"Yaa! J-jungkookiee.. hoshh.. hoshh... tungguu!"

Aku memutar bola mataku bosan untuk kesekian kalinya. Bagai angin lalu kuacuhkan saja teriakkan yang memekakkan telinga itu. Bukannya berhenti aku semakin mempercepat gerak langkahku. Hufh, entah ada badai apa yang melintas di otakku aku ingin cepat sampai kedalam kelasku yang nyaman dan damai meskipun aku harus mendengarkan celotehan panjang lebar kali tinggi dari Jung-seongsaenim, namun setidaknya itu lebih baik ketimbang aku mendengarkan teriakkan teriakkan cempreng dari makhluk aneh di belakangku ini.

"Kubilang berhenti Jungkookiee!" Dan aku dapat merasakan sebuah tarikan kecil dari pundakku dan membuat langkahku terhenti. Aku mendengus nafas kesal seraya membalikkan punggungku menghadap dirinya. Dan iris hitamku dapat menangkap seorang pemuda berambut caramel tengah mencengkram pundakku dengan tangannya yang sudah bergetar itu. Ia menelan ludahnya dengan susah payah dan berusaha mengatur deru nafasnya yang memang tak teratur itu. Dapat kulihat wajah yang cantik itu nampak semakin indah berkat rona kemerahan yang kini nampak jelas dipipinya. Well, pasti dia sudah susah payah mengejarku. Pipinya sampai memerah begitu, ckck.

"Apa mau-mu, hmm V-hyung?" akhirnya aku angkat bicara, pemuda yang statusnya lebih tua dariku dua tahun ini mulai menarik ujung bibirnya kesal. Ck, Kim Taehyung, berhentilah membuat wajah menggemaskan itu!

"Yakk! Aku ini hyungmu, Jungkookie! Bersikap manislah sedikit! Bukannya kau mau menunjukkan sekolahku yang baru eoh?!" omelnya seraya mendengus kesal. Aku hanya bergumam ria seraya membalikkan tubuhku lagi, kembali berjalan, menghiraukan namja manis tadi, dan membuatnya kembali meneriakkan namaku dengan suaranya yang bisa dibilang cempreng itu.

Well, kalian bisa lihat, itulah kehidupanku. Well yah, kehidupanku bersama si makhluk aneh ini. Hmm, mungkin aku harus memberitahu kalian beberapa hal mengenai kim taehyung yang satu ini.

KIM TAEHYUNG. Yah itulah nama bocah—ehem, sepertinya istilah 'bocah' ini tidak pantas jika aku yang mengucapkannya. Well, aku memang dua tahun lebih muda dari Taehyung ini. Walau begitu, aku masih bisa bersikap dewasa, menanggapi sesuatu dengan tenang, bahkan aku menyukai hal hal yang berhubungan dengan dunia dewasa. Sedangkan dia? Hell no. dia sangat kekanakan, yah sikapnya menyerupai bocah ingusan yang masih duduk di bangku taman kanak kanak.

Dan kenalkan, aku KIM JUNGKOOK. Yah marga kita memang sama karena kita bersaudara, akan tetapi... Well... Kita sangat berbeda. SANGAT! Biar kutegaskan lagi S-A-N-G-A-T!

"Sekolahmu yang baru itu sama dengan sekolahku juga V-hyung, jadi diam saja dan ikuti aku," jawabku singkat karena lelah mendengarnya yang terus meneriakkan namaku. Dan dapat kurasakan dia sudah membungkam mulutnya. Yah semua itu terbukti dengan sudah tak terdengar lagi suara cempreng yang mengganggu pendengaranku sedari tadi. Ah ne, Aku dan keluargaku lebih sering memanggil Taehyung dengan sebutan-V. Semua itu atas usul Taehyung sendiri, katanya supaya lebih mudah mengingat namanya.

"Ohh begituu, kalau gituu kita berangkat bersama yaa kookie~" gumamnya singkat seraya mengikuti—dan mensejajarkan langkahnya dengan langkahku,dan memeluk lengan kananku dengan riang. Layaknya bocah ingusan yang suka bertenger di tangan ibu-nya. Aku hanya menghela nafas panjang. Hufhh, hyung-ku ini memang kekanak kanakan! Dan sama sekali tak ada dewasanya.

Tapi sejujurnya, ehem—hyungku ini... memang sangat manis, dan menggemaskan. Entah kenapa, sentuhan yang dia berikan padaku membuat jantungku berdegup dua kali lebih kencang dari biasanya. Dan itulah salah satu alasanku—untuk bersikap dingin padanya. Supaya dia tak menyentuhku—dan membuat jantung ini berdegup dengan irama yang—benar benar tak kumengerti itu.

