WHY?
Genre : Romance & Hurt/Comform
Pairing : SuLay (Suho x Lay), & HoTal (Suho x Krystal)
Warning : YAOI, OOC, Gaje, abal, Typo(s) (kalau ada), dan keanehan lainnya.
Desclaimer : Nana mengaku para cast disini bukanlah milik Nana. Tapi fic ini murni milik Nana karena ide yang keluar dari otak Nana. Jika ada kesamaan dalam cerita, maka itu tidak sengaja.
A/N :
Ide ff ini terlintas setelah Nana mendapat info tentang HoTal (Suho x Krystal) yang ketahuan sama sasaeng fans lagi dating. Padahal ada Lay umma yang cantik, sexy, imut, lucu, manis, pinter masak(?), dan pinter dance. Tapi kenapa Suho appa malah milih Krystal T^T
Baiklah, cukup sampai disini curhatan hati Nana T^T
Don't Bash Don't Flame!
Don't Like Don't Read!
.
.
Story is Start...
.
.
EXO's Dorm (Living Room)
21.30 KST
"Haaaaaah..."
Lay menghela napas panjang untuk kesekian kalinya. Membuat beberapa orang yang berada di sekitarnya mengalihkan pandangan mereka.
"Kau kenapa, hyung?" tanya magnae Sehun yang berada tepat di sebelahnya.
"Gwaenchana, Sehunnie. Ah, aku tidur duluan ne." Lay bangkit dari duduknya dan berjalan kearah kamarnya dan Kris tanpa menghiraukan pandangan curiga yang lainnya.
"Dia kenapa? Tidak biasanya sepeti itu?" pertanyaan Sehun hanya mendapat endikan bahu sebagai jawabannya.
Tak lama kemudian Xiumin ikut bangkit dari duduknya dan mematikan televisi yang sedari tadi mereka tonton -Ah, mungkin hanya beberapa saja karena Chanyeol dan Baekhyun asyik dengan dunia gila mereka -". "Akh! Kenapa dimatikan, hyung?!" protes Sehun.
"Sebaiknya kita juga tidur. Ini sudah malam." Xiumin berjalan meninggalkan ruang tengah tanpa mempedulikan protesan Sehun untuk yang kedua kalinya.
.
.
.
Kris & Lay room (Lay side)
21.45 KST
Lay memandang ponsel-nya yang masih menampilkan foto seseorang yang sudah sangat familiar baginya. Menatapnya sendu kemudian menghela napas panjang. Entahalah, akhir-akhir ini ia sering melakukan hal itu.
Cklek
Pintu kamar terbuka dan menampakan sesosok Dduizhang EXO. Kris. Lay langsung mematikan ponselnya dan menaruhnya tepat di sebelah bantal tidurnya.
Kris berjalan kearah ranjang tidurnya yang berada tepat disebelah ranjang tidur milik Lay. "Kau belum tidur?" tanya Kris.
"Baru ingin tidur." Lay menjawab dengan nada datar dan dalam posisi memunggungi Kris -menghadap tembok.
"Apa kau sedang ada masalah?" tanya Kris lagi.
Lay terdiam sejenak, lalu menghela napas kembali. Haah, sepertinya ini akan menjadi hobi barunya. "Aniyo." jawab Lay singkat.
Kini giliran Kris yang meghela napas menghadapi sikap Lay yang sedikit tertutup. "Aku tahu kau sedang ada masalah dan menyembunyikannya pada kami. Ceritakan saja padaku, aku berjanji tidak akan memberitahukan pada yang lain."
"Sudah kubilang kan? Aku ini sedang tidak ada masalah apa-apa. Sudahlah. Tidurlah ge, ini sudah malam."
"Tidak akan sampai kau memberitahukan kepadaku apa masalahmu." Kris berujar dengan tegas. Well, mungkin ini sudah menjadi tugasnya sebagai seorang Dduizhang. Tegas.
Lay yang mendengar ucapan itu langsung mendengus kesal. 'Dasar keras kepala!' batinnya.
Akhirnya Lay menyerah dan mengubah posisinya menjadi menghadap Kris yang kini masih berdiri di depan ranjangnya dengan kedua tangan yang dilipat di depan dada. "Baiklah, tapi kau janji merahasiakan hal ini pada yang lain."
"Hmmm, molla." Kris mengendikan bahunya dan itu kembali membuat Lay mendengus kesal. "Ck, yasudahlah tidak jadi!"
"Baiklah-baiklah, aku berjanji."
Lay menatap Kris mencoba untuk menemukan manik kepercayaan disana, dan kemudian mengambil ponsel-nya yang sebelumnya ia taruh di sebelah bantal. "Ini." ucapnya sambil menyerahkan ponsel-nya kepada Kris.
Kris memandang ponsel itu dengan sebelah alis yang terangkat. "Waeyo? Ponselmu rusak?"
"Aniyo, buka saja dulu."
Kris memandang Lay heran. Tapi akhirnya ia tekan juga tombol 'on' pada ponsel itu. Namun Kris langsung berdecak kesal. "Bagaimana bisa aku membuka ponselmu kalau kau sendiri memberikannya password?"
"Ah iya, aku lupa." jawab Lay masih dengan nada datarnya. Ia mengabaikan Kris dan justru malah menengkurapkan badannya dan memeluk bantal tidurnya.
"Hei, apa passwordnya? Kau mau aku membuka ponselmu tidak sih?" tanya Kris kesal.
"Sebagian 'yes' sebagian 'no'."
"Ish, yasudahlah-"
"Tanggal lahirku."
"Huh?" Kris mengangkat alisnya tidak mengerti.
"Passwordnya, pabo."
"Oh, tanggal lahir ne? Berarti... 071091." Kris mengetik sederet angka yang ia sebutkan tadi, kemudian menekan tombol 'OK'. Ponsel Lay langsung menampilkan menu utama begitu password yang diketik pas.
"Buka galeri fotonya." perintah Lay masih dengan posisi tengkurapnya.
Tanpa disuruh dua kali, Kris langsung membuka galeri foto milik ponsel Lay.
"Lihat folder 'File Tersimpan'." Lay kembali memerintah yang langsung dilakukan oleh Kris. "Buka fotonya." lanjutnya.
Alis Kris langsung mengkerut begitu membuka file foto itu. "Lho, ini kan..."
"Ne. Seperti yang kau lihat, ge. Itu adalah... Suho hyung."
.
.
.
To Be Continue...
A/N :
Huwaaaa, Nana tahu ini gaje banget. Jadi jangan buang Nana ke kandang naga DX
Tapi kalo ke kandang panda, Nana mau XD *dikubur hidup-hidup DX*
RIVIEW JUSEYO~
