Summary :
Len, Rin, Rinto, Lenka, Gumi, Gumiya, Lui, Ring, Piko, Miki, Koyuki, dan Kaito mencoba untuk membuktikan kebenaran tentang, keangkeran sekolah mereka. Apakah yang akan mereka alami? Hantu apa sajakah yang ada di sekolah tersebut? Langsung aja baca! Sequel dari, 'Summer Ghost Story' (Disarankan baca itu dulu).
Slight LenxRin, RintoxLenka, GumiyaxGumi, LuixRing, PikoxMiki, NigaitoxAoki, KaitoxKoyuki.
Disclaimer : Vocaloid isn't mine (Simple right?).
Rated : T (Teen).
Genre : Horror, Humor, Mystery.
Title : Ghost Hunt.
Warning : OCs, GaJe, Typo(s), Abal, disini Len ama Lenka kembar, Humor garing, dan sebangsanya (?).
Don't like? Don't Read!
Chap 1 : Hunting Start!
Normal POV
'Tap… tap… tap…' Suara langkah kaki terdengar seperti gema, di koridor sekolah. Gelap. Tentu, sekarang sudah jam 9 malam. Tampak seorang perempuan berambut biru muda, dengan seorang laki-laki berambut hijau.
"Aoki, sudah yuk! Lagian, ngambil buku kan, bisa besok pagi," ujar cowok berambut hijau itu.
Sang gadis hanya menggelengkan kepalanya, "Ck… ck… ck… Nigaito, kamu itu cowok, jangan penakut gitu dong!" ujarnya.
Cowok berambut hijau itu, Nigaito, hanya menghela nafas, "Kalo aku penakut, ambil sendiri dong!"
"Aku kan cewek," jawab cewek berambut biru muda itu, Aoki.
Akhirnya Nigaito mengalah. Dia tidak mau terlalu lama berada di dalam sekolah. Mereka berdua memasuki ruang kelas mereka, mengambil buku, lalu keluar. Sepanjang perjalanan keluar dari bangunan sekolah, mereka berdua merasa agak dingin. Karena Nigaito agak takut, dia mempercepat langkahnya. Aneh, padahal dia pake baju panjang dan syal, kenapa masih terasa dingin? 'Tap… tap… tap…' Terdengar suara langkah kaki dari belakang mereka. Nigaito memandang Aoki, lalu keduanya mengangguk. Mereka memutuskan untuk menoleh ke belakang dan…
"KYAAAAAAA!/GYAAAAAA!"
"Aku ngak bohong! Kemarin aku sama Nigaito, liat pake mata kami sendiri," ujar Aoki pada teman-temannya.
"Aoki tenang," kata Nigaito mencoba menenangkan Aoki.
Teman-temannya hanya mendengarkan, ada yang takut, mengejek, bahkan bengong. Sebelum ada yang bertanya lebih jauh, bell masuk sudah berbunyi. Semua murid langsung duduk dengan cepat dan rapi. Kenapa? Yah, ini jam pelajarannya Meiko-sensei, salah satu guru killer di sekolah.
'Pluk…' Sebuah kertas mendarat dengan mulus di kepala cowok berambut hijau tua, Kaito. Dia menengok ke arah kanan, mendapati seseorang yang melemparkan kertas itu, yang juga berambut hijau hanya lebih cerah, Gumiya. Dia pun membacanya.
Hei Kaito, gimana kalo kita selidiki tentang hantu itu? Kayaknya menarik.
From : Gumiya.
Kaito mengambil pulpen dan menuliskan balasannya, lalu melemparkan ke arah Gumiya.
Boleh saja. Cuma, kamu ngak takut apa? Terakhir kali, waktu musim panas kemarin, kamu ngeliat satu udah fainted.
From : Kaito.
Gumiya hanya menghela nafas.
Soal itu ngak usah duingkit-ungkit! Sebentar, aku mau tanya siapa aja yang mau ikut.