"Aish lepaskan!" ucapku ketus seraya menarik lengan kananku. Dan membuat makhluk aneh nan imut dan manis itu kembali mendengus kesal.

"Jungkookiee, kenapa kau dingin sekali eoh? Kau marah padaku?" tanyanya dengan mimik wajah yang dibuat sesedih mungkin. Membuat siapa saja yang melihatnya pasti akan merasa iba padanya. But, it's not works to me! Aku hanya memutar bola mataku dan mencari objek pandang lain ketimbang aku menatap wajahnya... yang sejujurnya memang benar benar menggemaskan dan perlu dikasihani. Well, namun bukan kim jungkook jika dia mudah tergoda dengan makhluk menggemaskan sejenis ini.

"Ani, V-hyung aku tidak marah" jawabku akhirnya supaya permasalahan ini cepat selesai, yah tahulah jika tidak ada yang mengalah permasalahan ini malah semakin rumit, "Kalau hyung menggandeng jungkook seperti itu, Jungkook jadi sulit bergerak" jelasku seraya berusaha tersenyum meyakinkan si pemilik surai caramel dihadapanku.

Makhluk berambut caramel nan menggemaskan itu mengangguk imut seraya bergumam gumam kecil. Well, saat ini dia sibuk meruntuki dirinya sendiri seranya menepuk nepuk pipinya seperti anak kecil. See? dia benar benar bocah bukan?

Nonono!

.
CAST : (JEON) KIM JUNGKOOK
KIM TAEHYUNG → V
OTHER BTS MEMBER^^

.

.

.

BTS FANFICTION

Rate T? Bisa aja berubah sesuai keinginan/?

.

.

.

.

.

HOPE YOU ENJOY IT^O^)/
CHAAA!

.

.

.

.

.

.

"Uwaa... Jungkookie! Siapa itu?!"

Dan benar apa dugaanku. Kali ini CS-Highschool mendapat pusat perhatian baru. Well, siapa lagi jika bukan bocah—ekhem maksudku makhluk aneh disebelahku ini. Lihat saja kali ini aku benar benar tak punya peluang menuju kekelas. Bagaimana tidak? Jika seluruh siswa CS-Highschool ini terus mengerebungi kami seperti permen yang dikerubungi ribuan semut.

Aku memutar bola mataku bosan kembali. Yah yah, sepertinya kehidupanku disekolah akan berubah juga berkat makhluk aneh ini, ya terimakasih banyak kim taehyung-.-

"H-hai.. Aku K-kim taehyung," ucapnya malu malu seraya bersembunyi dibalik punggungku. Detik berikutnya semua orang yang ada disitu serempak bergumam 'manisnyaa' seraya berteriak teriak tidak jelas. Ah ya tidak semua. ya ya! Minus aku tepatnya. Dan kulihat dari setiap manik kalangan yeoja maupun namja terlihat sama saja. Mereka benar benar menginginkan makhluk aneh yang kali ini bersembunyi dibelakang punggungku itu. Ukhh.. apa menariknya sih!

"Ck, Jungkook, Kenapa kau tidak memberitahu kita kalau kau punya saudara semanis ini heh?" sahut pria berkulit putih—yang ber-tagname 'Suga' seraya menepuk pundakku keras, dan sukses membuatku meringis kesakitan. Well well, kakak kelasku yang satu ini adalah seorang ketua klub basket. Memang tinggi badannya tidak terlalu tinggi tinggi amat, namun kemampuan bermainnya memang tidak bisa diremehkan. Pantas saja dia begitu bertenaga

"H-hei, jangan lakukan itu pada jungkookie, kau akan menyakitinya" ucap bocah ingusan—ehem ini dengan pedenya memeluk tubuhku erat dan sukses Membuatku bersweatdrop ria. Bagaimana tidak? Berani sekali dia memelukku didepan umum. Dan menunjukkan bahwa ia adalah seorang kakak yang sedang melindungi adik kecilnya. Hei hei aku bukan bocah yang harus dilindungi seperti itu tahu!

