura, Kaizaki Haruno membuka mulut.
"Sakura, ayah akan ke Dubai untuk kerja" kata sang kepala rumah tangga Haruno tersebut.
"Sakura sayang, kamu akan pindah ke Tokyo. Tinggal bersama pamanmu" kata Mebuki lembut
Makanan yang ada di mulut Sakura serasa menjadi kerikil dan dia pun tersedak.
"APA!" jerit Sakura
"m-mana bisa!? Kenapa ini bisa tiba tiba!?" tanya Sakura atau lebih tepatnya membentak
.
.
.
Sakura sekarang sudah berada di stasiun kereta api. Dia tengah menatap teman temannya yang tengah mengucapkan selamat tinggal yang menurutnya sedikit... err.. tidak, sangar dramatis. Bayangkan saja. Guy-sensei sampai menangis nangis. Sakura menjadi jijik karena mereka
"Sakuraaaa! Jangan pergii' teriak salah satu temannya
Sakura malu melihat mereka seperti itu
'haiiiyooo' desah sakura dalam hati
.
.
.
Sakura menatap bosan jendela kereta api. Dia terus memikirkan bagaimana dia di Tokyo.
Kereta akan berhenti di stasiun Tokyo
Sakura segera membereskan kopernya dan segera berdiri. Tak lama kemudian, perempuan berambut pink melihat pintu kereta api sudah membuka pintunya dan dia pun berdesak-desakan keluar bersama para penumpang lainnya.
Sakura menatap sekeliling. Oke! Bagi Sakura ini bukan pemandangan luar biasa. Ini lebih mengarah ke yang namanya mengerikan. Bagaimana tidak? Oke kita uraikan! Satu, kerumunan orang,Sakura tidak terbiasa yang namanya kerumunan, dia kebingungan harus berbuat apa. Kedua, pemandangan yang berbeda, Sakura tidak pernah melihat banyak sekali gedung gedung pencakar langit. Ketiga, banyak orang-orang aneh yang menatapnya.
Dia kemudian mendapat telepon dari pamannya.
"oh ya Sakura, kamu sudah sampai ya?" tanya pamannya yang bernama Sasori
"iya" balas Sakura singkat
"nanti paman jemput ya. Tunggu disana" balas pamannya lalu segera dia menutup telepon.
Setelah Sakura menutup telepon, tiba-tiba dia menyenggol kaki seseorangdan terjatuh. Untung saja pemilik kaki tersebut dengan singap menangkapnya ala gantungan baju dengan tangan kiri Sakura menggantung di tangan pemuda tersebut. Pemuda itu memakai kacamata dengan frame hitam. Dia terlihat seperti sekitar 20 tahunan, Sakura tidak bisa menebak berapa umurnya dibalik kacamata besar tersebut
"Apakah kau baik-baik saja?" tanya Pemuda tersebut.
Sakura tidak menjawab. Dia hanya menatap pemuda tersebut aneh.
"Oh ya, boleh saya bawa kopermu?" kata pemuda tersebut menawarkan diri
"Oh ga usah, aku bisa sendiri" jawab Sakura. Kemudian dia berlari terbirit-birit
'Dasar! Orang aneh' umpat Sakura dalam hati.
Sakura Haruno terus saja berlari sampai... DOOM! Dia tak tahu kalo dia dimana
'Mampus gua!' seru Sakura dalam hati
"Idihh! Gara-gara orang aneh itu lah! Kenal aja kaga! Sok akrab!" seru Sakura marah-marah. Dia tak lagi memperdulikan orang orang disekeliling yang sibuk manatapnya.
'Aduh! Pake tersesat segala lagi' umpat Sakura
Sakura kemudian duduk di salah satu bangku taman sambil menatap anak anak bermain di taman. Semakin lama dia menatap, semakin ngantuk pulak Sakura.
'Masa bodo' kata Sakura dalam hati dan kemudian dia terlelap di bangku taman tersebut.
.
.
.
.
.
TBC
Next Chapter:
K-kau kenal dia sasori?
Halo nama saya Sakura Haruno. Saya adalah murid baru disini, Mohon kerja samanya
Pakai aja. Aku ga butuh lagi
Ah! Terima kasih karena sudah pinjem buku kamu.
I Do Not own Anything... not even the story lines. Ini cerita 100% murni punya Yamamori Mika. Saya hanya menulis ulang cerita ini sesuai dengan Hirunaka no Ryuusei.
RnR?