From : Gumiya.
Lalu, dia melemparkan surat ke teman-temannya. Beberapa saat kemudian, sebuah surat kembali jatuh di kepala cowok beriris emerald itu.
Semuanya mau, Aoki sama Nigaito juga ikut. Jadi nanti malam kumpul jam 9 di sekolah kay!
From : Gumiya.
Jarum jam menunjukan pukul 9 malam, 14 chara kita sudah berkumpul disekolah, untuk melaksanakan rencana mereka. Well, mereka tidak akan dimarahi walau keluar sampai pagi. Kenapa? Karena besok hari Minggu.
"Baiklah, di sini kita akan melakukan perburuan hantu. Jadi, tolong siapkan mental kalian," ujar Gumiya (Kaito : Berlagak jadi bos. Gumiya : Urusai!).
Gumiya berdehem sebentar, "Jadi pembagian kelompoknya, kelompok 1, Aku, Gumi, Len, dan Rin. Kelompok 2, Nigaito, Aoki, Rinto, Lenka, Lui, dan Ring. Kelompok 3, Piko, Miki, Koyuki, dan Kaito. Ada pertanyaan?"
Lenka mengangkat tangan, "Anu… kenapa kelompok 2 paling banyak?"
"Oh, karena kamu, Ring, dan Aoki penakut, jadi lebih banyak. Ada lagi?"
Tidak ada yang mengangkat tangan. "Baiklah, sekarang kita mulai berpencar sesuai kelompok!"
Gumiya POV
Aku, Gumi, Rin, dan Len berjalan secara beriringan. Gumi dan yang lainnya sudah kelihatan gemetaran. Aha! Aku akan jahili mereka. 'Plash' Aku mematikan lampu senterku. Terdengar mereka sedang panik, karena tiba-tiba senternya mati. Hehe, ini saatnya.
"BYAAAAAA!" seruku sambil menyalakan senter yang mengarah ke wajahku.
"WAAAAA!"
Aku tertawa, mereka sampai sepucat itu, ha, ha, ha.
"Gome-gomen, aku cuma bercanda," ujarku.
Mereka tetap diam, menatapku dengan tatapan, err, tatapan seolah-olah aku hantu.
"Hei, kenapa kalian menatapku seolah-olah aku hantu?"
Mereka tetap diam, masih menatapku dengan tatapan itu. Akhirnya Len bicara, dengan suara bergetar, "Gu-Gum-Gumiya, i-i-itu a-apa? Y-yang a-ada di s-sebelahmu,"
Aku menengok ke arah yang ditunjuk Len. Oh, ternyata cuma seorang hantu wanita yang wajahnya penuh darah dan mulutnya menganga lebar.
….. Sebentar, hantu? Aku kembali menengok dan…
"WAAAAAA!"
Other Side. Lenka POV
Hmm, kayaknya aku denger suara Gumiya deh? Ah, ngak mungkin. Gumiya ngak mungkin menjerit kayak gitu, kecuali ada hantu di sebelahnya (Kaito : Bener banget). Kami semua melanjutkan perjalanan. Rinto mengarahkan senternya ke beberapa arah. Ukh, menakutkan. Sekolah saat malam menakutkan, apalagi kita di sini untuk mencari hantu.
"Lenka, kamu ngak apa-apa," tanya Rinto membuatku kaget.
"E-eh, um ano eto…"
"Hei, apa tadi kamu mendengar suara jeritan Gumiya?" tanyanya lagi, aku hanya mengangguk.
"Sepertinya, mereka sudah bertemu dengan penunggu sekolah ini," lanjutnya. Aku hanya menelan ludah. Gimana kalau hantu itu tiba-tiba muncul? Ukh, aku ngak mau memikirkannya.
Kami pun meneruskan perjalanan kami. 'Ting… ting… ting…' Eh? Itu seperti suara… piano! Tapi, siapa yang main piano malam-malam begini? Kami semua berpandangan, seperti bertanya, siapa yang main piano malam-malam begini.