Semua tertegun melihat tingkah V yang begitu kekanakkan itu. Terutama Suga, ekspresinya bahkan sudah seperti (OAO)... yah seperti itu. Lucu sekali si ketua klub basket hari ini-.-

"Ahahaha, taehyungie... kau menggemaskan sekali sihh.." tawa Suga sudah mulai menggelegar kencang, membuat yang lain sweatdrop mendengarnya. Namun itu tak berujung lama ketika tangan putihnya mulai bergerak untuk mengacak helaian caramel milik kakakku yang satu ini. Semua mendelik kearahnya. Terutama aku.

"Hentikan!" ucapku seraya menepis tangannya dari helaian caramel milik Taehyung—kakakku. "kau akan membuat rambutnya berantakkan!"

Hei hei! Kau dengar barusan? Ehh?! Bagaimana bisa aku mengucapkan hal itu ehh! Aku benar benar tidak menyangka kalimat laknat—coret barusan akan meluncur dengan lancarnya dari bibirku. Hei hei sejak kapan aku jadi peduli dengan bocah ingusan ini! Terutama berurusan dengan helaian caramel miliknya. Argghh! Reflek-ku memang tidak bagus. Sangat tidak bagus!

"Hm? Yaa.. benar kata jungkook, kkk~ rambutmu bisa bisa berantakkan nanti. maafkan aku Taehyung,"ucapnya seraya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal itu. Sedangkan taehyung? Dia hanya mengerjab ngerjabkan kedua matanya seraya menganggukkan kepalanya lucu. Membuat semua insan yang berada di sana sontak berteriak 'Imutnyaaa' atau 'Manisnyaa' dan sempat aku mendengar ada yang berteriak 'Oh, lihat! dia menggemaskan sekalii' dan lain sebagainya yang hanya ditanggapi taehyung dengan senyuman 'Oh begitu.. aku masih tidak mengerti'-khas miliknya.

"HEI HEI! KEMBALI KE-KELAS! BEL SUDAH BERBUNYI SEJAK 2 MENIT LALU!" suara boritone berat dengan volume yang tidak bisa dibilang kecil itu sukses membuat kami terlonjak kaget. Terutama Taehyung yang sudah mencengkram bahuku dengan kuat sejak mendengar suara 'mengerikan' tadi. Dan tanpa babibu lagi semua orang segera berlarian menuju kelasnya masing masing. Yah, mungkin yang kali ini minus kami berdua.

"Hei kau yang disana—cepat masuk kelas atau—OH!" ucapan lelaki berlesung pipit itu langsung terhenti ketika melihat pemandangan indah yang saat ini tepat berada di sebelahku. Yah siapa lagi kalau bukan Kim Taehyung? Dan dapat kulihat dari manik matanya, dia nampak mengagumi si pemilik surai caramel ini. Oh god, here we go again.

"atau?" lanjutku seraya memutar bolamataku bosan. Dan lelaki bersuara besar—yang bernotabane sebagai ketua—ralat wakil ketu OSIS itu segera tersadar dari lamunannya.

"Kau murid baru itu ya?" ucap si wakil ketua OSIS tanpa mengindahkan perkataanku barusan. "P-Perkenalkan, A-aku Kim N-namjoon, wakil ketua OSIS." dan well, kalian dapat mendengar ada sedikit nada gugup dari perkataannya. Ckck, tak kusangka makhluk aneh ini memberikan perubahan banyak pada sekolah ini. Lihat saja, Kim namjoon ini. Dia terkenal sangat galak dan tegas—tapi sekarang... dia tampaknya sudah luluh dengan pesona seorang Kim Taehyung. "M-mau kuantar ke ruang guru?"

"Ungg? Ah anii, tidak usah repot repot namjoon-sshi," ucap taehyung seraya menarik senyumannya yang bisa dibilang manis itu. "Biarlah adikku ini yang mengurusku,"

Hell... apa yang dia ucapkan barusan heh?! Mengurusnya? Enak saja! Aku lebih suka menghabiskan waktuku di kelas sekarang dan tidur, atau bergurau dengan teman temanku. Ketimbang aku harus mengurusi bocah ingusan ini!

"Ah kalau begitu, aku permisi dulu. Jungkook, urusi kakakmu dengan baik, Arraseo? Baiklah, Jja!" ujar namjoon seraya melambaikan tangannya dan beranjak pergi dari tempatnya saat itu—menuju kelasnya. Yah kelas 2-A. Kau tahu? Disini kelas A adalah kelas yang penghuninya orang orang 'berkualitas'-tak lain hanya orang cerdas dan jeniuslah yang menduduki kelas aku adalah salah satu anak kelas A. lebih tepatnya 1-A.

"kau ini merepotkan sekali, hyung" komentarku seraya melangkahkan kakiku meninggalkan dirinya. Dapat kudengar dia kembali meneriakki namaku seraya berlari mengikutiku. Hufhh, Dasar bocah!

Kira kira... seperti apa kehidupanku jika bocah aneh ini menetap di sekolaku? Ahh.. aku tak bisa membayangkannya

Nonono!

[NORMAL _POV]

"Permisi," Seorang pemuda berambut hitam itu membuka pintu raksasa dihadapannya dengan malas. Yah, sebut saja pemuda bersurai hitam itu 'Kim Jungkook'. Yah, seperti yang tertera di tagname-miliknya. Tagname berwarna emas. Well, tak lain jika tagname itu berwarna emas, maka dia sudah dicap anak kelas A. Well, salah satu dari 45 manusia ber-ras arya di sekolah ini.

CS-Highschool, sekolah terbaik di kota ini. Sekolah yang perkelasnya terdiri dari kelas A B dan C. kelas A disini sudah dianggap sebagai 'ras arya' yang lebih berkuasa ketimbang kelas kelas lainnya. Well, tak lain karena anak anaknya yang berkelas dan berkualitas itu. Sedangkan kelas B adalah kelas yang berbakat dalam bidang praktik keilmuan, menemukan beberapa percobaan, dan lain sebagainya. Namun tetap saja tak sesempurna kelas A. Sedangkan kelas C? Kelas C adalah kelas yang berisi murid murid yang hanya pandai dalam olah raga dan seni saja. Tidak terlalu condong kearah bidang pendidikan.

"Aku membawa si murid baru ini," ucapnya singkat seraya menunjuk pemuda berporos manis yang tengah berdiri tepat di belakangnya. Pemuda berambut caramel itu hanya menarik senyuman manisnya—membuat semua guru yang melihatnya luluh dengan senyuman manisnya itu.

"Annyeonghaseyo, Kim Taehyung imnida.." ucap pemuda berambut caramel itu tanpa menghilangkan senyuman di bibirnya. Dan lihat, para guru wanita tengah berteriak teriak kegirangan dengan kehadiran makhluk manis yang nantinya akan menjadi 'siswa didiknya' itu.

"Ah sini, silahkan masuk Taehyung-ah.." sahut salah seorang dari guru itu. Guru dengan poros tampan dengan tagname 'Ahn Jaehyo' di seragamnya. Well, walaupun guru yang satu ini terlihat tampan, namun dia sangat playboy dan mesum. Membuat Jungkook—yang sudah mengetahuinya hanya mendelik kearah guru biology itu dan memberi death glare manis yang sudah biasa ia berikan padanya ketika guru mesum itu menggodai teman teman wanitanya.

"Hahaha, tenang tenang Jungkook-ah.. aku tak bermaksud apa apa," ucap Jaehyo seraya terkekeh geli melihat salah satu siswa didiknya yang tengah menatapnya dengan pandangan tak suka. Jungkook lagi lagi hanya memutar bola matanya bosan seraya melipat kedua tangannya didepan dada. Jaehyo beranjak dari kursinya dan menghampiri mereka. "Jadi ini, murid barunya hmm?"

dengan sangat beraninya guru ini mengangkat dagu taehyung dan mendekatkan wajahnya dengan wajah cantik Taehyung. Memperhatikan setiap inci dari bentuk wajahnya yang memang diakuinya sangat cantik dari wanita wanita yang pernah ditemuinya. Dan, Uh oh! Lihat perubahan wajah dari Kim jungkook. Sepertinya dia geram melihat guru mesum ini banyak menyentuh Kakak-NYA tanpa seijin-NYA (dengan penekanan di kata -NYA). Segera saja jungkook menepis tangan Jaehyo dari dagu Taehyung.

"Jangan lakukan hal yang sembrono disini, Seongsaenim" desis Jungkook seraya menarik senyumannya. Yah senyuman si anak jenius kelas 1.

"Hahaha, aniyo Jungkook-ah, aku hanya baru menyadari betapa cantiknya saudaramu itu," ucapnya seraya menarik seringaian mesumnya. Dan sukses membuat Jungkook mendengus kesal. Sementara Taehyung? Ia masih dalam senyuman 'Oh aku tidak mengerti'-miliknya. Yah dia benar benar tidak mengerti, kenapa setiap orang berperilaku aneh setelah melihat dirinya? Apakah ada yang aneh pada dirinya hari ini? Yaya, hanya Kim Taehyung yang belum menyedarinya saudara saudara...