"Um, mau kita cek?" tanya Nigaito. Semuanya mengangguk.
Perlahan, tapi pasti. Nigaito mendekati pintu ruang musik, dan membukanya perlahan. Kami semua deg-degan. Gimana kalo hantunya tiba-tiba menyerang kami? 'Greeet' Nigaito menggeser pintunya, dan… kosong?
Kami masuk kedalam, memeriksa semua bagian, tapi nihil.
"Um, apa ada yang menemukan sesuatu?" tanya Aoki.
"Nope,"jawab Lui, diangguki yang lainya.
Sedikit lega memang. Tapi, aku juga penasaran siapa yang bermain piano. Entah kenapa, aku malah mendekati piano itu. Piano itu termasuk barang antik, jadi terlihat, seperti mengeluarkan aura mistis. Aku mendekati piano itu. Dan saat aku melihatnya dari dekat, aku melihat piano itu dipenuhi oleh percikan darah.
"R-Rinto, p-pianonya penuh dengan darah," ucapku. Rinto mendekat, lalu member tahu semuanya. Ukh, semakin lama semakin seram saja. Harusnya, aku ngak ikut kesini tadi. 'Tes' Aku merasakan sesuatu, seperti air, menetes ke kepalaku. Karena penasaran, aku mengok ke atas. Aku melihat pemandangan yang tidak ingin kulihat. Seorang wanita, tubuhnya penuh darah, lengkap dengan pisau menancap di dadanya.
"Kyaaa!" pekikku kaget dan langsung memeluk (Baca : Menubruk) Rinto yang ada di depanku.
Rinto kaget, dan bertanya kenapa aku menjerit. Aku langsung menunjuk arah di mana aku melihat hantu perempuan itu.
"Eh, tidak ada apa-apa disana. Mungkin Lenka cuma berhalusinasi saking takutnya," ujarnya.
Aku memberanikan diri untuk menengok ke arah aku melihat hantu tadi, dan… nihil, tidak ada apa-apa di situ. Aku merasakan kakiku lemas, tidak bisa bergerak, namun juga sedikit lega. Setidaknya aku ngak melihat mahluk itu.
"Kyaaaaa!" aku mendengar suara jeritan Aoki, tiba-tiba dia pingsan. 'A-apa yang sebenarnya terjadi?' pikirku.
Other Side. Koyuki POV
"Kyaaaaa!" aku dikagetkan oleh suara teriakan, itu… suara Aoki-chan. Kami semua, aku, Kaito-kun, Piko-kun, dan Miki-chan, saling berpandangan, sepertinya kita semua mendengarkan suara itu. Aku menelan ludah. Jujur, aku paling ngak tahan sama sesuatu yang berbau mistis. 'Klotak' Tiba-tiba kami mendengar suara, seperti benda jatuh, asalnya dari kelas 9 A. Kami mendekati pintu kelas itu, membukanya dan…
To Be Continued.
Author's Territorial
Kaito : Yak, segitu dulu. Gomen kalau pendek. *bowing*
Lui : Endingnya gantung.
Kaito : Sengaja, aku buat gantung. Biar penasaran. XD
Nigaito : Kenapa aku harus masuk fic ini? T^T
Aoki : Aku juga, kenapa aku pingsan? T^T
Koyuki : Sabar ya, Nigaito-kun, Aoki-chan.
Rin : Kelompok kita belum ada ceritanya?
Len : Iya.
Kaito : Oh, kelompok kita akan diceritain di chapter depan.
Koyuki : Oh iya, untuk mengingatkan, Ocsnya Kazama Kaito dan Amano Koyuki.
Kaito : R&R ya minna!
Koyuki : R&R please! *kitty eyes*
All : R&R minna!
P.S. Arigatou for reading this Ff.
Saran dan kritik diterima, tidak menerima flame. :3
Last Word : Arigatou Gozaimasu. *Bowing*