"Permisi seongsaenim," ucap seorang pemuda berporos tampan yang tiba tiba masuk membawa tumpukan tumpukan kertas yang sangat banyak itu. Membuat Taehyung mengerjabkan matanya melihatnya. Dalam benaknya ia sibuk berfikir, apa dia tidak meminta bantuan orang lain untuk membawa tumpukan kertas sebanyak itu?

"E-eeh, biar kubantu" ucap Taehyung tiba tiba dan mengambil beberapa tumpukan kertas dari tangan pemuda berambut eboni itu. Sedangkan yang dibantu hanya tersenyum hangat kearahnya—ya, dia tak berlebihan seperti yang lain, karena dia sudah melihatnya didepan gerbang sekolah tadi pagi.

Sedangkan Jungkook? Bukannya ikut tersenyum dia hanya mendelik kearah pemuda pemilik helaian eboni itu. Ya, dia memang tak suka dengan namja yang satu itu. Yang tak lain dia adalah ketua OSIS di sekolah ini.

"Ahh terimakasih..." ucapannya terhenti sesaat, berusaha mengingat nama namja manis dihadapannya, "Taehyung-ah..."

Taehyung lagi lagi hanya menunjukkan senyum manis kekanak kanakkan miliknya, "Yaa, dengan senang hati,"

Jaehyo hanya bertepuk tangan menikmati tontonan 'manis' dari pasangan ketua OSIS dan murid baru dihadapannya. Dan sukses Jungkook kembali mendelik kearah guru mesum itu. Entah walaupun Jungkook sering kesal sekali dengan kakaknya, namun ia tak ingin siapapun dekat dengan kakak tercintanya itu. Well, kepribadian yang aneh bukan?

"Yaa—Jungkook-ah! Jangan melihatku seperti itu, ahahaha... kau ini overprotektif sekali eoh?" ucap Jaehyo seraya mengacak acak rambut Jungkook. Jungkook hanya mendengus kesal seraya menepis tangan guru mesum itu dari rambutnya.

"menyingkir dari rambutku," desisnya seraya melempar deathglare mematikannya. Dan membuat guru mesum itu meneguk air ludahnya dengan susah payah.

"Ahh.. ya, Kenalkan, Aku Kim Seok Jin, taehyung-ah. Ketua OSIS. Biar aku yang bawa kau berkeliling dan menunjukkan kelasmu. Jungkook harus kembali kekelasnya, seorang king kelas 1-A tidak boleh beranjak dari kelasnya kecuali dengan izin guru, benar bukan Jungkook ah?" tanya pemuda tampan yang diketahui namanya adalah Jin itu dengan senyuman hangat yang masih saja melekat di bibir tebalnya. Jungkook hanya mengangguk mengiyakan.

"Yah, benar. Peraturan A-11. Arraseo" ujar Jungkook dingin dan menatap kakaknya yang manis untuk terakhir kali sebelum ia beranjak menuju kelasnya. "Jangan merepotkan Jin-hyung, ne hyung? Aku kekelas, bye!"

setelah menyampaikan pesan singkat itu ia segera membalikkan punggungnya dan beranjak pergi meninggalkan ruangan guru. Yah, inilah yang ia cari sedari tadi. Terpisah sementara dari kakaknya yang berisik dan super kekanakkan itu. Namun, terbesit dalam hatinya keinginan untuk tak meninggalkan kakaknya. Namun dengan cepat ia segera menggelengkan kepalanya, berusaha untuk menepis jauh jauh keinginannnya itu.

'apa-apaan ini... kenapa aku jadi begini?!'

-Nonono-

"Hei Jungkookie," sahut seorang namja tampan dengan rambut hitam seraya memukul pelan bahu jungkook. Jungkook mengalihkan pandangannya dan mendapatkan sosok sahabatnya itu kini tengah menyengir tidak jelas sambil memerhatikan dirinya. Jungkook menghela nafas panjang, jika sahabatnya ini sudah cengar cengir begitu biasanya ada maunya.

"Apa maumu, Jimin?" tanya Jungkook tanpa basa basi. Jimin tertegun sejenak kemudian menarik kursi untuk duduk disebelah Jungkook. Memang saat ini sedang istirahat. Jadi, jimin bisa seenaknya saja menarik kursi yang bukan miliknya itu.

"Ahaha, anii.. aku hanya bertanya.. tentang kakakmu yang manis it-," belum selesai Jimin berbicara Jungkook sudah memutar bola matanya bosan, ia memasang ekspresi : 'dia lagi.. dia lagi.. tak ada topik lain apa?!' dan membuat Jimin tak enak hati untuk melanjutkan pembicaraan itu. "Lupakan, lupakan! Hehehe"

"Hmm..." jungkook hanya bergumam singkat seraya mengalihkan pandangannya menuju jendela. Melihat orang orang yang berseragam sama seperti dirinya sedang sibuk dengan aktivitasnya sendiri sendiri. Ada yang sibuk memakan bekalnya, ada juga yang asik bercanda, dan adapula yang bermain basket di lapangan basket seperti yang dilakukan bocah berambut caramel itu...

EKH!? Jungkook yang tersadar kalau itu adalah kakak tersayangnya segera bangkit dari duduknya. Membuat Jimin yang ada disebelahnya ikut kaget karena ulah Jungkook. Jungkook tak bergeming melihat kakaknya yang sangat manis itu tengah bermain basket dengan lihainya. Gerak geriknya yang gesit, membuat Jungkook membulatkan kedua matanya tak percaya. Jimin yang ingin tahu segera mencari cari objek pandang Jungkook..

"AIGOO! Tak kusangka kakakmu benar benar ahli bermain Basket! Kenapa kau tak memberitahukannya pada kami heh?" ucap Jimin berdecak kagum seraya menyikut lengan jungkook. Jungkook hanya menggelengkan kepalanya tidak mengerti. Ya, ya. Dia yang adiknya saja tidak tahu apa apa tentang Kim Taehyung ini. Yang ia tahu Kim Taehyung adalah kakaknya yang kekanak-kanakkan dan cengeng.

Dia benar benar tak tahu apa-apa. Sejak kapan kakaknya pintar bermain basket ehh?

Apakah disekolahnya yang dulu? Ya! Bisa saja begitu! Dulu Taehyung memang bersekolah di sekolah elite di Seoul, namun ia kembali lagi karena bosan berada disana. Mungkin saat di Seoul dulu Taehyung adalah salah satu pemain di tim basket sekolahnya. Ya, bisa saja begitu! Bisa saja!

"Hah, sudah sudah. Aku malas mengubrusinya," cetus Jungkook seraya kembali duduk kembali di kursinya. Jimin hanya menyerngitkan alisnya tidak mengerti. Sikap Jungkook sangar aneh hari ini. Hufh, ternyata King kelas 1-A memang sedikit aneh ya...

-Nonono-

"Aahh~ Hari ini memang benar benar menyenangkan ne Jungkookie~" ucap si pemilik rambut caramel itu seraya menghempaskan tubuhnya ke sofa merah di ruang tamu. Jungkook menggeleng gelengkan kepalanya begitu melihat tas yang bergeletakkan begitu saja—sepatu yang tidak ditaruh di tempatnya—dan jangan lupakan kaos kaki yang entah mengapa bisa ada diatas meja itu. Jungkook menghela nafas panjang seraya menaruh sepatu kakaknya itu dirak, menaruh tas keduanya diatas meja, dan menaruh kaos kaki itu di keranjang pakaian.

"Hmm..." gumam Jungkook pendek lalu beranjak menuju dapur. Membuka kulkas—mencari minuman segar untuk menetralisir emosinya. Ya ya, Jungkook capek sekali hari ini. Bagaimana tidak? Seluruh kakak kelas dan juga teman temannya selalu merebung dirinya dan menanyai berbagai hal tentang si manis berambut caramel itu. Dan itu sukses membuat jungkook frustasi. Dalam sehari kakaknya yang manis itu sudah menjadi idol sekolah. erhh—bagaimana bisa si cengeng itu menjadi bintang sekolah. Memang mustahil, tapi itulah faktanya.

"Jungkookiee~" teriakkan cempreng itu kembali terdengar. Jungkook mengerang frustasi di dalam hati. Hei hei! Coba berikan ia sebuah ruangan untuk dirinya sendiri. Pasti ruangan itu sudah hancur dibuatnya. Sudah dari tadi pagi sampai sekarang, suara teriakkan itu mengganggu pendengarannya. Dan itu benar benar membuat Jungkook geram.

"Appa dan Eomma tidak pulang hari inii, jadi kita harus jaga rumah"

Dan pemberitahuan itu sontak membuat jungkook mengembangkan senyuman—ah tidak seringaiannya. Akhirnya, setelah ini dia akan refreshing~ Yihaaa!

'Yes, aku bisa ke club hari ini..' batinnya dalam hati seraya terkekeh2 tidak jelas.

Club?

Ya, si King kelas 1-A ini memang sangat suka berkunjung ke Club. Menari bersama noona noona genit yang sesekali meraba raba perutnya. Meneguk beberapa minuman yang enak di lidah. Mengerjai noona noona di ranjang lalu meninggalkannya saat setengah permainan. Well yah, Kim Jungkook. Adalah pribadi yang nakal. Inilah pribadinya yang sebenarnya. Benar benar tak disangka bukan?

"Ahh, V-hyung.." Jungkook memasang senyuman manis—ah tidak itu senyuman yang sangat dipaksakan seraya membawa secangkir susu vanilla yang menjadi minuman favorit kakanya yang satu itu. Ia duduk disebelah sang kakak. "Aku mau pergi keluar malam ini, Jadi V-hyung yang menjaga rumah, Ne?"

Taehyung mengerjabkan matanya polos seraya mengalihkan pandangannya menatap sang adik, "Kookie mau kemana ehh?"

"N-ngg.. A-anuu.. be-belajar matematika! Ya! Matematika!" ucap Jungkook seraya memasang senyumannya, berusaha membuat sang kakak mempercayainya. Sedang Taehyung? Oh tentu saja dia yang tak tahu apa apa hanya menganggukkan kepalanya mengiyakan. Ah poor Taehyungie, kau mau saja ditipu oleh makhluk nakal yang satu ini...

"Baiklahh, belajar yang baik nee, Jungkookiee"

dan kalian bisa lihat, saat ini jungkook, sedang menarik senyuman—ah tidak.. seringaian nakalnya.

-Nonono-

Suara dentuman musik berdentum keras mengisi seisi ruang. Gemerlap lampu disko menyinari ruangan yang gelap itu. Saat ini, Semua insan nampak sibuk meliuk liukkan tubuhnya, mengikuti irama musik yang dimainkan oleh DJ berambut pirang itu. Ya—itu DJ yang sangat tampan dengan postur tubuhnya yang gagah—siapa lagi kalau bukan DJ Kris.

Hei siapa yang tak mengenalnya? Pria sexy yang menjadi incaran para yeoja jika melihatnya. Yah, dia adalah DJ terbaik di kota ini. Dengan permainan musiknya yang handal, dan jangan lupakan pula, wajah tampan dan tubuhnya err—sexy.

Selain kris ada lagi yang menjadi penggemar para yeoja disini. Siapa lagi kalau bukan, Kim Jungkook? Yah, lihat saja, kerumuanan yeoja tengah mendekatinya di lantai dansa. Sebagian para noona noona itu menggesek gesekan tubuhnya dengan tubuh jungkook. Berharap Jungkook akan bermain dengannya setelah itu. Tapi well, Jungkook sama sekali tak tertarik dengan noona noona itu. Bagaimana tidak? Kalau noona noona itu jarak umurnya sangat jauh dari jungkook yang usianya baru menginjak 17 tahun ini. Ada yang usianya sudah 28—29-bahkan 30+ juga —mengerikan bukan?

Setelah puas bermain di lantai dansa, ia menarik tubuhnya menuju meja bar. Dan disana ia bertemu dengan pemuda berkulit putih dan berambut dark blue yang tengah duduk dan memainkan gelas kaca di tangannya. Jungkook menyeringai melihatnya.

"Hei, Zelo! Sering sekali kau datang kesini, heh?" Jungkook mulai membuka pembicaraan. Well yeah, Zelo—adalah salah satu sahabatnya juga. Dan guess what? Zelo adalah salah satu temannya di kelas 1-A. Kelas ras arya itu ternyata juga mempunyai dua setan didalamnya.

"Yeah, selalu." ucap Zelo seraya menyengir lebar dan meneguk minumannya. Jungkook juga mengambil minumannya dan meneguknya perlahan. Merasakan nikmat di indra perasanya yang berasal dari minuman yang diminumnya. Hahh—rasanya lega ketika sudah meminum ini. "Hei hei, lihat ada bocah mencari tenar juga disana-" ucap zelo seraya menyikut perut jungkook.

"Mana? Mana?" Jungkook berusaha mencari orang yang dimaksud Zelo. Dan ia menemukan seorang pemuda dengan piyama beruang berwarna pink yang tampak kebingungan karena begitu banyak noona noona yang menggodai dirinya. Ia memeluk boneka teddy bear besar yang sedari tadi dibawanya dengan erat. Hahaha, kasian sekali bocah itu!

"Bodoh! Masa dia datang ke club dengan piyama? Hahahaha!" tawa jungkook menggelegar begitu saja. Dia memerhatikan kembali sosok itu. yaa—yaa, pemuda berambut caramel itu sangat bodoh. Kenapa dia datang ke club dengan pi—tunggu dulu!

Hei hei... Rambut caramel itu...

V-HYUNG!

WHAT THE HELL, KENAPA DIA ADA DI SINI EOH?!

-Nonono-

"A-aah~ n-noona.. h-hentikan i-itu gelii" sahut pemuda berambut caramel itu seraya bergerak mundur menjauhi noona noona yang menggerayangi tubuhnya. Ya, siapa lagi selain Taehyung. Taehyung menggigit bibir bawahnya takut. Kenapa noona noona ini menyentuh tubuhnya begitu saja? Itu sangat geli..

"ayolah anak muda, sebentar saja" kata seorang wanita paruh baya dengan pakaian yang bisa terbilang sangat minim seraya meraba perutnya.

"A-aahh n-noona.. g-gelii~" tubuh Taehyung bergetar tak karuan. Keringat mengucur deras dari peluhnya. Dia sangat takut sekarang. Ia tak mengerti.

SRETT..

tiba tiba sepasang tangan menariknya kuat dan membawanya pergi menjauhi kumpulan noona noona genit itu. Taehyung dapat melihat tangannya ditarik oleh seorang pemuda dengan helaian hitam yang sangat di kenalinya. Ya, itu adiknya!

Sosok yang dicarinya sedari tadi.

BRUKK!

Pemuda berambut hitam itu menarik kedua pergelangan tangannya dan dengan sigap mengunci pergerakan Taehyung pada tembok di belakangnya. Taehyung menatap sosok sang adik dengan takut. Kenapa adiknya ini terlihat sangat marah eoh?

"KENAPA KAU DISINI HEH?! APA YANG KAU PIKIRKAN?!" teriak jungkook tepat di telinga Taehyung dan sukses membuat Taehyung menggigil ketakutan. Jantungnya berdegup dengan kencang. Baru pertama kalinya—sang adik meneriakinya seperti ini.

"K-katamu k-kau akan b-belajar m-matematika.. t-tapi b-bukumu t-tertinggal j-jadi.."

"BODOH!" teriaknya seraya menghimpit tubuh Taehyung. Memperkecil jarak diantara mereka. Taehyung semakin ketakutan dengan sikap adiknya ini. Memang sebenarnya tadi dia mau tidur, akan tetapi melihat Jungkook yang keluar tanpa membawa bukunya membuat Taehyung kasihan dan berniat mengikuti jungkook untuk memberikan buku matematikanya. Namun yang terjadi sekarang? Malah semakin membuatnya tak mengerti.

"M-maaf.." bisik Taehyung lemah nyaris tak terdengar, namun Jungkook masih bisa mendengar itu.

Sebenarnya ini bukan mengenai niat Taehyung yang begitu bodoh atau apa. Tapi ia marah karena noona noona tadi sudah menyentuh tubuh kakakNYA tanpa izin dari-NYA. Dan mengingat itu malah semakin membuat Jungkook geram.

"Kau tak tahu heh, apa yang terjadi padamu bila kau ada disini?" bisiknya perlahan tepat ditelinga Taehyung. Taehyung mengerang kecil begitu merasakan deru nafas jungkook menyapu kulit lehernya. Jungkook menyelipkan tangannya menuju piyama tipis milik Taehyung, dirabanya perut sang kakak tercintanya.

"Kau mau tahu hmm, apa yang noona noona itu lakukan padamu... Jika aku tak menyelamatkan dirimu barusan?"

T B C

HUWAA~ FIC MACAM APA INI OAO)

Hehehe, enaknya lanjut dengan Rate apa? Wks~ =..= maaf ya rada mengarah gitu padahal ini Rate T'-')o (tapi kan ga ada Ncnya yak, jadi bisa dibilang ini rate T #Plak!)

Terinspirasi dari Lagunya Ke$ha yang Crazy Kids #kok bisa ya=...=

Mian kalo Aneh, Aku jarang nulis Fanfic sekarang'-' Ini Fanfic pelampiasan setelah selesai UTS/? -ngeek-

Lagi Ngidam Jungkook jadi seme yang nakal~ Kyaa kyaa kyaa #Digampar Jimin -.-

TOLONG RnR-NYA YAA~ Karena sangat berharga bagi sayaa~

Payy payy di next chap! #cium V(?)